Chereads / Hypersexuality / Chapter 22 - part 22

Chapter 22 - part 22

Hari ini Sam meminta freya untuk datang membujuk megan, sam tak tau lagi dengan cara apa agar megan mau berbicara padanya.

Sam mengajak freya masuk, ketika freya masuk cessa begitu terkejut melihat sosok yang berhati lembut dan mudah tersakiti datang kembali,

"ada apa ini, kenapa satu hati yang terbelah dua, kembali bertemu dan kenapa nyonya freya seperti orang yang baru kesini, apakah ingatannya tidak kembali pulih" cessa membatin

Sam dan freya menaiki tangga melewati kamar yang freya tempatkan dulu lalu kamar sam dan terakhir kamar megan.

Sam membawa freya masuk ke dalam kamar megan lalu sam meninggalkan freya dan megan, setelah mengantar freya, sam kembali ke kantor membiarkan freya di sana untuk sementara.

"hei, princess apa yang sedang kau lamunkan" tanya freya di belakang megan

Megan yang sibuk menatap langit dari jendela kamar, karena mendengar suara yang tak asing lagi di telinganya ia menoleh ternyata wanita yang di idamkan untuk menjadi ibunya

"ibu pantaii" ucap megan berlari lalu memeluk freya

"kata ayah megan, megan tidak mau berbicara pada ayah megan,kenapa?" tanya freya

"megan kesal pada ayah, makanya megan tidak mau bicara sama ayah" ucap megan kesal

"ayah megan seperti itu karena ayah megan sayang pada megan, ayah megan hanya ingin megan tidak membenci ibu megan" freya mengelus rambut megan

"jika ayah sayang megan kenapa ayah hampir saja memukul megan" megan dengan logat anak kecilnya

"ayah megan hanya terbawa emosi karena megan akan bersikap kasar pada ibu megan, megan tau, ayah megan sangat sangat menyayangi megan lebih dari apapun" ucap freya

"benarkah?" tanya megan dengan serius

"tentu saja benar, bagaimana perasaan megan jika ayah megan benar benar pergi untuk selamanya" tanya freya

"itu akan sangat menyedihkan, megan tidak mau kehilangan ayah" rengek megan

"jika megan tidak mau itu terjadi sebaiknya megan harus mengajak ayah megan mengobrol bukannya mengabaikannya seperti ini, itu tidak baik" ucap freya membujuk megan

"ibu pantai benar, seharusnya megan tidak seperti ini" pikir megan merasa bersalah

Mereka membicarakan banyak hal, megan dan freya keluar dari kamar megan sebentar untuk mengambil beberapa makanan ringan, padahal cessa sudah mengantar minuman namun megan memaksa freya ke bawah.

Saat ingin masuk kembali ke kamar megan, freya melihat kamar yang pintunya setengah terbuka, kamar yang pernah ia tempatkan dulu, freya melihat sekilas saja, seseorang sedang membersihkan kamar itu ia merasa tak asing dengan kamar itu.

Di dalam kamar megan freya masih memikirkan kamar yang tak asing baginya, namun kapan ia pernah masuk ke dalam sini.

Setelah berpikir freya bilang pada megan akan akan kebawah ia ingin mengambil sesuatu.

Freya berjalan perlahan lahan membuka pintu ternyata tidak terkunci, setelah cessa membersihkan kamar itu ternyata ia lupa mengunci kembali kamar itu, biasanya kamar itu setiap saat selalu terkunci, megan saja tak di izinkan masuk ke dalam

Terlihat beberapa foto freya terpajang melihat itu freya terkejut bukan main

Adaapa ino bagaimana bisa wajahnya terpajang di sini,

Freya memperhatikan sofa yang berada di depan jendela, ia teringat sekilas bahwa setiap malam ia duduk di situ tapi kenapa ia bisa duduk disana

Freya masuk kedalam kamar mandi, ia memaksa mengingat segalanya ia mengingat pernah menangis di dalam ini tapi mengapa, freya diam masih di dalam kamar mandi ia memaksa ingat sehingga membuat kepala nya sangat sakit,

Setelah beberapa menit potongan puzzle yang pernah hilang kembali di temukan lalu menyatu menjadi satu membuatnya sakit, freya berlari ke luar kamar mandi ia melihat sekeliling kamar ia memperhatikan ranjang itu terus menerus berusaha mengingat apa yang pernah terjadi padanya dan juga kenapa berkaitan dengan sam

Ternyata benar pria yang selalu datang ke mimpinya ternyata sam, pria yang pernah menolongnya lalu membuatnya tersiksa, terhina adalah sam

Freya menutup mulutnya rapat karena terkejut tak percaya menahan tangis, setelah bertahun tahun tak mengingat apapun namun setelah datang kesini sangatlah mudah mengingat semuanya, kenapa? Apa luka batinnya terlalu dalam hingga membuatnya mengingat sangat cepat,

Membuatnya begitu sakit sangat sakit dan ia terus berpikir siapa anak itu, tidak mungkin anak itu adalah anaknya bukan kah ia pernah keguguran.

Kaki nya terasa lemas ia terduduk di lantai diam sejenak lalu menangis memukul kepalanya

"dasar bodoh!" tekan freya sambil memukul kepalanya

Freya mengingat kamar ini dan apa yang pernah ia lakukan disini lalu ia berlari memasuki kamar sam, ia diam ia mulai mengingat semuanya dari apa yang sam lakukan padanya, ia bisa melihat gambaran hal yang erotis

Dan juga ia bisa mendengar bentakan sam, ia bisa mendengar tangisan dirinya sendiri, tangisan pilu yang tak di pedulikan siapapun.

Freya keluar dari kamar sam terburu buru, ia kembali ke kamar megan, matanya tak henti hentinya mengeluarkan air mata, ketika freya masuk megan begitu terkejut melihat freya yang menangis

"ibu.. Kenapa ibu pantai menangis?" tanya megan begitu terkejut

"tidak apa apa megan, maafkan ibu tapi ibu harus pergi"  freya mengambil tasnya terburu buru, ia berlari menuruni tangga di ikuti megan dibelakangnya

"ibu memang akan pulang tapi kenapa ibu menangis?" kejar megan

Freya terus saja ia menuruni tangga, ia melihat cessa sekilas ia tau sekarang siapa dirinya di sini, ia hanya seorang yang pernah dijadikan boneka untuk kepuasan nafsu, ia benar benar sakit hati mengingat semuanya

"ku kira masa lalu ku menyenangkan ternyata tidak, kenyataan menamparku" batin freya

Sebenarnya freya sudah memesan taxi untuk ia pulang, rencananya freya akan pulang namun setelah melihat kamar itu ia menunda dulu.

Melihat freya berlari lalu menangis cessa begitu terkejut, cessa berlari ke kamar itu, kamar di mana freya pernah di tempatkan ternyata tidak terkunci.

Freya meninggalkan megan, ia meninggalkan tempat itu, ia berusaha mengingat lagi dan dia ingat apartemen yang pernah ia dan sam tempati.

Megan menangis melihat freya menangis ia tak mengerti ada apa dengan freya,

Selang beberapa menit sam kembali, ia masuk kedalam namun ia tak mengerti tiba tiba megan berlari mendekati sam lalu memeluknya sambil menangis

"ada apa megan, kenapa megan berlari dan lalu menangis seperti ini" sam bertanya mensejajarkan tubuhnya dengan megan

"ayahh, ibu pantai pergi meninggalkan megan" tangis megan mengadu pada ayahnya,

"tapi kenapa megan, ayo duduk cerita pada ayah" ajak sam duduk di sofa

"ayah, saat kami di kamar megan, ibu pantai bilang akan pergi ke bawah, lbu pantai keluar sangat lama tapi setelah ibu kembali, dia menangis lalu berlari kedepan ia mau pulang" mendengar penjelasan dari megan sam terkejut, berarti freya telah mengingat semuanya, sam tau freya akan kemana.

"ayah juga harus pergi, megan tunggu disini" ucap sam pada megan

Sam berlari memasuki mobilnya ia menyusul freya.