Chereads / Suamiku adalah Mantan Kekasihku / Chapter 9 - 9. Meet Again

Chapter 9 - 9. Meet Again

Evelyn memasuki kafe untuk bertemu kembali dengan keluarga Davit. Gadis itu baru saja datang karena ada urusan penting mengenai pekerjaannya. Padahal pertemuan sudah dimulai sekitar satu jam yang lalu.

"Maaf Evelyn terlambat," ucap gadis itu yang memasuki ruang pertemuan.

"Tidak masalah, Sayang. Sini, ada yang mau kita bicarakan mengenai pernikahan kamu dengan Davit," sahut Nyonya Camilyn dengan raut wajah senang. Wanita itu sangat menyayangi Evelyn, dari zaman Evelyn dan Davit pacaran sampai sekarang. Itulah sebabnya Camilyn menginginkan perjodohan ini terlaksana.

"Evelyn serahkan semuanya sama Tante sama Ibu saja, Evelyn tidak mau pusing memikirkan segalanya," balas Evelyn dengan malas. Gadis itu benar-benar malas mengurus pernikahan yang sama sekali tidak ia inginkan. Gadis itu juga sama sekali tidak mau ribet.

"Pernikahan kamu dan Davit sudah kami tentukan kapan. Melihat semua persiapan yang kemungkinan cepat, kami juga akan melaksanakan pernikahan kalian dengan cepat. Kalian akan menikah satu minggu lagi." Tuan Anderson dengan tidak sabarnya sudah menyiapkan segalanya, pria kaya itu menyiapkan segalanya dengan mudah.

"Tapi Evelyn gak mau kalau pernikahan ini mewah, Evelyn mau yang biasa saja. Evelyn gak mau pernikahan ini menjadi sorotan publik. Evelyn hanya ingin pernikahan ini didatangi oleh beberapa keluarga saja, tidak ada perayaan dan tidak ada pesta lainnya." Evelyn memberikan permintaan yang sama sekali tidak masuk akal.

Seorang model papan atas seperti Evelyn tidak ingin mengambil kesempatan berharga seperti ini untuk sensasi publik dan untuk menaikkan statusnya di kalangan model.

"Kenapa kamu tidak mau pernikahan kita masuk tranding topik dan menjadi sorotan publik? Aku masih bisa membayar banyak wartawan untuk menyorot acara ini. Bahkan itu bisa menaikkan status kamu, kamu bisa mencari sensasi di sana," ujar Davit dengan sangat angkuh.

"Aku bukan model yang senang mencari sensasi. Aku adalah model sejuta prestasi. Aku tidak akan dan tidak mau mencari kesempatan untuk meningkatkan status aku. Dan alasan mengapa aku ingin menutup pernikahan kita dari kalangan media adalah untuk menjaga karirku. Banyak kontrak yang mencari perempuan belum menikah. Aku tidak ingin karirku hancur hanya karena pernikahan ini. Karir aku adalah segalanya. Pernikahan yang perayaannya palingan hanya satu hari ini bisa menghancurkan karir yang sudah aku buat selama bertahun-tahun. Aku masih mau bekerja sebagai model, aku masih mau membuat karirku lebih bagus lagi," ujar Evelyn tidak mau dibantah. Gadis itu nampak sekali tidak suka diganggu pekerjaannya.

"Kamu tidak usah bekerja, gajiku sangat cukup untuk memenuhi semua kebutuhan kamu, gajiku sangat cukup untuk memenuhi biaya hidup kamu. Aku masih bisa menafkahi kamu." Davit yang tidak suka dengan pekerjaan Evelyn langsung mengucapkan segalanya dengan sarkas. Davit masih mampu bekerja dan membayar semua kebutuhan Evelyn.

"Benar apa yang dikatakan Davit, Evelyn. Kamu tidak perlu bekerja setelah menikah, kamu tinggal fokus saja menjadi istri dan melakukan pekerjaan rumah tangga. Kebutuhan kamu akan dipenuhi oleh Davit, kamu tinggal berdiam saja di rumah." Gracia pun membela Davit. Wanita itu tidak mau jika putrinya menjadi istri yang durhaka.

"Pernikahan ini masih bisa berjalan dengan syarat aku masih menjadi model dan pernikahan ini menjadi privasi kita atau kita tidak usah menikah selamanya." Semua orang kaget dengan penuturan Evelyn. Evelyn seperti biasa, selalu mempermainkan segalanya sesukanya.

Alasan yang sebenarnya mengapa Evelyn menginginkan pernikahan ini disembunyikan karena ia tidak mau Robert mengetahui ini semua. Ia tak mau Robert pergi meninggalkannya. Sebenarnya Evelyn juga menginginkan berhenti sejenak di pekerjaannya karena lelah, tapi di satu sisi ia juga menyukai pekerjaan ini. Pekerjaan hanyalah alibi untuk Evelyn.

"Oke, pernikahan ini akan kami rahasiakan, hanya pihak keluarga yang datang, tidak ada orang lain selain keluarga," ujar Tuan Anderson final.

"Kamu mau pernikahan seperti apalagi, Sayang? Bicarakan sama tante, tante akan kabulkan semuanya. Kamu mau baju seperti apa? Kamu mau perhiasan seperti apa? Menikah itu sekali seumur hidup. Kamu harus memikirkan segalanya dengan matang. Apapun yang kamu inginkan harus kamu kabulkan dulu sekarang." Nyonya Camilyn lagi-lagi bertanya tentang semua keinginan Evelyn.

Evelyn menggeleng pelan. "Evelyn cuma mau itu aja, Tante. Evelyn cuma mau pernikahan ini dirahasiakan. Evelyn cuma mau status Evelyn tidak ada yang tau, selain keluarga."

***

Perasaan Davit hancur saat mendengar Evelyn menginginkan pernikahan ini dirahasiakan. Davit kira Evelyn akan menerima semuanya dengan senang. Davit kira ia akan bahagia dengan Evelyn selamanya. Ia bisa merasakan masakan Evelyn di saat sarapan, ia bisa mendapatkan Evelyn mengantarkan makanan saat makan siang. Davit bisa mendapatkan perlakuan layaknya suami ketika pulang kerja, dan banyak lagi lainnya.

"Kenapa kamu mau merahasiakan ini semua, Evelyn? Apa karena kamu gak cinta lagi sama aku? Apa karena kamu gak mau menikah sama aku? Apa pernikahan ini hanyalah perjodohan semata menurut kamu? Apa kamu udah melupakan semua kenangan kita, Evelyn?" batin Davit dengan perasaan yang sangat hancur.

Davit kira pernikahan ini adalah kebahagiaan yang sangat ia inginkan. Davit bisa mendapatkan segala kebahagiaan saat semua temannya mengucapkan selamat. Davit bisa mendapatkan kebahagiaan di saat semua tamu undangan mengucapkan selamat. Davit ingin pernikahan ini menjadi pernikahan sakral. Davit ingin pernikahan ini menjadi momen paling membahagiakan.

***

Semua pembahasan kembali dilanjutkan. Evelyn hanya diam dengan ponselnya, gadis itu sama sekali tidak mau tahu tentang pernikahan. Gadis itu sama sekali tidak menginginkan pernikahan itu. Evelyn tidak cinta dengan Davit, Evelyn hanyalah cinta dengan Robert, sampai kapanpun cinta yang Evelyn miliki hanyalah untuk Robert.

"Evelyn, mungkin dua hari lagi kamu bisa ambil libur dari pekerjaan kamu? Ah tidak, mungkin untuk satu minggu ke depan kamu bisa ambil libur dulu untuk mempersiapkan pernikahan kamu ini? Kamu harus mempersiapkannya, kamu harus fitting baju pernikahan, kamu harus mensurvei acara pernikahan lainnya." Gracia langsung mengucapkan permintaannya. Ia ingin Evelyn libur sejenak dari pekerjaan itu untuk mempersiapkan segalanya.

"Evelyn usahakan, Bu."

Davit melihat Evelyn yang sibuk saja dengan ponselnya, gadis itu hanya berbicara saat dibutuhkan saja. Gadis itu juga tidak ikut memikirkan bagaimana rencana pernikahannya.

"Kamu apa kabar, Evelyn? Maafkan aku yang kemarin sempat kasar sama kamu, maafkan aku yang kemarin sempat merendahkan kamu." Davit berniat baik untuk membuka percakapan dengan gadis yang akan ia nikahi itu.

"Seperti yang kamu lihat, aku selalu baik-baik saja. Aku selalu bisa mengatur diriku sendiri. Tidak masalah, kamu berhak kecewa, lagian apa yang kamu katakan juga nyata. Aku memang perempuan yang tidak bisa setia. Aku memang perempuan yang tidak pantas mendapatkan siapapun. Aku juga minta maaf karena sudah meninggalkan kamu dan menduakan kamu. Aku juga minta maaf karena sudah membuat kamu kecewa. Aku salut dengan usaha kamu menjadi Davit Archer yang sukses sekarang."

Davit tersenyum mendengar Evelyn yang memujinya. Ia semakin menyayangi gadis itu saja.

"Boleh kita bicara sebentar?" tanya Evelyn yang dibalas anggukan oleh Davit. "Berdua saja, di mobil."