Gi Ai baru saja sampai disana, mata karismatik nya langsung menangkap tubuh pemuda tampan yang tengah terbaring diantara bekuan es yang terbentuk abstrak saat dirinya tertusuk senjatanya sendiri, kristal es tajam yang bahkan sanggup membunuh seekor naga terkuat. Tapi kristal itu justru kini bersarang tepat di jantung pengendali es itu, bisa dilihat tempat tusukan kristal itu juga ditumbuhi bunga es. Yeah Immortal Ice, disebut begitu karena emang mememiliki keabadian. Es nya tetap ada meski Dave sudah tiada.
Leader Guardian itu berjalan lemas, hampir tidak berjalan dia hanya menyeret kedua kakinya, untuk pertama kali dalam hidupnya dia menangis. Putra yang sejak kecil di besarkannya terasa seperti anak kandungnya sendiri, yang tetap memanggilnya ayah meski dia tau Gi Ai bukanlah ayahnya. Anak yang selalu tersenyum ceria setiap kali bicara seolah tidak akan pernah terjadi hal buruk di dunia ini, anak yang sangat diandalkannya, anak yang selalu patuh dan bijak, anak yang...Ouuhhh..hatinya hancur saat meraba pangkal es yang menyembul dari dada Dave. Itu nyata dan tak bisa disembuhkan.
" Dave..." Gi Ai perlahan menarik lembut wajah putra tampannya. Arest yang masih menangisi ibunya tersadar oleh suara Gi Ai, benar...Dave terbunuh.
" Ouuh..bangun Dave. Katakan pada ayah kau sedang bercandakan, kau bilang selama kau tersenyum tidak akan terjadi hal buruk padamu. Sekarang katakan pada ayah kalau hanya tidur sebentar, kau akan bangun kan Dave? Dave...aaaa.." GiAi. Arest merangkak dengan cepat menghampiri tubuh sahabatnya, air matanya sudah lebih dulu memenuhi kantong mata indah milik Arest.
" Kakak, bangun kak. Kau sudah janji padaku, kau akan menemani ku selamanya. Meski semua orang meninggalkan aku, kau berjanji akan tetap bersama ku. Hmmmm? kau sudah berjanji, kau tidak akan meninggalkanku, Kaaaakkkk" Arest
" Gase.." Oska memapah Gase yang hampir jatuh saat berusaha mendekati mayat Dave.
" Kak Dave..." Gase teringat, Dave pernah berkata kalau dia akan menyatukan semua element, semua Controller. Saat itu dia mengatakannya dengan percaya diri disertai senyum bahagia. Yah Kak Dave sekarang kami semua ada disini bersama Arest.
" Kakak, kau berhasil Kak. Kau berhasil membuat kami semua berada disini karenamu. Tapi bukan seperti ini....bukan seperti ini Kak." Kata Gase pelan, menangis.
Aron juga ikut mendekat, dia baru saja menyukai Kakak yang satu ini. Dia baru saja berencana akan bermain dan berkelahi dengannya. Baru saja Aron akan mengatakan, ayo makan bersamaku. Ayo kita lakukan bersama, ayo menghabiskan waktu, ayo kita hadapi Evost dan menghancurkannya. Maka dari itu bangun lah Dave, Aron terhempas berlutut di sebelah Dave yang tersenyum damai dalam tidur panjangnya.
*****
Kaki berkulit jernih menjinjit hampir menyentuh tanah, dia tersenyum ceria sangat manja. Entah bagaimana senyum itu menyembuhkan semua. Rasa sedih, rasa sakit, bahkan cakra segera pulih hanya dengan melihat wajahnya. Kehadiran mempengaruhi elemen di sekitarnya. Tanah yang dia lewati tadinya gersang berubah subur hingga tumbuh rumput liar dengan bunga putih kecil yang menawan. Arest, Gi Ai, Gase, Aron, Thunder, Illo Alpha, Hyeka dan Venus merasakan sensasi pulih seperti tidak pernah bertarung sebelumnya, sekali lagi itu hanya dengan melihat wajahnya bukan menyentuhnya.
Azhura, Healing Fairy. Peri penyembuh yang merupakan jenis Element yang terikat dan mengabdi pada Controller yang memilikinya. Tercipta dari hati yang murni dan kekuatan yang tak tergoyahkan. Terlahir dengan kepintaran yang luar biasa dan sangat bijaksana, dia bisa menjawab semua pertanyaan bahkan yang tersulit sekalipun. Itu artinya dia memiliki pengetahuan luas, dia mengetahui semua hal baik itu sebelum atau sesudah kelahirannya, tapi bukan masa depan. Rambutnya berwarna pelangi dengan bola mata yang bisa berubah warna tergantung perasaannya. Selain menyembuhkan, dia mampu menghilangkan rasa sedih hawatir dan ketakutan. Azhura sebenarnya adalah perisai yang secara naluriah di ciptakan oleh cakra di luar kendali Controller, pemiliknya akan hidup satu kali setelah kematian jika Azura mengorbankan dirinya. Sementara peri ini sangat mencintai pemiliknya lebih dari apapun, itu artinya si pemilik tidak akan pernah mati alias immortal karena Azhura akan lahir kembali setiap kali pemiliknya nyaris terbunuh.
" Wow.." Oska yang garang saja luluh lantak hatinya di bikin peri yang satu ini. Dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama.
" Aku Azhura...Aku terlahir untuk Raja ku Arest....Ohh...kau cantik sekali." Azhura menghampiri Gecha yang sudah berubah sangat cantik itu.
Saat Azhura menyentuh wajah Gecha dan memeluk nya ada cahaya yang menyatu diantara keduanya. Lalu...
" Oh...kau kah itu ...yang di diceritakan akan menjadi saudaraku?" Gecha terharu
" Sahara...keluarlah. Teman-teman mu sudah datang." Zerro terseyum sangat lembut. Jauh dari kesan sangar seperti biasanya, terlihat sangat manis. Lalu keluar seorang peri dari balik punggungnya.
Sahara, Peri Penjaga. Peri yang satu ini berbeda dengan kedua temannya Gecha dan Azhura, Sahara menjaga hewan magis terkuat untuk dilindungi agar tidak dikuasai penguasa kegelapan. Dia merupakan peri terkuat karena mampu melakukan penyerangan meski tanpa pemiliknya. Padahal Gecha yang awalnya pengendali api, saat menjadi peri kekuatannya hilang dan hanya bekerja saat Aron terancam, bahkan untuk dirinya sendiri dia tidak mampu menggunakan kekuatannya. Sama seperti kedua saudaranya, Sahara adalah budak Controller yang akan mati menggantikan tuannya jika terbunuh. Tapi Sahara dan Gecha hanya bisa satu kali saja.
Rambutnya berwarna kuning keemasan, senyumannya cukup menjelaskan bahwa dia orang yang tulus dan pemalu, kelihatan dari bagaimana dia melayang perlahan ke arah dua peri cantik. Meski mereka lahir dari element yang berbeda tapi dalam hukum klan ini, mereka adalah saudara dan hanya berjenis Kelamin perempuan saja. Meski ragu, Sahara akhirnya memeluk saudara-saudaranya dengan erat. Mereka tidak pernah bertemu tapi mereka sangat merindukan satu sama lain.
" Gecha.." Perkenalan
" Azhura."
" Sahara." Ketiganya berlutut menerima hormat kepada Arest, itu tanda bahwa mereka menerima Arest beserta takdirnya. Raja Arya.
Azhura mendekati Arest, sementara kedua saudaranya kembali pada Controller mereka. Azhura kudian memeluk Arest lalu berkata dengan lembut sambil menepuk-nepuk pelan bahu Sang Raja itu.
" Semua bukan salahmu. Ini hanya Bagian cerita seperti pelangi setelah badai. Perlu gelap, guruh hujan bahkan kilatan petir, agar pelangi yang datang terlihat lebih indah."
Kalimat menenangkan dari Azhura itu, menyejukkan hati Arest. Si peri cantik itu pun segera mengusap wajah Arest yang langsung tertidur.
" Ini yang terbaik, terlalu berat baginya. Biarkan dia istirahat sebentar."
" Azhura...Azhura..bisakah kau menyembuhkan Dave? Dia putraku..." Gi Ai yang menyadari siapa Azhura mengatupkan kedua tangannya dan memohon. Azhura tersenyum.
" Aku terlahir untuk Arest Paman maaf."
" Tapi kau adalah Healer terkuat, tidak bisakah kah kau menyembuhkannya?"
" Tidak satupun yang bisa selamat dari dinginnya kristal Immortal Ice apalagi jika dia langsung menembus jantung mu, Paman lebih tau itu dari pada aku bukan. Tapi seperti namanya Immortal Ice, Dave akan tetap utuh seperti itu. Di mati tapi seperti tertidur, karena meskipun sudah meninggal tapi tubuhnya akan utuh alami karena es yang membalutnya. Perlindungan terakhir milik Dave, tapi jika hatinya murni akan lahir peri pelindungnya sendiri, jika tidak maka dia akan tetap tertidur selamanya. Maaf Paman..."
" Bukan kah sebaiknya kita membaringkan jasadnya di tempat yang layak?" Sahara
Semua melirik kepada peri pelindung yang polos itu, semua orang sangat marah. Zerro yang membunuh Dave sengaja atau tidak, bagaimana bisa sekutu Zerro itu bersikap seolah mereka perduli. Sementara Zerro terlihat santai, merasa tidak bersalah sedikit pun. Dia kan sudah hilang nalurinya.
" Sahara benar." Azhura memberikan butiran sparkle nya yang kemudian melayang membalut tubuh Dave. Gerakannya seperti tangan yang mengusap lembut, bahkan saat mencabut kristal itu tampak sangat halus sekali. Azhura menutup luka itu hingga seperti sedia kala tapi sayangnya Dave tetap tidak bisa hidup kembali.
" Ayo kita baring kan Dave di tempat yang layak." Gi Ai
" Gecha.." Zord memecah kesunyian. Semua orang berbalik dan terpusat pada asal suara. Saat melihat kemarahan di wajah Zord, Gecha segera bersembunyi dipaling punggung Aron, dan Aron melihat perinya dengan hawatir.
" Apa kau sudah gila? Kau sekutu Evost tapi sekarang bergabung dengan mereka? Dan membantu mereka mengalahkan Evos? Cuuhhh..." Zord meludah, jijik.
" Tidak lagi mulai hari ini. Dulu aku mengabdi padanya karena amarahku, dendamku kepada hinaan orang karena wujudku yang mengerikan. Tapi sekarang aku sudah menemukan Aron, dia membuatku terlahir kembali dengan wujud yang baik. Aku tidak ingin kembali menjadi iblis..."
" Dasar tidak tau balas budi....akan ku pastikan kau dapat ganjaran lansung dari The Darkness jika kau tetap bersama mereka." Gecha keluar dari persembunyiannya dengan berani.
" Tetap tidak Zord."
" Aku beri satu kesempatan, sekarang atau tidak sama sekali. Mengingat kinerjamu selama ini." Tidak, begitu kau kembali pada Evost Gecha, aku akan menghabisimu. Batin iblis ini.
" Tidak.."
" Baik, tunggu saja pembalasan dari tuan atas penghianatan ini. Tidak akan ada ampun untuk mu penghianat." Gecha sebenarnya cukup gemetar karena takut, tapi Aron maju dan memegang tangannya dengan lembut lalu mengarahkan Gecha bersembunyi dibelakangnya.
" Jika kau berani menyentuh ujung rambutnya saja, kau akan berurusan dengan ku." Aron
" Heeh..."
" Kau sedang beruntung karena hari ini aku sedang berkabung. Jika tidak, selesai kau. Jadi pergi sebelum aku berubah pikiran."
Adalah ide yang buruk jika Zord tidak pergi sekarang, dia sendiri didepan 9 Controller dengan kekuatan Legend. Satu gerakan saja maka Zord selesai, jadi lebih baik dia pergi. Bersamaan, Gecha terpana atas tindakan Aron yang sangat heroik, mereka baru saja bertemua tapi Aron langsung melindunginya. Sungguh ini berhasil membuat Gecha jatuh cinta sekali lagi.
*****
" Maaf kan aku tuan...."
" Aaaaaaa" Mengerang marah.
Evost sangat murka, hingga membuatnya melepaskan cakra kesembarang tempat hingga memecah beberapa barang. Selain karena penghianatan Gecha dan kehilangan orang yang sangat dia andalkan, Evost mendadak lemah bersamaan saat Arest mendapatkan pintu Element. Penguasa kegelapan itu tak habis pikir kenapa dia terus terhubung dengan Arest tanpa alasan, hal ini membuat iblis ini semakin kesal.
" Akan ku patahkan kaki dan tangannya hingga seperti serpihan ranting yang rapuh."
" Maaf tuan, hamba yakin anda sudah tau tentang perubahan Gecha menjadi Peri dan dia....selain berubah wujud dia juga berubah menjadi pelindung untuk Aron tuan. Dan sebaliknya Aron langsung memiliki ikatan yang saya tidak mengerti."
" Heeehhh....dia menemukan tuannya. Jadi begitu ya..."
" Maksudnya Gecha adalah budak Controller?"
" Bukan, dia adalah takdir yang lahir karena antisipasi kekuatan Controller untuk perlindungan terakhir saat seorang Controller nyaris mati. Tapi bukan hanya sekedar pelindungi Peri jenis ini juga dapat dijadikan senjata."
" Arest jug amemilikinya tuan." Evost berbalik sedikit terkejut.
" Pintu Element nya sudah di buka dan isinya Peri sejenis seperti Gecha. Tapi sepertinya lebih kuat."
" Ohhh...itu sebabnya aku menjadi lemah...Arest mendapatkan kekuatannya..."
" Kita harus menyerang mereka sekarang tuan. Ini adalah waktu yang tepat, meski Arest sudah mendapatkan kekuatannya tapi dia belum matang. Aku dapat melihat jelas bahwa dia belum bisa menguasai kekuatannya, selain itu dia baru saja kehilangan dua orang yangdisayangi sekaligus. Dia sedang hancur tuan."
" Tidak Zord, kita tidak bisa menyerangnya sekarang. Zerro bersama mereka, mungkin Arest terpuruk tapi tidak dengan Zerro yang sudah hilang nalurinya itu. Dia akan melenyapkan siapa saja yang menghalangi jalannya tanpa pandang bulu. Dengan kemapuannya mengendalikan waktu, dia dapat mengulang waktu atau melihat apa yang akan terjadi. Jadi meski dia terluka dia dapat kembali pada detik dimana dia masih baik-baik saja sekaligus mengetahui apa yang akan terjadi, ditambah dia bisa membaca pikiranmu bahkan merasukinya, Dia juga bisa mengendalikanmu beserta kekuatan yang kamu miliki. Bayangkan bagaimana kau menghadapi orang seperti itu....yang saat ini justru punya satu tujuan yaitu melindungi Arest." Sesaat Zord mengingat bagaimana Zerro membunuh Dave hanya dengan satu gerakan kecil. Tapi eshh...
" Bukankah Klan pengendali waktu mempunyai kelemahan tuan, kekuatan mereka akan hilang jika terkena darah Sang Jada kan?"
" Hahaha...cerdas. Jadi percepatlah temukan makhluk itu, hanya dengan begitu aku dapat mengendalikannya dan memiliki tubuhnya. Saat dia bersatu denganku kelemahannya itu akan menghilang...hahahahha.."
" Tapi tuan, menurutku Zerro bukanlah satu-satunya yang harus kita singkirkan. Bagaimanapun Arest memiliki sembilan Controller lain yang terkuat di Klannya. Terutama Thunder, dia seperti seorang Alpha (Pemimpin yang melindungi koloni) untuk mereka, bahkan Zerro terlihat menyeganinya."
" Itu karena mereka semuanya Legend, saat Arest menciptakan pasukan untuk melindunginya maka haruslah yang terkuat. Tapi kecerdasan Arest memimpin kekuatannya untuk melakukan antisipasi agar tidak menjadi boomerang untuknya, dia harus memastikan senjatanya tidak memberontak atau malah menyerangnya balik dengan membuat kelemahan. Setiap Controller memiliki kelemahannya, jadi mereka bisa saling membunuh satu sama lain jika diperlukan. Zerro menyadari itu, dia hanya bersikap tenang agar tidak gegabah."
" Maksud anda, kita harus menemukan semua kelemahan mereka satu persatu agar bisa mengalahkan mereka?"
" Hahahahahaha....Untuk membunuh sekelompok pasukan Elite kau hanya perli membunuh Pemimpinnya. Karena saat kepala lumpuh, maka tangan dan kaki tidak akan mampu berbuat apapun. Bayangkan..kesepuluh Controller itu adalah pasukannya dan pemimpinnya adalah Arest, yang merupakan satu-satu alternatif jika Sang Jada tidak ditemukan kita harus membuat Arest menyerang Zerro. Karena hanya bocah itu yang bisa menaklukkannya."
" Bagaimana caranya?" Zord masih belum mengerti.
" Meski Arest yang terkuat tapi dia memiliki hati yang lemah, dan aku punya senjata untuk itu."
Evost mengeluarkan seseorang dari bola cakra, seorang wanita cantik yang sedang tertidur dengan tubuh melayang seperti di dalam air. Wajahnya cantik dan terawat sangat baik, menunjukkan identitasnya yang seorang bangsawan. Di kepalanya juga terpasang mahkota cantik, jika dilihat sekilas hiasan kepala itu cukup anggun tapi memiliki kesan kuat.
" Siapa itu tuan?"
" Dia adalah jantung hatinya Arest, dia akan membuat Arest bersedia melakukan apa saja."
" Bahkan Arest pun punya kelemahan?"
" Kau tau apa itu artinya? Aku punya seribu cara untuk membuat ramalan omong kosong itu tidak terjadi. Hahahahahahhahaaaa...."
" Jika semua Controller bahkan Arest punya kelemahan, itu berarti kau juga pasti memilki kelemahan kan tuan? Kira-kira apa itu?" Batin Zord. Kemudian bersikap teang seoalah dia tidak menyadari sesuatu.
*****