Chereads / Suamiku adalah Mantan Kekasihku / Chapter 6 - 6. Kehidupan Evelyn

Chapter 6 - 6. Kehidupan Evelyn

Evelyn kembali ke kehidupannya. Ia kembali tinggal di apartemen, gadis itu kembali menjalani pekerjaannya sebagai model, tak jarang juga banyak produk yang menawarinya kerja sama. Evelyn menyukai kehidupannya saat ini. Terhitung sudah satu minggu lamanya ia tidak kembali ke rumah, bahkan tidak membalas pesan singkat yang dikirimkan oleh orang tuanya. Evelyn memang nekat, gadis itu kejam untuk menghalalkan segala cara.

Evelyn sedang berada di kafe saat ini, gadis itu akan menemui kekasihnya yang sudah hampir satu bulan mereka bersama. Gadis itu menanti dengan sabar kedatangan pria yang sudah menjadi tambatan hatinya.

"Hai, Sayang!" sapa seorang pria dari belakang tubuh Evelyn, membuat gadis itu tersenyum dan membalikkan badannya.

Evelyn mengecup singkat bibir kekasihnya itu, lalu dengan senang ia memeluk tubuh kekasihnya. "Aku kangen banget sama kamu!" seru Evelyn dengan girang.

Evelyn memang jarang sekali bertemu dengan kekasihnya ini. Kekasihnya terlalu sibuk dengan pekerjaannya, padahal Evelyn sama sekali tidak tahu pekerjaan kekasihnya itu apa.

Namanya Robert, pria yang jauh lebih dewasa daripada Evelyn. Usia pria itu adalah dua puluh enam tahun. Evelyn mengenal Robert dari sosial media, lalu mereka bertemu dan memutuskan untuk menjalin hubungan asmara.

Sejauh ini Evelyn tidak tahu pekerjaan Robert. Yang Evelyn tahu Robert sering keluar negeri untuk urusan pekerjaan, mungkin pebisnis handal juga.

"Aku juga kangen sama kamu, Sayang. Maaf ya aku jarang hubungi kamu, aku sibuk sama pekerjaanku, aku baru saja sampai dari luar negeri," ujar Robert dengan nada halus yang membuat Evelyn semakin jatuh cinta kepada pria itu.

Evelyn bukannya tidak ingin mengetahui pekerjaan kekasihnya itu, ia juga tidak pernah menuntut apapun kepada kekasihnya, apalagi menuntut untuk dinikahi. Evelyn rasa hubungan ini hanyalah hubungan kekasih sampai seterusnya. Evelyn maupun Robert tidak memiliki keinginan untuk memasuki hubungan yang lebih serius, hubungan pernikahan.

"Oke, tidak masalah, Sayang. Kamu itu selalu bikin aku khawatir tau gak sih? Kamu itu selalu buat aku jatuh cinta semakin dalam sama kamu. Aku sayang kamu." Evelyn memang sering menyatakan sayang kepada Robert, hatinya sudah benar-benar jatuh kepada pria tampan itu.

"Aku juga sayang sama kamu. Kamu udah pesan makanan? Pesan dulu dong, Sayang." Robert memanggil pramusaji kafe tersebut untuk memesan makanan. Pria itu nampak bahagia karena bertemu kekasihnya.

"Gimana pekerjaan kamu? Lancar semuanya, kan?" tanya Evelyn membuka suara.

Pertanyaan Evelyn hanya dibalas anggukan oleh Robert, Robert tersenyum lalu mengecup punggung tangan Evelyn. "Semuanya lancar karena aku mempunyai gadis pembawa keberuntungan seperti kamu, Sayang. Aku selalu bahagia di samping kamu. Kamu itu segalanya bagi aku."

Ucapan manis Robert disambut kekehan geli dari Evelyn. Menurut Evelyn, Robert adalah pria tampan yang berbaik hati memberikan segalanya bagi Evelyn. Evelyn sangat menyayangi pria tampan itu.

Robert juga tipikal orang yang manis, tidak seperti Davit yang kaku dan datar. Robert selalu memberikan gombalan kepada Evelyn. Robert selalu menjadikan Evelyn segalanya. Rasanya Evelyn seperti sedang dimabuk asmara.

"Kamu itu bisa aja! Aku senang banget bisa ketemu kamu lagi. Aku juga senang banget bisa makan siang berdua sama kamu. Padahal baru dua minggu kita gak ketemu ya? Rasanya kangen banget deh," ujar Evelyn dengan kekehan singkat.

Evelyn memang mencintai Robert, tapi gadis itu belum ada niatan untuk meminta kepastian, ataupun membawa Robert dan mengenalkan pria tampan itu kepada orang tuanya. Evelyn hanya ingin menikmati waktu berdua bersama Robert, hanya bersama pria itu.

Evelyn tidak peduli hubungannya dengan Robert hanyalah sepasang kekasih bukan suami istri, bahkan ia tidak peduli kalau nantinya Robert meminta sesuatu hak yang memang hanya boleh dilakukan oleh suami istri. Evelyn akan menurutinya dengan senang hati. Evelyn akan menyerahkannya dengan tangan terbuka.

"Karena kita itu gak bisa dipisahkan, kita itu gak boleh dipisahkan juga. Oh iya, Evelyn, aku ada hadiah buat kamu." Robert merogoh saku celananya, pria itu memberikan sebuah kotak berwarna merah dengan ukuran mini.

Hadiah yang diberikan Robert membuat Evelyn tersenyum senang. Evelyn semakin mencintai Robert rasanya.

"Cincin?" tanya Evelyn tidak percaya.

Robert mengangguk dengan senyum yang melekat sempurna di wajahnya, pria itu langsung membuka kotak tersebut dan mengeluarkan isinya.

"Cincin cantik untuk seseorang yang istimewa. Cincin cantik untuk seseorang yang selalu membuat aku tergila-gila. Kamu itu segalanya bagi aku, Evelyn. Kamu itu sesuatu yang membuat aku berjuang sehebat ini. Jadi Evelyn, apakah kamu memaafkan aku yang sering terlambat memberikan kabar? Apakah kamu memaafkan kekasihmu yang jarang memberikan waktu luang ini?"

Rupanya harapan Evelyn salah, rupanya pria itu tidak memberikan kepastian kepadanya, rupanya cincin itu hanyalah ucapan permintaan maaf, bukan ajakan serius mengenai suatu hubungan.

"Satu cincin untuk ucapan maaf?" tanya Evelyn dengan polosnya.

"Iya, satu cincin untuk ucapan maaf."

Sudahlah, Evelyn sudah terlalu berkhayal tinggi. Evelyn sudah terlalu mengada-ada. Ayolah Evelyn kamu tidak boleh berharap kalau Robert memberikan kepastian. Robert mencintai kamu, menjadi suami istri atau tidaknya kamu dan dia, dia akan tetap mencintai kamu.

"Jadi gimana, Sayang? Apa kamu mau memaafkan aku?" tanya Robert lagi.

Evelyn mengangguk, tangan perempuan itu ditarik dengan lembut oleh Robert dan dipasangkan sebuah cincin. Setelah semuanya selesai Robert mengecup singkat punggung tangan Evelyn.

"Aku sayang kamu, Evelyn. Maafkan aku ya? Maafkan aku karena terlalu sibuk dengan duniaku. Maafkan aku karena terlalu sibuk dengan pekerjaanku. Aku janji kalau aku akan lebih ada waktu buat kamu setelah ini."

***

"Gimana pekerjaan kamu, Evelyn? Semuanya lancar bukan? Pemotretan kamu?" Sekarang Robert dan Evelyn sudah berada di mobil, mereka ingin pergi ke pantai untuk liburan sejenak.

Lain halnya dengan Evelyn yang sama sekali tidak tahu tentang pekerjaan Robert, Robert justru mengetahui apa pekerjaan Evelyn. Semua orang bahkan mengetahui pekerjaan Evelyn. Gadis dengan usia dua puluh empat tahun yang senang membintangi banyak film, senang menjadi ambassador sebuah produk, dan juga sering menjuarai berbagai macam lomba model.

Evelyn adalah model terkenal yang sering menjadi sorotan, namun hubungan Evelyn dan Robert sengaja tidak diekspos supaya tidak ada yang mengetahui. Jujur, Evelyn sendiri tidak suka jika sesuatu yang sangat privasi dalam dirinya menjadi bahan sorotan publik.

Oleh karena itu Evelyn sama sekali tidak masalah ketika Robert memintanya untuk tidak mengekspos hubungan mereka.

"Baik semuanya kok, lancar juga. Semakin banyak perusahaan yang meminta aku menjadi ambassadornya, semakin banyak perusahaan yang bekerja sama dengan aku. Aku cukup bahagia melakukan segalanya, aku cukup bahagia menjalani kehidupanku sebagai seorang model. Aku senang di saat semua orang menatap aku dengan penuh hormat."

Alasan terbesar mengapa Robert mencintai Evelyn juga karena ini, karena Evelyn sangat pandai dan sangat bijak. Evelyn bisa mengendalikan semuanya supaya menjadi lebih baik.