Chereads / TAINTED MEMORY / Chapter 7 - (007) UNPLANNED

Chapter 7 - (007) UNPLANNED

Sore hari disebuah cafe

Fei memesan secangkir ice americano dan duduk menunggu seseorang

"hai Amanda, sudah lama tidak bertemu", Mantan Rekan kerja Fei datang menyapa

"hai Caca, apa kabar?", Fei merangkul temannya tersebut

"baik, kamu gimana kabarnya?, semenjak berhenti kerja kamu ngilang gitu aja ih ga kasih kabar", komplain caca

"maaf, aku sibuk sama urusanku"

"sekarang kamu kerja dimana?"

"ah aku kerja di perusahaan deket sini", bohong Fei

"oh gtu ya eh nda", gadis yang bernama lengkap Amanda Arfeinda itu melihat temannya

"hm?", Fei masih menyeruput minumannya

"akhir tahun ini PT ngadain gatheringnya di Dufan loh", cerita Caca

"oh kapan?",

"tgl 9, tinggal busnya aja neh belum dapet harga yang bagus"

"oh" Fei berfikir

"sebentar, kamu mau ke Dufan tgl 9?"

"iya, Nda mau ikut?", tawar caca

"enggak, aku kaget aja, kok bisa sama ya sama acara kantor aku",

"masa seh?, kita bisa ketemuan disana dunk nda", seru Caca

"tapi ga tau juga seh, wacananya begitu, jadi apa enggaknya kan urusan kantor", terangnya

"oh iya sekarang kamu kerja di bagian apa Nda?", Caca yang antusias mulai melemparkan pertanyaan

Fei pun mulai menjawabnya dengan berbagai kebohongan

"ah aku di QC"

"gimana kerjaan kamu Ca?", Fei berusaha mengalihkan pembicaraan

Dan Caca pun terbawa oleh pembicaraan

"iya neh Nda, di kantor tuh bos aku si pak Yon itu bikin kesel, bla bla bla"

Mereka berdua pun menghabiskan waktu dengan curhatan Caca

"siang Ms Fei", sapa resepsionis saat melihat Fei memasuki lobby

"siang mba, tolong panggilkan semua manager ya, di ruang meeting sekarang, thanks", senyum Fei sambil berjalan ke ruangannya

Perbincangan diruang rapat saat para manager bertemu, "aduh ada masalah apa ya?'

"apa karena kemarin penjualan kita menurun ya?"

"kan udah di meetingin kemarin"

"kali aja mau diterusin"

Krek

Seisi ruangan sontak terdiam saat melihat Fei memasuki ruangan meeting

"siang, tanggal 9 bulan depan acara kantor di dufan, semua manager harap mempersiapkannya sebaik mungkin"

"Ms Fei, bulan kemarin kita rugi, darimana anggaran untuk jalan - jalan itu", protes Gio

"tinggkatkan penjualannya bulan ini", Fei menatap ke arah manager penjualan

"baik Ms Fei",

"tanggal dan lokasi sudah saya tetapkan, sisanya urusan kalian"

"Ms Fei saya boleh menanyakan beberapa hal", Frans berbicara

"apakah yang dapat ikut acara nanti hanya karyawan atau beserta keluarga mereka?"

"karena itu acara di taman bermain, lebih baik membawa keluarga, suami atau istri beserta anak, kalau pacar atau gebetan tidak ditanggung perusahaan"

Sontak tawa diantara manager tergelak

"oke saya kasih waktu seminggu dari sekarang, tolong semuanya di siapkan termasuk akomodasinya", Fei meninggalkan ruangan sedangkan para manager sibuk berdiskusi

"ini ketua acaranya siapa?", Tanya Frans

"Kaulah", jawab manager penjualan

"bapak sajalah, kan bapak lebih senior disini", tolak Frans

"kau tau saya lagi dikejar penjualan sama Ms Fei, bisa digantung saya kalo gak mencapai target"

"kalau begitu bagaimana jika di voting"

"sudah kamu saja Frans, kamu kan HRD biasa ngurus karyawan", manager Purcashing menimpali

"ya kamu sajalah Frans", Win menambahkan

"oke oke, saya akan coba buat perencanaannya, senin besok kita meeting lagi, bagaimana?", tawar Frans

"deal"

"sip"

Malam harinya

Suara hingar bingar club malam, beberapa orang sedang menari di lantai dansa

Yang lainnya ada yang sedang duduk di meja bersama teman, ataupun duduk di bar jika mereka datang sendirian

Rani duduk di bar dengan gelas ketiga amagnac daisy (campuran Brandy) yang hampir habis, diapun memesan gelas keempat kepada bartender

Sudah semenjak kemarin Rani menghabiskan malamnya di bar dan pulang dalam keadaan mabuk.

Dia bahkan tidak menjawab panggilan telepon dari Qyra.

Dunianya sudah hancur sekarang,

Entah sudah gelas keberapa yang diminum Rani, pandangannya sudah kabur dari tadi, sekarang dia harus memaksakan badannya berjalan, memanggil taksi dan pulang, begitulah rencananya, namun baru saja dia berjalan beberapa langkah, Rani sudah kehilangan keseimbangan dan jatuh

Bruk

Beberapa orang berkumpul mengerumumi Rani, beberapa pria terlihat berusaha memapah Rani.

"Rani, maaf itu teman saya", ucap Frans yang baru masuk club, dia biasa bertemu dengan temannya di club tersebut

Dengan cepat Frans mengambil tubuh Rani memindahkannya kedalam dekapannya, memapah lengannya dan berjalan keluar

"Ran, kamu bawa mobil ga?", tanyanya kepada wanita yang setengah sadar tersebut

"enggak, taksi taksi", jawab wanita mabuk itu

Frans memapah Rani kearah taksi yang tak jauh dari situ,

"rumahmu dimana Rani?", tanya Frans begitu mendudukkan Rani didalam jok belakang taksi tersebut

"dibumi, hehe..", jawab Rani

"astaga", Frans memutar otak

Kemudian dia masuk kedalam taksi dan duduk disebelah Rani

"Ke jalan angkasa pura no 3 pak", setelah menyebutkan alamat rumahnya sendiri Frans menatap kearah wanita mabuk itu, Rani sudah benar - benar pingsan saat ini

Begitu sampai dirumahnya, Frans menarik tubuh Rani dan meletakkannya dipunggungnya, kemudian menggendongnya kedalam rumah.

Tubuh wanita yang tertidur pulas itu diletakkannya diatas kasurnya.

sebuah rumah minimalis dengan dua kamar tidur yang dimiliki oleh Frans itu ditinggali oleh dirinya dan adik perempuannya yang masih berkuliah.

"sha", panggilnya kepada sang adik yang berada di kamar

Krek

"ada apa kak?", gadis yang dipanggil itu menatap kakaknya dari celah pintu yang dibukanya

"ada baju yang gede ga?"

"buat apa?", tanya sasha sambil menatap abangnya

"pinjem dunk, sama celana yang gede juga",

"aku tuh tanya buat apa, ga jadi aku pinjemin neh", ancam adik Frans

"temen aku mabuk, dia dikamarku, tolong gantiin bajunya", ucap Frans kemudian meninggalkan adiknya yang masih mencerna perkataan kakak lelakinya itu