Chereads / Bad X Bad: My Dear Vanessa / Chapter 14 - Bad-14

Chapter 14 - Bad-14

"Jadi gimana?" tanya Veronica ketika melihat Regan turun dari arah tangga. 

Merentangkan kedua tangannya ke udara, Regan pun mengambil segelas jus jeruk yang ada di hadapan Veronica. Dengan wajah tanpa dosanya, Regan malah meneguk minuman itu dan terus saja membuat Veronica khawatir. 

"Regan … " rengek Veronica. 

Hal yang disuka Regan dari Veronica adalah, rengekannya yang seperti bayi. Hidungnya akan terangkat ke atas layaknya kelinci yang sedang makan. Bahkan jika dilihat, Veronica juga memiliki gigi kelinci, memiliki pipi yang sedikit chubby dan juga menggemaskan. 

"Regan … " teriak Veronica sangking kesalnya, ketika melihat Regan sama sekali tidak mengatakan apapun padanya. 

"Apa sih sayang … " kata Regan akhirnya. 

"Nessanya gimana? Mau nggak kamu bujuk?" 

Tentu saja dia mau, mana mungkin Vanessa tidak mau jika Regan yang membujuknya. Satu kesenangan wanita itu tidak akan pernah dia rasakan kembali. Pra itu mengangguk antusias, tanda jika adik Veronica yang bandel itu mau mengisi posisi di kantor cabagng. Dan sekarang kerajaan Veronica akan sedikit berkurang. Hanya saja wanita itu harus mengurangi banyak pekerjaanya dan menggantikannya dengan Vanessa. Agar dia juga tahu, jika hidup tidak hanya untuk bersenang-senang saja, walaupun dia anaknya orang kaya. 

"Sungguh?  Dia mau?" tanya Veronica memastikan. 

"Mau lah … nggak mungkin dia nggak mau." kekeh Regan.

"Jelas lah mau orang diancam!!" sahut seseorang dari arah belakang Regan. 

Tidak hanya Veronica yang menoleh tapi Regan juga ikut menoleh, menatap Vanessa yang baru saja turun dari tangga dengan kemeja yang kebesaran. Sangking bahagianya Veronica, wanita itu pun langsung memeluk Vanessa sebagai tanda terima kasih karena mau mengurus perusahaan cabang. Padahal Veronica sendiri sudah hampir frustasi, karena Vanessa sempat menolaknya dan juga pergi. Sekarang … jika Veronica tidak berhasil membujuk Vanessa, dia masih mempunyai Regan yang bisa membujuk Vanessa. Setidaknya dia mau menurut dengan Regan, entah bagaimana cara pria itu meluluhkan adiknya. Yang jelas Veronica sangat berterima kasih padanya. 

"Sama-sama sayang … apa sih yang nggak buat kamu." kekeh Regan dan membuat Veronica tertawa kecil. 

"Buaya aku kangen sama kamu … kamu kok nggak ada kabar!!" sindir Vanessa dan berlalu. Dan nyatanya ucapan Vanessa malah membuat Veronica dan juga Regan tertawa kecil. 

Veronica meminta Regan untuk menjaga Vanessa selama satu minggu kedepan. Sore ini dia harus pergi keluar kota masalah pekerjaan, sedangkan Vanessa harus masuk ke kantor besok pagi. Banyak yang harus wanita itu pelajari lebih dulu, harusnya Veronica yang mendampingi Vanessa dan mengarahkan Vanessa tentang bisnis. Tapi pekerjaannya di kantor pusat juga tidak bisa di tinggal sedikitpun. Itu sebabnya Veronica percaya pada Regan, jika pria itu mampu membimbing Vanessa masalah ini. Toh, Vanessa juga menurut bukan pada Regan? Bukannya itu hal yang bagus?

"Ditinggal lagi. Aku ikut kamu ya? Kantor aku juga sudah ada yang megang kan?" rengek Regan layaknya anak kecil.

Veronica tertawa kecil dan mengusap pipi Regan. "Satu minggu setelah itu pulang. Kalau kamu ikut, Nessa gimana ke kantornya?"

"Buang aja ke laut!! Nyusahin dia!!'

Seketika itu juga Regan merasakan sebuah lemparan dari arah belakang. Siapa lagi jika bukan Vanessa yang langsung melempar majalah ke arah Regan. Veronica langsung melerai mereka berdua, agar tidak bertengkar terus menerus. Bagaimanapun sebentar lagi mereka itu akan menjadi saudara. Apalagi ketika Regan mengatakan jika dia ingin bertunangan dengan Veronica. Cuman, karena waktunya yang tidak tepat seperti ini pertunangan mereka jadi di undur terus menerus. 

Mendengar hal itu Vanessa pun langsung tidak suka. Bagaimana bisa semua orang hidup bahagia, ketika Vanessa menderita? 

Jangan harap pertunangan itu terjadi. Walaupun terjadi, hidup Veronica tidak akan sebahagia ini. 

Veronica memeluk Vanessa dengan erat, dan meminta wanita itu untuk menjaga dirinya dengan baik. Selama satu minggu kedepan Veronica tidak akan pulang ke rumah, dan berharap jika Vanessa mau pulang ke rumah dan tidak tinggal di sini. Kasihan Mira dan juga Arya yang menunggunya di rumah, mungkin saja Vanessa bisa bermain atau bercerita dengan mereka berdua tentang kehidupannya yang dulu. Dan Veronica yakin, jika mereka berdua pasti akan senang jika bisa akrab dengan Vanessa. 

"Ya sudah Kakak berangkat ya. Kamu hati-hati, jaga diri dan juga urus perusahaan dengan baik." kata Veronica dan membuat Vanessa mengangguk. 

-BadXBad:MyDearVanessa- 

Malam pun tiba, Vanessa tak kunjung pulang ke rumah. Dia malah pergi ke club bersama dengan Chrissy dan juga Angela untuk mengusir ras abosannya. Untung saja Angela itu pintar, dia menyita satu mobil milik Regan, dengan alasan jika ingin pergi kemanapun tidak harus menyewa taksi. Karena mereka juga jauh dari keluarga, dan membeli mobil di Ibukota, bagi mereka juga akan rugi. Karena masa pemakaian pun tidak akan lama. 

Di depannya saat ini sudah ada dua botol minuman beralkohol, yaitu devil springs vodka dengan kadar alkohol selapan puluh persen, dan juga absinthe dengan kadar alkohol tujuh puluh persen. Dua minuman itu cukup kuat sehingga jika ingin meneguk nya harus dilarutkan lebih dulu, tidak dianjurkan jika hanya meneguknya secara langsung. 

"Mau buka yang mana dulu nih?" tanya Chrissy yang mulai bersemangat. 

"Yang devil springs vodka dulu deh, itu kan ada cocktail kan? Kamu campur dulu Chris." kata Angel.

Chrissy mengangguk dia pun mencampur minuman itu dengan satu banding dua, agar rasa devil springs vodka nya tidak begitu menyengat. Mungkin jia da air atau es batu akan jauh lebih nikmat. Sayangnya Vanessa tidak begitu suka minuman dingin. Wanita itu langsung menuangkan minuman itu di sloki masing-masing, dengan ukuran yang sama. Tapi ketika Vanessa ingin menikmati minuman haramnya, sebuah tangan langsung mengambil minuman itu dan meneguknya setengah. Sedangkan yang setengahnya lagi dia berikan pada Vanessa. 

Tentu saja hal itu langsung membuka Vanessa terjingkat kaget, dia pun langsung menatap Regan bersama dengan ketiga temannya yang ternyata ada di bar ini juga. Wanita itu langsung mendengus kesal, dan menggeser duduknya. Tidak mungkin juga jika Regan tidak duduk di sampingnya. 

Melihat penampilan Vanessa yang terbuka, Regan pun melepas jaketnya dan menutup bau mulus Vanessa yang terpampang jelas. Bahkan dia saja sampai tidak sadar jika banyak mata yang menatap Vanessa dengan tatapan ingin menidurinya. 

"Kalain kok ada disini?" tanya Angel dan meletakkan gelas kecilnya. 

"Tadi lihat mobil Regan didepan. Aku pikir Regan, taunya malah kalian. Yaudah sekalian mampir, gabung nggak papa kan?" jawab Sean dan duduk di samping Angel.

Wanita itu tentu saja langsung mengangguk, tapi minuman yang mereka pesan hanya sedikit. Angel berpikir jika mereka akan minum hanya bertiga, tidak tahu jika Regan dan juga kedua temannya berada di tempat yang sama. 

Tentu saja mereka akan di tempat yang sama, mengingat Veronica itu sudah menitipkan Vanessa pada Regan. Yang jelas dimana ada Regan pasti ada Vanessa. Dan hal itu mampu membuat Vanessa tidak suka, karena tidak mampu bergerak dengan bebas. 

-BadXBad:MyDearVanessa-