Starly menyembunyikan dirinya rapat-rapat di balik selimut uks.
Rasanya dia ingin memanggil doraemon sekarang juga dan meminjam pintu ajaib agar bisa bebas menghilang dari sekolah yg mendadak suram ini.
Insiden tadi pagi yg sangat sangat menggemparkan centralion itu membuat starly semakin menjadi sorotan bahkan kabar itu sampai terdengar keluar centralion.
Siapapun tolong bangunkan starly dari mimpi ini!
"Star udah dong! Gue takut lo mati keabisan nafas doang di dalem selimut" ucap gaisa yg sudah lebih dari 45 menit duduk di kursi samping brangkar uks starly
Starly membuka kasar selimut yg menutupi seluruh tubuhnya "gue malu sa! alceo brengsek!" Maki starly menbuat gaisa buru-buru menutup mulut sepupu gilanya itu kalo sampai alceo monster itu dengar berabe urusannya! Dia masih mau menikmati masa muda yg indah, damai, dan tentram.
"Ngomong di saring bego,udah tau ini wilayah alceo,mau dikubur hidup-hidup lo?!" Sarkas gaisa Membuat starly semakin mengerucutkan bibirnya.
"Udah gue bilang kan ly,salah besar lo milih sekolah ini, udah deh lo kabur aja pindah ke sana lagi"
"Lo ngusir gue?!"
Tak!
"Dipeluk alceo bisa ngasih efek samping bego mendadak ya?" Sarkas gaisa sambil menjitak kening sepupunya gemas "gue cuma butuh lebih ngehindar lagi kan sa?pliss kasih gue semangat" bujuk starly membuat gaisa menghela nafas.
"Kalo kaya tadi gimana ngehindarnya ly?"
Starly mengetukan jari telunjuknya di dagu,memasang ekspresi berpikir "Gue bisa dateng lebih pagi! jam 5 gue dateng!" Ucap starly yg dibalas decakan gaisa "lo bangun jam 6 aja harus diguyur" jawab gaisa yg dibenarkan starly.
"TERUS GUE HARUS GIMANA SA!" Rengek starly frustasi.
"Balik jadi morizer di domani school"
"Lo mau gue pecat jadi sepupu?!" Sarkas starly membuat gaisa ikut frustasi "ya terus mau gimana?mau terus jadi bego berdoa alceo kebentur sampe bisa lupain lo?!anak tk aja tau itu bego ly"
"Yaudah kita ke dukun aja minta jampe-jampe biar alceo bisa lupain gue!"
Tak!
Starly meringis pelan mendapat jitakan kedua kali sepupu sialan di depannya itu.
"Emang beneran dipeluk alceo bikin bego" ujar gaisa menggelengkan kepalanya takjub dan memilih ikut berbaring di berangkar sebelah starly menikmati aksi bolos dengan izin yg sangat langka di centralion.
"Bantuin gue mikir sa!"
"Ogah,ngapain mikir sama orang yg gapunya otak,mending bobo cantik"
Starly mengubah posisinya menjadi duduk lalu manarik selimut gaisa di brangkar sebelahnya "saa otak gue buntu help" rengek starly membuat gaisa berdecak kesal "mau diem apa gue suruh alceo jagain lo disini?!" Ancam gaisa sukses membuat starly mengerucutkan bibirnya dan menggulung diri di dalam selimut lagi.
"Yatuhan starly mau request tuker tambah sepupu"
"Sialan!"
* * *
Liona yg melihat alceo dan 4 inti ACERGA lainnya yg baru memasuki kelas, bangkit dari bangkunya dan menarik paksa seragam alceo keluar kelas membuat penghuni kelas sakit jiwa itu mengerut bingung.
Perempuan manis itu menyeret lelaki yg masih bertahan dengan wajah datarnya ke taman sekolah.
"Yg tadi pagi apaan al?" Tanya liona yg dibalas keheningan alceo.
"Starly? Alceo yg gue kenal ga senekat itu" ujar liona lagi memijat pangkal hidungnya frustasi.
Alceo menghela nafas panjang mengerti arah ucapan liona "kelepasan na"
"Karna mereka mirip?"
Liona menatap dalam iris hitam pekat tajam alceo mencari kejujuran lelaki di depannya.
"JANGAN JADI BRENGSEK AL! GUE GAMAU LO DEKETIN STARLY CUMA KARNA MEREKA MIRIP!"
"kelepasan na" jawab alceo merendahkan intonasi suaranya "mereka beda al, starly bukan dia" lirih liona dengan suara serak menahan tangis membuat alceo langsung mengalihkan pandangannya, enggan melihat liona di depannya menangis.
Sekejam apapun alceo yg tidak punya hati, dia benci melihat perempuan menangis.
"Na" panggil alceo mengingatkan liona yg menahan tangis di depannya "mereka beda al, plis jangan buka luka lo sendiri" lirih liona menyandarkan pucuk kepalanya di dada bidang alceo meledakan tangisnnya.
Alceo mengepalkan tangannya erat "gue seneng na ketemu dia" ujar alceo membuat tangis liona semakin menjadi.
"Tuhan ngasih gue kesempatan buat ga ngulang kesalahan yg sama" lirih alceo membuat liona mencengkram erat kemeja seragam alceo "DIA BUKAN HIRA AL!"
"Gue tau"
"Yaterus kenapa?!" Lirih liona denab suara seraknya membuat alceo - lagi menghela nafas "gatau na"
Liona mencengkram erat seragam sekolah alceo ada rasa lega dan rasa sesak mendengar sisi lain alceo yg seperti ini, lelaki lembut yg dia sebut malaikat pelindung 11 tahun lalu, alceo hangat yg selalu jadi penengah bukan Alceo minim kata, tidak tersentuh, dengan aura menyesakan.
Liona berusaha mengatur nafasnya yg tesenggal, tangan lentiknya menghapus sisa air mata yg mengalir di pipinya, perempuan manis itu masih enggan melihat mata akceo didepannya, begitu juga alceo yg enggan melihat liona perempuan yg dianggap adiknya itu menangis.
"Gue perempuan al, jangan deketin dia, ngasih harapan kalo cuma karna mereka yg mirip, lo harus damai dulu sama diri lo, starly bukan dia, kalo emang lo gabisa bedain dia sama starly, jauhin dia al, lo bisa bikin kesalahan fatal kedepannya"
Alceo menghela nafas panjang "dia ngehindar" ujar alceo membuat liona terkekeh pelan "semua orang juga ngehindarin lo al, males banget urusan sama lo, galak" jawab liona terkekeh pelan.
Alceo mendengus kesal melihat liona yg teseyum di depannya dengan mata sembab, sesekali menstabilkan nafasnya yg sesegukan, "Cengeng" ledek alceo membuat liona mendelik sinis.
Liona berjalan ke bangku di bawah pohon dan mendaratkan bokongnya, yg di susun alceo duduk di sampingnya menghela nafas.
"Kemaren pas gue liat starly ngepel di koridor gue kaget banget" ujar liona memulai obrolannya kembali.
"Mereka mirip banget al, hampir aja gue kelepasan meluk dia" lanjut liona terkekeh pelan, alceo di sampingnya menyimak dalam diam.
"Tapi mereka beda al, starly yg gue liat bukan orang sembarangan"
Alceo menoleh mengerut bingung "starly bukan orang selembut hira, dia versi yg beda" ujar liona yg dibalas anggukan alceo "gue tau"
"Jangan deketin dia cuma karna mirip hira al, bakal fatal kedepanya"
Alceo mengnggukan kepalanya singkat yg dibalas senyum manis liona "Udah lama banget gue ga sharing gini sama lo, biasanya tiap gue ngomong panjang lebar lo hm hm doang"
"Lebay"
"Sialan!" Sinis lionan yg di balas alceo senyum tipis bahkan sangat tipis.
"Terus gimana?" Tanya liona melihat alceo serius yg dibalas angkatan alis alceo menyiratkan "apa"
"Starlyy.." ujar liona gemas melihat sikap acuh tak acuh alceo di depannya
"Gue gamau jadi bego lagi"
"Jadi?"
"Biar dia ngehindar"
"Terus?"
"kejar"