Perempuan mungil dengan rambut yg dijepit dengan jeday menunjukan bagian dalam rambutnya berwarna biru terang hasil pewarna rambut semprot sementara, itu sukses menjadi bahan cuci mata kaum adam di supermarket, sedangkan sang pusat perhatian sibuk memasukan beberapa keperluannya ke troli.
Baju kaos polos crop unggu yg dilapisi jaket kulit hitam yg dipadukan dengan levis hitam yg beberapa bagiannya sobek itu sangat cocok dengan badannya yg mungil membuat kesan girly dan tomboy menjadi satu.
Mata coklat terang yg terutupi kontak lens hitam pekat itu sibuk mencari makanan favoritenya, sedetik kemudian berdecak kesal melihat makanan kesukaannya berada di rak atas "itu siapa anjir yg naro keju di rak atas! Dikira cerita romance kali yg tiba-tiba ada cowo ganteng terus ngebantuin, kenalan, terus jadian!" gerutu starly berdecak kesal
"marah-marah gabakal bikin itu keju turun sendiri mor" ujar suara yg sangat starly hafal, bahkan diluar kepala.
Starly menoleh cepat dan mendelik sinis "lo gabosen ji ngikutin gue mulu? jalan sana sama cewe lo!" omel starly jengah yg di balas senyuman cowo manis di depannya "lo mau gue di penggal sama dia?" jawab oji membuat starly mendengus kesal.
"yaudah cepetan ambilin kejunya, gue udah sekarat nih" ujar starly yg langsung dituruti pria yg umurnya berbeda 3 tahun diatasnya yg sudah memantaunya selama beberapa bulan belakangan.
Starly tersenyum senang menunjukan gigi gingsulnya melihat 5 kotak keju di dalam trolinya.
Oji langsung mengambil alih troli starly dan mengikutinya dari belakang "angkat telfon dia mor" ujar oji yg hanya dibalas deheman starly.
Oji yg sangat hafal sifat perempuan yg sudah hampir satu tahun dijaganya itu menghela nafas panjang "mori"
Starly yg mendapatkan julukan bidadari dengan rambut coklat terang sebahu itu punya nama sendiri di dunia gelapnya "morizer", julukan bidadari yg melekat di starly berubah menjadi tidak punya hati jika menjadi mori.
Nama morizer di dunia gelap itu langsung membuat orang-orang yg pernah berurusan dengannya membayangkan perempuan kejam, si ratu jalanan dengan rambut biru terang di bagian dalamnya, yg selalu di jepit dan mata hitam pekatnya yg bisa membuat orang sekitarnya kehilangan keberanian.
Morizer adalah sifat starly sebenarnya yg sangat rapat starly tutupi.
"jangan bahas itu dulu bang gue cape abis ngepel koridor yg sepanjang masalah hidup" ujar starly membuat oji yg mengikutinya di belakang terkekeh "suruh siapa pelukan di rooftop, sadar diri mor anak baru udah bikin ulah"
Starly membalikan badannya menatap oji tajam "pelukan dari mana bambang! Yg ada nyawa gue hampir ilang jatoh dari rooftop sialan itu!" omel starly sukses membuat tawa oji pecah melihat ekspresi lucu starly "terus modus meluk si alceo?lagu lama kaset bajakan banget mor"
Starly melempar oji dengan pasta gigi di tangannya membuat tawa oji pecah "SIAPA JUGA YG MODUS ANJIR!" pekik starly membuat orang sekitarnya menoleh
Ini adalah salah satu hobi oji membuat kesal starly yg sudah dianggap seperti adiknya.
"terus apa namanya? 5 menit loh mor, nyaman banget kayanya di dada alceo"
Starly menggelengkan kepalanya takjub "lo emang sialan ji niat banget sampe diitung" ujar starly berjalan cepat mendahului oji yg membanggakan diri dibelakangnya
Ya, setelah insiden terpergok petugas patroli Centralion saat insiden tidak sengaja berpelukan itu, starly dan alceo langsung melarikan diri mencari tempat aman, sayangnya dewi fortuna sedang tidak berpihak kepada alceo dan starly.
Alceo dan starly tertangkap pak gio salah satu guru killer Centralion seperti pasangan yg terpergok mesum yg berakhir hukuman,starly mengepel koridor dan alceo membersihkan aula.
Tak!
"Woi buru malah mikirin alceo!"
Starly yg mendapat timpukan tisu tiba-tiba tersentak kaget "APAAN SIH! GALIAT GUE LAGI MILIH SHAMPO?!!" Omel starly membuat uji terbahak puas "lo nyari shampo di tempat detergent mantep emang" sarkas oji membuat starly mengumpat dalam hati buru-buru memutar arah menghindari ejekan oji.
"MOR LO SHAMPOAN PAKE DETERGENT??"
"BRISIK!"
"MOR INI LUMAYAN LOH DETERGENTNYA BUY ONE GET ONE BISA BUAT SHAMPOAN 3 BULAN KAN?!"
"GATAU GA DENGER GALIAT!"
* * *
Disini starly sekrarang di salah satu tempat yg paling dihindarinya, bukit tempat dia melihat bintang seribu kenangan.
Mati-matian iris coklat itu menahan air mata yg berontak meminta keluar "ji gue mau pulang" lirih starly dengan suara serak menahan tangis membuat oji langsung memeluknya, membiarkan perempuan mungil itu mencari kenyamanan di dadanya.
Oji mengelur surai starly yg sudah tergerai lembut "Gue juga sakit mor di sini, tapi kadang rasa kangen gue ngalahin rasa sakit gue"
"Gue berusaha banget yakinin diri gue buat ikhlasin dia, tapi ada aja bagian hati gue yg ga bisa terima, dia udah bahagia kan mor?"
Tangis yg di tahan starly pecah, tubuh mungilnya bergetar hebat membuat oji mengeratkan pelukannya sesekali menenangkan "gue tau mor lo lagi berusaha kuat, tapi tolong jangan gitu di depan gue mor, ngeliat lo gitu malah bikin gue tambah sakit"
"Tetep jadi morizer yg hobi ngeluh di depan gue, ceritain semua cerita ke gue, ada atau engga dia lo tetep ade gue mor"
"Gue yakin banget dia udah bahagia disana ngeliat lo yg bisa terus lanjutin hidup disini, udah saatnya lo harus belajar hadapin bukan terus ngehindarin"
"Kita coba hadapin bareng ya?"
Starly yg sedari tadi mendengarkan semua omongan oji sambil berusaha menghentikan tangisnya mengangguk cepat membuat oji tersenyum tipis melerai perlahan pelukannya.
"Udahan ah nangisnya gue mau makan jagung sambil liat bintang tau di sini" hibur oji mengelus puncak rambut starly yg masih memeluknya erat "a—air matanya hikss.. g-gamau ber-en—ti hiks.." lirih starly membuat oji terkekeh pelan "yaudah nangis dulu gapapa" ujar oji mengelus lembut rambut starly.
Setelah 20 menit membiarkan starly menangis membasahi bajunya sekarang sang pelaku tidak tau diri itu sibuk memakan jagung ke 3, mengandarkan badannya di punggung oji yg memejamkan matanya menikmati angin malam yg menerpa wajahnya.
"Mor"
"Hmm"
"Temuin mereka gih"
Starly menghela nafa panjang "belum siap ji"
"Mereka juga kehilangan mor, lo yg kaya gini malah makin bikin mereka kesiksa"
"Ji, tunggu gue bisa damai sama diri gue dulu ya" lirih starly mendongakan kapalanya melihat bintang yg bertabur abstrak di atasnya.
"Mor"
"APALAGI SIH?! JANGGUNG GUE DINGIN NIH DENGER LO DARI TADI MOR MAR MOR MULU! "
oji terbahak keras mendapat ocehan perempuan di sampingnya "yg lo makan juga jagung gue mor"
"OH LO GAIKHLAS?!"
"engga, biar aja pas pulang lo sakit perut"
"Oji jangan gitu gue udah makan setengah.." rengek starly mengerucutkan bibinya membuat oji meledakan tawanya.
"Mau gue ikhlasin ga?" Tanya oji membuat starly buru-buru menganggukan kepalanya.
"bantuin gue deketin gaisa" ujar oji enteng berbeda dengan starly yg speechless di tempat, bibir mungilnya terbuka, iris coklatnya membelak bahkan jagung di tangannya sudah mendarat sempurna di tikar
"MAU MATI LO?!"