"Davit?" Evelyn menatap ke arah pria dengan pakaian rapi dan tubuh yang tegap. Pria itu memasuki ruangan yang ia duduki. Padahal kata ibunya ruangan ini adalah ruangan khusus yang dipesan untuk merencanakan perjodohan.
Jadi ...
Apa yang sebenarnya akan terjadi?
"Evelyn?" Davit yang melihat tubuh mantan kekasihnya itupun langsung kaget. Mengapa Evelyn ada di sini juga? Bukankah ini adalah ruangan yang sudah dipesan khusus?
"Gimana, Davit, Evelyn? Kalian tentunya sudah saling mengenal dan akan jatuh cinta kembali, bukan?" tanya Tuan Watson dengan nada menggoda.
Sebentar.
Demi Tuhan, Evelyn sama sekali tidak mengerti dengan semua ini. Sebenarnya apa yang akan terjadi? Sebenarnya apa yang dimaksud dengan pertemuan kali ini?
"Maksud ayah apa?" tanya Evelyn dengan polosnya.
"Kalian akan dijodohkan. Davit lah pria yang ayah maksud. Bukankah kamu masih mencintainya? Bukankah dia adalah pria yang pantas bersanding dengan kamu?" goda Tuan Watson kembali.
Mata Evelyn kembali terbelalak sempurna. Dirinya akan kembali dengan Davit? Yang benar saja! Sudah lama sekali Evelyn memutuskan Davit, dan sekarang harus kembali lagi? Buat apa?
Evelyn menghentakkan kakinya sebal, yang benar saja dirinya harus dijodohkan dengan mantan kekasihnya. Evelyn bahkan bisa mencari ribuan orang yang jauh lebih baik daripada Davit. Evelyn bukan orang yang senang kembali ke masa lalu.
"Ibu seriusan mau jodohin aku sama Davit? Ibu tau sendiri kan kalau aku sama Davit itu udah selesai semua urusannya, jadi gak ada alasan untuk kembali bersama." Evelyn mulai bertanya kepada ibunya, yang benar saja dia harus berkenalan kembali dengan sang mantan kekasih. Apalagi alasannya putus dengan Davit karena dirinya selingkuh dan memilih selingkuhan yang jauh lebih baik. Masa iya sekarang harus kembali lagi? Oh ayolah, bukan Evelyn sekali namanya.
"Ibu tau itu semua, ayah juga tau kok mengenai itu semua. Tapi hati orang tua gak bisa dibohongi, Evelyn. Kamu sama Davit itu cocok, kamu sama Davit pasti akan bahagia saat kalian menikah dan bersama." Gracia langsung menjelaskan alasannya menjodohkan Evelyn dan Davit.
"Ayah, Ibu, Om, Tante, maaf kalau Davit mengucapkan ini semua. Davit sama sekali tidak mau menikah dengan wanita yang tidak bisa setia dengan satu pria. Davit berhak mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dan lebih sempurna daripada Evelyn. Davit tidak mau kembali jatuh ke lubang yang sama. Apakah kalian semua tau kalau alasan Davit dengan Evelyn putus hanya karena Evelyn selingkuh? Evelyn telah mendua. Evelyn telah menduakan cinta Davit yang awalnya tulus. Evelyn adalah wanita yang sama sekali jauh dari kata baik." Davit langsung mengatakan apa yang ada di pikirannya. Pria itu masih dendam dengan Evelyn. Pria itu masih mengingat bagaimana Evelyn membuangnya dulu.
Evelyn dulu meninggalkannya dan lebih memilih pria lain. Padahal Davit sudah setia dengan Evelyn. Padahal Davit sudah menaruh kepercayaan yang sangat tinggi untuk Evelyn.
"Kami semua tau mengenai itu, Davit. Tapi setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kembali untuk menyempurnakan masa lalu. Masa lalumu dengan Evelyn memang buruk, tapi Evelyn berhak mendapatkan satu kesempatan untuk menyempurnakan masa lalu itu." Tuan Anderson langsung memberikan pendapatnya mengenai perjodohan ini.
"Tapi kesempatan tidak datang untuk seorang wanita yang tidak setia. Kesempatan itu tidak datang untuk wanita yang hanya bisanya mempermainkan perasaan pria. Dia itu gadis gila yang obsesinya terlalu tinggi. Dia itu gadis gila yang sama sekali tidak berhak untuk dicintai oleh siapapun, tanpa terkecuali," tentang Davit pada perjodohan ini.
"Aku juga gak mau ya sama kamu! Kamu kira aku mau kembali dengan kamu? Kamu kira aku mau kembali dengan orang yang udah lama aku tinggalkan? Jangan mimpi!" ujar Evelyn dengan sarkas.
"Aku juga lagi gak berharap kamu kembali dengan aku dan menerima perjodohan ini. Aku juga gak berharap kamu masuk lagi ke hidupku setelah kamu memporak-porandakan hatiku. Kamu itu perempuan gak punya hati yang pernah aku kenal. Kamu itu dengan mudahnya menghancurkan hati siapapun. Kamu itu gak jauh lebih baik dari siapapun, kamu wanita paling buruk yang sudah aku temui. Aku nyesel pernah ada buat kamu. Aku nyesel pernah sebegitu mudahnya percaya sama perempuan brengsek seperti kamu." Davit kembali mengucapkan segalanya dengan sarkas. Pria itu nampak menyuarakan isi hatinya setelah sekian lama.
"Kamu pikir kamu siapa berhak menilai aku sebegitu mudahnya? Hei, kamu aja gak jauh lebih buruk dari siapapun. Kamu itu bodoh, Davit. Kamu itu gak bisa apapun. Kamu itu bodoh sampai dengan mudahnya aku bisa membohongi kamu." Evelyn tidak suka dengan ucapan Davit yang merendahkannya. Ya dia akui kalau dirinya adalah gadis brengsek yang sangat tidak bisa setia. Tapi dirinya jauh lebih baik dari siapapun sampai dengan mudahnya Evelyn bisa mendapatkan segalanya, mendapatkan pekerjaan sebagai model juga.
"Aku bisa semuanya. Aku bisa menjadi seorang pengusaha yang terkenal. Aku bisa menjadi pengusaha muda dengan seribu prestasi. Aku bisa mendapatkan segalanya dengan mudah, aku pandai mengurus segalanya." Kini Davit mulai menyombongkan dirinya, pria itu tidak suka direndahkan. Alasan terbesar Evelyn meninggalkannya juga karena Davit tidak bisa apapun, sampai-sampai Davit menjadi orang lain, menjadi orang yang jauh lebih bisa dibanggakan dan diandalkan.
Evelyn bungkam. Jadi maksudnya pengusaha terkenal yang masih muda itu adalah Davit? Jadi Davit adalah orang yang sudah mendunia? Jadi Davit sudah berubah menjadi seseorang yang jauh lebih baik?
"Aku harap kamu gak akan menyesal meninggalkan orang yang dulunya kamu hina. Aku harap kamu gak akan menyesal meninggalkan orang yang dulunya kamu rendahkan. Aku emang dulu bukan siapa-siapa, aku bodoh dan aku tidak bisa diandalkan. Dulu aku cuma punya ketulusan, dulu aku cuma punya hati yang sepenuhnya aku kasih ke kamu, tapi enggak untuk sekarang. Aku sekarang mempunyai segalanya, aku mempunyai segudang prestasi dan aku bisa diandalkan. Aku sudah menjadi pengusaha muda yang mendunia. Aku harap kamu gak akan menyesali apa yang dulu kamu berikan ke aku. Dulu kamu selalu mencari pria yang kaya raya bukan? Kamu itu materialistis, Evelyn. Kamu itu tidak tahu bagaimana rasanya menghargai proses dari bawah. Kamu itu bisanya cuma menanti di atas."
Menurut Davit, Evelyn adalah wanita paling buruk yang ia kenal. Evelyn itu selalu mendewakan uang di atas segalanya. Evelyn itu selalu menyukai uang di atas semuanya. Menurut Evelyn uang adalah hal penting dalam suatu hubungan untuk kebahagiaan. Dan Evelyn tidak berani menemani seseorang dari bawah, karena Evelyn tidak bisa menghargai proses. Evelyn hanya bisa menunggu di atas.