Karena Daisy penasaran akhirnya Daisy membuka kotak berwarna biru itu dan setelah di buka Daisy terkejut dengan isinya.
Di dalam kotak itu ternyata ada sebuah mahkota dari bunga Daisy tapi sayang nya bunga Daisy itu sudah layu dan warnanya juga sudah tidak cerah melainkan berwarna coklat.
"Siapa yang buat mahkota ini?" tanya Daisy pada dirinya sendiri.
"Apa gue yang buat? tapi kayanya gak mungkin deh gue aja gak ngerti cara buatnya gimana," ucap Daisy sambil mengeluarkan semua mahkota bunga Daisy itu dari dalam kotak sambil menghitung jumlah mahkota tersebut.
"Ada seratus mahkota bunga Daisy," ucap Daisy yang tak percaya setelah selesai menghitung mahkota itu.
"Dan semuanya udah layu," sambung Daisy.
"Apa itu?" Daisy melihat kembali isi kotak biru itu.
"Kotak lagi?" Daisy melihat ada kotak kecil berwarna putih, karena Daisy penasaran akhirnya Daisy juga membuka kotak kecil itu. Setelah di buka ternyata isinya adalah hairpin bunga Daisy.
"Cantik banget!" Daisy mengambil hairpin itu dari dalam kotak dan memasukkan kembali mahkota bunga Daisy yang sudah layu itu ke dalam kotak dan menaruh kotak itu di bawah tempat tidur.
Daisy berdiri di depan cermin dan menjepitkan hairpin itu di samping poninya. Daisy terlihat sangat cocok memakai hairpin di rambutnya. Rambutnya yang hitam dan poni yang menjadi ciri khas Daisy.
"Gila gue cantik banget!" Daisy memuji dirinya sendiri.
Saat Daisy sedang asyik memandang pantulan dirinya di cermin tiba-tiba Dony memanggil Daisy hingga seketika Daisy teringat bahwa dirinya hari ini kemping.
"LIA, CEPETAN TURUN! NANTI KAMU TERLAMBAT!" panggil Dony.
"Aduh gawat lupa gue," ucap Daisy yang langsung menggandeng tas kemping nya dan turun kebawah menghampiri Dony dengan terburu-buru.
Saat Daisy melewati Dony, Dony melihat hairpin yang Daisy kenakan dan itu membuat Dony terkejut.
"Ayok kak Dony cepetan nanti Lia telat," ucap Daisy yang ingin berjalan keluar rumah tapi sayang nya Dony menghentikan langkah Daisy.
"Kamu dapet dari mana jepit rambut itu?" tanya Dony.
"Dari kolong tempat tidur," jawab Daisy.
"Kolong tempat tidur?" gumam Dony dalam hati.
"Kak Dony, ayok cepetan nanti Lia bisa telat nih," ucap Daisy sambil menarik tangan Dony.
* * * *
"Daisy!" panggil Ella dan Riska. Daisy yang merasa terpanggil langsung menghampiri Ella dan Riska.
"Lo kok tumben banget sih ngaret, biasanya kan lo gak pernah ngaret," ucap Ella saat Daisy sudah bergabung dengan Ella dan Riska.
"Iya Daisy tumben banget lo ngaret biasanya ya yang selalu ngaret itu sih ini nih..." Riska melirik Ella.
"Ish apaan sih lo gue gak ngaret ya," bantah Ella sambil memukul pundak Riska.
"Paling gue telat lima atau sepuluh menit doang," sambung Ella.
"Sama aja dodol!" geram Riska.
"Ayok anak-anak semuanya masuk ke dalam bus kalian masing-masing," intruksi pak Eko.
Semua murid pun masuk ke dalam bus yang sudah di tentukan oleh guru. Untungnya Daisy, Ella dan Riska berada di bus yang sama jadi mereka bisa duduk bertiga.
"Gue pojok." Daisy yang langsung nge booking tempat duduk.
Suasana di dalam bus sangat bising karena semuanya sedang bernyanyi mulai dari lagu anak-anak hingga lagu terbucin dan ada juga yang saling bertukar cerita seperti Daisy, Ella dan Riska.
"Eh katanya sih nenek lampir juga ikut kemping ya?" tanya Ella yang mengambil cemilan Daisy.
"Dari yang gue denger sih ya... iya dia ikut kemping," jawab Riska yang sibuk memainkan ponselnya.
"Tapi dia gak satu kelompok dan gak satu bus kan sama kita?" tanya Ella.
"Tadi sih gue baca di mading dia gak satu kelompok sama kita dan gak satu bus juga," jawab Riska.
"Ya kalo sih Irene satu bus sama kita, gue yakin pasti tuh anak udah bertingkah," sela Daisy.
"Iya juga sih, pasti dia udah buat masalah," timpal Ella yang di anggukkan oleh Riska.
"Mudah-mudahan aja tuh nenek lampir gak bikin ulah sama lo Daisy," doa Ella.
"Ya mudah-mudahan aja," ucap Daisy sambil menatap ke arah jendela dan menyandarkan tubuhnya di kursi.
* * * *
"Ayok semuanya turun dari bus!" perintah pak Eko menggunakan toa.
Semua murid akhirnya turun dari bus dan berdiri membentuk lingkaran dan di dalam lingkaran tersebut ada pak Eko.
"Semuanya masuk ke dalam tenda sesuai kelompok tapi ingat perempuan dengan perempuan dan laki-laki dengan laki-laki," perintah Pak Eko.
"Baik Pak!" semua murid mengiyakan perintah dari pak Eko.
Semua nya pun bubar memasuki tenda mereka masing-masing untuk menaruh barang bawaannya dan beristirahat sejenak untuk menghilangkan penat.
Namun saat Daisy ingin menuju ke tendanya tiba-tiba ia menginjak tali sepatunya sendiri dan itu membuat Daisy tersandung dan jatuh.
Namun dengan sigap Rian menanggapi Daisy dan itu membuat Daisy terkejut karena Rian menarik tangan Daisy hingga Daisy berada di pelukan Rian.
"Ekhemm." Riska berdehem.
"Okay Ella, kita cosplay jadi nyamuk," ucap Riska sambil berlalu dari hadapan Rian dan Daisy.
"Ngiingg, nginggg, ngingg," Ella menirukan suara nyamuk sambil membuntuti Riska.
"Ish lepasin!" Daisy menjauh dari Rian setelah Rian melepaskan pelukannya kepada Daisy.
Setelah melepaskan pelukannya kepada Daisy, Rian menekuk lututnya untuk mengikat tali sepatu sebelah kanan Daisy yang terlepas dan itu membuat Daisy terkejut.
"Lain kali tali sepatu itu di ikat kenceng supaya nanti gak kesandung sama tali sepatu sendiri," nasihat Rian.
"Dah," ucap Rian setelah selesai mengikat tali sepatu Daisy.
"Eumm, makasih," terimakasih Daisy kepada Rian.
"Sama-sama." setelah mengucapkan itu Rian menatap Daisy dan Rian terkejut saat melihat hairpin yang di kenakan oleh Daisy.
"Hairpin itu," ucap Rian yang membuat Daisy memegang hairpin nya.
"Kenapa sama hairpin gua?" tanya Daisy.
"Dapet dari mana hairpin itu?" tanya Rian yang membuat Daisy memutar bola matanya malas.
"Dapet dari mana??" Daisy mengulangi pertanyaan Rian.
"Cih! ya dari kamar gue sendiri lah, lo pikir gue maling apa!" jawab Daisy.
"Maksud gue beli dimana," ucap Rian yang membenarkan pertanyaan nya tadi.
"Kalo beli sih gue gak tau dimana tapi.... gue nemu hairpin ini di kolong tempat tidur gue," jawab Daisy sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
"Jadi tuh hairpin ini ada di dalam kotak nah kotaknya itu ada di kolong tempat tidur gue," jelas Daisy.
"Hey! lo nangis?" panik Daisy. Karena Daisy melihat mata Rian yang berkaca-kaca.
"Gue mau ke tenda dulu," pamit Rian yang langsung pergi ke tendanya.
"Dih aneh tuh anak, keliatannya doang sok cool tapi cengeng!" heran Daisy yang setelah itu pergi ke tendanya.