Chereads / Hypersexuality / Chapter 19 - part 19

Chapter 19 - part 19

Sam membawa megan ke dalam gendongannya, sam membawa megan pergi ke taman bunga.

Saat di taman bunga Megan menunjuk nunjuk bunga yang berwarna ungu

Sam membawa megan ke bunga tersebut, megan memegang bunga itu lalu tersenyum,

Sam membeli itu lalu memberikan pada megan, megan tersenyum senyum mengayunkan tangannya.

"ada apa dengan anak ini, kenapa dia sangat menyukai aconitum padahal bunga ini melambangkan kematian dan kebencian" batin sam

Megan terus saja tertawa saat bersama sam, ketika sam mendudukannya, megan malah menangis itu membuat sam harus menggendongnya terus terusan

Tiba tiba seorang wanita tua datang ke depan sam, memperhatikan megan bebinar binar, wanita tua itu melihat megan karena sangat lucu dan cantik,

"anak ini lucu sekali, siapa namanya?"

Tanya wanita tua itu.

"megan" jawab sam tersenyum tipis

Baru saja wanita itu akan menyentuh pipi megan sam menjauhkannya

"jangan menyentuh nya" ucap sam datar

"kenapa?  Dan dimana ibunya?" tanya wanita tua itu lagi

Mendengar kalimat itu membuat sam naik darah.

"kau banyak bertanya, pertanyaan itu terlalu sensitif untuknya" jawab sam meninggal kan wanita tua itu

"dasar kurang ngajar, aku hanya bertanya, semoga sifat mu tidak turun pada anak mu" teriak wanita tua itu pada sam yang sudah jauh

Sam tak peduli apa kata wanita tua itu, ia hanya kesal karena menanyakan freya, membuat nya akan sakit kepala karena memikirkan freya terua menerus.

🎭🎭🎭

6 tahun kemudian.

Sore hari yang indah, seorang gadis kecil bermain di pinggir pantai bersama ayahnya, berlarian saling mengejar.

Ketika si gadis kecil berlari terlalu kencang  dan menatap kebawah,  ia tak sengaja menabrak seorang wanita yang berdiri di tepi pantai dan menatapi ke tengah pantai entah apa yang di lamunkannya.

Membuat sang gadis kecil terjatuh, si wanita terkejut lalu berjongkok membuat rambutnya yang terurai menutupi wajahnya.

"kau tidak apa apa nak?" tanya sang wanita

"megann" teriak sang ayah memanggil anaknya, mendekati megan lalu sang anak berlari memeluk ayahnya

Si wanita berdiri memperlihat wajah cantiknya, wanita itu menatap wajah sang pria seakan teringat sesuatu,

Dan sang pria terkejut melihat sosok di depannya, sosok yang tak pernah terlihat, sosok yang tak pernah ia lupakan, sosok yang mungkin tak akan pernah hadir lagi dan sosok itu pula yang terus anaknya tanyakan.

Kenapa sosok ini hadir ketika semuanya sudah berakhir, kenapa sosok ini hadir ketika ia mulai ingin melupakan,

"wajahnya masih sama, tatapannya yang dalam masih sama, benarkah sosok ini yang pernah hadir lalu menghilang tampa jejak" batin sam tak percaya

"ayahh, kenapa ayah diam" panggil megan

"maaf apa kita saling mengenal?" tanya si wanita pada sang pria

Si pria masih diam, ia terus memperhatikan wajah si wanita.

"ini ayah ku, namanya sam, dia adalah ayah yang paling hebat di dunia ini" megan dengan logat anak kecilnya memecahkam keheningan

"dan siapa namamu, kau wanita yang cantik"  tanya megan sembarangan

"hei gadis kecil ini lucu sekali, nama ku freya" jawab si wanita

Mendengar itu Sam tersadar, ia membawa megan pergi meninggalkan freya.

"kenapa kau sangat tidak sopan megan?" tanya sam

"megan tidak tau harus memanggil apa, ayah" jawab megan

"seharusnya megan tidak menanyakan itu padanya tadi" sam

"baiklah, jika megan bertemu dengannya, megan akan memanggilnya ibu" jawab megan

"kenapa megan ingin memanggil nya ibu?" tanya sam

"karena megan tidak punya ibu, ayah kenapa megan tidak punya ibu" tanya megan pelan

Mendengar itu sam tidak tau harus memberi alasan apa, ia terus diam jika di tanyakan soal freya.

🎭🎭🎭

Freya berdiri memperhatikan anak kecil dan orang tuanya yang begitu serasi, begitu dekat.

"kenapa pria itu menatap ku seakan mengenal ku dan kenapa saat mendengar nama ku ia pergi menjauh" batin freya

Freya berjalan sendirian di tepi pantai menikmati angin dan bunyi ombak yang menghantam batu karang membuatnya rileks

Berjalan sendirian, memikirkan hidupnya yang aneh, kenapa ia tak bisa mengingat masa lalunya, ada apa dengan masa lalunya, begitu menyedihkan kah?

Kenapa sosok pria yang tak bisa ia kenali wajahnya selalu hadir dalam pikirannya, kenapa sosok itu membuatnya penasaran,

"dimana sosok itu, kenapa membuatku tak tenang" batin freya

Freya selalu mencari tau tentang sosok yang terus menghantui pikirannya, tapi tak ada apapun yang ia temukan

"sudah lama sekali, tapi aku tak pernah menemukan jati diri ku, tak ta asal usul ku, kenapa hidup serumit ini" freya duduk sendirian di pasir pantai

🎭🎭🎭

Malamnya sam duduk di sofa tempat biasa freya duduk, melihat rembulan bersinar seperti biasanya

Memikirkan sosok sekian lama menghilang lalu datang kembali, berpura pura tak mengenal siapapun.

Anaknya yang terus menanyakan sosok ibunya yang tak pernah ia lihat, menanyakan seperti apa ibunya secantik apa ibunya.

Sam terus saja menghindar dari pertanyaan itu, mencoba menghilangkan kenangan bodoh tentang freya, mencoba melupakan sosok itu,

Dan tiba tiba terdengar suara megan memanggil.

"ayah! Dimana ayah" suara megan terdengar ke seluruh ruangan membuat sam keluar dari kamar freya menghampiri megan yang akan menuruni tangga

"ada apa megan" tanya sam

"ayah, megan takut sendiri, megan mau tidur bersama ayah" rengek megan

"kenapa megan takut , biasanya megan tidak pernah takut" sam

"iya ayahh, malam ini megan sangat takut, di luar akan badai angin begitu kencang hingga membuat megan ketakutan" megan mendekati ayahnya

"ayo, megan tidur bersama ayah" ajak sam

Megan berbaring di samping sam, bertanya banyak hal.

"ayah, apakah megan punya ibu, maksud megan apakah ibu megan masih ada disini" tanya megan terbata bata ia takut jika ayahnya marah

"apa ada temanmu yang mengganggu mu" jawab sam

"iya ayah, dia bilang ibu megan pergi dan tidak suka punya anak seperti megan" jawab megan kesal

"ibu megan ada disini, dan ibu megan sangat menyukai megan, ayah akan membawa ibumu pulang" kata sam walaupun ia sedikit ragu

"jika ibu ada disini kenapa tidak pernah ingin bertemu megan, jika ibu menyukai megan kenapa tak kembali kesini, megam benci ibu" ketus megan dengan logat anak kecilnya

"Ibumu punya alasan sendiri, dan jangan membenci ibumu" tegas sam

"tidakk, megan benci ibuu, megan benci, megan sudah punya ayah, jadi megan tak perlu ibu" ketus megan hingga membuatnya menangis

"berhentilah menangis megan, kau seperti ibu mu, sering menangis" ucap sam membuat megan berhenti menangis

"aku tidak mau seperti ibu" jawab megan memeluk ayahnya lalu memejamkan matanya memaksa untuk tidur

Sam mengusap rambut megan, seraya menepuk nepuk punggung megan agar tertidur

Melihat megan memejamkam matanya, sam pun ikut memejamkan matanya.