Freya meninggalkan sam yang berada di salam mobil, freya tak mempedulikan akan pulang dengan siapa nanti.
Freya berjalan jalan, duduk di halte bus, sam menjemputnya kembali, freya tidak mau sam terus memaksa freya, dan freya terpaksa masuk kembali.
🎭🎭🎭
Sudah beberapa minggu freya duduk di sofa kamarnya, ia terus mengonsumsi minuman beralkohol dan beberapa pil penggugur.
Dan malam ini freya lagi lagi meminumnya ia terus berusaha mengeluarkan anak itu tampa harus menemui dokter,
Sam datang masuk kekamar freya marah marah, freya juga terkejut melihat sam datang datang membentak.
"freya!!!" bentak sam
Freya yang mematikan lampu kamar,
Freya duduk dalam gelap, ia bersandar pada sofa.
Sam menghidupkan lampu, sam menarik freya.
"ada apa sam?" tanya freya
"wanita sialan! Kenapa kau menyembunyikannya sialan" bentak sam
"menyembunyikan apa" freya pura pura bingung
"cessa sudah memberitahu ku, kenapa kau sembunyikan ini sialan" sam menarik freya ke dalam kamar mandi, sam mencari testpack yang di simpan freya.
"ini, apa ini" sam melempar testpack ke wajah freya
"i... Itu" freya tak bisa berkata apapun
"dan kau lihat sendiri hasilnnya, kenapa kau menyembunyikannya sialan!!!" bentak sam di depan wajah freya
Karena kesal freya
"aku ingin menghilangkannya, aku akan menghukumnya agar tak bisa melihat dunia" teriak freya
Mendengarnnya sam menampar keras wajah freya hingga membuat freya tersungkur
"berani sekali kau!!! Bagaimana bisa kau menghukumnya" sam menarik freya membawa ny keluar dari kamar mandi
"aku membencinya, membenci ayahnnya, kau menghukumku dan aku tak bisa menghukummu tapi aku bisa menghukum si kecil akibat kesalahan ayahnya! HaHaHaHa" teriak freya tertawa keras
"sadarlah freya, kau ibunya!!!" bentak sam
"aku bukan ibunya sialan! Aku yang akan mencabut nyawanya" freya berteriak seperti orang gila
Karena kesal sam melempar freya hingga membuat freya tersungkur perutnya membentur ujung meja,hingga membuat banyak darah yang mengalir di paha freya, sam terkejut melihat yang terjadi.
"sam! Perutku sakit sam!" freya memegangi perutnya
Sam bingung apa yang akan ia lakukan.
"sam!!! Perut ku sakit" freya berteriak, ia menangis memegangi perutnya
Sam menggendong freya, ia mengangkat freya berlari menuruni tangga, memasuki mobil, mengendarai mobil ke rumah sakit.
Setelah semua selesai, freya tak sadarkan diri.
"bagaimana keadaannya?" tanya sam ke dokter
"janin yang di dalam perutnya tak bisa di selamatkan karena janin itu sudah lemah, dia terlalu banyak mengonsumsi minuman alkohol, dan beberapa kali meminum pil penggugur, dia akan sadar 2 jam lagi" jelas sang dokter
Sam diam, ia menahan emosi, menahan kekesalannya, sam kesal kenapa freya harus menyembunyikan hal seperti ini dan kenapa tak memberitahu dirinya
"jika freya tak ingin menerima kehadiran anak itu dia bisa bicara padaku dan aku bisa menerimanya" batin sam.
Sudah beberapa jam freya baru terbangun dari tidurnya.
Freya meraba raba perutnya ia ingin merasakan masih ada atau tidak si kecil.
" ia sudah tidak ada" ucap sam dingin, yang baru datang masuk ke ruang rawat freya
"benarkah? Akhirnya" freya sebenarnya sudah memikirkan dua kali, ia juga sedih akibat kehilangan anak itu, tapi ia pura pura bahagia.
"Kau bukan wanita yang ku kenal" sam mulai merasakan perubahan freya
"kita bukan orang yang saling mengenal, tapi kita orang asing yang saling terpaksa mengenal" jawab freya
"kau membunuh anakku" sam bersifat dingin terhadap freya
"kau yang membunuh anakmu sendiri, bukan aku" freya
"tapi kau yang berusaha membunuhnya sialan!" bentak sam
Sam berdiri meninggalkan freya, ia ingin mengendalikan dirinya untuk sementara waktu.
🎭🎭🎭
Hari ini freya sudah pulang dari rumah sakit.
Didalam mobil menuju perjalanan pulang.
"mengapa kau melakukannya pada anakku" tanya sam fokus kedepan
"hanya ingin" jawab freya datar
"ingin? Kau bilang ingin! Persetan dengan keinginan mu" sam sedikit marah
"terserah" jawab freya tidak peduli
"kau! Kau seharusnya menyesal merenungi semua yang kau lakukan, bukan malah seperti ini" ucap sam sinis
"untuk apa menyesal, lagi pula itu anakmu" freya
"freya! Bukankah kau harus sadar, dia tumbuh di dalam rahimmu, walaupun kau membencinya dia tetap darah dagingmu" sam menahan amarahnya
"persetan dengan penyesalan! Apa pedulimu! Kenapa kau baru peduli sekarang" jawab freya dengan meninggikan suaranya
"aku tidak peduli padamu sialan! Aku peduli pada anakku bukan kau!" sam mulai terbawa emosi
"kau sangat berisik, kepala ku pusing"
Freya menoleh ke jendela
"freya! Kenapa kau harus menyembunyikannya, untung saja cessa memberitahu ku, jika tidak anakku sudah tersiksa di dalam sana, karena ibunya yang tidak waras" sam
"aku bukan ibunya" jawa freya ketus
"apa kau ingin kembali seperti dulu?" tanya sam
"kau ingin membebaskan ku?" freya cepat menoleh ke sam
"bukan! Kembali dimana kau seharusnya setiap saat di hukum" sam
Freya diam tak menjawab, ia diam membisu.
Sesampainya, sam keluar dari mobil, ia menyeret freya masuk kedalam, semua pelayan terheran melihat sam menarik freya yang baru saja pulang dari rumah sakit, menaiki tangga dengan terburu buru.
Sam melempar freya ke atas ranjang, membuat freya terduduk, sam mengunci pintu kamar mendekat ke freya.
"bukankah, ini yang kau inginkan?" sam membuka kancing kemejanya perlahan
"kau tau kenapa aku membenci anakmu, aku membencinya karena kau adalah ayahnya, aku membunuhnya, karena aku ingin kau merasakan luka yang terdalam" freya yang menggebu gebu seolah olah ia bahagia
"tapi janin yang didalam perut tidak lah bersalah, jika kau membiarkannya hidup mungkin dia akan menjadi putriku atau putra ku kenapa kau membunuhnya?" sam terus saja menanyakan kenapa freya membunuh anak yang tak bersalah
"aku benci kau, dan bukankah hal wajar jika anak itu harus tiada, karena ayahnya dan anaknya menjadi imbas" jawab freya
Karena kesal sam mencengkram rahang freya,
"kau terlalu banyak bicara! Haruskah aku menghukum mu?" tanya sam menaikkan alisnya sebelah
Sam membuka pakaian freya, freya tidak mau, ia memberontak.
Sam tak peduli, sam menduduki perut freya memaksa membuka pakaian freya, sam memegangi tangan freya,
Ia memaksa memasuki freya mengeluarkan banyak sperma di dalam.
Sam menyetubuhinya dengan erotis, penuh gairah, dan juga sangat kasar.
Setiap malam sam akan datang ke kamar freya, memaksa freya melakukan nya, memaksa freya agar bercinta denganya, candu dan balas dendam bercampur aduk pada diri sam.
🎭🎭🎭
Dan malam ini freya duduk sendirian , seperti biasa freya duduk di sofa melihat keluar jendela melamunkan yang terjadi.
"benar kata sam seharusnya aku menyesal karena telah membunuh darah dagingku sendiri" batin freya
"ibu mana yang rela membunuh anaknya sendiri"
"maafkan ibu mu ini nak" freya mulai merasa menyesal, rasa bersalah muncul dari lubuk hatinya yang terdalam, kenapa ia baru menyadarinya.