Chereads / Suamiku adalah Mantan Kekasihku / Chapter 10 - 10. Contract of Marriage

Chapter 10 - 10. Contract of Marriage

"Boleh kita bicara sebentar?" tanya Evelyn yang dibalas anggukan oleh Davit. "Berdua saja, di mobil."

Davit menyetujui permintaan Evelyn. Pria itu langsung berpamitan dengan para orang tua dan berjalan menuju mobil Evelyn.

***

"Apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Davit yang langsung dibalas dengan beberapa lembar oleh Evelyn.

"Apa ini?" tanya Davit dengan penuh tanda tanya. Pria itu merasakan ada yang tidak beres. Pria itu merasakan ada sesuatu rencana yang sedang Evelyn buat.

"Perjanjian pernikahan, baca!"

DEG!!!

Perjanjian pernikahan? Apakah Evelyn akan meninggalkan Davit? Apakah Evelyn akan menjadikan pernikahan ini sebagai perjanjian? Apakah pernikahan ini hanya akan dijalankan beberapa bulan saja?

Davit langsung membaca kertas yang berisi tinta hitam di atasnya. Pria itu berusaha mendalami apa yang ada di dalam kertas tersebut.

1. Pernikahan akan dirahasiakan.

2. Pernikahan hanya akan terjadi sesuai kontrak, satu tahun. Setelah satu tahun Nona Evelyn Adelia Milly dan Tuan Davit Archer dinyatakan harus berpisah.

3. Baik Nona Evelyn Adelia Milly maupun Tuan Davit Archer sama sekali tidak boleh melarang satu sama lain, kalian berdua harus mengurus diri masing-masing. Tidak ada yang namanya peraturan sebagai istri maupun suami.

4. Nona Evelyn Adelia Milly dan Tuan Davit Archer boleh mempunyai pasangan masing-masing yang tentunya mereka cintai, tidak ada larangan dari pihak istri maupun suami.

5. Tuan Davit Archer sama sekali tidak boleh meminta haknya sebagai seorang suami, tidak boleh menyentuh Nona Evelyn Adelia Milly.

"Kontrak seperti apa ini, Evelyn? Pernikahan adalah hal yang sakral. Kita tidak boleh melakukan kontrak hanya karena kita tidak saling mencintai." Davit melempar kertas yang Evelyn berikan. Pria itu sama sekali tidak habis pikir dengan Evelyn. Apakah Evelyn sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini? Apakah Evelyn sama sekali tidak mengharapkan pernikahan ini?

"Kamu tau kan kalau aku sama sekali gak cinta sama kamu, Davit. Aku sama sekali gak mengharapkan pernikahan ini. Aku menikah dengan kamu hanya karena perjodohan. Aku menikah dengan kamu hanya karena keinginan ibuku, hanya karena keinginan orang tuaku. Ibuku sakit dan aku terpaksa menyetujui itu semua. Dan satu-satunya cara supaya aku gak terjebak dengan ini semua adalah dengan cara membuat perjanjian kontrak pernikahan." Evelyn memberikan penjelasan mengapa ia membuat perjanjian ini. Gadis itu sama sekali tidak mengharapkan pernikahan dengan Davit.

"Aku punya kekasih lain yang jauh lebih aku sayangi. Aku masih mengharapkan dia, itulah sebabnya aku minta pernikahan kita dirahasiakan. Itulah sebabnya aku menginginkan pernikahan kita dilaksanakan sebiasa mungkin. Aku gak mau kekasih aku tau yang sebenarnya. Aku gak mau dia kecewa."

Cukup sudah, Davit yang kecewa. Davit yang sakit. Davit yang merasakan begitu kejamnya dunia. Dijodohkan dengan orang yang tidak mencintai dirinya, padahal dirinya mencintai gadis itu. Namun naas sudah, gadis itu mencintai orang lain. Gadis itu mengharapkan orang lain.

"Apa untungnya kalau aku menandatangani kontrak ini? Apa untungnya kalau aku menyetujui perjanjian ini? Itu semua merugikan aku. Itu semua tidak ada untungnya buat aku. Perjanjian ini hanya untung di kamu saja." Davit langsung mencari cara bagaimana mengatasi ini semua. Bagaimana ia bisa membatalkan perjanjian sialan ini.

"Kita sama-sama untung, Davit. Kita sama-sama mendapatkan keuntungan timbal balik. Kamu berhak mencintai gadis manapun. Kamu berhak berpacaran dengan siapapun, aku juga berhak mendapatkan itu semua. Aku berhak berpacaran dengan siapapun, aku berhak mencintai siapapun. Kita sama-sama untung, tidak ada pihak yang rugi. Kamu tidak akan aku larang, dan aku tidak akan dilarang oleh kamu."

Mengapa ini semua terjadi, Tuhan? Mengapa ini semua harus datang di saat Davit kembali mengharapkan Evelyn? Mengapa ini semua datang di saat Davit sudah mulai menerima Evelyn? Mengapa rasanya sesakit ini di saat Evelyn dengan mudahnya memberikan perjanjian kontrak pernikahan? Hati Davit hancur, Davit ingin mengucapkan semuanya kepada Evelyn. Davit ingin membicarakan kalau dirinya kecewa dengan Evelyn.

Davit masih mencintai Evelyn. Davit sangat senang dengan pernikahan ini. Davit sangat senang dengan perjodohan ini. Davit sangat senang saat dirinya dan Evelyn akan menikah.

Tapi lagi-lagi semuanya harus hancur saat Evelyn dengan mudahnya memberikan perjanjian ini. Evelyn hanya menganggap pernikahan ini sebagai beban. Evelyn hanya menganggap pernikahan ini sebagai perjanjian.

Bagaimana Davit tidak sedih? Evelyn yang Davit perjuangkan, untuknya Evelyn berjuang demi mewujudkan banyak hal. Namun, Evelyn selalu saja mengecewakan. Evelyn sama sekali tidak mau belajar peduli bahwa apa saja yang dilakukan oleh Davit hanyalah untuk Evelyn.

Davit hanyalah sampah di mata Evelyn. Davit hanyalah permainan di mata Evelyn.

"Aku gak mau, pernikahan adalah sesuatu yang sakral yang dibangun dengan cinta, kita tidak boleh semena-mena mempermainkan ini semua." Davit mencari alibi lain untuk membatalkan perjanjian ini.

"Tapi kita sama sekali tidak saling mencintai, kita sama sekali tidak mengharapkan ini semua. Kita hanyalah dua orang yang terperangkap dalam hubungan perjodohan. Kita adalah dua orang yang tidak mengharapkan ini semua terjadi, Davit. Tidak peduli bagaimana dosanya kita, tidak peduli bagaimana bersalahnya kita, kita harus melakukan ini semua. Kita harus membuat perjanjian ini. Kita tidak boleh saling mencintai. Kita tidak boleh terperangkap di dalam hubungan ini, karena pada dasarnya kita mempunyai cinta untuk orang lain, masing-masing."

Tapi Davit mencintai Evelyn. Tapi Davit sudah terperangkap dengan semua ini. Tapi Davit sudah mengharapkan semuanya terjadi. Davit sudah menginginkan hubungan ini dengan lama. Davit setuju dengan perjodohan ini karena sudah mencintai Evelyn. Mengapa Evelyn sama sekali tidak mengerti? Mengapa Evelyn sama sekali tidak bisa melihat perasaan Davit? Davit mencintai Evelyn. Davit mengharapkan Evelyn yang menjadi teman hidupnya.

Davit menginginkan pernikahan yang sesungguhnya, yang tidak ada perjanjian di dalamnya, Davit menginginkan Evelyn menjadi istrinya. Istri yang selalu menjadi orang yang ia lihat di pagi hari, istri yang akan menyiapkan sarapan, istri yang akan membawakannya makan siang.

"Kenapa kamu seperti ini, Evelyn? Kenapa kamu sama sekali tidak mengerti dengan perasaanku? Aku sayang sama kamu, aku menginginkan pernikahan ini, aku menginginkan kamu. Aku mengharapkan pernikahan ini. Pernikahan ini bukan sebatas perjodohan, pernikahan ini adalah harapanku. Pernikahan ini adalah keinginanku. Pernikahan ini adalah sesuatu yang aku harapkan dari dulu, Evelyn." Davit hanya bisa menatap mata Evelyn dengan ucapan batin. Pria itu tidak berani mengucapkan segalanya dengan jujur. Pria itu sama sekali tidak berani mengucapkan semuanya kepada Evelyn.

"Apa kamu menganggap aku sebagai sampah, Evelyn? Apa kamu cuma menjadikan aku sebagai perjanjian? Apa kamu cuma menganggap ini semua sebagai perjodohan? Apakah cintamu udah hilang kepadaku?"