Chereads / Hypersexuality / Chapter 21 - Part 21

Chapter 21 - Part 21

Siang harinya sam kembali ke sekolah untuk menjemput megan.

Megan yang sudah lama menunggu ayahnya, saat ayahnya datang ia memasang wajah kesal.

"ayah lama sekali megan dari tadi menunggu, sedangkan teman megan sudah di jemput ibunya" ucap megam kesal

"maafkan ayah, ayah ada urusan tadi" ucap sam merasa bersalah

"ayah megan mau ikut ayah ke kantor, boleh ya" ucap megan

"tumben sekali, kenapa megan mau ikut ayah?, biasanya megan tidak mau"  tanya sam

"megan hanya kesepian saat ayah bekerja" ucap megan memelas

"hmm begitu yah, ternyata putri ayah kesepian" ucap sam sambil menggendong megan ke arah mobil

"ayah, boleh yah" ucap megan menatap mata sam

"tentu saja boleh" jawab sam senang

Sam kembali ke kantor membawa megan.

Sesampainya disana, sam terus saja menggendong megan sampai masuk kedalam, banyak karyawan wanita yang terus memperhatikan tiap langkah sam dan berbisik pada temannya

"woah lihat CEO kita membawa anaknya" bisik wanita itu ke wanita lainnya

"single daddy aa sosweetnya, bukankah aku dan ceo kita cocok" timpal wanita lainnya

"yah cocok untuk di jadikan budak"

"kau yang seharusnya jadi budaknya, aku akan jadi istrinya" bangga si wanita

"bermimpi saja kau" ucap si wanita ketus

Sam membawa megan ke ruangannya.

Ternyata di sana freya sang sekretaris sudah menunggu sam karena ia sudah menyelesaikan berkas-berkas yang di perintahkan sam.

"woahh wanita pantaiii!" teriak megan kesenangan

"taruh saja disana ,kau bisa pergi?"

Titah sam, freya menaruh berkas itu baru saja ia akan berangkat namun megan melarangnya

"tidak ayah, kenapa ayah menyuruhnya pergi, turunkan megan ayah" megan yang melarang ayahnya agar tak membiarkan freya pergi, sam menurunkan megan lalu megan berlari mendekati freya

"aku megan dan megan ingat namamu wanita pantai, megan dari semalam memikirkan mu, untung saja kau disini, megan hanya ingin meminta izin bolehkah megan memanggil mu ibu" ucap megan begitu cepat, ia benar benar senang sehingga ia tak malu malu untuk mengatakan itu

Sam begitu terkejut karena ucapan megan hingga membuatnya kesal "megan, kenapa megan bersikap seperti itu pada sekretaris ayah,kemari kau" ucap  sam menarik megan

Freya terkejut atas pertanyaan gadis kecil ini bagaimana bisa ia mengatakan hal besar seperti itu dan itupun pada orang yang baru ia temui

Freya begitu bingung harus menjawab apa

"sepertinya saya tidak berhak di panggil seperti itu, maafkan.." baru saja freya akan melanjutkannya namun sam memotong kalimat freya

"tentu saja, aku mengizinkan mu untuk di panggil seperti itu oleh anakku dan tidak perlu terlalu formal jika bicara pada ku" melihat megan memelas padanya sam merasa kasihan dan mengizinkannya

"terima kasih ayah, megan selalu ingin punya ibu" megan melompat senang hingga ia memeluk ayahnya dan mencium pipi ayahnya.

Sam tersenyum melihat megan seperti itu.

Dan dari ini megan mulai merasa lengkap, ia merasa mempunyai ibu yang utuh.

🎭🎭🎭

Setiap waktunya megan tak lepas dari freya, mereka sudah benar benar dekat.

Megan setiap hari akan ikut ke kantor setelah pulang sekolah, megan terus saja menemui freya.

Freyapun mulai terbiasa dengan panggilan itu, entah mengapa ia akhir akhir ini sedikit mengingat tentang masa lalunya, ia merasa masalalunya ada kaitannya dengan bosnya, freya mulai mencari tau tentang sam mungkin ia akan menemukan sesuatu dan ia akan mengingat kembali.

Dari mana ia mulai merasa ada kaitannya dengan sam?  Dari sam membentak dan hampir saja memukul megan karena masalah yang benar benar serius

Di saat makan malam istimewa,  merayakan hari ulang tahun megan ke 7 tahun, megan tidak meminta perayaan besar, ia hanya meminta ayahnya merayakannya dengan makan malam bersama freya dan menyewa restaurant  mewah.

Megan tak henti hentinya bicara ia terus bercerita pada freya, sam hanya diam saja memperhatikan megan namun yang membuat sam marah megan mulai menjelekkan ibunya sendiri sedangkan ibunya berada di dekatnya

"ibu pantai, kau tau megan tak punya ibu dari kecil, ayah megan yang selalu mengurus megan"

"ibu megan meninggalkan kami, ayah megan selalu saja diam saat megan bertanya tentang ibu" ucap megan tak suka, sam masih diam ia melanjutkan makannya

"kau tau ibu pantai, ibu megan adalah ibu yang paling jahat, megan tidak suka pada ibu megan, megan selalu berpikir kenapa megan harus di lahirkan oleh ibu megan, megan tak suka pada ibu megan" ucap megan mengebu gebu sedangkan freya sendiri bingung harus menjawab apa, sam menahan amarahnya.

"megan benci ibu megan, megan tak suka pada ibu megan,  jika ibu megan kembali lagi megan akan memberinya bunga aconitum lalu melemparnya agar ibu megan tau betapa bencinya megan terhadap ibu megan" ucap megan dengan kebencian benar benar benci membuat freya terdiam ia tak bisa berkata kata kenapa anak seperti ini bisa berkata seperti itu, sungguh mengerikan

Sam yang dari awal menahan amarahnya mendengar kalimat terkahir sam benar benar marah, ia membanting gelas yang di genggamnya membentak megan hingga membuat megan terkejut,

Hanpir saja tangannya akan menampar megan, freya menahannya.

"jangan bertindak gegabah" ucap freya

"kenapa ayah membentak megan!  Megan hanya mengukapkan apa yang megan rasakan! Ayah ingin memukul megan! Ibu pantai lepaskan tangan ayah megan biarkan ayah megan memukul megan! Megan benci ayah"  megan berteriak teriak begitu kencang ia menangis tersedu sedu

"itu terlalu kasar megan! Megan tidak boleh mengatakan itu untuk ibu megan" ucap sam benar benar marah

"maafkan ayah megan, ayah tidak pernah mengajarkan megan bersikap  kasar, tapi kenapa megan sangat kasar, megan masih sangat kecil kenapa megan bersikap seperti itu" ucap sam pelan

"kenapa ayah selalu membela ibu, berikan alasan pada megan kenapa ayah selalu membela ibu?" megan menangis tersedu sedu

"ibumu punya alasan sendiri megan" sam memelankan suaranya karena megan benar benar menangis tak seperti biasanya

"tapi ayah tak pernah memberitahu megan apa alasan ibu pergi" megan diam di tempat duduknya, freya mendekati megan lalu memeluk megan, ia tak mengerti apa yang di bicarakan anak dan ayahnya ini

Freya hanya diam tak berani mengucapkan kalimat apapun, sam frustasi dengan sikap megan, purti nya ini masih kecil tapi kenapa seperti orang dewasa dan bersikap kasar

Di malam itu membuat hati sam hancur atas perkataan putri kecilnya yang terlalu membenci ibunya sedangkan ibunya sendiri ada di depannya bersama mereka.

Sudah beberapa hari ini megan tidak mau di ajak bicara, ia hanya diam, sam sudah membujuknya berulang kali namun megan tak peduli, ia kesal dengan ayahnya, megan hanya berdiam di kamarnya.

Sam mengajak megan pergi bertemu freya, megan tak mau kemana mana.

Sam berpikir panjang, akankah sam membawa freya ke dalam mansion itu lagi, tempat dimana ia tersiksa, tempat dimana ia menangis, tempat dimana ia merasa mati rasa.

Ia sudah membuat keputusan bahwa ia akan membawa freya, agar membujuk megan hanya itu tidak lebih.