"Test test", suara menggelegar dari mic yang berada di panggung kecil membuat banyak orang yang menoleh, bahkan beberapa orang dari perusahaan Yuta juga menoleh, termasuk caca yang sedang duduk diantara teman - temannya
"ya, mohon perhatiannya sebentar, dikarenakan bos besar kita sudah hadir disini nona Amanda Arfeinda, bagaimana jika kita mendengarkan sedikit sambutan darinya", Sontak Fei membelalakan matanya kaget, dia menoleh ke arah tempat Yuta dkk juga Caca berada, dia melihat orang - orang disana terkejut setengah mati, dari raut wajah mereka yang terlihat jelas sambil menatap kearah Fei
Fei POV
'sudah kubilang tidak ada acara, kenapa ada mic dan panggung seh', rutukku setelah berpura - pura tenang dengan tatapan dari para rekan kerja lama
Aku melepaskan borgolan ku dengan kunci yang kupegang sedari awal, dri tadi saat aku bertemu dan berbicara, Win memang berada tidak jauh dariku, memberiku privasi namun dengan tangan tetap terborgol.
Kini aku berada diatas panggung kecil ini, para karyawan menatapku dengan antusias
"siang semuanya, ini pertama kalinya diadakan acara gathering, mengingat usia perusahaan yang masih muda, saya mohon semua untuk kerjasamanya dalam pekerjaan, supaya tahun depan kita bisa kembali berkumpul dalam acara seperti ini. Terima kasih.", saat berbicara aku melirik ke arah Yuta, wajahnya tidak bisa di baca, sedangkan caca terlihat masih terkejut melihatku diatas panggung, dan beberapa orang lainnya yang terlihat sedang bergosip.
Ya aku tau, cepat atau lambat pasti akan ketahuan, tinggal kita lihat saja siapa orang - orang bermuka dua yang akan datang atas nama teman.
Dahulu mereka mengganggapku sampah saat tau aku tidak berhasil dalam bisnis sebulan setelah berhenti kerja.
mudah untuk mengetahuinya bahkan dari sifat watak asli mereka karena aku sudah mengenal mereka cukup lama bahkan tanpa perlu bertanya, rekan kerja yang percaya kepadaku memberitahukan kepadaku tanpa kutanya.
Win menungguku tak jauh dari panggung kecil itu, aku berjalan menghampirinya, saat Rina, Frans dan Gio tiba di tempat itu
"Hey Gio apa yang terjadi?", Win bertanya saat dia melihat kaos yang Gio kenakan basah
"oh tadi ada anak - anak yang main lempar air di botol, tapi airnya kena Gio", jelas Rina, sedangkan Frans cekikikan geli
Win pun tersenyum
"apa lu, mau ngejek gue?", ketus Gio
"enggak, gue cuman kasihan saja sama lu", senyum Win
"loh Gio, kok bajunya basah semua?", cemas Fei
"tadi kesiram anak - anak main, ga apa - apa kok", Gio menjelaskan
"oh ganti baju aja kalo gitu"
"tas ku di mobil"
"ah kalo gitu pake ini aja", Fei membuka bajunya yang mengejutkan empat orang dihadapannya
"neh pake kaosku aja", Fei menyerahkan baju warna pinknya kepada Gio
"kamu ngagetin kita aja Ms Fei", kaget Frans
"hehehe", cengir Fei
Gio pun membuka bajunya di hadapan mereka, dia benar - benar topless kemudian memakai baju pink yang diberikan Fei
"sip", Fei mengacungkan jempolnya
"nah sekarang tinggal ini",
Ckrek
Fei memborgol tangan kanan Gio sedangkan borgol tersebut sebelahnya masih terpasang dengan Win
"yang akur ya", Fei mundur sambil mengangkat kunci borgol ditangannya
"Fei lepasin ga", namun orang yang disebutkan namanya sudah berlalu pergi
"brengsek kenapa gue harus terborgol sama cecunguk satu ini", Gio dengan baju pink dan borgol lucu itu terlihat imut, apalagi dengan Win, seperti pasangan, Rani pun mengambil foto pasangan baru itu
"kukirimkan ke Ms Fei ah", tangannya sibuk mencari kontak Fei
Fei sedang mengantri disebuah restoran seorang diri, dia puas dengan hasil perbuatannya barusan membuatnya tersenyum sendiri.
"pesan apa mba?", tanya kasir saat dia sampai didepan
"fried chicken satu sama paket burgernya satu ya", sang kasir pun sibuk dengan mesin kasirnya mencatat pesanan Fei
"ah sama itu minuman baru ya, thai tea", tambah Fei sambil menujuk menu di belakang kepala kasir
"baik, totalnya jadi 78 ribu", Fei memberikan uang 100 dan kasir memberikan kembaliannya beserta dengan struknya
Tak butuh lama untuk Fei mendapatkan makanannya dan mulai memakannya sendirian di sebuah meja disudut restoran
"guys, laper neh, beli makan yuk", ajak Rani yang sedari tadi masih berdiri di dekat panggung, karena Gio yang masih mengamuk kepada Win
"salah lu ini, gue jadi kejebak sama lu bangke", amuk Gio
"lah kok gue?, ini borgol nya si Fei, mana gue tau malah di borgol ke elu", bela Win
"najis gue kalo harus jalan sama elu kek gini", Gio mengangkat tangannya yang terborgol.
"awas ntar lu benci sama gue", Win memperingatkan
"gue emang benci sama lu", balas Gio kesal
"benar - benar cinta", Jawab Rani yang ditatap kesal oleh Gio
"Najis, Cuih", Gio berpura - pura meludah memperlihatkan kekesalannya kepada Win
"hahahaha, sudah sudah ayo pergi makan", lerai Frans
"gue harus jalan sama dia kek gini", Gio mengangkat tangan kanannya, namun Rina, Frans berjalan mengabaikannya, sedangkan Win sudah berjalan membuat borgolnya tertarik saat pernya mencapai batas
"pilih mati kelaparan atau makan?", Win berteriak dari kejauhan kemudian menarik paksa borgol tersebut yang membuat Gio tertarik dengan paksa
Begitulah mereka, Win didepan sedangkan Gio dibelakang dengan borgol yang mengikat mereka berdua.
Hari sudah sore dan karyawan kantor Fei sudah pulang dengan bus, sedangkan para manager sedang check in di hotel yang di booking oleh Fei
"atas nama Amanda Arfeinda, ada berapa kamar ya?", tanya Frans, sedangkan para manager lainnya sedang menunggu di lobby beserta dengan keluarga mereka
Rani, Win sedang duduk di lobby dengan tas mereka yang berisi pakaian, sedangkan Gio berdiri di sebelah Win dengan wajah kesalnya sambil mengenakan ransel yang berisi pakaiannya.
"kamu mau duduk?, sini aku pangku", tawar Win
"Naj…is", Gio mengucapkannya tanpa suara, karena di sekitarnya banyak anak - anak kecil yang sedang bermain
Kemudian Win berdiri dan menyuruh Gio duduk
"gue bukan cewe, gue ga akan mati kalo berdiri", beberapa anak kecil menatap Gio
"hush, ga boleh ngomong gitu Gio, banyak anak - anak", tegur Rani
Frans datang dengan membawa beberapa kartu kamar dan memberikannya kepada para manager yang berkeluarga, saat dia akan memberikannya kepada Rani, kartu tersebut tersisa 2 ditangannya
"gimana ini, ternyata kamarnya kurang satu", pusing Frans
"ini kunci kamarmu Rani, aku tidur sama Gio dan Win saja", Frans menyerahkan kartu kamar ketangan Rani
"kamu sekamar sama aku saja, besok kamu harus nyetir pulang, ga bakalan bisa tidur kamu kalo sama mereka", Rani menunjuk ke arah Win dan Gio yang kini sedang berdiri dan bertengkar lagi
"tapi kamu kan perempuan Ran"
"terus?", Rani yang masih mengabaikan kartu yang disodorkan Frans kepadanya dari tadi
Frans terdiam bingung, Rani memang perempuan, namun orientasi seksualnya berbeda dari kebanyakan perempuan, dia tak akan tertarik dengan Frans, namun beda halnya bagi Frans yang pria normal
"akan kutukar dengan twin bed dahulu kalau begitu", Frans berbalik namun ditahan oleh Rani, kedua kartu kamar double bed itu dirampas oleh Rani
"ini kamar kalian", Rani menyerahkan sebuah kartu kamar kepada Win
"ga sudi gue tidur bareng dia", Gio mengomel
"tidur di lorong saja kalau begitu, biar gue yang tidur di kamar", ejek Win
"kamarnya kurang ini, kalo lu ga mau tidur bareng Win, lu bisa tidur di roller coaster", kesal Rani kemudian meninggalkan dua pria yang kini mulai berdebat lagi
"ayo Frans", panggil Rani, Frans yang sedang melamun mengambil tasnya dan mengikuti Rani