Chereads / TAINTED MEMORY / Chapter 9 - (009) LATE

Chapter 9 - (009) LATE

Hari acara kantor pun tiba, mobil yang berisikan panitia sudah berangkat sejak jam 6 pagi sedangkan para karyawan disediakan bus yang akan membawa mereka.

Beberapa manager yang memiliki mobil pribadi memilih untuk langsung ke Dufan dari rumah mereka.

Frans, Win dan Gio berada di mobil Rani, sedangkan Fei entah ada dimana, Rani sudah menelponnya puluhan kali namun tidak diangkat, awalnya Win berniat untuk menyupirkan Fei, karena perjalanan ke sana pasti macet, namun akhirnya mereka memutuskan untuk berangkat dan meninggalkan Fei, kalau ditunggu bisa - bisa mereka ga jadi ke Dufan.

Ditengah perjalanan, Frans yang mengemudikan mobil Rani menoleh kepada Rani

"coba telepon Fei lagi, ini sudah jam 9 soalnya",

Rani pun mengeluarkan handphone dan menghubungi Fei, dia menloudspeaker teleponnya

Tuut tuut tuuut

"Halo", jawab seseorang diseberang dengan suara khas bangun tidur

"Ms Fei, anda dimana?"

"Dikasur", ketiga pria itu sontak melotot mendengarkan jawaban Fei

"maaf Ms, tadi saya telepon - telepon tidak diangkat, jadi saya tinggal berangkat duluan"

"oh ya sudah ga apa - apa"

"jadi Ms menyusul jam berapa?"

"jam 10, aku mandi dulu kalau gitu, sampai ketemu di gerbang Dufan", ucap Fei kemudian mematikan sambungannya

"kapan sampenya dia kalo berangkat jam 10?, hari sabtu pasti bakalan macet banget di jam segitu", Gio mencemaskan Fei

"seharusnya Ms Fei itu menyewa kamarnya dari kemarin, bukan hari ini sampai besok", gerutu Gio

"Rani sekamar sama siapa?", Frans bertanya

"sama ibu purcashing"

"kalo ga ya sendiri, Ms Fei menyewa cukup banyak kamar untuk manager"

"kenapa cuman manager saja yang menginap?", tanya Win

"budgetnya gede kalo orang sekantor", sahut Gio setengah berteriak

"biasa aja ngomongnya bisa ga?, gue ga budek", balas Win yang duduk disebelah Gio

"ini udah biasa, elunya aja yang baper", kesalnya

"Win mau tukeran tempat duduk ga?, nanti di rest area tapi", ucap Rani

"ga usah Ran, biasa ini istri belum dikasih jatah jadi suka ngomel", balas Win

"siapa yang lu bilang istri, bangsat", tangan Gio hendak memukul Win, namun berhasil ditangkap oleh Win

"lu ga mau gue perkosa disini kan", Bisik Win menarik tangan Gio yang berhasil ditangkapnya, sukses membuat bulu kuduk Gio berdiri

"kalian bisa tenang ga?, atau gue turunin disini, just info jalan tol ini pintu exitnya masih 15 KM", ancam Frans

Win melepaskan tangan Gio sambil tersenyum

"Sial", gerutu Gio pelan,

Tentu saja dia tidak mau diturunkan dipinggir jalan dan berjalan sejauh 15 km untuk mendapatkan transportasi terdekat.

Gio membiarkan Win tersenyum kali ini, lain kali dia berjanji dalam hatinya untuk memberikan pelajaran kepada pria disebelahnya ini

Rombongan Rani dkk sampai pukul 10 lewat 15 menit, sedangkan karyawan yang menaiki bus sudah tiba setengah jam yang lalu, jangan ditanya bagaimana bisa, kesaktian supir buslah jawabannya

"kalian lama amet seh, aku kepanasan dari tadi nungguin", sebuah suara perempuan terdengar dari belakang mereka

"loh Ms Fei, kok bisa?", kaget Rani melihat Fei dengan Dress selutut warna biru mudanya

"Ms pake pintu doraemon ya bisa cepet nyampe sini?", canda Frans

Fei menatap mereka berempat bingung

Sedangkan mereka bereempat memandangi Fei lebih bingung

"aku sampe disini semalam, terus nginep di hotel, hehehe..", cengir Fei sambil menunjukkan V dengan jarinya

"astaga, bilang dunk, hampir aja tadi kita ninggalin Win di kantor buat nungguin Ms Fei", omel Rani

"harusnya tadi Win ditinggal aja, sayang banget", sesal Gio

Fei yang tidak memperdulikan perkataan Gio, menggandeng tangan Win

"ayuk kita masuk", ucapnya sambil menarik Win

Win pun melepaskan gandengan tangan Fei dan merangkul pundaknya dengan mesra sambil melihat kebelakang sekilas dan tersenyum saat mendapati wajah kesal Gio

Mereka bertiga pun menyusul Fei dan Win, tiket masuk sudah dibagikan semenjak kemarin, jadi tidak ada panitia yang menunggu dan memberikan tiket seperti perusahaan lainnya yang berdiri didepan gerbang membuat area sangat ramai dan padat.

Win dan Fei masuk kedalam toko suvenir,

"ini bagus", Win memperlihatkan baju couple berwarna pink dan biru bertuliskan Dufan dengan gambar arena bermain tersebut

"aku mau", angguk Fei

Mereka kembali melihat - lihat toko sambil membawa baju tadi

"aku mau ini Win", Fei menunjukkan borgol dengan sambungan per yang bisa memanjang, jadi saat pasangannya terpisah mereka bisa mengetahuinya

"kayak aku bakalan hilang aja Fei", senyum Win sambil mengacak rambut Fei

Namun dia tetap mengambil borgol itu dan membawanya bersama dengan baju tadi kekasir

"kamu yakin ga kegedean?", tanya Win saat melihat Fei memakai baju pinknya diluar dressnya, menampilkan baju ukuran XL itu kebesaran dan membuat sebagian besar dressnya tertutup

"aku suka", ucap Fei tersenyum

"kalau begitu tunggu disini ya, aku ketoilet dulu ganti bajunya"

"oke", Fei menyatukan jari telunjuk dan jempolnya

"gimana Fei?", Win yang sudah mengganti bajunya meminta pendapat kepada Fei

Fei mengacungkan jempolnya sebagai jawaban

"ayok jalan Fei",

Cklek

Win yang hendak menggandeng tangan Fei, lebih dahulu terborgol tangan kirinya oleh Fei

Cklek

Fei memborgol tangan kanannya, "ayok"

"hahaha, iya ayok kita jalan", tawa Win sambil kembali mengacak rambut Fei

"ah nanti berantakan Win", omel Fei

"tetep cantik kok", gombalnya

Banyaknya pengunjung ditambah dengan beberapa acara tour kantor membuat taman bermain itu padat oleh orang - orang, beberapa orang menatap iri kepada Fei dan Win.

Bagaimana tidak mereka berdua terlihat seperti sepasang kekasih, Win yang tingginya 177 cm dan Fei yang 170 cm terlihat serasi saat berjalan dengan baju couple mereka dan tangan yang terikat dengan borgol, belum lagi dengan ketampanan Win yang bisa terlihat seperti Oppa korea, dan Fei yang tentu saja cantik