Shen Zhicai mengangkat kepalanya dan menatap Shen Ziqian dengan tajam. Ia pun seketika berkata, "Hati-hati jangan bermain api dan membuat orang sampai mencurigai kita."
Seketika Shen Ziqian menjawab, "Ayah! Ayah jangan khawatir, masalah ini telah aku pikirkan dengan sangat baik. Yongqiang sudah sangat membenci Shen Chengjing, bagaimana mungkin dia mau membantunya?"
"Apalagi aku sudah berjanji bahwa setelah masalah ini selesai, maka aku bersedia menikah dengannya," tambah Shen Ziqian dengan nada dingin.
Sambil memegang cangkir kopinya dengan erat, Shen Ziqian berkata dengan lebih kesal, "Shen Chengjing bodoh, apa dia masih tidak tahu lawannya? Masih ingin menikah dengan keluarga Mo? Jangan bermimpi, posisi nyonya Mo adalah milikku."
Keluarga Mo adalah keluarga pebisnis berkelas menengah atas di kota A. Andaikan ada seseorang yang menikah dengan keluarga Mo, tentu tentu itu adalah pilihan yang paling bagus.
"Benar, kalau Ziqian menikah dengan keluarga Mo, maka pada saat itu juga kekayaan keluarga Shen juga akan menjadi milik kita. Pada akhirnya…. Ah..." Ucap Pan Ru dengan tatapan mata yang sangat serakah.
Shen Zhicai pun duduk di sudut ruangan sambil menatap Shen Ziqian. Ia pun sedikit lama berpikir dan baru berkata, "Kalau masalah ini berhasil, maka semua kekayaan milik Shen Chengjing akan diberikan kepadamu."
"Ayah, kamu serius? Bagaimana dengan Shen Linlin?" Kedua mata Shen Ziqian bersinar ketika memikirkan semua kekayaan itu. Semua keinginannya akan tercapai saat menikah dengan anak dari keluarga Mo. Setelah itu, ia tidak perlu lagi memikirkan cibiran orang lain lagi, kan?
"Semua kekayaan keluarga Shen akan menjadi milikmu." Shen Zhicai bermulut manis, ternyata Shen Ziqian sangat mudah diperalat.
Sayangnya, Shen Ziqian tidak mengetahui bahwa Shen Chengjing sedang berdiri di luar sekarang. Ia tidak sadar bahwa gadis ini telah mendengar semua perkataan mereka dengan jelas.
"Mengapa kalian melakukannya," ucap Shen Chengjing dengan lirih. Ia tidak menyangka dengan ucapan dari keluarga pamannya ini. Mereka ternyata sedang menjalankan rencana yang sangat menakutkan ini.
Sejak ayah Shen Chengjing meninggal dunia, pamannya itu ditugaskan untuk mengurus perusahaan keluarga Shen. Ia pernah berjanji bahwa saat Shen Chengjing dewasa nanti, dirinya akan mengembalikan semua kekayaan itu kepadanya.
Sungguh mengerikan, mereka menginginkan agar kekayaan keluarga Shen dapat diambil alih oleh pamannya sendiri.
Rencana utama Shen Ziqian sejak awal ingin memaksanya menikah dengan Mo Yongqiang agar dapat menghancurkan reputasinya. Lalu, mereka akan diam-diam membunuh Shen Chengjing dalam kondisi yang menyedihkan itu?
"Tidak, jangan." Shen Chengjing membalikkan badan dan memegang hpnya untuk menghubungi pengacaranya. Pengacaranya ini adalah salah satu orang yang sangat dipercayainya.
Saat menghubungi pengacaranya itu, Shen Chengjing diberi penjelasan bahwa saat dirinya menikah nanti, semua keputusan mengenai seluruh kekayaan keluarga Shen akan menjadi milik Shen Chengjing.
Setelah menutup telepon dengan pengacaranya, Shen Chengjing baru menyadari bahwa Mo Yongqiang dan keluarga Shen memiliki rencana busuk untuk mendekatinya. Hal ini membuatnya sulit menerima kenyataan dan menyadari rasa sakit hati ini.
"Eh ya." Shen Chengjing membalikkan badan dan diam-diam masuk kekamar Shen Zhicai. Ia mengandalkan ingatannya untuk mencari sebuah kotak dan membongkar kartu identitasnya.
Ketika berjalan memasuki kamar, ia melihat Shen Zhicai dan keluarganya berjalan keluar dari ruangan belajar.
"Shen Chengjing, kamu kenapa di sini?" Shen Ziqian langsung kaget seperti melihat hantu. Ia sampai menunjuk ke arah Shen Chengjing dan bersuara dengan nada tinggi.
"Mengapa aku tidak boleh ada disini?" Tanya Shen Chengjing. Ia sebenarnya juga sangat panik tetapi berusaha menenangkan diri. Shen Chengjing tidak ingin membuat orang-orang ini menyadari maksud kedatangannya ini..
"Kamu bukannya dengan Mo…." Ketika shen Ziqian ingin mengatakan perkataan ini, Pan Ru datang untuk menghentikannya.
"Aku masih ada urusan, jadi aku pergi dulu," kata Shen Chengjing dengan tergesa-gesa sambil memikirkan rencana mereka yang ingin melukainya. Merasa tidak tenang mengenai hal itu, ia tentu juga merasa panik.
Shen Chengjing baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba Shen Zhicai menyadari sesuatu dan seketika berkata, "Tangkap dia, jangan biarkan dia pergi."
Ah ternyata Shen Zhicai sudah menyadari maksud kepergian Shen Chengjing malam ini. Ia tentu mengetahui bahwa semua rencananya akan sia-sia. Shen Ziqian yang baru menyadari hal itu langsung pergi ke kamar Shen Chengjing. Ia pun melihat Mo Yongqiang sudah dipukul sampai pingsan di atas ranjang.
"Ayah, Yongqiang dipukul sampai pinsan. Cepat lapor polisi dan tangkap dia." Shen Ziqian juga takut.
Shen Chengjing menolehkan kepala dan memperhatikan mereka sejenak, "Aku memukul Yongqiang? Ada Yongqiang? Aku hanya kembali untuk mengambil barang, kalian kenapa ketakutan sekali? Kalau bercanda jangan keterlaluan Paman!"
Shen Chengjing tidak marah, malah tertawa.
Sinar lampu yang redup sedang menyinari badan Shen Chengjing, ia mengenakan gaun panjang sutra murni sampai lututnya. Penampilannya ini sungguh memperlihatkan sosoknya yang indah.
Ditambah dengan mantel panjang berwarna hitam, Shen Chengjing juga semakin terlihat anggun. Rambutnya yang panjang dan indah itu sengaja diurai dengan indah.
Sayangnya, fitur wajahnya yang sempurna itu sekarang menatap mereka dengan tatapan dingin.
Shen Zhicai melihat penampilan Shen Chengjing lalu melambaikan tangan, "Biarkan dia pergi."
Sekarang bukan waktunya. Bagi Shen Zhicai, jika terlalu memaksanya sekarang, takutnya Shen Chengjing malah akan membalas perbuatan mereka.
Shen Zhicai pun berpikiran bahwa untuk menyelesaikan masalah ini, mereka akan melakukannya dengan sadis. Lain kali, ia tidak akan membuat Shen Chengjing kabur!