Shen Ziqian yang didorong ke samping dengan kuat, merasa sangat kesal sampai sesak napas, ketika ia berdiri lalu berjalan ke arah Mo Yongqiang dan dari belakang memeluknya.
"Yongqiang, apakah kamu telah menyukainya?" Tanya Shen Ziqian dengan rasa ragu.
"Bagaimana mungkin? Dia dan kamu bukan orang yang setingkat. Aku tidak mungkin menurunkan seleraku." Ucap Mo Yongqiang dengan suara yang dalam, hatinya sangat kesal.
Shen Ziqian mendengar kepastian dari Mo Yongqiang, matanya langsung bersinar dengan terang.
"Kalau begitu bagaimana kalau kita menikah?" Shen Ziqian kembali bertanya dengan nada yang manja. Ia juga menundukkan kepala serta mencium punggung Mo Yongqiang dengan penuh kasih sayang.
Sayangnya, Shen Ziqian malah disingkirkan oleh Mo Yongqiang. Lelaki itu pun berjalan ke samping dan menyalakan sebatang rokoknya. Ia pun menghisapnya dengan kuat dan menghembuskannya. Setelah itu Mo Yongqiang mempertanyakan ucapan Shen Ziqian, "Menikah?"
Saat melihat reaksinya sekarang, Shen Ziqian semakin bersikeras untuk menikah dengannya. Andai ia bisa mengalahkan Shen Chengjing, maka semua penghalangnya sudah bukan masalah baginya.
Lalu kemarin malam di rumahnya, Shen Ziqian sudah mengatakan kepada ayahnya bahwa ia akan menikah dengan Mo Yongqiang. Mereka berdua memiliki target yang sama dan menjadi Nyonya Besar Mo. Jika itu terjadi, apa yang dapat dilakukan Shen Chengjing untuk menandinginya?
Pada malam itu juga, Shen Ziqian sudah berdikusi dengan ayahnya. Jika Shen Chengjing tidak mendengarkan hal yang diperintahkan kepadanya, maka mereka tidak akan sungkan untuk mencelakainya.
Selain setelah Mo Yongqiang dan Shen Chengjing sudah merencanakan pernikahan serta mengambil semua kekayaan Shen Chengjing, mereka masih memikirkan rencana lanjutan lainnya. Salah satunya, ia harus sesegera mungkin melahirkan anak pertama Mo Yongqiang.
"Menikah? Tunggu setelah aku sukses dalam bisnisku, aku pasti akan menikahimu." Jawab Mo Yongqian dengan suara yang dalam. Ia tidak bisa menebak suasana hati Shen Ziqian sekarang.
Mo Yongqiang juga tidak tahu alasannya. Dalam benaknya yang sekarang, ia hanya memikirkan Shen Chengjing yang telah meninggalkannya.
"Apakah kamu sekarang merindukan Shen Chengjing? Jangan lupa, dia sudah bersama pria lain sekarang. Kamu juga tidak diperbolehkan untuk menyentuhnya!" Ucap Shen Ziqian dengan kesal.
Akan tetapi, kekesalannya ini berubah menjadi tangisan. Ia pun berkata lagi, "Kita berdua telah lama menyembunyikan hubungan ini. Aku sudah lelah! Kalau kamu tidak memberiku status yang jelas, aku tidak segan memutuskan hubungan kita."
Melihat Mo Yongqiang yang menunjukkan sikap tidak ingin segera menikahinya, Shen Ziqian pun hanya bisa menangis sambil berlutut. Ia tidak menyangka bahwa Mo Yongqiang belum ada niat untuk segera melaksanakan rencananya.
Shen Ziqian sengaja mengungkit masalah ini dan reaksinya sesuai dengan tebakan. Ya, ekspresi wajah Mo Yongqiang seketika berubah.
Mo Yongqiang dikirimi sebuah video. Walaupun gambarnya agak buram, tetapi orang yang mengirimnya mengaku bahwa sosok dalam video itu adalah Shen Chengjing.
Mo Yongqiang tentu tidak mencurigainya. Selama satu tahun ini ia sangat menghormati Shen Chengjing dan tidak menyangka akan dikhianati oleh Shen Chengjing. Memikirkan masalah ini tentu membuatnya sangat marah.
"Kalau kamu bisa memberiku satu kesempatan untuk bisa menidurinya satu malam, aku akan segera menikah denganmu." Ucap Mo Yongqiang yang tamak itu.
Mo Yongqiang telah berkorban selama satu tahun ini. Ia tentu merasa rugi bila tidak mendapatkan apapun dari Shen Chengjing.
Mendengar permintaan itu, raut wajah Shen Ziqian langsung berubah. Ia dengan kesal mengepalkan tangannya erat-erat. Ia sudah tidak punya cara lain, dirinya harus bersabar demi mendapatkan status Nyonya Besar Mo!
******
Kembali ke sekolah akademi seni kota A, tempat berkumpulnya orang-orang yang berbakat dan penuh talenta. Bagi sebagian orang, sekolah ini adalah batu loncatan yang tepat untuk masuk ke industri perfilman.
Walau begitu, banyak orang di luar akademi juga menganggap bahwa sekolah ini punya persaingan yang ketat. Bila tidak memiliki talenta khusus dalam industri entertainment, tentu dia tidak akan berhasil meraup keuntungan yang besar.
Akan tetapi, seseorang yang memiliki bakat dan mampu bersekolah di sini juga tidak mudah melaksanakan kegiatan pembelajaran di sini. Hal ini disebabkan oleh peraturan sekolah yang sangat ketat.
"Shen Chengjing, kenapa kamu baru datang? Sutradara sudah menunggumu." Saat ini, seorang sutradara sedang melihatnya. Ia berjalan ke arah Shen Chengjing dan menaikkan kacamatanya ke atas agar lebih jelas.
"Aku mengalami sebuah masalah yang membuatku terlambat. Aku ke sana sekarang." Ucap Shen Chengjing dengan terengah-engah.
Shen Chengjing pun dengan semangat berjalan ke ruang casting. Sejak pagi tadi hatinya juga sangat gembira. Apalagi, ia juga telah membakar semua hadiah Mo Yongqiang tepat di depan matanya.
Sepanjang perjalanan menuju tempat casting, Shen Chengjing berjalan sambil bersiul dengan bahagia.
Anehnya, ruangan latihan yang dimasukinya terasa sangat sunyi. Selain sutradara, ia tidak menemukan siapapun di sini. Lampu yang agak redup dan suasana yang sangat aneh membuat Shen Chengjing menarik napas.
"Sutradara, aku adalah Shen Chengjing, apakah Anda ingin aku mencoba berakting di depan kamera?"
"Chengjing akhirnya kamu datang? Cepat ganti baju, nanti sore aku masih ada urusan." Jawab sutradara sambil memberikan beberapa kostum kepada Shen Chengjing, "Ganti pakai ini!"
Shen Chengjing tersenyum dan berkata, "Baik, aku akan segera kembali."
"Kamu mau kemana? Waktuku tidak banyak, kamu ganti di sini saja." Saat melihat Shen Chengjing ingin pergi, sutradara ini langsung berjalan ke depan dan menghalangi langkahnya.
"Ganti di sini? Sepertinya tidak terlalu leluasa." Shen Chengjing mengedipkan mata penuh tanya. Ia juga tersenyum dengan canggung karena tidak yakin dengan maksud Sang Sutradara.
"Mana yang tidak leluasa? Kamu merasa aku tertarik denganmu, ya?" Tanya Sutradara dengan nada tidak senang. Ia pun mengambil baju dari tangan Shen Chengjing.
Saat melihat bajunya sekilas, Shen Chengjing terkejut dan menyadari sesuatu. Ia pun bertanya-tanya dalam pikirannya, 'apa maksudnya baju ini?' Apalagi setelah melihat sutradara yang gendut itu, ia menyadari maksud buruk dari casting ini dan merasa jijik terhadap sutradaranya.
"Sutradara, aku datang untuk bermain dalam film drama remaja, bukan untuk peranan seperti ini. Apakah Anda tidak salah menawariku projek film seperti ini?" Tanya Shen Chengjing yang merasa bahwa sutradara tersebut telah melakukan kesalahan besar.
"Kamu hanya seorang mahasiswa yang memerlukan laporan magang untuk kelulusan yang akan datang. Apa kamu masih ada hak untuk memilih?" Ucap Sutradara tersebut dengan enteng.
Kemudian, sutradara yang bernama Lin Hong ini berkata dengan nada yang berat, "Ingat, hanya dengan satu kataku, lain kali kamu jangan pernah berharap bisa masuk ke dunia entertainment ini."
Saat mengucapkan perkataan yang tajam itu, sepasang mata Lin Hong juga memancarkan aura keserakahan dan kegenitan.