Chereads / Hypersexuality / Chapter 15 - Part 15

Chapter 15 - Part 15

Sore harinya sam membawa freya pergi ke tempat perbelanjaan, sam menyuruh cessa untuk ikut bersamanya.

Cessa mendorong kursi roda yang diduduki freya, freya melihat lihat beberapa pakaian yang cocok untuknya.

Sam memilihkan pakaian untuk freya beberapa menit kemudian seseorang menepuk bahu Sam, sam berbalik dan betapa terkejutnya dia karena sang wanita memeluknya

"hei, sedang apa kau disini?" tanya wanita itu "siapa wanita ini sam, aku baru melihatnya dan kenapa dia bersama mu" timpal wanita itu bertubi tubi

Baru saja freya akan mengatakan sesuatu tapi sam terlebih dahulu memotongnya,

"oh, dia sepupu jauh ku, aku akan menjelaskan padamu alicia, cessa kau bisa membawanya" ucap sam seolah olah tak ada kebohongan, sam memerintah cessa membawa freya pergi dari situ, sedangkan sam sendiri bersama alicia untuk menjelaskan kenapa beberapa bulan ini sam tak menemui alicia dan menjelaskan sedikit kebohongan.

Cessa membawa freya menjauh dari sam,

"hentikan cessa" ucap freya pelan namun tak di gubris oleh cessa

"cessa berhenti!" freya sedikit meninggikan suaranya tapi cessa pura pura tuli

"cessa!!!  Berhenti! Apa kau tuli, aku bisa berjalan sendiri" freya membentak cessa, ia berdiri dari kursi rodanya lalu berjalan sendiri ke arah parkiran di ikuti oleh cessa yang mengejar freya

"nonaaa pelan pelan jika kau terburu buru, kau akan terjatuh lalu terluka" cessa

Freya masuk ke mobil terburu buru, ia meninggalkan cessa begitu saja menjalankan mobil sendirian,

Entah kenapa hanya melihat sam lebih mementingkan alicia dari pada dirinya, hatinya terasa sakit, air matanya menetes begitu saja,

"benar kata orang, ketika kau hamil kau akan sedikit sensitif, tenanglah freya itu tidak lagi asing untuk mu" batin freya

Freya berhenti di taman yang banyak anak anak, ia duduk sendirian, betapa bahagianya ia melihat anak anak yang bermain di sana, lama kelamaan hatinya sedikit merasa sakit, ia mengingat masa lalu yang sedikit memilukan.

"jika aku tak berusaha membunuhnya mungkin ia sudah bisa bermain dengan anak anak yang ada di taman ini, tapi kenapa aku bertindak bodoh" batin freya berteriak pilu menyesali masa lalu yang tak bisa kembali lagi

Freya melamun, merenungi nasibnya yang begitu menyedihkan, di hamili namun tak di nikahi kata yang paling menyiksa batinnya,

Seseorang yang tiba tiba duduk di samping freya, mengejutkan freya

"robert" freya

"hai, sudah lama kita tidak pernah bertemu dan sekarang kita dipertemukan" sapa robert tersenyum lebar

"yah, hanya kebetulan" balas freya tersenyum tipis

"sepertinya kau banyak masalah?" robert

"kau selalu tau aku" freya

Mereka mulai bercerita, saling mengungkapkan masalah yang mereka hadapi, menceritakan setiap masalah yang terjadi dan saling terbuka, freya diam sebentar lalu bersandar pada robert, entah mengapa ia merasa dekat,

"kau tau, aku bukanlah pecundang yang harus membunuh diri ku sendiri karena masalah ini, itu terlalu bodoh untuk ku"  ucap freya

"yah aku tau itu, mungkin aku bisa membantu mu tapi nanti bukanlah sekarang" robert

Freya baru saja akan beranjak dari duduknya sudah ada orang meneriakinya

"freya!!!" teriak sam dari kejauhan

Freya sedikit menyingkir dari robert.

Sam menarik freya, ia mengancam robert untuk menjauhi freya.

"kemari kau! Aku menyuruh mu bersama cessa, bukan pergi kesini bersama bedebah itu!" tekan sam menarik lengan freya, freya hanya diam tak berkutik

Sam membawa freya pulang sedangkan cessa sudah di suruh sam pulang bersama sopir.

Di dalam mobil sam terus memarahi freya.

"kenapa kau kesana, aku tidak menyuruh mu kesana sialan!" bentak sam

Freya diam, ia terus diam ketika sam membentaknya

"kenapa kau tidak pulang bersama cessa, kenapa kau malah membawa mobil sendirian ke tempat itu?" tanya sam

"temani saja alicia mu itu! Aku tidaklah penting untukmu" jawab freya ikut meninggikan suaranya

"kau memanglah tidak penting untuk ku tapi anak anak ku sangat penting" jawab sam spontan

"ketika aku sudah melahirkan anak anak ini, izinkan aku pergi"pinta freya

"pergi saja ke mana yang kau mau, tidak lama lagi aku dan alicia akan menikah jadi kau tak dibutuhkan lagi"sam melontarkan kata yang paling menyakitkan bagi freya, tapi bagi sam sendiri itu hanyalah omong kosong

Terdengar menyakitkan namun tak mengapa, freya sudah terbiasa dengan semuanya, freya diam tak menjawab ia diam membisu menahan tangis mengalihkan wajahnya dari sam, ia memperhatikan luar tersenyum tegar.

Saat sampai di depan sam menarik freya masuk kedalam kamar,

"kau selalu membantahku!" sam marah karena freya bersama robert

"kau masih saja mendekati bedebah itu!" bentak sam menghempaskan lengan freya yang ia cengkram

"kenapa kau marah? Bukankah kau tak peduli pada ku" tanya freya

"dan seharusnya itu bukan urusan mu, bajingan! Sialan! Brengsek!  Membusuk kau di neraka!"teriak freya menggebu gebu di depam wajah sam

Karena kesal sam dengan tak sengaja menampar freya sangat keras membuat freya terduduk menolehkan wajahnya memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan yang menyakitkan,

"kau menamparku?  Lagi? Setelah sekian lama sekarang kau kembali lagi" freya

Sam diam ia mengacak rambutnya frustasi,

"kenapa kau diam sam?  Bukankah kau harus menampar pipiku sebelahnya, kau memang seperti itu tampar aku sam, tampar!!!" freya beranjak dari duduknya mendekati sam, ia mengangkat tangan sam mengayunkan tangan sam ke pipinya sendiri

"kenapa kau diam sialan!!!" bentak freya

"freya!!!  Ini tidak lah lucu" sam sekarang benar benar serius.

"yang bilang lucu siapa, kau sendiri yang menjadikan hidup ku sebagai candaan mu" teriak freya frustasi

"freya tenanglah dulu" pinta sam

"tidak sam, sebelum kau menamparku lagi, ayo sam tampar aku" lirih freya benar benar putus asa

"tenang kan diri mu freya" sam menenangkan freya yang benar benar kehilangan akal sehat

"kalau kau tidak mau, aku bisa sendiri!" freya menampar nampar wajahnya sendiri dengan sangat kuat, menangis seperti orang bodoh, hanya itu yang ia bisa lakukan sekarang

"freya!!!  Hentikan!!!" sam menghentikan freya yang bertindak bodoh, sam memegang lengan freya

"jika awalnya kau memang ingin menikahi alicia!  Kenapa kau harus menghamili aku sam!!!" teriak freya yang begitu memilukan

"dengarkan aku dulu freya" sam meminta waktu untuk menjelaskan tapi freya terus saja berkata

"kau sering kali menyuruh ku menjauhi robert apa kau ada alasan, apa kau menyukai ku sam, pasti tidak, kau tidak pernah ada alasan untuk menyukai ku, kenapa kau membuatku terlihat sangat kotor, kenapa kau membuatku terlalu terhina, kenapa kau membuat kebahagian sementara untuk ku!!! Kenapa kebahagian ini palsu!  Kenapa sam!!!  Aku selalu bertanya pada hati ku apakah suatu hari nanti aaku akan bahagia!, ternyata aku bahagia tapi hanya kebahagian palsu yang kau berikan pada ku sam" freya benar benar ingin meluapkan segalanya

"Diamlah sialan!!!  Kau terlalu banyak bicara" tekan sam

"kau memang seperti itu, kau bodoh, kau pecundang, kau sialan, kau brengsek, kenapa kau mengakhiri semua ini, kita tidak ada hubungan kenapa kau terus menahan ku?" freya menekankan setiap katanya

"kau membuatku kesal, kau harus mendapatkan hukuman" sam mengalihkan pertanyaan freya, ia keluar dari kamar freya.

"persetan dengan hukuman! Dan kenapa dia pergi" batin freya

Didalam kamar yang sepi, freya diam menyesali setiap kenangan bodoh, menyesali kenapa ia harus bertemu orang bodoh, orang yang gila akan sex, orang yang memutuskan sesuatu tampa pikir panjang, orang yang sangat kasar, orang itu sendiri yang membuatnya sakit setiap saat, membuatnya harus menderita, ia terus berpikir apa salahnya hingga di buat seperti ini.

"karena anak anak ini aku terlihat kotor, terlihat hina, di hamili namun tak di nikahi, selalu di setubuhi dengan panasnya nafsu tampa cinta" batin freya menangis pilu

Freya mulai merasa jenuh, merasa hidup tak memihaknya haruskah freya pergi, haruskah freya meninggalkan sam dan membawa anak anaknya ini.

Freya berencana akan pergi dari sam, tapi nanti setelah anak anak ini lahir, freya akan pergi sejauh jauh mungkin.