Setelah sampai freya berlari ia sangat terburu buru, freya membuka kode kunci setelah mencoba beberapa kali salah, freya terus mengingatnya sampai akhirnya terbuka, freya masuk mengobrak abrik seluruh isinya.
Freya membongkar, ia melempar lempar setiap barang yang di pegangnya, ia teringat sesuatu, sesuatu yang pernah ia salin laptopnya
Freya masuk ke dalam kamar itu ia membuka laptopnya ia duduk, mengotak atik mencari sesuatu, freya membuka vidio singkat.
"arghhh!!!" freya berteriak sangat keras ia mengacak rambutnya lalu membanting laptop itu sehingga membuatnya terbelah dua, freya mengacak acak kamarnya, beberapa lukisan dirinya terpajang disana, ia mengacak acak semuanya, freya menangis.
Tiba tiba dari depan sam berteriak
"freya!!!"
Freya menangis di pojokan, entah mengapa ia merasa benar benar terluka, ia menyesal karena mencari tau masa lalunya
"freya! Dimana kau!" panggil sam, sam memeriksa kamarnya sendiri
"aaaaa!!!" teriak freya melempar botol varfum ke cermin membuatnya terpecah pecah, menimbulkan suara yang begitu keras, sam berlari memasuki kamar freya
"freya!" panggil sam, melihat semuanya berhamburan, sam menghampiri freya di pojokan
Freya berdiri, menatap sam dengan tajam,
"kenapaaaa!!!, kenapa kau tak memberitahu ku dari awal bajinga!!!" teriak freya di depam wajah sam
"freya dengarkan aku" pinta sam
"apa yang harus ku dengar semuanya sudah jelassss!!! Kenapa kau meminta ku mendengarkan mu? Sialan!!!" freya yang mengebu gebu
"beri aku waktu untuk menjelaskan semuanya" pinta sam
"aku tidak mau mendengar omong kosong mu lagi!!! Menjauh lah" freya berteriak sambil manangis
"freyaa!!!" bentak sam ia menggoyangkan bahu freya
"heh! Kau memang seperti itu sam sangat kasar,pantas saja anakmu kasar ternyata sifatmu turun pada anakmu" ucap freya sinis
"dia juga anak mu freya!!!" sam marah jika freya menyebut megan hanya anak dirinya
"jika dia anakku kenapa di membenci ku, kau sendiri yang memberi racun pada anakmu agar dia membenci ibunya!!!" bentak freya
"freya!!! Tutup mulutmu sialan!!!" sam terus saja hilang kendali
"kau masih sama sam, masih seperti dulu, bajingan!!!" bentak freya
"aku benci dirimu kau tau! Kenapa kau harus menanam benih padaku, kenapa harus dengan ku, sialan!!! Aku membenci dirimu dan juga keturunan mu walupun darah dagingku!" caci freya membuat sam benar benar hilang kendali ia menampar freya membuat freya terjatuh di sudut dinding kamar
"Ternyata sifat kasar mu tak bisa dihilangkan, kenapa aku harus terjebak bersama pria seperti ini!" tangis freya pecah,
"kau terus saja memukulku, kau sangat ringan tangan aku benci padamu, pada anak mu pada diri ku dan pada takdir ku" freya berteriak
"berhenti menyebutkan itu freya, seakan akan kau tak menerima kehadiran anakku" tekan sam tak suka
"aku tak pernah sedikitpun menerima kehadiran anakmu!!!" bentak freya yang langsung berdiri, mendengar itu sam masih menahan amarahnya ia memperhatikan wajah freya dengan amarah yang membara
"kenapa kau menatap ku seperti itu sialan!!! Kau dengar aku benci anakmu garis keturunan mu walaupun darah dagingku, kenapa dulu aku tak berpikir untuk membunuh janin yang berkembang di dalam perut ku" tantang freya dengan menekankan setiap kata kata yang keluar dari mulutnya
Sam merapatkan giginya rahangnya terlihat jelas, ia terlihat begitu marah, sam mengepalkan tangnya hingga kuku jarinya terlihat pucat, sam masih menunggu freya berbicara sekali lagi
"anak mu adalah anakmu bukan anakku, garis keturunanmu adalah keturunan mu bukan keturunan ku jadi ingatlah aku bukan ibu dari siapapun" ucap freya dengan bengis mendengar itu sam marah ia menarik freya hingga keluar kamar
"lepaskan aku sialan!!! Kau membuat pergelangan tangan ku sakit" lirih freya
Sam menarik freya ke ruang tamu ia membanting freya hingga membuat freya terbaring di atas sofa.
"sebenarnya aku menyusul mu kesini untuk menjelaskan semuanya dengan baik baik tapi kau sendiri yang memulai" ucap sam menggulung lengan kemeja nya
"kau mau apa, jangan pernah menyentuh ku sialan" teriak freya hingga membuatnya ketakutan
"kenapa kau tak memberi ku waktu saat aku meminta untukmenjelaskan semuanya, kau sendiri malah menghina anak ku, tak mengakui anak ku, membenci anakku" bentak sam
"karena aku membenci mu termasuk anakmu!" teriak freya mengebu gebu
"kau tau dia selalu menanyakan mu, di dalam kalimatnya ia membencimu tapi di dalam hatinya dia sangat ingin bertemu ibunya, aku hanya ingin menjelaskan itu tapi mengapa kau malah mengatakan hal menyakitkan seperti ini!" ucap sam yang membuka dasi nya dengan kasar
"dia sangat membenci ku sam, anak mu itu membenci ku, sekarang kita tidak ada hubungannya lagi, jangan pernah mengganggu ku!" ujar freya yang beranjak akan meninggalkan sam
Namun sam menahan lengannya lalu mendorong freya kembali ke sofa dengan sangat kasar membuat freya terduduk di atas sofa sam menduduki pahanya,
"jika kau tidak suka cara baik maka aku gunakan cara kasar agar kau sadar bukan malah memaksa untuk lupa" ucap sam yang mengikat tangan freya kebelakang menggunakan dasi, freya terus memberontak namun tenaganya dan sam jauh berbeda
"kenapa! Aku hanya memberimu kebenaran kenapa kau harus menghukum ku seperti dulu!" teriak freya memberontak di depan wajah sam
"kau tau freya, aku sudah berubah untuk jauh lebih baik lagi, melatih emosi ku agar saat aku bertemu lalu menjelaskan padamu agar tak lepas kendali, tapi kenapa kau dalam sekejap memaksa ku untuk kembali seperti dulu lagi" tekan sam di depan wajah freya, wajah mereka hanya berjarak 5cm
"kenapa? Kenapa kau harus marah, aku mengungkapkan isi hati ku, sam" tekan freya kembali
"aku akan memperjelas cara takdir bekerja, kau sendiri bilang benci garis keturunanku walaupun darah dagingmu, dan sekarang aku akan membuat garis keturunan ku sebanyak mungkin dari dirimu, agar kau bisa membenci darah dagingmu sebanyak mungkin" ancam sam tersenyum miring
"berhentilah membuat ku jadi seperti ini sam!!! Mengertilah ku mohon" mohon freya mengeluarkan air matanya
"kau sendiri yang menantangku tapi kenapa kau yang menyerah" ucap sam
"ku mohon sam" pinta freya memohon takut akan ancaman sam
Sam tidak menjawab pertanyaan freya, ia malah mendekati bibirnya ke bibir freya membuat freya menutup mulut nya rapat sangat rapat, sam mencengkram wajah rahang freya membuat freya meringis lalu membuka mulutnya,
Sam memasukkan lidahnya ke dalam mulut freya, menyuruh freya ikut bermain, lalu meludah ke dalam mulut freya memaksa freya agar menelan air liurnya, namun freya malah meludah ke wajah sam
"itu terlalu menjijikan untukku!!!" teriak freya membuat sam kesal hingga merobek baju freya dan membersihkan ludahan freya.
"kau terlalu lancang, jalang!!!" bentak sam lalu menciumi bibir freya, sam menggigit bibir freya hingga membuatnya mengeluarkan sedikit darah
Sam menarik freya untuk berdiri lalu menyiksa freya, ia memaksa freya menghisap penisnya, menarik rambutnya memaksa freya membuka mulut lalu ia membuka celananya freya memelas menggeleng kan kepalanya, sam terus memaksanya hingga membuat mulutnya penuh, freya benar benar akan muntah, ia sudah tak sanggup lagi,
Karena kesal freya menggigit milik sam lalu freya memuntahkan segalanya yang ia rasakan mual.
Sam terkejut karena freya menggigit miliknya, sam memaksa freya untuk melakukan hubungan badan bersamanya.
Sam benar benar lepas kendali, ia sudah terbakar oleh nafsu, sekarang yang ia pikirkan bukan lah penyesalan tapi hasrat yang harus di penuhi.