Chereads / Hypersexuality / Chapter 30 - Part 30

Chapter 30 - Part 30

Freya duduk sendirian di balkon kamarnya, ia terus mengingat perkataan sam.

Benarkah sam mencintainya namun kenapa sam harus menikahi orang lain, haruskah ia bahagia karena terlepas dari semuanya, haruskah ia bahagia karena sam tidak akan mengganggu hidupnya.

Bagaimana sam melakukan itu padanya bukankah ia sudah memberitahu tentang perasaan nya tapi kenapa sam harus melakukan hal yang menyakitkan seperti ini,

Dan bagaimana mana dengan megan, apa dia pernah memberitahu pada megan, jika ayahnya akan menikahi orang lain kenapa sam melakukan itu, kenapa sam seolah memberinya harapan, kenapa ia selalu di permainankan, bukankah ini menyakitkan.

"kenapa bajingan!!!" bentak freya tiba tiba membanting gelas yang ada diatas meja, kepalanya terasa sakit memikirkan semuanya.

Hatinya sakit mendengar itu dari sam sendiri kenapa ia di khianati, kenapa ia harus terjebak oleh perasaan bodohnya, kenapa ia sulit sekali mendapat kebahagiaan, kenapa semuanya terjadi.

"beginikah akhirnya, selalu di sakiti oleh orang yang sama" freya tersenyum miris

"freya! Kenapa kau sangat bodoh, jika kau selalu tersakiti kenapa kau masih memilih tetap tinggal, masih banyak pria lain yang ingin bersama mu" batin freya memberontak

Freya beranjak dari duduknya, ia melihat jam ternyata sudah sore, ia berfikir akan pergi menikmati sore hari di pantai yang sepi dan tenang,  mendengar deburan gelombang menghantam batu karang dan angin sepoi sepoi membuat rileks, ia mengganti pakaiannya ia berlari keluar, saat ia membuka pintu ternyata ada sam dan megan.

"kenapa kalian tidak menekan bell?" tanya freya

"ayah ku sudah menekannya, bahkan ayah memukulnya karena kesal" ucap megan

"benarkah?" tanya freya menoleh ke sam

"tentu saja, apa telinga mu sedang rusak?" sam dengan nada kesalnya

"iya ibu, jika ibu tidak keluar dari dalam sana sampai hitungan ketiga ayah akan mendobraknya tapi saat hitungan kedua tiba tiba ibu membukanya" jawab megan serius

"ah, ibu tadi sedang tidur megan jadi ibu tidak mendengarnya" ucap freya berbohong

"percayalah megan ibu mu sedang berbohong pada kita" jawab sam

"tidak, ibu tidak berbohong, ada apa kalian kesini?" potong freya yang sedang di plototi megan

"megan memaksa ku untuk menjemput mu, megan sangat ingin ke taman bunga" ucap sam

"ibu mau kemana?" tanya megan

"ibu hanya ingin keluar saja" freya berjalan keluar menutup pintu apartemennya.

"ayo bu, megan sudah lama ingin pergi kesana bersama ibu" tarik megan paksa, mereka berjalan bersama layaknya keluarga bahagia

"banyak sekali kebohongan tersimpan di dalam dirinya, kenapa ia harus berbohong tentang tidak mendengar bell, apa yang sedang ia lamunkan?" batin sam bertanya

Freya baru saja ingin menenangkan pikirannya namun si pembuat pikiran tidak tenang datang.

***

Ditaman bunga.

Banyak sekali anak anak seumuran megan datang bersama orang tuanya, megan dengan senangnya menggenggam tangan freya dan juga sam, ia merasa benar benar lengkap.

Freya merasa canggung saat bersama sam, karena ucapan sam tadi pagi membuatnya merasa seperti orang baru yang baru mengenali sam.

"ayah, ibu tunggu sebentar megan mau kesana dulu" tunjuk megan pada salah satu kelompok anak anak yang sedang senda gurau.

"tentu saja, tapi megan hanya kesana lalu kembali" freya mengusap lembut rambut megan

Megan berlarian meninggalkan sam dan freya.

Hening tidak ada pembicaraan, mereka duduk di salah satu bangku tidak jauh dari mereka, sam memecahkan keheningan.

"putriku megan terlihat sangat cantik" ucap sam tiba tiba

"bukankah megan terlihat seperti ibunya" jawab freya

"megan sangat cantik" tegas sam yang sebenarnya ingin memuji freya

"bukankah itu terdengar aneh?" tanya freya

"aneh? Maksudmu?" sam yang tidak tau maksud freya

"jujur padaku sebenarnya kau ingin memujiku, namun kau mengatas namakan megan" jawab freya

"sangat percaya diri, bahkan menyebut namamu saja tidak" ucap sam menyangkal

"terserah! Tapi kau baru saja memuji ku sangat cantik" bangga freya

Sam diam tak menjawab lagi, mereka masuk dalam keheningan lagi, freya yang mulai canggung memecahkan keheningan dengan pertanyaan konyol yang menyakitkan hatinya, sangat bodoh!

"kapan kau akan menikah?" tanya freya membuat sam langsung menoleh

"tidak lama lagi" jawab sam santai

"apa kau sudah bicara pada megan?" freya bertanya serius

"belum, itu nanti ku bicarakan, belum waktunya" sam masih santai menanggapi freya

"bisakah kau membantu ku untuk memilih gaun pengantinnya?" ajak sam

"tentu saja" freya memaksa untuk tersenyum, hatinya sangat sakit, benar benar sakit, ia menahan air matanya yang ingin keluar.

Megan berlari menghapiri sam dan juga freya, ia mengajak sam untuk kembali.

Karena panggilan megan freya memalingkan wajahnya lalu air matanya keluar ia mengusapnya, dan berpura pura tersenyum bahagia.

***

Di dalam mobil.

"ibu, ibu tidur bersama megankan" ucap megan tiba tiba memastikan

"ibu..." freya tak sempat melanjutkan kalimatnya, sam langsung memotong nya.

"tentu saja, kenapa megan memastikan itu?" tanya sam fokus pada jalanan

"megan hanya ingin ibu terus bersama megan" jawab megan

"jika ayah dan ibu tidak bersama maka megan akan memilih siapa?" tanya freya tiba tiba

"megan tidak mau memilih ayah ataupun ibu,  megan akan tinggal bersama bibi cessa saja" megan

"kenapa megan tidak memilih ibu, kita bisa mencari ayah yang baru" ucap freya membuat megan tertawa

"ahahah, ibu, jika megan memilih ayah bukankah ayah juga akan mencari ibu yang baru" jawab megan polos membuat sam tersenyum

"putri ayah sangat pintar" puji sam pada megan

"tapi ayah, megan tidak mau ibu baru, kata teman megan ibu baru sangatlah jahat dan megan tidak menyukai itu" ucap megan kesal

Mereka bercanda lalu tertawa seolah olah omongan yang mereka ucapkan hanyalah bualan belaka,

Megan yang masih kecil tidak bisa memahami yang mana sebuah lelucon dan yang mana sebuah kebenaran.

Setiap mendengar perkataan sam sangatlah menyakitkan, mendengar ia membual setiap harinya hanya membuat freya muak, di setiap lelucon sam freya selalu menyimpulkan bahwa itu kebenaran yang sulit sekali sam ucapkan.

Kebahagiaan yang didapat megan adalah sebuah keterpasaan bagi freya, freya sendiri tidak bahagia atas tindakan sam, sedangkan megan yang tidak tau apa apa ikut terjerumus masuk kedalam lubang yang dalam bekas galian ayahnya sendiri.

Banyak hal yang menyakitkan yang harus diterima freya, banyak hal yang tidak ia ketauhi tentang sam.

Freya mengungkapkan tentang perasaanya mungkin bisa merubah kehidupannya dan sifat sam namun ia salah dengan mengungkapkan perasaannya sam semakin menjadi jadi membuat hati freya sakit.

Sangat aneh, kehidupannya yang ia jalani semakin aneh, apakah dirinya terlalu kotor, apakah terlalu hina, mengapa ia selalu di jadikan pelampiasan semata, kepuasan semata.

Memang benar dewasa bukanlah tergantung umur tapi dewasa tergantung sifat dan jalan pikiran.

Dulu dan sekarang tidak ada perbedaannya, sam tetap sama,  orang yang sama jalan pikiran yang sama.