Chereads / Hypersexuality / Chapter 27 - part 27

Chapter 27 - part 27

Dalam perjalanan freya merutuki kebodohannya, kenapa ia harus melakukannya lebih dulu.

"kenapa kau sangat bodoh freya" batin freya.

Freya melewati sekolah megan seketika ia melihat megan termenung  duduk sendirian, freya berhenti lalu menghampiri megan.

"megan, megan menunggu siapa?" tanya freya yang membuat megan terkejut lalu menoleh

"megan menunggu ayah, kata ayah megan harus menunggu karena ayah mau menjemput megan, tapi sudah lama megan menunggu, ayah tidak juga datang" jawab megan lesu

"apa? Megan di suruh menunggu, megan sudah menelpon ayah?" tanya freya lagi

"sudah, tapi ayah sulit di hubungi, megan kesal karena ayah berbohong pada megan, megan sudah lama sekali menunggu ayah" jawab megan

"ayo megan ikut ibu" ajak freya

"megan disini saja menunggu ayah" megan

"astaga pria bodoh itu sibuk dengan urusan yang tidak penting" batin freya

"ayah megan tidak akan datang, ayo ibu antar megan pulang" ajak freya lagi

"tapi megan takut, nanti ibu menyakiti megan" ketakutan megan terlihat jelas di wajahnya

"megann ini ibu, ibu tidak akan mwnyakiti megan, percayalah" bujuk freya

"tapi ibu membenci megan, kata ayah jangan mendekati orang yang membenci megan nanti megan di sakiti oleh orang itu" jelas megan dengan polosnya karena mempercayai perkataan sam

"astaga pria sialan itu sungguh keterlaluan" ucap freya pelan yang hampir tak bisa di dengar

"ibu bilang apa?" tanya megan

"hah! Tidak tidak, bukan begitu megan, begini yah, megan pernah bilang kalau megan benci pada ibu apakah megan benar benar benci ibu dan megan ingin menyakiti ibu?" tanya freya

Megan menggeleng ia menundukkan kepalanya.

"megan tidak membenci ibu megan hanya kesal, dan megan tidak ingin menyakiti ibu" ucap megan dengan logat anak kecilnya

"nah kalau begitu percayalah pada ibu, ibu tidak akan pernah menyakiti putri ibu dan ibu tidak mungkin memebenci putri ibu" jelas freya dengan lembut membuat hati megan luluh.

Megan ikut dengan freya, freya mengajak megan berkeliling, anak dan ibu itu mengobrol dengan serunya,  tiba tiba megan bertanya pada ibunya tentang hal yang membuat hati freya sakit.

"ibu, anak besar bilang megan anak adopsi dan mereka bilang ayah tidak pernah menikahi ibu" ucap megan membuat freya terdiam.

"ibu, adopsi itu apa?  Dan menikah itu apa?" tanya megan

"adopsi itu anak yang di angkat atau anak orang yang di jadikan anak seseorang untuk masuk kedalam bagian keluarga dan menikah adalah dua orang yang bersatu untuk selamanya" jelas freya sesingkatnya

"tapi megan bukan anak adopsi, megan putri ibu dan ayah" timpalnya lagi

"ooh, begitu yah ibu, tapi megan pasti tidak mengerti" ucap megan murung

"tidak apa apa megan, nanti megan akan mengerti, putri ibu pasti mengerti" freya mengelus rambut megan dengan sayang, ia tersenyum miris.

Walaupun sudah di jelaskan dengan freya, megan masih murung saja, wajahnya lesu dan tindakan nya tidak seperti biasanya.

Freya mengantar megan pulang, ia menyempatkan untuk masuk, sam sudah ke sekolah megan, sam di dalam sudah khawatir gurunya bilang ia pulang bersama ibunya, sam mondar mandir, terdengar suara megan yang kecil dengan mengatakan

"megan pulang" suara megan yang terdengar lesu

Sam berjalan terburu buru, ia memarahi megan.

"megan ayah bilang untuk menunggu ayah kenapa megan tidak menunggu ayah" ucap sam

"ayah sangat lama, ayah berjanji pada megan akan menjemput megan secepatnya tapi ayah mengingkari janji ayah"  ucap megan lesu karena megan tidak suka orang yang lupa terhdapa janjinya, megan masih sangat kecil namun pikirannya sudah seperti orang dewasa

"maafkan ayah" sam meminta maaf pada putrinya ini

"tapi kenapa megan terlihat murung sekali, siapa yang membuat megan seperti ini?" tanya sam, freya yang masih berdiri memperhatikan anak dan ayahnya yang begitu serius

"tidak apa apa ayah,  megan mau ke kamar dulu" ucap megan melewati sam dengan terburu buru, ia tidak memberitahu sam, freya heran kenapa megan tidak memberitahu sam.

Freya tersenyum canggung pada sam, ia seharusnya tidak masuk kedalam, ia kira sam tidak pulang.

"aku pergi" ucap freya terburu buru

"tidak freya, seharusnya aku minta maaf saat itu tapi tidak bisa dan sekarang aku minta maaf padamu, maafkan aku"  suara sam terdengar tidak biasa.

"meminta maaf untuk apa?" tanya freya berpura pura bodoh

"saat kau berada di kantor ku beberapa jam yang lalu" sam, mereka terlihat sangat canggung

"ah, soal itu bukan masalah besar, aku sudah memaafkan mu" ucap freya menggaruk kepalanya menggunakan jari telunjuknya

"saat di kantor tadi kau mengatakan apa sebelum kau pergi, kau bisa mengatakannya disini" ucap sam mencoba menyuruh freya mengungkapkan perasaannya lagi, ia ingin mendengar freya mengatakan cinta padanya lalu membuat hatinya berdetak kencang dengan sensasi yang berbeda.

"aku tidak mengatakan apapun" ucap freya

"kau mengatakannya freya, ayo katakanlah" paksa sam

"dasar gila, aku tidak mengatakan apapun, memang aku mengatakan apa?" tanya freya

"kau mengatakan...  Lupakan saja!" ucap sam

Freya tersenyum geli melihat tingkah sam.

***

Megan menuruni anak tangga, ia sudah mengganti pakaiannya, ia akan mengajak freya untuk menginap.

"ibuu, megan sudah mengganti pakaian megan" ucap megan berlarian menuruni tangga

"hei, kemarilah mendekat pada ibu" freya, megan berlari memeluk freya lalu menarik tangan freya

"ibu, menginaplah disini, kata anak besar jika ibu dan ayah megan adalah pasangan berarti mereka harus tidur bersama" megan dengan polosnya mengatakan itu.

Sam dan freya saling menatap tidak percaya, sam mengangguk pelan sedangkan freya menggeleng pelan, ia tidak mau.

"ibuu, megan tidak pernah tidur bersama ibu dan megan mau tidur bersama ayah dan ibu, ibu bisa bernyanyi dan membacakan cerita sang putri kerajaan untuk megan" mohon megan dengan wajah memelas

"tapi megan ibu harus...." ucapan freya terpotong karena sam lebih dulu mengiyakan

"tentu saja ibumu mau" ucap sam cepat, ia tidak mau membuat megan merasa kecewa karena penolakan freya.

"iya.. Tapi ibu harus pulang dulu nanti malam ibu kembali" freya mengelus kepala megan

Melihat ini, sam merasa aneh, ia tidak pernah melihat pemandangan seperti ini, ia selalu ingin melihat megan manja terhadap ibunya, dan sekarang adalah kebahagiaan besar datang untuk megan.

"ibu, makan sianglah disini" pinta megan lagi

"tidak megan, ibu ada pekerjaan lain" tolak freya mulai terasa tak nyaman dengan tatapan sam

"ibuuuu, ayolah megan selalu ingin melakukan banyak hal bersama ibu" ucap megan matanya berkaca kaca

"ibu tidak bisa, nanti malam kita makan bersama ya" ucap freya tersenyum, berlalu meninggalkan megan dan sam.

***

Baru saja megan akan berlari ke depan menyusul ibunya sam menahan tangan megan.

"biarkan ibumu pergi megan" ucap sam

"tapi ayah, kenapa ibu selalu menolak megan?" tanya megan

"ibu megan harus melakukan pekerjaannya" jelas sam

"bukankah ayah pasangan ibu, tapi kenapa ibu harus bekerja?" tanya megan

"bukan seperti itu megan, ibumu bukan bekerja tapi ia harus pulang lalu membersihkan apartemennya, karena ibu megan akan pindah kesini" bohong sam

"benarkah ayah! Jika itu benar, ayo kita rayakan ayah" ucap megan sangat senang, ia terlihat sangat bahagia

"tentu saja" ucap sam

"yeaahhhh!" megan sangat senang lalu melompat lompat kegirangan

"hentikan megan, megan nanti terjatuh, jika megan terluka ayah akan marah" ucap sam

"iya ayah, maafkan megan"  megan

"kemarilah megan, kita makan siang bersama, tampa ibu juga tidak apa apa" ucap sam membuat megan melepaskan genggaman tangannya

"ayaaahh, ibu harus ada bersama kita, sekarang megan bisa menggambar keluarga yang lengkap" megan tersenyum, melihat megan tersenyum membuat ia bahagia dan juga ungkapan cinta freya membuat ia tak berhenti tersenyum.