Langit di bagian timur mulai memerah, sinar matahari pun perlahan memancarkan cahayanya. Sinar pagi yang menghangatkan itu seketika menembus salah satu jendela kamar sebuah rumah.
Shen Chengjing yang terbaring di kamar langsung berbalik badan dengan lingkaran hitam dimata. Ia pun membuka mata menatap langit-langit.
"Tok! Tok!! Tok!!!" Mendengar suara pintu diketuk, Shen Chengjing langsung mengarahkan pandangannya ke sana.
"Hey, ada orang yang mencarimu." Shen Chengjing membangunkan Liu Sijie dengan menendang kakinya.
Liu Sijie sontak membalikan badan dan menimpa badan Shen Chengjing dengan ganas.
"Nona, jangan menggangguku pagi-pagi begini. Kamu juga tahu bahwa bermain dengan kaki dan tanganmu saja sudah membuatku merasa sangat bergairah, bukan?" jawabnya dengan nada menggoda.
Setelah selesai mengatakan itu, Liu Sijie mengulurkan tangan untuk meraba-raba Shen Chengjing.
"Binatang, minta dipukul ya!" Shen Chengjing mengambil selimut dan melemparkannya ke Liu Sijie. Mereka berdua pun saling bergulung beberapa kali di atas ranjang.
Suara ketukan pintu tidak berhenti, mereka berdua saling menatap. Liu Sijie pun langsung melompat turun dari ranjang dan mengikat rambutnya. Ia lalu berlari dan membukakan pintu.
"Ha, siapa pagi-pagi begini?" Shen Chengjing pun juga bangun.
Tiba-tiba terlihat sekumpulan orang masuk dan mendorong Liu Sijie kembali ke kamar. Tidak tahu apa alasannya, mereka dengan kasar memecahkan barang di kamar ini.
"Peng peng peng." Suara barang yang pecah di ruangan terdengar sangat gaduh. Mata Shen Chengjing tentu terbelalak dan mencari tahu hal yang terjadi di luar.
"Dasar kamu pembawa sial, beraninya kamu memukul anakku. Aku menginginkan nyawamu sekarang." Li Jinglan masuk ke dalam dan melihat Shen Chengjing. Ia mengarah padanya untuk memukulnya.
Shen Chengjing mengulurkan tangan dan menangkap pergelangan tangannya. Ia pun memelototi Li Jinglan.
"Nyonya Mo, Anda pagi-pagi sudah masuk ke rumah orang dan memukul seenaknya. Bila berita ini tersebar keluar, seharusnya ini tidak hanya akan merusak reputasi Anda tetapi juga akan mempengaruhi saham dari keluarga Mo." Ucap Shen Chengjing.
Setelah berkata seperti itu, Shen Chengjing menyingkirkan tangan Li Jinglan sampai membuatnya mundur beberapa langkah.
"Kamu!" Teriak Li Jinglan dengan tubuh yang gemetar. Ia terkejut mendengar Shen Chengjing bisa berkata seperti itu. Shen Chengjing yang biasanya tenang dan sopan, ternyata mulutnya sangat cetus.
"Sijie, sekarang sepertinya Nyonya Mo sedang bercanda. Cepat, tulislah sebuah catatan di kertas untuk mencatat semua barang yang harus diganti." Kata Shen Chengjing sambil tersenyum saja.
Li Jinglan sebenarnya tidak pernah menyukai Shen Chengjing. Ia hanya menggunakan kesempatan ini untuk membalasnya sekarang!
Dulu Shen Chengjing tidak berani membalasnya karena memiliki hubungan dengan Mo Yongqiang. Alhasil, gadis ini tidak ingin membuat suasana semakin tegang. Akan tetapi berbeda dengan sekarang, Shen Chengjing sudah tidak memperdulikannya.
"Baiklah." Liu Sijie senang dan berlari mencari kalkulator. Lalu, ia mengikuti keinginan Shen Chengjing untuk mencatat semua barang yang dirusak Li Jinglan.
"Kamu ingin aku yang membayarnya, bermimpi saja kamu." Ucap Li Jinglan dengan percaya diri.
Shen Chengjing tersenyum, ia mundur setengah langkah dan bersandar di belakang pintu sambil menekan ponselnya. Ternyata di dalam ponselnya terdapat sebuah video tentang Li Jinglan yang barusan menyuruh orang untuk menghancurkan tempat ini. Semua percakapannya itu telah terekam di sana.
"Aku percaya orang-orang di internet sangat tertarik dengan yang barusan dilakukan oleh Nyonya Mo. Oh tidak! Seharusnya Tuan Mo yang sangat tertarik dengan video ini." Ucap Shen Chengjing berpura-pura bingung.
Wajah Li Jinglan langsung pucat, dia menunjuk ke arah Shen Chengjing dan ingin melampiaskan kemarahannya. Sayangnya ia tidak bisa karena adanya video itu.
"Dasar perempuan jalang." Li Jinglan mengambil satu pot bunga dan lanjut memecahkannya.
"Sijie, ingat! Dicatat dua kali lipat, Keluarga Mo tidak sedang kekurangan uang, jadi jangan sungkan." Shen Chengjing berkata demikian dan mengambil satu keramik dan melemparnya ke samping Li Jinglan, "Ingin memecahkannya, akan kubantu."
"Kamu!!!" Li Jinglan sangat marah sampai dadanya tidak berhenti naik turun. Hal ini sungguh membuatnya hampir pingsan.
"Sebelum kamu kembali, lebih baik dibersihkan dan mengembalikan semua barang ini ke tempatnya. Semua harus dibayar dan jangan sampai kurang! Nyonya Mo, aku percaya kamu bisa melakukannya." Ujar Shen Chengjing sambil membalikkan badan untuk mengambil tas dan menarik Liu Sijie keluar bersamanya.
Di dalam ruangan, Li Jinglan dan pengawalnya malah tampak bingung dengan situasinya. Mereka agak tercengang karena situasinya malah berbalik seperti ini. Apalagi dengan melihat tempat yang kacau ini, hal itu membuatnya sangat kesal.
"Chengjing, sangat keren!" Puji Liu Sijie dengan kagum, "Kenapa semakin lama kamu semakin mirip dengan suamimu? Jujur denganku, apakah kalian sudah pacaran dari awal?"
Memikirkan foto pada surat pernikahan itu, Liu Sijie merasa tindakan Shen Chengjing barusan sangat keren.
"Mana mungkin seperti itu." Shen Chengjing hanya memutar matanya dengan perasaan kesal. Jujur saja, ia ingin sekali memarahi semua orang yang memusuhinya.
Kenapa mereka semua datang dan menyiksanya? Apakah Keluarga Mo dan Keluarga Shen menganggap Shen Chengjing sebagai monyet yang bisa disiksa?