Chereads / Hypersexuality / Chapter 28 - part 28

Chapter 28 - part 28

Freya datang, ia melangkah dengan beratnya kedalam.

Megan dengan senangnya berlari larian, membuat sam khawatir nanti anaknya akan terjatuh di tangga.

"megan, ayah sudah bilang pada megan,  nanti megan terluka" ucap sam mengejar megan, mendengar itu megan langsung pelan pelan.

megan memeluk freya, menyambut freya dengan hangat, terasa sangat aneh dan sangat canggung.

"yeahh, ibu datang!" teriak megan kegirangan, megan melihat sekeliling freya, ia bingung kenapa freya tak membawa koper.

"ibuu.. Kenapa ibu tidak membawa pakaian ibu?, kata ayah, ibu akan pindah kesini" tanga megan

Freya menoleh ke sam, menatap nya intens dengan tatapan bertanya kenapa sam mengatakan itu.

"tidak megan, pakaian ibu terlalu banyak, jadi nanti saja ibu membawanya" ucap freya tersenyum membuat sam lega.

"ibu ikutlah dengan megan ke kamar ayah" tarik megan membuat freya bingung untuk apa megan membawanya kesana

Didalam kamar, freya sedikit merasa tidak tenang karena terus terbayang bayang masa lalunya

"ibu lihatlah, nanti ayah tidur disini dan megan akan ada di tengah,  lalu ibu akan ada disini membacakan cerita sang putri kerajaan untuk megan" ucap megan behagia karena hal yang telah lama ia dambakan bisa terwujudkan.

"tentu saja, ibu akan membacakan banyak cerita untuk megan" ucap freya tersenyum membuat megan semakin bahagia, sam melihat itu di mata freya melihat ketulusan dan megan tersenyum lebar tak seperti biasanya.

***

Di meja makan, mereka makan malam bersama, keluarga yang lengkap, megan terus saja bicara.

"ibuu, biasanya megan selalu bersama ayah, ayah melarang megan bicara saat makan, ayah sangat serius dengan makanannya, setiap makan pasti sangat sepi, huk huk!" megan terbatuk batuk, ia bicara sambil mengunyah membuat sam khawatir, ia langsung berdiri memberikan minum pada megan, melihat sam yang begitu sangat menyayangi anaknya membuat freya tersenyum senyum.

"dia pria yang tulus dari dalam hatinya namun dari luar ia terlihat sangat keras kepala dan juga kasar" batin freya

"ayah sudah bilang pada megan!, kenapa megan masih saja tidak mendengarkan ayah!" bentak sam marah karena megan terus saja mencelakai dirinya

"megan hanya senang karena ibu ada disini" megan menunduk lalu ia turun dari tempat duduknya dan berlari meninggalkan sam dan freya.

"megan!" panggil sam

Megan berlarian masuk ke kamarnya, ia menangis karena sam memarahinya, padahal ia tidak melakukan apapun, ia hanya bahagia karena ada ibunya, apa ayah tidak suka pada ibunya pikir megan karena setiap ada ibunya, ayahnya selalu saja marah.

"kenapa kau memarahinya seperti itu" ucap freya heran

"karena itu membahayakannya, kau lihat tadi ia terbatuk batuk" jawab sam

"tapi setidaknya jangan seperti itu, kau salah menegurnya, sam" freya berdiri dari duduknya meninggalkan sam sendirian, freya menyusul megan ke dalam kamarnya.

"megan" panggil freya membuat megan menoleh, "hei putri kerajaan kenapa menangis" freya mendekati megan lalu memangkunya, ia menghapus air mata megan.

"ibuu, ayah selalu saja memarahi megan, apa ayah tidak sayang megan" tanya megan sesegukan

"ayah megan,  memarahi megan karena megan bersalah, megan tidak mendengarkan kata ayah karena itu membahayakan megan, ayah megan sangat sayang pada megan" jelas freya pada megan agar megan tidak salah paham atas sikap sam

"tapi kenapa ayah selalu marah marah, megan pernah mendengar bahwa orang yang selalu marah marah adalah orang yang tersakiti" ucap megan dengan polosnya, megan sering sekali mendengar orang dewasa bicara.

"hahaha,  ayah mu bukan tersakiti tapi menyakiti" freya tertawa lepas karena mendengar perkataan megan

"benarkah ibu" megan menoleh pada ibunya, benarkah ayah adalah orang yang menyakiti berarti ayah orang yang jahad pikir megan, megan masih kecil tapi pikirannya dewasa.

"tidak megan ibu hanya bercanda, jika ayah megan sering menyakiti, ayah megan pasti sudah menyakiti megan" ucap freya menjelaskan

"benar juga kata ibu" ucap megan sedikit ragu

"tapi kenapa ayah pernah memukul ibu, apakah ibu pernah berbuat salah" batin megan bertanya.

"ibu ikutlah bersama megan" megan menarik lengan ibunya menuruni anak tangga lalu megan juga mengajak ayahnya ikut bersama ke ruangan megan khusus tempat bermainnya.

***

Freya dan sam di suruh duduk oleh megan sedangkan megan mengambil beberapa boneka barbie nya,

"ibu ini adalah ratu kerajaan dan ini adalah rajanya" megan menunjukan segala hal tentang ia ketahui dan juga menyuruh sam dan freya menonton cerita kerajaan yang buat oleh megan sendiri.

Megan memainkan boneka barbienya menjalankannya membuatnya jadi drama, menceritakan cerita kerjaan yang bahagia hasil dari pikirannya sendiri.

Setelah selesai dengan ceritanya megan menyuruh ayahnya bermai lempar bola, sam melempar ke megan namun megan yang berada dekat freya membuat bola itu mengenai lengan freya.

Membuat freya langsung memegang lengannya dan menatap sam,  sam hanya mengedikan bahunya.

"ayahh, bola itu mengenai lengan ibu, seharusnya ayah meminta maaf, bukanya malah melakukan ini" ucap megan yang menirukan gerakan ayahnya.

"maafkan aku" ucap sam santai

"ayaahhh! Bukan seperti itu, kemarilah ayah" tarik megan mendekati freya

"ayah seharusnya bersalaman seperti ini, itu baru minta maaf kata bu guru" ucap megan begitu lucunya.

Sam memegang tangan freya, mereka terlihat sangat canggung, terasa aneh jika seperti ini.

"ayah dimana ponsel ayah?" tanya megan

"ada disini, untuk apa megan?" tanya sam yang bersampingan dengan freya

"berikan pada megan, megan harus memfoto ini, agar megan bisa memajangnya di kamar megan" ucap megan membuat sam dan freya saling menoleh.

"ini sudah malam megan kita harus tidur" ucap sam menolak

"tidak ayah, megan harus memfotonya dulu baru tidur, megan akan memamerkan ini" ucap megan bersemangat, sam terpaksa memberikan ponselnya pada megan

Megan mengambil ponsel sam lalu kembali ketempat asalnya.

"ayah mendekatlah pada ibu" ucap megan terus fokus pada kamera

Sam mendekat pada freya, mereka terlihat seperti orang bodoh.

"ayah! Bukankah lengan ibu sakit ayah harus memegangnya" ucap megan yang membuat sam pasrah lalu memegang lengan freya,

Megan langsung memfoto itu berapa kali, setelah selesai megan mendekati mereka.

"ayah lihatlah, ini sangat bagus megan akan memamerkan ini, ayah yang meminta maaf pada ibu, hahah" tawa megan

Sam mengambil ponselnya tiba tiba alalu tersenyum "ayo tidur" ucap sam memaksakan senyumnya

***

Mereka seperti keluarga yang harmonis, sam berbaring di ujung dan megan berada di tengah mendengarkan cerita dari freya, megan memperhatikan wajah freya begitu detailnya,

"ibu sangat cantik tapi kenapa ayah tidak mau bersama ibu?" tanya megan tiba tiba membuat freya terdiam

"megan, megan tidak boleh memotong cerita ibumu, itu tidak sopan" ucap sam

"maafkan megan ayah" megan meminta maaf

"apakah megan terlihat sangat cantik seperti ibu megan ayah?" tanya megan pada ayahnya

"tentu saja, megan lebih cantik dari ibu megan" ucap sam dengan nada mengejek

Megan berbalik menghadap freya lagi lalu

"apakah ibu punya teman pria?" tanya megan

"tentu saja ibu punya, ada apa megan bertanya?" jawab freya

"pasti teman pria itu lebih tampan dari ayah megan" megan mengejek sam karena sam mengejk freya

"kenapa megan sangat pintar" ucap freya memegang pipi megan gemas

"megan mengejek ayah?  Benarkah kalo begitu ayah tidak mau jadi ayahnya megan" ucap sam merajuk

"biarkan saja teman pria ibu bisa jadi ayahnya megan, haha" ucap megan tertawa

"megan tidak boleh seperti itu, megan tidak akan pernah mempunyai ayah yang seperti ini lagi" ucap freya tersenyum namun batinnya mengatakan hal lain "pria yang begitu keras kepala dan juga sangat jahat" batin freya

"ibu benar ayah megan yang terbaik" ucap megan memeluk sam dengan sayangnya sam pun ikut memeluk megan, lalu mengarahkan dua jarinya kematanya sendiri lalu ke arah mata freya dan freya memasang wajah mengejek mereka saling berbicara seolah mempunyai telepati.

"ayah apakah ayah pernah mencintai, megan tidak tau apa itu mencintai tapi orang dewasa mengatakan mencintai itu tidak baik" ucap megan begitu polosnya membuat sam terkejut dan freya merasa terkejut ia memalingkan wajahnya karena malu pernah mengungkapkan perasaannya.

"itu tidak benar megan, ayo tidur ini sudah malam" ucap sam tidak mau mengatakan apapun, karena ia juga tidak tau bagaimana cara mencintai dengan benar, apakah mencintai adalah suatu hal kejahatan.

"mencinta bukan lah kejahat megan, tapi mencintai adalah suatu kebaikan dan saling mencintai adalah suatu kebahagian" ucap freya tiba tiba membuat sam yang membuka matanya.

Megan berbalik pada freya "apakah ibu dan ayah saling mencintai?" tanya megan

Freya gelapan, ada apa dengan putrinya ini kenapa ia membicarakan cinta yang tidak ia mengerti.

"tidurlah megan, ayah memintamu untuk tidur" ucap sam cepat karena ia tau freya tidak bisa mengatakan apa apa.

Sam mematikan lampu tidur, lalu hening tak ada suara, mereka memaksa tidur dan pada akhirnya tertidur.