Mereka berdua sedang mengantri sebuah wahana, saat Yuta dan beberapa rekan kantornya berjalan,
"loh itu bukannya Amanda?", tunjuk Willi saat melihat Fei dari kejauhan
"iya, kebetulan banget bisa ketemu dia disini, siapa disebelahnya itu?, pacarnya ya?", temannya yang satu lagi menambahkan
"ih sweet banget, pake baju couplean sama borgol, kayaknya pacarnya deh, mana senyumnya si amanda lebar banget", analisis gadungan Willi
"lu ngomong apaan seh, salah orang kali", kesal Yuta
"yakin gue itu Amanda Yut", Yakin Willi
"iya gue juga", temannya menimpali
"eh mau nyapa ga?", tanya Willi
"janganlah ntar ganggu"
"hei jadi kesana ga?", tanya Yuta
Mereka pun berjalan melewati antrian Fei, namun sekilas Yuta sempat memperhatikan dan tidak sengaja matanya dan Fei bertatapan
Fei menatapnya dalam, begitupun Yuta, namun saat Fei ingin memanggilnya, Yuta memalingkan wajahnya dan berjalan menjauh, sedangkan Fei tidak bisa mengejarnya, karena dia ada didalam antrian dan terhalang oleh pagar pembatas.
Win melihat kejadian itu, dia bertanya kepada Fei
"dia pria yang menggantikan posisiku dihatimu?"
Fei menatap Win sambil tersenyum, "iya, dia orangnya, aku sedang berusaha melupakannya sama seperti aku melupakanmu"
"apakah kamu sudah mengejarnya, sama seperti kau mengejarku?", raut wajah Fei berubah sedih kemudian tersenyum
"aku tidak ingin dia tau, dia terlalu muda untukku",
"bukankah aku juga lebih muda 4 tahun darimu, berapa tahun perbedaan usia kalian?"
"4 tahun", pandangan Fei tampak sedih
Win mendadak kesal, dia merasa Fei sedang bercanda dengannya
"bagiku kau juga terlalu muda",
"namun kau lihat sekarang kita sangat serasi kan?", bela Win
Dibalas dengan anggukan Fei sambil tersenyum menatap Win
"lalu bagaimana hubunganmu dengan Gio?"
"hubungan apaan?",
"kulihat kalian berdua dekat, bahkan sambil berbagi kue", ejek Fei
"haish, pasti Frans lemes itu yang cerita", mengingat kejadian itu hanya ada dia, Gio dan Frans sebagai saksinya
"entah kenapa semenjak dia melihat kita berciuman, dia selalu mencari - cari masalah denganku", aku Win
"kelihatan banget kalo dia benci sama aku",
"cemburu dia itu", jelas Fei
"dia suka sama kamu?", tanya Win
"Mantan", jawab Fei malas
"pantes"
Fei melipat tangannya dan melihat ke arah Win
"kau taukan aku punya prinsip ga akan balikan lagi sama mantan"
Win mengangguk
"jadi itu imposible, buat kamu aja Win", Fei mengusap bahu Win
"kamu nyuruh aku belok?",
"kali aja siapa yang tau", Fei mengedarkan pandangannya ke arah lain
Yuta POV
'apa yang gue pikirin, dia pasti sudah punya pacar, kenapa pula gue kesel liat dia sama cowoknya', antrian wahana yang panjang membuat banyak pikiran tidak penting melintas
"hey Yut, lu ga sama si fifi tumben banget", Willi didepan gue menyindir
"gue emang ga pernah bareng dia, tuh anak yang nempel mulu", gue melipat tangan dan bersender di pagar pembatas antrian
"lu ga jadian sama dia?", Willi penasaran sedangkan dua bocah lainnya mengantri lebih dahulu sehingga gue dan willi tertinggal beberapa orang dibelakang
"kagalah, amit gue",
"kalo sama amanda?",
'ini orang penasaran banget seh', batin gue
"kaga, lu liat tadi dia lagi ngedate", jawab gue ketus
"woy selow man", tangan Willi terangkat berusaha menenangkan gue yang tersulut emosi
"gue sama amanda cuman temenan", entah kenapa gue ngerasa makin kesel.
"kita ini temen men, kalo lu emang suka ama amanda, biar gue tikung pacarnya", goda Willi
"goblok lu, hahahaha", tawa gue meledak gara - gara anak satu ini
"makasih tawaran lu, tapi gue ga tega kalo lu sampe disodok ama laki", canda gue sarkas
"anjing lu, ga usah dibahas bagian sodok menyodok nya kali, bisa aja ntar gue yang nyodok", canda Willi
"lu liatlah cowonya dia tinggi kekar, lah lu kurus pendek gini, ngarep nyodok", gue natap willi dari atas sampe bawah, wajah khas tionghua, badan kurus, berkulit putih, tingginya sekitar 165 an, gue yang tingginya 170 aja masih merasa pendek, tapi yang pasti tingkat kepedean ini orang cukup tinggi, alias ga tau malu.
Jam menunjukkan pukul 12 kurang 20 saat Fei dan Win menaiki wahana, salahkan saja keramaian ini dan antrian yang mengular, benar - benar waktu yang tidak pas untuk bermain.
Tidak sampai 5 menit mereka menyelesaikan wahana tersebut, Win dan Fei pun bergegas menuju lokasi tempat beristirahatnya karyawan dari kantor mereka, memang Fei sengaja tidak mau ada acara karena akan menyita waktu.
Saat Fei tiba, sebagian besar karyawannya sedang memakan makan siang mereka, yang sudah disiapkan oleh panitia.
Fei menyadari sesuatu, lokasi istirahatnya bersebelahan dengan lokasi acara kantornya Yuta, yang membuat beberapa orang yang tidak sengaja lewat dan melihatnya menyapanya.
Fei pun membalasnya dan berbincang sebentar, namun dia tidak memberitahukan bahwa dirinya adalah pemilik perusahaan.