Pertarungan masih berlagsung sengit antara Dave dan raja rimba, terlihat si Singa agak sedikit kesulitan karena es yang mengikat ini terasa semakin kuat, Raja rimba itu mulai terserang dingin yang tidak seharusnya. Normalnya, bulu ditubuhnya ditambah berdarah panas harusnya dia tidak mungkin merasa dingin. Melihat singa kewalahan, semua hewan yang ada membantu beserta pohon-pohon hutan. Tapi Dave tidak gentar, bahkan setelah semua pengeroyokan ini dia bisa mengatasinya dengan sangat cepat. Singa dan harimau putih mulai mengerang lemah karena kesulitan bernapas. Tubuh mereka dicengkram oleh bekuan es dengan suhu yang terus turun setiap detiknya, semua raja hutan itu tidak dapat mengerakkan apapun selain kepala mereka. Berusaha sekuat tenaga membebaskan diri, disaat itulah muncul pedang dari berlian menghantam semua Es yang membekukan tanaman dan hewan. Tanaman merambat berduri melilit kaki Dave dan semua rombonganya. Para guardian terjebak dalam perang element sehingga kekuatan mereka melemah karena energi di hutan ini beradu kuat sementara level para guardian berada dibawahnya.
Setelah pedang, panah-panah besi muncul dari tanah menghantam tubuh Dave, tapi berhasil dihancurkannya. Sementara Arest matanya yang berubah warna terasa sakit dan panas. Ia mengerang dalam lilitan tanaman berduri, tubuhnya mulai tergores dan berdarah.
" Aaaaaa..." Teriak Arest. Suara itu membuat Dave semakin marah, hilang kendali. Suhu turun drastis membuat semua tanaman terdekat layu dan mati. Sementara hewan yang berhasil lolos mundur beberapa langkah mengambil posisi siaga.
Dari arah jam 10 muncul cahaya putih yang membelah pohon, dari arah jam 12 keluar cahaya putih juga, dari tubuh harimau putih si raja bangsa Sevis. Kemudian di arah jam 2 tanah terbuka dan memunculkan cahaya putih. Setelah cahaya itu menghilang terlihatlah tiga laki-laki yang salahsatunya berambut keemasan sepanjang punggung. Mereka tampan, mata mereka bercahaya seperti Dave, menjelaskan bahwa mereka pengendali Element dalam mode bertarung.
" Mereka..." ucap Gi Ai disela rintihanya. Dia segera mengindentifikasi ketiga orang itu, dan membagikan pikirannya kepada rekannya. Sehingga rekannya bisa mengetahui, sama dengan melihat tv dalam otak mereka. Gi Ai memiliki pengendali pikiran dan kemampuan healing, penyembuh. Kemampuan control mind Gi Ai, dengan cepat mengetahui siapa ketiga pemuda tampan itu.
Alpha, Wild Army. Pengendali hewan, mampu membuat hewan apa saja melakukan perintahnya. Dengan itu ia dapat membuat tentara hewan dengan jumlah besar, pasukan hewan itu dapan digerakan sesuai keinginanya. Meskipun berbeda-beda pada saat bersamaan. Karena hal itu, semua raja hewan tunduk dibawah perintahnya termasuk raja bangsa Sevis. Hanya satu hewan tidak bisa dikendalikannya yaitu Sang Jada. Kekuatan terbesarnya, dapat berubah menjadi monster yang sangat kuat. senyum seimut kelinci, saat serius bisa terlihat segagah Naga. Alpha berambut hitam namun panjang hingga ke punggung nya hiasan kepala yang melingkari keningnya terdapat kepala burung tajawali, kontras dengan Bola mata hitam miliknya.
Oska/Lexy, Beauty Hand Flower. Pengendali tanaman dan element kayu, bukan hanya kontrol gerak tapi mengatur pertumbuhan tau memunculkan tanaman yang dia inginkan. Sayangnya sitampan yang manis ini, punya kepribadian ganda. Saat dia ceria dan baik hati maka dia menjadi Lexy. Jika kepribadian brutal maka dia sebagai Oska, sering menumbuhkan tanaman beracun yang mematikan hanya dengan menghirup baunya. Meski tanaman tidak terlihat kuat tapi pengendali ini sangat cepat dan berbahaya. Seperti halnya Alpha, dia bisa membuat pasukanya dengan jumlah dan kekuatan seperti yang dia inginkan. Kekuatan terbesarnya mampu menciptakan labirin yang mematikan. rambutnya berwarna kuning keemasan, panjang terurai lurus hingga ke pinggang dan diatasnya kepalanya memakai hiasan kepala seperti tanaman merambat yang menggambarkan controller tanaman yang kuat membuat kesan semakin maskulin ditambah mata kehijauanya yang sangat tajam. Tapi mata itu akan berubah coklat saat dia menjadi Lexy.
Gase si bungsu, dengan power Soil and Mineral. Pengendali tanah yang dapat mengendalikan tanah, pasir, batuan dan apapun yang terbentuk dari komponen tanah. Seperti besi, baja, emas, semua jenis batuan mulia contohnya berlian bahkan lumpur. Mineral seperti besi dan baja, Gase dapat mengeluarkannya dari tanah dan membentuknya menjadi senjata yang dia inginkan. Power terbesarnya, lumpur dan pasir hisap yang disertai panas sehinga siapapun yang terhisap akan lagsung hangus dan mati. Selain berwajah tampan, Gase mampu mengingat dengan cepat apapun itu. Ketampanan pengendali tanah ini, membuat semua orang ingin berteman denganya. Dan sebenarnya dia sosok yang sangat kasih sayang, tapi tidak saat mode tempur. Gase adalah adek kesayangan yang menggemaskan. Wajah tampan dengan mata coklat terang terlihat gagah dengan rambut putih kekuningan sebatang punggung.
Ketiga Controller ini adalah cahaya yang dibawa oleh burung, kupu-kupu dan kelinci kemudian dibesarkan di hutan Winta Wood. Karena tumbuh bersama, mereka menganggap kalau mereka kakak beradik meski mereka tau bukan dari keluarga yang sama. Oska yang tempramental namun terkadang usil saat Lexy muncul sementara Alpha pendiam dan sangat cuek. Untungnya karakter Gase yang ceria selalu mencairkan suasana.
" Ofonde devaro." Chaterine memanggil para guardian,berpikir bahwa ini satu-satunya cara untuk menghentikan pertarungan ini.
Tiga gaurdian muncul dan memegang bahu anak asuh mereka masing-masing, mengartikan bahwa dia ingin mereka berhenti. Tanaman yang melilit pelan-pelan melepaskan mereka dan kembali masuk ke dalam hutan. Keempat pengendali Element pun perlahan merubah mode bertarung mereka. Mulai terlihat jelas bagaimana wajah ketiga orang itu, Owh so manly.
Gase, Oska, dan Alpha melihat cahaya mata Arest yang mulai kembali ke warna semula. Pengendali Element dapat mengatur jarak penglihatan mereka seperti lensa kamera. Mereka bisa melihat detail meski dari jarak jauh. Saat itu juga mereka tau bahwa itu Arest, raja terakhir mereka. Harapan terakhir mereka atau sebenarnya malah kelemahan mereka. Si lubang hitam.
♣♣♣♣♣
" Aku yakin Tuan, ada pengendali Element di dalam hutan itu. Dan Raja klan sekuat bangsa Sevis patuh di bawah perintahnya." Gecha melaporkan hasil pekerjaanya.
" Hmmmm.... sepertinya ada yang aku tidak ketahui. Atau ada yang terlewat."
" Apa yang harus kita lakukan tuan?"
" Aku tidak atau apa yang sudah terjadi padaku. Entah kenapa bayangan terus bilang bahwa Arest ada didekatku. Kehadirannya membuatku lemah. Aku tidak bisa berpikir untuk saat ini. Biarkan saja hutan itu, sekarang kau harus carikan tubuh untuk ku. Ini sudah tidak layak.
" Aku sudah membawanya tuan." Zord datang membawa mayat seorang pengendali cahaya matahari. Ini sebenarnya rayuan agar Evost tidak murka terhadapnya, selemah-lemahnya penguasa kegelapan ini masih bisa melenyapkan mereka. Itu kenapa dia berkuasa sampai sekarang. Gecha yang melihat mayat yang dijatuhkan itu dengan tatapan kosong, seketika dia jadi berpikir, apa yang akan terjadi jika mereka tidak menyetor tubuh manusia. tepat pada waktunya. Apa yang akan terjadi pada si penguasa ini.
" Saya permisi dulu tuan. Winta woods terus mengganggu pikiran saya. Saya akan tetap menyelidikinya. Dan akan melaporkannya pada tuan." Memberi tundukan hormat sebelum pergi.
" Zord."
" Ya tuan."
" Bagaimana raja klanmu yang kau hormati bisa dikendalikan seseorang? " Zord tampak terkejut, tapi dia bisa mengerti kekhawatiran tuannya.
" Jika dugaan saya tidak salah, hanya pengendali hewan terkuat yang bisa melakukannya. Tapi yang tidak saya mengerti, siapa? Bagaimana dia bisa tinggal dihutan itu. Juga.... jika pengendali itu adalah satu orang, dan dia mampu mengendalikan lebih dari satu element. Dia cukup pantas untuk diperhitungkan."
" Hmmm...biarkan saja. Dia akan memperlihatkan dirinya sendiri nanti tanpa kita minta. Fokus saja pada pencarian Sang Jadha. Kita harus mempersiapkan semuanya, jika benar Arest berada di dekatku. Itu berarti perang akan di mulai."
*****
" Jadi kau Arest?" Oska memberi tatapan tidak menyenangkan yang artinya, aku tidak mengharapkan mu. Dia masih bisa melihat sisa warna yang berangsur kembali kesemula dibola mata Arest, tanda akan identitas sang terpilih, keturunan terakhir raja Arya.
" Beri salam kepada Rajamu." Gurdian yang mengasuh Oska meminta pria dengan wajah imut itu memberi hormat, namun ketiga pria tampan itu tampak enggan.
" Dia bukan rajaku. Orang yang membuat rakyatnya harus menanggung penderitaan bukanlah seorang raja. Apalagi membuat seorang anak terpisah dari orang tuanya." Ucap Alpha. Dave yang dengar hal itu meremas lembut bahu Arest yang tertunduk merasa bersalah. Untuk meyakinan bahwa itu bukan salahnya.
" Bahkan hewan saja bisa tinggal dengan orang tuanya, lantas kenapa kau membuat kami seperti ini?" Ucapan Oska menegaskan bahwa mereka bertiga sepaham, timbul rasa benci kepada Arest karena merasa Arest penyebab mereka terpisah dari orang tua mereka, plus kehilangan ingatan tentang itu ngebuat mereka tidak bisa menemukan keluarga mereka dengan kekuatan controller sekalipun. Tidak perduli, walaupun sebenarnya mereka tau Arest memilih mereka di luar kendalinya.
" Jaga ucapan kalian. Suka atau tidak dia adalah raja kalian. Ini bukan salahnya, dia hanya..." Gi Ai berusaha menjelaskan, tapi.
" Jika bukan salahnya, lalu kenapa bukan dia sendiri saja yang menyelesaikan semuanya. Bukankah jelas dari ramalannya, dia orang yang harus mengalahkan penguasa kegelapan. Bahkan dalam ramalan digambarkan betapa kuatnya dia, lalu kenapa dia harus menyertakan kami dalam tanggung jawabnya." Tambah Alpha. Jika ingat tentang orang tua yang mereka tinggalkan membuat marah ini semakin menjadi dendam. Karena pasti orang tua yang mereka tinggalkan akan penuh kesedihan lantaran di tinggal anak mereka.
" Sebenarnya siapa yang harus dilindungi dan melindungi?" Oska semakin ketus aja.
" Maafkan aku." Arest akhirnya bersuara.
" Ya kalian benar ini semua salah ku. Aku juga mengalami hal sama dengan kalian, aku pun terpisah dari orang tuaku. Dan takdir ini juga bukan keinginanku. Kuharap kalian bisa mengerti."
" Ini bukan salahmu Arest." Ucap Gi Ai
" Aku tidak menyalahkanya. Hanya saja... aku tidak bisa mengakuinya sebagai raja. Bukankah kita dengar legenda bahwa betapa kuatnya dia. Tapi sejak tadi aku tidak melihat dia melakukan pengendalian Element apapun."
" Oska benar, dari tadi pria es itu yang terus mengatasinya semuanya. Apakah dia belum mau turun tangan atau memang... tidak bisa?"
" Alpha, sikap tidak hormat kalian terhadap raja sama dengan pemberontakan. Jangan pernah meragukannya. Suka atau tidak dialah keturunan terakhir Arya, raja mu yang sah secara darah dan hukum." Ayah angkatnya tampak marah.
" Arest bukan orang lemah seperti yang kalian pikirkan. Hanya saat ini dia belum bisa mengeluarkan kekuatannya. Percayalah, dia akan menjadi raja yang kuat. Jadi, tolonglah untuk saat ini kalian bersabar dan melindunginya sampai..." Chaterine berharap itu bisa menyentuh mereka. tapi Arest justru maju beberapa langkah, Chaterine mencegahnya tapi Arest menolak.
" Tidak, aku memang tidak kuat. Aku tidak bisa mengendalikan element apapun." Semua terkejut dan terdiam. Terlebih saat Arest terlihat menekuk kaki panjangnya, berlutut.
" Aku juga sebenarnya tidak mengerti apapun yang kalian bicarakan. Tentang Evost, ramalan, bahkan aku tidak ingat pernah menunjuk pengendali Element seperti yang diceritakan. Tapi aku akan berusaha sekuat tenaga memenuhi takdirku. Agar semua pengobanan orang tuaku, keluarga ku, rakyatku dan kalian, keluarga kalian, semuanya tidak menjadi sia-sia. Aku memang tidak tau bagaimana tapi aku akan berusaha. Inilah diriku apa adanya. Aku tidak akan menutupi apapun dari kalian, tidak akan menjanjikan apapun selain berusaha. Aku memohon dengan sangat bantuan kalian, jangan hiraukan aku. Tidak masalah jika kalian tidak menganggap ku sebagai raja atau bahkan sebagai manusia sekalipun. Aku memohon untuk rakyatku." Arest berlutut seraya tertunduk, tangannya tampak meremas lututnya mewakili kesungguhannya. Membuat semua semakin terperanjat, tercengang tapi mereka kagum atas keberanian Arest. Dia sangat terlihat bijaksana sekali, bahkan karisma seketika mengatakan dia raja sesungguhnya. Sikap, wajahnya, semuanya.
Meski tiga pengendali itu belum merespon, para raja rimba berlutut memberi hormat. Menyatakan dengan tegas bahwa mereka mengakui raja Arya yang masih muda itu.
" Kakak ayo kita coba." Gase membantu Arest berdiri dan menjabat tanganya dengan hangat ditambah senyum manis.
" Mulai sekarang kau kakakku." Meski Gase sudah menyambutnya, tapi tidak dengan Oska dan Alpha.
" Karena kau sudah memohon baiklah. Kita akan lihat sampai dimana kau akan berusaha" Oska, akhirnya.
" Aku rasa kita harus segera masuk Winta Woods. Pasukan Evost bisa kembali kapan saja. Oska segera siapkan tempat untuk kita istirahat, minta Lexy menyiapkannya jika kau enggan." Jumi, Gurdian yang merawat Oska, sudah seperti ibu baginya sekaligus merupakan satu-satunya orang yang tidak bisa dibantahnya.
Pengendali tanaman itu berjalan mendahului hingga hanya terlihat punggungnya yang ditutupi rambut Panjang keemasan. Tapi saat punggung karisma itu berbalik muncul wajah ceria yang menggemaskan, Lexy. Akhirnya sitampan yang ceria itu keluar, kalian tau, ketika menjadi Lexy dia bisa bersikap sangat manis dan menggemaskan.
" Ibu memanggilku?" Jumi mengangguk.
" Mana yang bernama Arest? Oska bilang aku tidak boleh mendekatinya."
" Ini kakak, dia juga kakak ku sekarang." Ternyata Gase berkarakter ceria.
" Wah...tampan. Ada apa sih dengan si temprament itu. Menyebalkan, bagaimana aku bisa menolak orang semanis ini terlebih dia adalah raja Arya. Ayo berteman." Arest menyambut senang tangan Lexy. Lucu sekali anak tampan ini pikirnya. Sulit percaya wajah itu begitu manis, padahal sebelumnya...Eggghhhh...
" Aku Lexy, untuk Oska yang kasar itu abaikan saja dia. Meskipun tubuh kami sama tapi aku juga tidak menyukainya."
Sampai didalam Winta Woods, Gase membuat kan rumah yang terbuat dari batu alam. Memiliki keindahan tersendiri karena pernak-perniknya terbuat dari permata dan batuan berharga lainya. Tampak ada safir, zamrud, ruby dan berlian sangat indah dengan warna-warna beragam yang berkilau. Selesai dengan rumahnya, Lexy memberi sentuhan cantiknya. Menghiasi rumah Gase dengan tanaman hijau yang memperlihatkan kesan sejuk dan segar. Melapisi setiap tempat tidur dan sofa dengan bunga yang lembut, dinding dan perabot pun tidak ketinggalan. Terakhir sentuhan dari Alpha yang membuat rumah semakin nyaman dengan hewan hutan yang menggemaskan. Berkeliaran dan sangat jinak bahkan hewan yang berdarah panas sekalipun seperti singa atau harimau.
Berbeda dari rumah Es milik Dave, Gase membuat rumah mewah seperti istana luasnya. Sehingga kucing-kucing besar dapat ikut berlarian di dalamnya. Hanya dengan satu gerakan jari Lexy, makanan sudah terhidang di meja, untu buah dapat mereka petik dimanapun, bahkan di dinding. Tampak Arest tertawa sangat bahagia ketika Raja bangsa Sevis, si harimau putih mengajaknya bermain. Karena melihat Arest begitu bahagia, Dave melapisi bulu kucing besar yang di beri nama Sena itu dengan butiran salju yang tidak terasa dingin, akan berkilau cantik jika bergerak atau terkena cahaya.
Harimau itu tampak sangat menyukai Arest, terlebih saat raja Arya itu memberi nama Sena untuknya, harimau besar itu langsung bersikap manja. Bahkan raja-raja rimba itu berlari, melompat dan bersikap menggemaskan saat dibelai atau digaruk lehernya. Tidak terlihat seperti hewan magis yang menakutkan. Singa si raja Winta woods juga ikut bermain dengan Arest, sepertinya mereka tidak bisa terhindar dari pesona Arest yang memikat. Sementara Oska yang sudah menggantikan Lexy, meski hatinya terus menolak tapi tidak bisa dipungkiri perlahan matanya mulai tertarik. Terus melihat apa yang di lakukan Arest meski setelah itu sekuat tenaga membantah statusnya. Dia tidak layak, pikirnya.
" Kenapa tidak ada daging?" Dave celingukan mencari makanan yang dia maksud. Diseluruh tempat hanya ada roti, buah dan sayuran. Tidak terlihat tanda-tanda protein sedikit pun.
" Kak." Arest menyikut tangan sahabatnya yang masih tidak mengerti kemudian berbisik.
" Bagaimana kakak bisa mengatakan itu. Hewan adalah element Alpha. Lihat bagaimana dia menatapmu. Bukankah dia marah?"
" Pergi dari sini jika berpikir untuk menjadikan hewan-hewanku sebagai santapan mu."
" Maaf Alpha, aku tidak bermaksud menyinggung mu. Tapi aku butuh itu untuk tenaga. Maafkan aku."
" Ambil ini." Gi Ai memberikan kapsul energi sebagai pengganti makanan.
" Biasanya kapsul itu digunakan saat mereka berada ditempat yang sulit air atau makanan. Kapsul itu dapat menggantikan semua sifat kebutuhan yang kita pikirkan, jika haus maka terasa seperti minum air, begitu juga makanan. Hanya saja tingkat kepuasanya tidak terbayarkan dengan benda aslinya. Meski haus dan lapar hilang, tapi kita tidak merasa terpenuhi. Makanlah, setidak cukup selama kita berada disini. Demi Alpha."
" Ok." Dave patuh. Tapi tetap saja yang asli jauh lebih enak.
" Kau tau Alpa? Sebenarnya kau manis sekali. Hahahha..." Dave mencubit lembut pipi Alpha, seketika pipi element Hewan itu memerah. Entah kenapa hatinya terasa hangat. Ini kah rasanya punya seorang kakak?
" Selanjutnya kita harus bagaimana?" Jumi memulai hal sudah sejak tadi mereka tunda.
" Sudah ada empat, berarti sisanya enam lagi. Air, api, angin, cahaya dan yang terkuat illusionist. Dimana kira-kira mereka berada? Kita harus bergegas."
" Jangan buru-buru Chaterine, kita harus merencanakanya dengan matang. Selain menemukan pengendali element yang tersisa, kita juga harus memikirkan Winta Woods sudah mulai mengusik hidung Evost. Kita tidak bisa mengabaikan tempat ini."
" Gi Ai benar, kita harus membagi tim. Mungkin dua pengendali Element harust tinggal disini untuk melindungi Winta Woods. Hutan ini akan menjadi rumah tetap kita. Menurutku Alpha dan Gase bisa tinggal."
" Itu Artinya aku pergi Bersama mereka? Tidak, aku tidak akan meninggalkan tempat ini, satu-satu tempat keluarga yang aku miliki. Apalagi itu untuk Arest."
" Tinggallah, aku tidak keberatan menggantikan kakak, melindungi kak Arest."
" Bagus Gase, tindakan mu sangat dewasa dibanding kakak yang kau hormati itu." Jumi sedikit kesal melihat Oska yang masih bersikap kekanakan.
" Sebelum pergi aku akan membuat dinding besi yang akan mengelilingi Winta Woods untuk berjaga-jaga."
" Kapan kita berangkat? Bisakah sekarang." Orde yang sejak tadi gelisah, sudah tidak sabar. Firasatnya mengatakan bahwa Illusionist bertambah kuat setiap detiknya, jadi mereka harus bergegas.
" Tapi kita harus kemana? Mencari tanpa tujuan akan memakan waktu. Kita harus tau dulu mereka dimana?"
" Tenanglah Chaterine, semua sudah kami atur sejak mereka terpilih untuk pertamakalinya. Gi Ai dan aku sudah mengatur tempat mereka di pegunungan Thoraq, gunung yang memiliki lima element kuat. Semua unsur element itu lahir disana. Yang jadi masalah adalah karena mereka banteng terakhir, kami memutuskan untuk menghilangkan nalurinya." Jumy memberi tatapan serius yang bercampur takut.
" Mereka tidak akan berpihak kepada siapa pun, termasuk Arest. Mereka akan menjaga apa yang dilindungi hingga darah terakhir. Kita tidak akan begitu saja membuatnya takluk kemudian membantu kita. Mereka tidak bisa diajak bicara, satu-satunya yang mereka mengerti adalah gerakan pengendali Element. Jika merasa terancam sedikitpun mereka akan menyerang dengan brutal. Hingga pegunungan Thoraq menjadi tempat kedua yang tidak bisa didatangi."
" Kenapa kalian menjadikan semuanya semakin sulit. Bukankah pada akhirnya kita juga yang akan menghadapinya, padahal kalian tau level kita berada di bawah mereka. Kita hanya memiliki rasa hormat mereka, jika itu tidak mereka miliki maka selesailah."
" Maafkan kami Orde, saat itu kami tidak punya pilihan lain selain melakukannya. Aku dan Gi Ai sepakat melakukan itu agar pintu Element yang dijaga tidak jatuh ketangan Evost. Pintu itu sangat berbahaya jika jatuh pada orang yang tidak tepat, siapapun yang memilikinya akan bisa hidup kembali satu kali dari kematian."
" Sepertinya Evost mengetahui hal ini, itu kenapa anak buahnya memburu para pengendali Element. Dia bukan takut pada ramalannya, tapi mungkin ingin memiliki pintu itu. Apa pintu Elementnya, hingga membuat Evost sangat tertarik. Pasti bukan hanya sekedar bangkit dari kematian satu kali." Chaterine semakin khawatir.
" Kita benar-benar tidak ada waktu, kalau dugaan Chaterine benar, maka tamatlah kita. Apalagi kalau dia tau tentang Gunung Thoraq."
" Oska, Alpha. Waspadalah, jika perlu terus bersiap dengan mode controller. Mungkin perang yang kita takutkan akan datang lebih cepat. Apapun yang terjadi jangan sampai jantung Winta Woods jatuh ketangan mereka."
" Baik Ibu."
" Jantung Winta Woods? Apa maksudmu Jumi?"
" O...itu...maksudnya hutan ini tidak boleh jatuh ke tangan mereka...ya itu maksudnya. Karena tempat ini satu-satunya tempat yang kebal terhadap controller." Chaterine mencium bau kebohongan tapi enggan untuk memperjelasnya. Setidaknya untuk sekarang mereka harus fokus pada pencarian Controller.
" Lalu bagaimana dengan penyihir cahaya yang mendapatkan rincian utuh dari ramalan itu. orang tau detail tentang isi ramalan seluruhnya." Pertanyaan Orde membuat semua terdiam, ada penyihir cahaya lain di forum ini, dan itu adalah Jumi.
" Kalau itu aku tidak tau, aku juga hanya mendapatkan potongan ramalannya."
" Dan potongan itu tentang apa?" Chaterine meminta klarifikasi perkataan Jumi.
" Saat Arest lahir, aku hanya mendapat ilham bahwa selain Arest ada seorang keturunan raja lain atau pangeran dari kerajaan lain akan memberikan sebuah rahasia dari kekuatan besar yang akan jatuh ke tangan Evost jika kita terlambat lebih dulu mendapatkannya. Saat itu aku..." Jumi membayangkan kembali bagaimana dia mendapat ilham itu, saat Arest lahir.
Jumi ingat betul saat itu dia merasa pusing bahkan sempat jatuh berlutut, hingga tidak bisa datang saat Chatrine memanggil para Guardian sesaat setelah Arest lahir. saat terjatuh itulah seolah ada sebuah film yang bermain dalam kepalanya, di suatu tempat entah dimana ada sebuah buku kuno yang bercerita tentang pangeran tanpa darah. Bukan keturunan Arya, Bukan yang terkuat dari klannya, tapi dia lahir secara sembunyi karena memang harus sembunyi. Dan pangeran itu hidup sebagai parasit.
" Pangeran tanpa darah? Maksudnya?"
" Entahlah Gi Ai, seperti yang aku katakan tadi. Sama seperti Chaterine aku hanya mendapatkan potongan dari ramalan itu." Chaterine kembali merasa aneh, Ramalan yang terlihat olehnya beberapa ratus tahun yang lalu adalah ahsil dari semedi bukan pemberian. Tapi sebuah pemberian Ilham bisa terjadi jika seorang penyihir cahaya menjadi budak dari Controller terkuat. Tapi siapa?
♣♣♣♣♣
" Kita dimana? Sepertinya kita tersesat." Empat pria paruh baya melintasi kaki gunung Thoraq.
" Berhenti, apa kau merasakan sesuatu.?" Tiga yang lainnya mulai terserang takut.
" Entah kenapa aku merasa kita tidak seharusnya berada di sini." Mata mereka berputar melihat situasi, dan terkejut ketika berhenti di titik yang sama.
" Kenapa hutan ini berubah menjadi tandus, bukanya tadi banyak pohon disini."
" Ya Tuhan, kenapa panas sekali.?"
" Aaaaaa haus ini membakar ku. Panaaassss.." mengerang dan suaranya tenggelam dalam kesunyian hutan. Tubuh mereka hangus terbakar di atas rumput hijau yang segar. Anehnya rumput itu tidak terkena panas sedikitpun. Dan hutan yang tadi mereka lihat gersang. Ternyata baik-baik saja.
" Kalian dengar itu?" Arest gelisah
" Ada yang berteriak seperti orang kesakitan. Kalian tidak mendengarnya?" semua menggeleng.
" Kau yakin mendengarnya Arest?"
" Ya Paman Ai, tidak begitu kuat memang tapi aku yakin itu sangat jelas."
" Terus berjalan dan waspadalah. Kita lanjutkan perjalanan."
Rombongan mereka sudah sampai di kaki gunung Thoraq, gunung Unik yang terletak di sebelah timur negara Arian. Gunung ini memiliki hutan rimbun di kaki gunungnya, tetapi memiliki tanah yang tandus dimulai dari sepertiga badan gunung hingga puncak. Begitu tandus dan panas hingga tidak seekor seranggapun hidup di sana. Suhu puncak gunung yang biasanya dingin justru memiliki suhu 50 derajat celcius, mendekati suhu gurun pasir di tengah hari. Kondisi unik ini membuat membuat banyak hewan-hewan magis tinggal di dalamnya, yang kehadirannya tak jarang mengancam siapa saja yang berpapasan dengan mereka. Begitu juga dengan rombongan kerajaan Arya ini, yang tidak jarang harus bertempur dulu dengan hewan-hewan itu saat melintasi hutan gunung Thoraq.
" Ayah sebaiknya kita berhenti." Dave merasakan naluri yang tidak enak. Terasa seperti jutaan mata sedang mengawasi mereka. Sehingga Dave langsung membuat perisai untuk siaga. Apalagi mengingat mereka hampir mendekati sepertiga puncak gunung. Yang artinya bagian terluar dari hutan menuju tanah tandus.
" Perisai ini akan mengundang perhatian." Ucap Gi Ai, Dave segera meluruhnya.
" Aura Element kalian sangat kuat. Ini bisa membuat kita terlihat sebelum waktunya. Tenanglah, dan tetap siaga. Jangan sampai terpisah dari..."
Srrrrtt! Seseorang, entah siapa, baru saja lewat dengan sangat cepat. Membuat semua terkejut, tapi saat mereka baru saja akan siaga semburan api besar hampir saja menghanguskan mereka kalau saja tidak dihalangi oleh dinding ranting yang seketika tumbuh merapat membentuk dinding pelindung.
" Kak Oska?" Gase hampir tidak percaya
" Hemm...sudah aku duga akan seperti ini." Lexy mendadak muncul ntah darimana. Tapi dia tampak sibuk menumbuhkan bunga raksasa berwarna putih, kuncup bunga seketika terbuka dan menyebarkan serbuk sari berwarna perak. Kelihatan indah tapi tidak saat kalian menghirup nya.
" Bunga Eloki ini akan membereskan sisanya. Semua yang menghirup serbuk ini akan tertidur, meskipun banyak orang sudah mengetahuinya tapi ini terlalu kuat untuk di hindari. Serbuknya yang berterbangan menciptakan perasaan nyaman dan menghipnotis saat melihatnya." Lexy berbalik saat selesai sambil tersenyum, Ehmmmmm....manis nya...
" Tpi kalian tidak perlu khawatir, aku sudah membuat pelindung agar kalian tidak terkena efeknya."
" Kak Lexy ?" Gase masih tidak yakin
" Hmm..haruskah aku menjelaskan kenapa aku di sini?" semua tatapan mengarah padanya, secara tidak langsung mereka bilang, ya.
" Baiklah..Ughhh..Oska pasti akan membunuhku. Oska sebenarnya cemas, tapi harga dirinya yang setinggi gunung Thoraq itu membatah habis-habisan betapa pedulinya dia dengan kalian. Ooo...Arest Hyung...aku tau meski dia tidak mengatakanya. Dia sangat menyukai mu." Lexy mencubit lembut pipi Arest.
" Terimakasih Lexy." Arest membalas dengan senyum tulus.
" U-uuu...tampannya."
" Lalu apa?" Dave belum mengerti peran bunga cantik ini. Dan perkataan itu segera menyurutkan senyum Lexy. Arest hanya bisa menggeleng-geleng.
" Tunggu dan lihat. Itu, apa kau lihat semua Hewan magis merangkak menjauh menghindari serbuk sari. Tapi itu tidak akan jauh, mereka akan segera tertidur. Jadi jika serangan tadi berasal dari pengendali element maka kita akan melihatnya, jika tidak berarti ini hanya benteng pertahanan. Controller nya tidak disini."
" Kau yakin? Lalu bagaimana dengan itu?" Dave menunjuk seseorang yang tengah melayang, tubuh nya di kelilingi kobaran api tapi entah bagaimana tubuh itu tidak terbakar.
" Dia juga punya perisai, itu sudah jadi kemampuan dasar apalagi yang terpilih." Gi Ai segera mengenali controller itu, bagaimana dia bisa lupa. Controller itu salah satu yang mereka hilangklan nalurtinya
Aron, controller api jenis white fire. Kemampuan tertinggi sekaligus terlangka di klan nya dengan power terkuatanya adalah Api Hitam. Seperti yang kita tau bahwa api dimulai dari merah yang paling rendah, lalu biru, putih dan hitam, yang berarti Api Hitam adalah api terpanas diantara jenis api lainnya, selain itu Aron juga mampu mengendalikan lava dan meteor. Berbeda dengan Gecha yang tubuhnya mengerikan, Aron pengendali api yang tampan bahkan terlalu tampan untuk controller yang telah kehilangan nalurinya. Rambut panjangnya yang merah maroon sama dengan warna bola matanya, tajam seperti vampire. Rambutnya tergerai lurus hingga ke punggung namun bisa berubah pendek saat dia menghendakinya. Hiasan kepalanya terdapat kepala Phoenix. Aron sangat energic, usil ceria dan pandai menari.
Lagi-lagi Dave bersikap sangat waspada, dia segera merubah suhu disekitarnya karena hawa mendadak berubah panas.
" Sepertinya dia sangat berlawanan dengan Dave." Jumi cepat membaca situasi
" Yang terkuat dari klannya, sama-sama berada di level yang sama. Ini tidak baik..."
" Ya Ai, kau benar. Segera hentikan Dave atau sekali lagi kita akan berada dalam perang element."
" kak, sepertinya serbuk bunga mu tidak menidurkan tapi justru membangunkan semuanya." Gase menyadari sesuatu yang aneh, dia melihat gumpalan awan gelap perlahan merambat menghampiri mereka.
Awannya tidak besar, hanya berdiameter sekitar 3x5 meter, tapi warna dan gemuruhnya menandakan itu bukan awan biasa. Dan benar saja, mulai kelihatan ada tiga orang di dalam awan itu, sayangnya mereka dengan mode kontroller. Sudah pasti karena keadaan ini memaksa Gi Ai mengidentifikasi.
Thunder, it's Specta Light. Kekuatan pengendali petir, listrik dan cahaya. Rambutnya panjang hingga ke punggu berwarna putih keabuan tapi beberapa bagian ujungnya ada warna hitam, matanya abu-abu kehitaman dihiasi bulu mata yang lentik. Thunder adalah sosok yang sangat sedikit bicara . Cahaya milik Thunder merupakan satu-satunya yang dapat menebus kegelapan Evost, hanya saja karena sudah dihilangkan nalurinya dia menjadi sosok menakutkan kedua setelah Zerro. Dia juga membunuh Guardiannya agar bisa menjadi Guardian. Untuk kelompok ini dialah yang terkuat.