Chereads / TAINTED MEMORY / Chapter 12 - (012) EMBARRASSING DINNER

Chapter 12 - (012) EMBARRASSING DINNER

Jam setengah 6, Rani mendapatkan kabar dari Fei untuk mengundang semua manager beserta keluarganya makan malam di sebuah restoran di dalam hotel, buffet all u can eat yang sudah di pesan oleh Fei sesuai dengan jumlah karyawannya beserta keluarga mereka, kali ini Fei tidak salah hitung, sebenarnya dia tidak salah hitung kamar, dia sengaja membuat Frans dan Rani tidur bersama, toh Rani juga tidak tertarik dengan lelaki, agar Rani memiliki teman saat malam karena dia baru putus cinta, dan Fei tidak mau Rani merasa kesepian di acara ini, karena dia pasti melihat banyak pasangan.

"woy Gio", panggil Win dari kasur, sedangkan Gio berada di sofa dekat jendela, dia tidak sudi tidur seranjang dengan Win, lebih baik dia tidur di sofa dibandingkan harus seranjang dengan Win.

"apa", ketusnya

"Fei ngundang makan malam nanti jam 7"

"hmm"

"elu mau ganti baju ga?"

"lu pikir bisa hah?", Gio mengangkat tangannya yang terborgol

"oh iya lupa",

"gue ga ikut makan malam",

"katanya Rani, ntar Fei kasih kuncinya abis dinner, kalo lu ga ikut gimana gue bisa ngambil kuncinya"

"lu ga liat tadi gue diliatin banyak orang gara - gara borgol dan baju pink ini", gerutu Gio.

"elu mau dilepasin kaga ini borgol?"

"iya"

"pergi jadinya ini?", Win memastikan

"iya"

"Gio"

"hmm"

"gue mau ketoilet"

"apa urusannya sama gue", Gio menatapnya sarkas

"ini borgol kurang panjang", giliran Win yang mengangkat tangan kirinya yang terborgol

"hmm", Gio berdiri dan berjalan ke dekat toilet

"cepetan", gerutu Gio

"iya"

Win dan Gio mendapatkan tatapan semenjak mereka keluar dari kamar dan berjalan menuju restoran, bahkan saat didalam lift beberapa orang berbisik "gay jaman sekarang terang - terangan ya", yang terdengar oleh mereka berdua, membuat wajah Gio memerah kesal.

Wajah Gio yang imut jika dibandingkan oleh Win yang terlihat tampan dan gagah, ditambah baju couple dan borgol, siapapun pasti menyangka mereka pasangan gay.

"wah - wah, tumben banget akur", suara dari belakang mengejutkan Win dan Gio

"ah bapak", ujar Win

"tadi saya lihat dari jauh ada pasangan mesra banget sampe terborgol bersama, ternyata pak Win dan pak Gio", seru manager marketing tersebut

"iya ini ulahnya Ms Fei ini pak", jelas Win

"biar akur pak", jawab Fei yang ternyata dari tadi berada dibelakang manager marketing

"mana kuncinya Fei?", ketus Gio

"habis dinner ntar", jawab Fei kemudian berjalan sambil mengobrol dengan manager marketing

"sabar, Fei selalu menepati janjinya", Win mencoba menenangkan namun Gio yang sudah kesal makin kesal

"gue mau balik aja", Gio memutar badannya

"yakin lu ga mau dilepasin ini borgolnya?", Win memastikan

"gue denger cheese cake buatan chef hotel ini termasuk yang paling enak, sampe ada reviewnya dari para gourmet loh", rayu Win

"habis makan ambil kunci langsung balik", Gio kembali berjalan menuju restoran

"iya", jawab Win sambil tersenyum melihat tingkah Gio saat mendengar cheese cake

Mereka berlima makan di meja 6 orang, Win dan Gio duduk bersebelahan, awalnya Gio mau duduk berselang satu kursi, namun karena tangan kanannya yang terborgol dan terbatasnya per borgol tersebut membuatnya tidak bisa menggerakkan tangannya, dengan terpaksa dia duduk bersebelahan langsung dengan Win

Sedangkan Fei berhadapan dengan Win, Gio berhadapan dengan Rani, dan Frans disebelah Rani

Buffet yang Fei pesan sudah termasuk dengan paket minuman beralkohol nya, awalnya mereka hanya minum beberapa gelas, dan mulai merusuh dengan obrolan konyol, Frans sudah kembali kekamarnya, meninggalkan mereka berempat.

Rani dan Fei mulai menggoda Gio sehingga Gio kesal dan mulai meminum segelas wine sekali teguk, membuat pelayan bolak balik untuk mengisi gelasnya,

"letakkan saja winenya disini", perintah Fei yang diiyakan oleh pelayan tersebut

"kenapa kamu kesal seh Gio, padahal Win baik loh udah nemenin kamu seharian ini", Goda Rani

"baik?, dia itu sok baik, biar Fei mau sama dia", racau Gio yang sudah mabuk itu

Fei mendengarkan sambil tersenyum, sedangkan Win tidak peduli dengan ucapan Gio yang tidak benar baginya itu, Win dan Fei hanya sebatas Friend with benefit, saat mereka ingin berciuman mereka melakukannya, berkencan, tanpa ada ikatan apapun, bahkan Fei yang dulunya jatuh cinta dengan Win, saat ini benar - benar tidak merasakan apapun saat dirinya bermesraan dengan Win.

Keesokan paginya, Gio merasakan kehangatan didadanya, sebuah tangan memeluknya, diapun membuka matanya dan mendapati Win sedang tidur disebelahnya bertelanjang dada.

"brengsek", Dorong Gio yang membuat Win terbangun

"ah shit", Gio merasakan sakit di pantatnya, dia berusaha mengingat kejadian semalam, melihat tubuhnya telanjang sepenuhnya sedangkan Win masih mengenakan celana pendek

"apa yang lu lakuin brengsek", Gio berusaha memukul tapi pantatnya yang sakit saat dia bergerak membatasi pergerakannya

"Gue?", bingung Win.

"lu yang ngelakuin ke gue, kenapa lu yang nanya"

"brengsek lu", maki Gio

"yang brengsek itu elo, habis ngelakuin lupa terus bilang gue brengsek pula", bela Win kemudian pergi ke kamar mandi

Gio berusaha mengingat kejadian semalam, dia sama sekali lupa, benar - benar tidak ada yang bisa dia ingat, terakhir yang dia ingat cuman waktu dia merasakan wine yang manis itu, kemudian dia tidak ingat lagi

"masa iya gue nges*x sama Win", Gio memegangi pinggangnya namun cuman itu penjelasan atas sakit di pantatnya saat ini

Semalam

"hoy Gio bangun", Win menyeret Gio menuju kamar mereka

"gila cowo ini berat juga, padahal keliatannya kurus", eluh Win begitu melemparkan Gio keatas kasur mereka

Win melepaskan borgol mereka berdua, kemudian menanggalkan pakaian Gio

"woy bangun mandi dulu lu bau", keluh Win yang mencium aroma tubuh Gio yang terkena panas seharian ini.

"engh, pengen pup", Gio bangun dan melepaskan celana dalamnya berjalan kedalam kamar mandi

"ah sakit banget seh", Gio mengomel dari kamar mandi

"susah banget keluarnya", makinya yang terdengar oleh Win

Setelah selesai dengan urusannya, Gio kembali kekamar tanpa mandi,

Membuat Win kesal dan akhirnya membersihkan tubuh Gio dengan handuk basah, dan sengaja membiarkanya tidur tanpa mengenakan apapun.

Tentu saja gio tidak akan mengingatnya karena dia mabuk berat