Dilain sisi seorang wanita yang sibuk berkutik pada lembaran lembaran kertas, melihat lihat data pribadi seseorang.
Wanita itu alicia mulai mencari tau tentang sepupu sam.
Orang suruhan alicia sudah menemukan data pribadi freya, dan beberapa foto kebersamaan sam dan freya.
Setelah mengetahui bahwa freya bukanlah sepupu sam, freya hanyalah orang asing yang diambil sam lalu di pakai untuk kepuasan semata.
Alicia sedikit marah melihat foto kebersamaan sam dan freya yang di ambil oleh orang suruhannya.
"kasian sekali dia, di hamili tapi tak di nikahi, sam bertahan pada dia karena ada anaknya di dalam sana, aku tau betul sam" alicia tersenyum sinis "tapi tenanglah freya aku akan menghilangkan anakmu agar kau tak terjebak dengan sam" batin alicia
Alicia berencana membunuh anak yang ada di dalam perut freya termasuk freyanya akan ia hilangkan
ðŸŽðŸŽðŸŽ
Beberapa hari kemudian sam tidak pernah lagi datang ke kamar freya, sam jarang sekali muncul di depan freya.
Freya berjalan menuruni anak tangga, ia tidak mau lagi memakai kursi roda walaupun cessa memaksa nya ia tidak mau, freya berjalan berkeliling entah apa yang ia cari, freya berjalan jalan sambil memegangi perutnya.
Sudah beberapa hari ia tak bertemu sam, freya sendirian sekarang, kadang freya ingin sekali perutnya di sentuh sam, anak anaknya yang ingin mengajak ayahnya berinteraksi tetapi sam tak pernah ke kamar freya dan sekarang sam tak ada entah kemana, saat malam freya tak berani datang ke kamarnya sam.
Anak anak ini sungguh menyiksa nya,
Freya sarapan sendiri, biasanya sam selalu menemani nya sarapan sekarang tidak, biasanya sam mengantar susu hamil padanya sekarang tidak, biasanya sam akan datang pada malam hari mengajak anaknya berinteraksi sekarang tidak.
Saat makan malam freya hanya sendirian hanya di temani beberapa pelayan, setelah selesai freya kembali ke kamarnya, ia duduk sendirian di sofa tempat ia biasa merenung, menghadap keluar jendela memperlihatkan langit malam yang di sinari rembulan tampa bintang,
Tengah malam freya ingin sekali melihat sam, freya ingin sam mengajak anak anak ini berinteraksi, sekarang freya benar benar ingin, entah mengapa freya berjalan keluar kamarnya, hatinya menyuruhnya agar tetap diam tetapi pikirannya menyuruh pergi kakinya terasa berat untuk berhenti.
Sesampainya di depan pintu kamar sam freya diam, ia tak berani mengetuk ataupun masuk secara langsung, freya diam ia tak benar benar tak berani entah mengapa hatinya tak mengizinkan untuk masuk
Didalam kamar yang gelap hanya cahaya rembulan yang menyinari, kamar itu remang, terlihat bayang kaki seseorang di bawah pintu, sam hanya melihat tampa menyuruh masuk ia ingin melihat seseorang itu masuk atau tidak.
Karena tak berani baru saja freya akan kembali ke kamarnya tapi sudah di panggil oleh sam
"masuk" kata sam
Terjadilah perang otak di kepala freya antara masuk atau tidak.
"masuk, ku hitung dari satu sampai tiga kau tidak masuk, aku sendiri yang menyeretmu masuk" suara sam rada serak
Karena ancaman sam freya membuka pintu lalu masuk kedalam, ia berdiri di depan pintu, menundukkan kepalannya memainkan ujung bajunya, jendela yang terbuka membuat helaian rambut freya berterbangan dan sedikit cahaya menyinari wajah freya
"ada apa dengan mu, apa kau ingin menggoda ku" tanya sam dengan nada datar, aura yang begitu dingin mencengkam
Mendengar itu freya mengangkat kepalanya, menatap ke satu arah, telinganya terasa panas mendengar kalimat yang seperti hinaan.
"aku kesini bukan ingin menggoda mu, tapi anak anak ini menyiksa ku, perut ku terasa kencang entah apa yang diinginkannya" raut wajah freya berubah
"ketika seseorang sedang ingin mereka akan menggunakan banyak alasan" jawab sam tak sengaja menyinggung perasaan freya
Mendengar itu freya baru saja akan berbalik meninggalkan sam, baru saja akan kembali kekamarnya, sam melarang freya pergi.
"jika kau sudah masuk, kau tidak boleh keluar, jika kau keluar kau akan tau akibatnya" ancam sam
Freya diam membelakangi sam,
"freya bodoh! Apa yang harus kau lakukan sekarang" batin freya
"kemarilah freya, kau tidur di samping ku dan tutup pintu itu" ucap sam datar
Freya berbalik berjalan mendekati ranjang, ia membaringkan tubuhnya di ujung menjauhi sam, freya berbaring membelakangi sam, sam menarik freya agar mendekat, sam memeluk freya yang membelakangi nya,
"kau selalu saja membuat ku merasa aneh" ucap sam
Freya diam, sam membalikkan tubuh freya, sam menyingkap baju freya sedikit naik ke atas dada freya dan terlihat perut yang membesar, sam memeluk freya membuat perutnya dan freya menyatu, sam yang bertelanjang dada membuat sentuhan kulit yang halus, benar bebar merapatkan tubuh freya pada tubuhnya.
Freya merasa tak nyaman, ia bergerak gerak karena pelukan sam yang terlalu erat.
"tidurlah freya, jangan terlalu banyak bergerak" sam memejamkan matanya
"aku tidak bisa tidur dengan posisi seperti ini" cicit freya
"pejamkan matamu, jika tidak kau pejamakan maka aku akan melakukan sesuatu untuk mu" ancam sam yang sudah di mengerti freya
Freya memaksa memejamkan matanya, freya pura pura tertidur, setelah beberapa menit ia melihat sam.
Freya memperhatikan sam begitu dekat, hembusan nafasnya pun bisa di rasakan freya karena wajah mereka berdekatan, freya memperhatikan wajah bak malaikat ketika sedang tertidur,
"wajah mu seperti malaikat namun sayangnya kau berhati iblis" bisik freya
Freya mengelus wajah sam,
"jika suatu hari nanti anak anak ini lahir, semoga sifatnya tak sama dengan mu" batin freya
Freya memperhatikan sudut mata mata sam memperhatikan detail wajah sam dan tiba tiba
"sudah puas menganggumi wajah tampan ku ini" tiba tiba sam bersuara
Freya terkejut bukan main, ia sampai memundurkan kepalanya,
"kau tidak tidur!" freya
"aku dari tadi tidak tidur hanya memejamkan mata" jawab sam
"sudah ku bilang tidurlah freya, kau malah memperhatikan wajah ku ini, lalu kau bilang apa?" tanya sam pura pura tak mendengar membuat pipi freya merah karena malu
"diamlah aku akan tidur" jawab freya, ia malu, freya cepat cepat memejamkan matanya, sam memeluknya membaringkan kepala freya di atas dadanya.
Mereka tertidur, mereka seperti suami istri.
ðŸŽðŸŽðŸŽ
Sinar matahari pagi menyelinap masuk menyilaukan seseorang yang sedang tertidur, ia terbangun betapa terkejutnya ia.
"bukankah aku tidur di kamar sam semalam" pikir freya
"tapi kenapa aku di kamar ku sendiri, apakah aku semalam bermimpi" freya memukul pelan pipinya
Saat pagi sebelum freya terbangun, sam mengangkat freya kembali kekamarnya sendiri, walaupun freya dua kali lipat berat dari sebelumnya ia tetap kuat, menyelimuti freya, lalu sam pergi.
"bagaimana bisa hal seperti itu terasa nyata" batin freya
"mungkin aku hanya lelah" timpalnya lagi.
Freya membersihkan diri, ia sedang mandi, cessa tidak mengantarkan sarapan untuknya tapi sam yang mengantarkannya.
Freya kira cessa yang masuk kedalam kamarnya,
"cessaa, tolong ambilkan handuk" teriak freya dari dalam kamar mandi
Sam diam tidak tau dimana handuk.
"cessaa, handuk ku ada di samping ranjang, di dalam nakas" teriak freya lagi
Sam mengambilkan handuknya lalu mengetuk pintu, freya sedikit membukakan pintu mengeluarkan tangannya, sam mempermainkan freya, ketika freya akan mengambilnya sam menaikkan tangannya.
"cessa jangan bermain main dengan ku" ucap freya namun tak di balas, freya mengeluarkan kepalanya dan betapa terkejutnya ia melihat sam
Freya cepat menutup pintu, sam menahannya lalu memberikan handuk itu
"jika kau mandi, jangan lupakan ini" ucap sam kembali duduk di sofa menunggu freya
Setelah selesai freya memakai pakaian nya baju khusus ibu hamil.
"sarapan mu" sam
"ada apa dengan mu? Setelah beberapa hari kau menghilang, dan tiba tiba membawakan ku sarapan" jawab freya
"wanita bodoh ini ternyata, mengira semalam adalah mimpi "Â batin sam
"makanlah! Dan minum ini, sepertinya kau kurang sehat" sam
"ternyata kau sedang rada waras, jadi kau kesini" freya duduk di samping sam memakan sarapannya
"dasar gila, kenapa aku memungut wanita bodoh seperti dia ini astaga!" batin sam
"ada apa dengan pria yang pura pura waras ini, kenapa dia bertingkah seolah olah peduli" batin freya
Freya makan dalam diam, mereka sedang berada dalam pikiran masing masing, diam tak bersuara.
Freya dengan batin yang terus mencaci maki sam dan begitu pula sam.