Chereads / Bad X Bad: My Dear Vanessa / Chapter 19 - Bad-19

Chapter 19 - Bad-19

"Jadi … kita mau mulai darimana dulu?" Vanessa menatap Regan, sesekali menatap file yang baru saja dia lempar ke atas meja. Vanessa ingin menghubungi Veronica dan meminta dia untuk menghentikan proyek yang dia ingin bangun. Tapi yang ada Regan langsung merampas ponsel Vanessa dan menyimpannya di saku celananya.

"Jangan telepon Vero dulu. Kita kan juga butuh bukti yang kuat kan?"

"Ya tapi … ."

Regan menggeleng dan meminta Vanessa untuk bersabar. Selama Veronica berada di luar kota, itu tandanya semua pengeluaran ini atas nama Vanessa. Dan pria itu meminta pada Vanessa untuk mengontrol keuangan, jika bukan tanda tangan Vanessa tidak ada yang bisa mengeluarkan uang dari perusahaan ini. Belum lagi Regan juga meminta Vanessa untuk tidak gegabah, semuanya harus berjalan sesuai rencana. Jika tidak mereka tidak akan mendapatkan apapun tentang hal ini.

"Terus habis itu?" ujar Vanessa.

"Ya kit lapor polisi lah, kalau dia nggak mau dipenjara seenggaknya fasilitas dan juga uang perusahaan harus kembali seratus persen, seperti yang dia ambil."

Vanessa mengangguk, dia pun menatap jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Dia pun langsung mengambil tas punggungnya dan juga tersenyum begitu manis di hadapan Regan. "Kelasku jam sebelas. Ini aku boleh ke kampus?"

Regan melirik jam dinding ruangan ini dan mengangguk. Niat hati ingin mengantar Vanesa ke kampus, tapi wanita itu langsung menolaknya. Lagian Vanessa bisa kok ke kampus sendiri dengan kedua temannya, lagian ponselnya juga sudah canggih dan dia juga sudah memperhatikan beberapa jalan ibukota. Dan Vanessa juga yakin jika dia tidak akan nyasar kembali.

"Yakin? Nggak akan nyasar sampai ke kuburan?"

Vanessa memutar bola matanya malas. Dia tidak akan menyasar kembali seperti beberapa hari lalu. Jika pun dia nyasar, dia akan menelpon Troy atau mungkin Sean untuk menjemputnya. Lagian kan Regan juga harus mengurus perusahaan ini, ketika Vanessa harus pergi ke kampus.

"Coba saja kalau kamu berani telepon salah satu diantara mereka." ucap Regan.

"Kenapa? Ada masalah kalau aku telepon salah satu diantara mereka?"

Tentu saja ada masalah, karena Regan tahu jika Troy masih berusaha untuk mendekati Vanessa. Walaupun Regan sudah melarangnya, pria itu sama sekali tidak menyerah untuk mendapatkan Vanessa.

Karena tidak ingin berdebat dengan Vanessa. Regan meminta Vanessa untuk segera pergi ke kampus, dia hanya takut jika Vanessa akan terlambat masuk ke kampus. Walaupun fasilitas milik Regan, dia ingin semua anak di kampus itu diperlakukan dengan sama. Tidak dibedakan banyak karena kedudukan. Tapi tetap saja banyak anak yang bergerombol, hanya karena tahta. Jadi yang kaya berteman dengan kaya. Yang miskin berteman dengan yang miskin.

Memasuki mobil milik Regan, Vanessa pun bersiul bahagia. Dia pun mengendarai mobil ini dengan santai dan kecepatan yang standar. Jangan harap hari ini Vanessa akan masuk ke kampus. Karena dia sangat malas, dan ingin mengerjai Regan. Wanita itu memutuskan untuk pergi ke sebuah restoran.

"Aku pesan … " ucapan Vanessa terhenti ketika ada seseorang yang langsung memanggilnya.

"Nessa … "

"Sean … kamu kok ada disini?"

Sean duduk di hadapan Vanessa tanpa di persilahkan. "Ada meeting. Kamu ngapain kesini? Sendiri? Nggak sama Regan?"

Wanita itu menggeleng, dia datang kesini pengen makan. Dan Regan tentu saja tidak tahu jika Vanessa ada di restoran ini. Regan tahunya jika Vanessa pergi ke kampus. Berhubung dia itu sedang malas, dan tidak ingin berpikir di kampus. Itu sebabnya Vanessa memilih bolos, lagian kalau sampai Vanessa bolos dari kampus. Regan juga yang kena matah Veronica.

"Ya ampun Nessa … usil banget sih kamu itu." kekeh Sean.

"Siapa suruh ngatur hidup aku!! Anggap saja ini balasan dari aku, karena dia hidupku menderitanya."

Sean hanya mampu menggeleng dan memesan beberapa makanan untuknya dan juga Vanessa. Menghabiskan banyak sekali waktu dan saling mengenalkan diri masing-masing. Sampai saat ini pun, Sean masih belum percaya jika Vanessa adalah adik dari Veronica selama ini. Sedangkan Sean dan banyak orang lainnya, masih menganggap jika Veronica adalah anak tunggal yang tidak memiliki saudara.

-BadXBad: MyDearVanessa-

"Sayang aku dapat laporan dari kampus, hari ini Nessa nggak masuk? Dia sibuk di kantor? Kok kamu nggak gantiin kerjaan dia sih?"

Ucapan itu langsung membuat Regan mengernyitkan keningnya. Dia masih ingat betul, ketika Vanessa, bilang jika dia harus pergi ke kampus jam sepuluh tadi. Dan dia juga bilang, jika jam sebelas jelas Vanessa dimulai. Dan sekarang Veronica bilang, jika mendapat laporan dari kampus, jika Vanessa tidak masuk?

Regan mencoba menjelaskan jika Vanessa sudah berangkat sejak jam sepuluh pagi tadi. Dan sampai saat ini Vanessa juga belum kembali. Seharusnya, wanita itu sudah kembali sejak jam

Tiga sore tadi. Tapi nyatanya, Vanessa belum juga kembali sampai saat ini. Ditambah lagi, tapi Vanessa sempat ngotot ingin berangkat ke kampus sendiri. Dan Regan berpikir jika wanita itu pasti nyasar kembali.

Tapi … apa iya nyasar sampai berjam-jam?

"Astaga sayang … kamu ini gimana sih, kok bisa biarin dia bawa mobil sendiri. Kamu kan tau, Nessa itu belum hafal jalanan ibukota."

"Dia yang ngeyel, sayang. Bukan karena aku."

"Yaudah. Sayang nggak lagi sibuk kan? Bisa cariin dia kan? Aku takut kalau dia kenapa-napa."

Regan mengangguk walaupun Veronica tidak akan tahu. Pria itu langsung membereskan semua dokumen yang ada. Jadi ini alasan dia ngeyel bawa mobil sendiri, ternyata dia tidak masuk ke kampus? Dan sekarang dimana itu bocah!!

"Benar bikin pusing itu orang satu. Asalnya dari mana sih beda banget sama kakaknya!! Yang satu anteng, satunya lagi nggak bisa diem!!"

Cepat-cepat Regan mengambil kunci mobil milik perusahaan. Dia pun juga meminta salah satu satpam disini, untuk stand bye jika nanti Regan menelponnya untuk mengambil mobil perusahaan. Lagian dia hanya perlu menemukan Vanessa dan mengantar wanita itu pulang. Bisa-bisanya dia tidak masuk ke kampusnya.

Mengelilingi Ibukota, Regan tak menemukan Vanessa sama sekali. Dia jadi ingat, jika wanita itu sempat menyebut nama kedua temannya. Tentu saja Regan langsung menelpon salah satu diantara mereka untuk menanyakan Vanessa bersama dengan mereka atau tidak.

Hingga akhirnya, Regan pun membuka room chat Sean. Dia pikir dia akan kembali menelpon Sean, yang beberapa kali ditolak. Tapi yang ada Regan malah dikejutkan sebuah foto Vanessa yang tengah menikmati makan siangnya dengan nikmati di sebuah restoran pinggiran kota. Disini Regan panik nyariin dia. Veronica yang terus saja khawatir memikirkan dia. Sedangkan Vanessa sendiri? Malah menikmati hidupnya tanpa dosa.

"Bener-bener keterlaluan!!" gerutu Regan dan langsung ngacir ke restoran tempat dimana Vanessa makan siang bersama dengan Sean.

-BadXBad: MyDearVanessa-