Sam dan freya berdebat, siapa yang harus menjelaskan pada megan, freya sebenarnya tidak membenci megan hanya saja wajah megan sedikit mirip dengan sam dan megan sifatnya sama dengan sam keras kepala dan juga kasar.
Ponsel sam berbunyi, ia mengambil ponselnya dan terlihat putrinya menelpon, ia menjawabnya terdengar suara freya yang berteriak
"ayaaah ayah dimana!" megan kesal karena sam tak kunjung kembali, sam tak kunjung menjawab iya bingung
"ayaaahh kenapa ayah diam, ayah, apa ayah sudah menemukan ibu pantai?" tanya megan
"ayah dalam perjalanan pulang" jawab sam cepat ia mematikannya cepat agar si megan tidak banyak bertanya
"kita harus menjelaskan semuanya pada megan" ucap sam pada freya
"baiklah" jawab freya, ia sedikit melunak.
ðŸŽðŸŽðŸŽ
Sesampainya di depan sam keluar duluan lalu di ikuti freya.
Sam masuk kedalam terlihat megan berlarian menuruni tangganya lalu memeluk sam.
"ayah, megan dari tadi menunggu ayah, kenapa ayah sangat lamaaa?" tanya megan
"megan ayah harus menjelaskan sesuatu pada megan" ucap sam mengajak megan duduk di sofa
Mereka duduk di sofa, sam memulai pembicaraan yang sangat serius, freya hanya diam mendengarkan semuanya, sam menjelaskan bahwa freya adalah ibu kandung megan, tapi sam tak menceritakan bagaimana ia bisa bertemu freya dan apa yang telah ia lakukan pada freya, ia hanya menceritakan sesuatu yang singkat sesuatu yang bisa di cerna anak kecil, freya tak menyangkal apapun dari ucapan sam.
Mendengar itu megan merasa telah di bohongi oleh ayahnya, ia melihat ke arah freya, memandang freya dengan kebencian bukan lagi dengan rasa sayang tapi rasa benci, ia mendekati freya lalu ia berteriak
"kenapa ibu!!! Kenapa ibu tidak mengatakan semuanya dari awal pada megan!!! Ayah, kenapa ayah berbohong pada megannn!!!" teriak megan menangis
"megan ayah belum selesai bicara" ucap sam
"tidak ayah, ayah seharusnya mengatakan pada megan bahwa wanita ini ibu megannn!!! Kenapa itu harus kauuu!!! Megan benci dia!!!" teriak megan dengan kencang ia berlari naik keatas, memasuki kamarnya sam dan freya mengejarnya
Freya mengetuk pintu megan,
"megan, maafkan ibu" ucap freya mengetuk pintu megan yang terkunci
"megan!!! Jangan mengunci pintu, buka megan" sam berteriak
Megan mengambil sesuatu di dalam nakasnya lalu berlari kearah pintu ia membukanya lalu terlihat di depan ada freya dan sam, megan melempar pada freya sesuatu yang pernah ia sebutkan, melempar bunga aconitum ke freya
"itu untuk ibu!!!, megan telah lama menyimpan itu!!!" teriak megan
"Megan!!!" bentak sam
"megan benci ibu, megan tidak mau lagi bertemu wanita ini, dia wanita jahat megan tidak mau!!!" tangis megan pecah, mendengar perkataan megan membuat hati freya terluka
"megan!!!" teriak sam hampir saja memukul megan
sam reflek akan memukul megan, freya memegangi tangan sam, lalu menampar wajah sam begitu kuat,
"jika kau menjelaskan semuanya dari dulu ini tidak akan terjadi, sialan!!!" teriak freya
"ibuuu!!! Kenapa kau memukul ayah ku!!! Kenapa kau menyalahkan ayahku! Padahal semua ini salah ibu, meninggalkan kami" megan menangis ia mendorong freya kebelakang lalu memeluk sam karena melihat freya menampar sam
"temen megan mengejek megan karena tak punya ibu, kenapa ibu jahat pada megan pada ayah megan" megan menangis tersedu sedu
"tidak megan, ibu tidak meninggalkan mu tapi ayahmu.." belum sempat freya menyambung kalimatnya megan langsung memotong
"kenapa dengan ayah ku, ayah megan tidak pernah berbuat salah, ibulah yang bersalah" teriak megan membuat freya tidak bisa berkata apa apa karena hati dan pikiran megan sudah di racuni oleh sam, jika ia menjelaskan semuanya itu akan sia sia saja
"megan! Masuk ke kamar mu" titah sam
"tidak mau, megan tidak mau, megan harus melindungi ayah dari ibu megan yang kejam ini" teriak megan
Freya yang mendengar cacian anaknya membuat ia merasa sakit benar benar sakit, ia berjalan meninggalkan sam dan megan
"megan! Ayah perintahkan padamu megan! Masuk!!!" bentak sam pada putri kecilnya yang berbicara dewasa padahal ia masih sangat kecil untuk berbicara dan bersifat seperti itu
"freya! Dengarkan aku" kejar sam
Freya menuruni tangga terburu buru, matanya meneteskan air, ia menangis hatinya terasa tercabik cabik atas tingkah anaknya,
"freya!!!" tahan sam pada lengan freya, ia membalikan tubuh freya agar menghadapnya
"lepaskan aku" sentak tangan freya
"maafkan megan karena bertingkah seperti itu" sam
"sudah ku duga dia dan kau sama saja, sama sama picik!" tekan freya
"dia masih kecil freya, sadarlah kenapa kau mengatakan itu" tekan sam
"kau lihat saja, tingahnya tak jauh dari mu, kasar!" ejek freya
"berhenti mengatakan yang tidak tidak tentang anakku freya" sam menahan amarahnya
"kau lihat! Tingkahnya tadi sangat keras kepala sama seperti mu sialan!!!" bentak freya
"berhentilah freya" tekan sama dengan amarah yang sudah berada di ubun ubun
"pantas saja dia tak punya teman, dia masih kecil tapi sangat angkuh, dia membenci ku tapi sadarkah dia aku sebagai ibunya pun membencinya karena mu aku melahirkan dia! Bajingan berhenti mendekati ku!!!" ucap freya mengebu gebu, freya dan sam tak sadar bahwa megan berdiri di ujung tangga
Mendengar ucapan freya sam menampar freya begitu kasar hingga menimbulkan suara tamparan yang begitu keras, melihat dan mendengar itu megan terkejut melihat ayahnya yang begitu mengerikan
Membuat megan menyenggol guci di sampingnya, guci itu terjatuh di tangga membuatnya pecah berhamburan menimbulkan suara keras, sam dan freya menoleh ke atas ternyata megan mendengar ucapan mereka, megan berlari memasuki kamarnya
Freya memegang pipinya terasa panas,
"mengerikan, kau seperti monster, sepertinya kau tak bisa bersikap lembut, anakmu pun berlari melihat kau menampar ku begitu keras, ia berlari ketakutan" ejek freya pipinya bermerah
"mudah lepas kendali akan membuatmu semakin tersiksa, maka bertahanlah jangan lepas kendali seperti ini, aku bisa memaklumi sifatmu tapi tidak dengan anakmu, dia belum mengenal ayahnya yang mengerikan seperti monster" timpal freya lagi berlalu pergi dari hadapan sam.
Sam tercengang atas perkataan freya, ia mengacak rambutnya frustasi, sam tak menghiraukan freya pergi, ia menaiki tangga itu melewati pecahan guci mendatangi kamar megan.
"megan" panggil sam pelan
Megan menangis di pojokan, ia ketakutan melihat ayahnya yang bersungguh sungguh memukul seseorang.
"megan, maafkan ayah" sam meminta maaf pada megan, ia mendekati megan
"megan tidak mau dekat ayah, megan takut" ucap megan tersedu sedu
"tidak megan, ayah tidak melakukan apapun pada megan" ucap sam pelan
"tapi ayah memukul ibu, megan melihat itu, dan itu membuat megan takut" megan menatap mata sam
"tidak megan, kemarilah peluk ayah" pinta sam mengulurkan tanganya pada megan
Megan takut takut mengulurkan tanganya, ia mendekati sam
"anak ayah, kesayangan ayah, ayah tidak akam melakukan apapun pada megan" ucap sam menggendong megan
"tapi ayah memukul ibu" jawab megan
"karena ibumu berbuat salah, karena itu ayah memukul ibu" ucap sam menjelaskan
"benarkah ayah, sebenarnya megan tidak membenci ibu hanya saja megan kesal pada ibu, tapi ibu membenci megan" ucap megan pelan
"benarkah megan tidak membenci ibu, tapi megan mengatakan bahwa megan membenci ibu" sam mendudukan megan di tempat tidurnya
"tidak ayah, megan hanya mengatakan bahwa megan membenci ibu tapi megan menyayangi ibu pantai walaupun ibu pantai adalah ibu megan yang jahat" ucap megan dengan logat anak kecilnya
"bukankah megan melempar itu bunga itu pada ibu megan" tanya sam
"megan melemparnya karena megan sudah berjanji pada diri sendiri, jika megan bertemu pada ibu megan, megan akan melemparkan bunga itu, kata ayah megan tak boleh mengingkar janji" ucap megan dengan polosnya
"tapi megan itu sangat jahat, megan tidak boleh kasar seperti itu" ucap sam
"maafkan megan, ayah" megan meminta maaf ia menyesalinya
"ayah memaafkan megan" ucap sam tersenyum pada putrinya ini