Sudah beberapa hari sam dan freya tidak bertemu, freya juga tak masuk kerja.
Freya duduk sendirian di dalam kamarnya merenungi segalanya yang terjadi,
Ia terus berpikir apakah dia salah? Apakah dia terlalu kasar? Haruskah ia melupakan perasaannya? Atau haruskah ia mengungkapkannya? Bagaimana nanti jika sam sendiri tak punya perasaan padanya? Apakah megan benar benar membencinya?
Semua itu membuatnya gila, ia kesal kenapa saat ia berhadapan dengan sam mulutnya tak berhenti untuk mencaci, menghina, membentak.
Freya berpikir ingin meminta maaf saja lalu pergi, ia merasa bersalah.
Freya pergi ke kantor sam, ia membeli kopi yang biasa sam minum.
Freya merasa senang entah karena apa, ia terus tersenyum.
Saat sampai di depan ruangan sam, freya menarik napas lalu tersenyum, saat ia membuka pintu dengan bersemangat, hal yang pertama ia lihat sangatlah menyakitkan menggores hatinya, senyumnya luntur seketika.
Seorang wanita yang menggunakan dress merah hati, berada di pangkuan sam, mereka berciuman sangatlah agresif, melihat sam menekan tengkuk sang wanita dengan posesif membuat freya merasa sakit.
Bahkan mereka tak menyadari kedatangan freya, freya diam ditempat otaknya menyuruh ia untuk pergi tapi tubuhnya seakan mati rasa menahan air matanya yang hampir jatuh.
Freya menjatuhkan kopinya kelantai sehingga menimbulkan suara, membuat sam dan sang wanita tersadar menoleh ke arah freya.
Freya tersadar ia menatap mata sam, ia menggeleng pelan lalu berjalan dengan terburu buru meninggalkan ruangan sam, orang orang memperhatikan freya dengan tatapan bertanya tanya.
"freya!" panggil sam, berjalan cepat meninggalkan sang wanita, mengejar freya.
***
Freya memasuki toilet, ia masuk kedalam duduk di closet, ia meneteskan air matanya.
Sam yang yang melihat freya memasuki toilet wanita, ia berlari masuk ke dalam beruntungnya tidak ada orang lain, ia membuka pintu dengan keras membuat freya terkejut.
"freya kemarilah!" ajak sam
"aku harus pergi" ucap freya terburu buru
Freya melewati sam dengan tergesa gesa, sam menahan pergelangan tangan freya lalu menarik freya dalam diam, ia membawa freya kedalam ruangannya.
"kau pergilah" titah sam pada sang wanita yang langsung pergi.
"hei, untuk apa kau pergi, biarkan aku yang pergi!" ucap freya ketus tapi sang wanita malah keluar dan menutup pintu.
"mengapa kau membiarkan dia pergi sam! Aku harus pergi! Lepaskan aku!" pinta freya dengan tatapan sayunya
"freya jangan salah paham dengan semua itu" jelas sam memajukan tubuhnya membuat freya terus mundur, sam membuat freya terpojokan,
"hah! Tidak tidak aku hanya terkejut lalu pergi, aku tidak ingin mengganggu kalian, dan untuk apa kau menjelaskan nya, itu tidak penting, bukan urusan ku juga" gelagap freya
Mendengar itu membuat sam gemas dengan tingkah freya yang seperti ini.
"aku harus pergi" ketika freya akan melewati sam, sam lebih dulu menepuk dinding samping freya membuat freya termundur kembali, ia mencium bibir freya habis habisan, ciuman semakin dalam, freya memberontak.
Freya mulai kehabisan nafas, membuat sam melepaskan tautan bibirnya, freya mendorong sam lalu menamparnya begitu keras.
"kenapa kau melakukannya!!! Itu menjijikkan!!!" bentak freya kesal
Karena tamparan keras dan bentakan freya, sam kembali mencium freya dengan panas, dengan nafsu, sam memperdalam ciuman itu menekan tengkuk freya.
Freya terus saja memberontak sam, tetap saja ia tidak bisa, ia tau sekarang sam sudah terbakar oleh nafsu membuat freya harus melepaskan diri.
Sam menggiring freya ke sofa tampa melepaskan tautan bibirnya, ia menjatuhkan freya lalu melanjutkannya.
Freya terus berusaha melepaskan diri dari sam tapi tak bisa, sam yang benar benar di penuhi nafsu, membuat freya harus waspada.
"lepaskan aku sam!"Tekan freya
"freya ini membuat ku sakit" sam yang terus menahan dirinya saat bersama wanita tadi, tapi saat bersama freya ia tak bisa menahan dirinya
"tidak sam! Kau kira aku ini apa yang bisa kau pakai kapan saja!!!" teriak freya di depan wajah sam
Freya merasa sakit hati, kenapa sam menganggapnya begitu hina, kenapa ia harus melampiaskan nafsunya pada freya, mata freya sudah berkaca kaca
"Freya aku tak bisa menahan diri" bisik sam sensual, sam membuka kancing kemejanya dari atas membuat freya benar benar sakit.
Sekarang ia tau, dia dianggap apa oleh sam, boneka yang siap pakai kapan saja dan dimana saja, boneka untuk melampiaskan nafsu sex yang tinggi tak pernah hilang dalam tubuh sam.
Baru saja sam akan melepaskan kancing terakhirnya freya mendorong ia begitu kuat hingga membuat sam harus terduduk kesamping,
"lepaskan aku sialan!!!"
Freya berdiri dengan air matanya yang telah menetes, ia menampar sam untuk kedua kalinya.
"kenapa sam!!! Kenapa kau masih menganggap ku rendah!!!" teriak freya yang menangis membuat sam tersadar akan kelakuannya
"freya!!!" bentak sam
"kau terus saja seperti ini!!! Selalu menganggap ku rendah!!! Kau terlalu menganggap ku gampangan!!!" teriak freya menggebu gebu air matanya yang terus menetes tak bisa berhenti
"freya, maafkan aku" ucap sam pelan meminta maaf
"hah! Dengan mudahnya kau meminta maaf, pertama kau lakukan dengan wanita itu tapi tidak terselesaikan dan akhirnya dengan mudahnya kau membawa ku kesini untuk melampiaskan nafsu mu hah!!! Bajingan sepertimu memang tak pantas untuk di maafkan!" tekan freya di kalimat terakhir, ia menghapus air matanya sendiri
"freya!!! Kenapa kau harus datang kemari!!! Jika kau tidak datang ini tidak akan terjadi" sam ikut emosi
"kau mencari alasan untuk melewati kalimatku ini?, kau selalu seperti itu, selalu merasa benar!" ejek freya
"untuk apa kau datang! Aku sudah menjauhi mu! Tapi kenapa kau datang dan mengacaukan semuanya!!!" bentak sam
"hah! Begitukah! kau menjauhi ku! Ternyata aku salah ku kira kau punya perasaan untuk ku" freya memelankan suaranya, suaranya bergetar.
"aku menjauhi mu! Dan untuk perasaan kau memang salah aku tidak punya perasaan untukmu" tekan sam sengaja membuat freya agar menjauh, karena jika ia mengungkapkan perasaannya mungkin tidak akan di sambut dengan baik oleh freya, ia takut perasaannya akan semakin menyakiti freya
"berhentilah mendekati ku freya!" tekan sam lagi
"kenapa! Kenapa sam!!! Kenapa kau melakukan ini padaku, kenapa kau terus saja menganggap ku rendah!!! Sedikit saja!!! Walaupun sedikit kau tidak punya perasaan untukku sialan!!!" bentak freya
"untuk apa freya!!! Untuk apa aku punya perasaan padamu!, sedangkan kau sendiri membenci ku!!!" sam ikut membentak
"aku mencintaimu!!!" teriak freya spontan, ia tak mengerti kenapa ia harus mengungkapkannya, membuat detak jantungnya berdetak kencang, sam terdiam mendengar pernyataan freya
"lupakan saja! Aku pergi!" freya pergi keluar menghempaskan pintu, ia berjalan terburu buru mengacak rambutnya kesal, kenapa ia harus mengatakannya, kenapa ia sangat bodoh.
***
Sam terpaku dengan pernyataan cinta freya, ia diam memikirkan bagaimana ia harus bertindak dengan benar.
Bagaimana bisa orang seperti freya mencintai sam, bagaimana bisa cinta tumbuh karena penyiksaan itu hal yang mustahil.
Apakah freya berbohong dengan perasaannya, atau freya hanya bermain main dengan sam.
Sam bingung kenapa ia merasa ragu dengan cinta freya yang datang secara tiba tiba.