Chereads / Bad X Bad: My Dear Vanessa / Chapter 12 - Bad-12

Chapter 12 - Bad-12

Ucapan Regan terus saja terngiang-ngiang di pikirannya, sehingga membuat Vanessa tidak pulang selama dua hari. Ya, Vanessa tidak pulang ke rumah dan mengabaikan telepon dari Mira dan juga Veronica. Wanita itu sama sekali tidak ada niat untuk menerima panggilan telepon dari mereka. Bahkan oma yang ada di luar negeri saja, sampai menelpon Vanessa. Karena wanita itu sama sekali tidak mau pulang.

Mendadak Vanessa sendiri ragu, padahal dari awal dia sudah berniat untuk merebut pria itu. Tapi ketika mendengar ucapan Regan, yang ada Vanessa jadi tidak yakin untuk merebut Regan dari Veronica. Dia hanya takut dengan ucapan Angel dan juga Chrissy. Dimana saat ini Vanessa tidak akan jatuh cinta dengan Regan. Suatu saat nanti, dia akan jatuh cinta dengan Regan. Tidak memungkiri juga rasa itu pasti akan muncul diantara mereka.

"Astaga … kenapa jadi bimbang begini sih!! Ayo Nessa, ayo ingat tujuan utamaku pulang ke Ibukota buat apa!!" monolog Vanessa.

Ketukan pintu membuat Vanessa menoleh. Dia pun menatap pintu itu dengan nanar, dan menebak siapa yang mengetuk pintu kamarnya. Dia hanya tidak ingin jika dia harus bertemu dengan Regan. Bukannya apa, hanya malas saja jika harus teringat ucapan itu.

"Nessa buka pintunya, kita sarapan!!" teriak seseorang.

Vanessa menghela nafasnya lega, itu tandanya dia bukanlah Regan. Antara Chrissy dan juga Angel, siapa lagi jika bukan mereka yang berani meneriaki nama Vanessa dengan begitu lantang.

Dengan langkah gontai, dan membenarkan cepolan rambutnya. Vanessa pun membuka pintu kamar ini, dan menatap Chrissy yang menatapnya tajam. Wanita itu terus mengomel ketika Vanessa tak kunjung membuka pintu kamarnya.

"Lama banget sih bukanya. Lihat nih … tanganku sakit karena ulahmu." ucap Chrissy mengomel sambil menunjukkan warna merah di tangan kirinya.

"Bawel banget sih!! Lagi mandi!!"

"Itu badan nggak wangi, nggak basah. Lagi mikirin apa?"

"Hah … ayo makan!!"

Chrissy menatap Vanessa curiga. Tidak mungkin kan Vanessa tidak menyembunyikan sesuatu darinya. Bagaimanapun mereka ini mengenal cukup jauh, dan cukup lama. Dimana Chrissy paling hafal wajah bohong Vanessa selama ini. Bicaranya yang cepat, dan dia akan menggaruk telinganya hingga memerah.

Dan benar saja ketika menuruni tangga, Vanessa terus saja menggaruk telinganya hingga merah. Bahkan saat sampai di meja makan pun, wanita itu seolah sangat terkejut dengan kedatangan Regan. Yang dimana pria itu tengah duduk anteng di meja makan, sambil menikmati coklat hangat milik Vanessa.

"Nggak sopan banget sih!! Itu punyaku!!" ucap Vanessa cetus.

Regan menoleh, menatap cangkirnya laku menatap Vanessa secara bergantian. "Tinggal setengah. Kalau mau minum aja."

Sial!! Memangnya dia siapa, sampai harus memberikan sisa minumannya pada Vanessa?

Tidak mau memperpanjang masalah, Vanessa pun memilih duduk di samping Angel. Mengambil nasi dan juga beberapa sayur yang ditaruh di piring kosong berwarna putih. Setelah itu menikmati makannya secara cepat, karena dia tidak ingin satu meja makan bersama dengan Regan, yang terang-terangan menatap dirinya.

"Santai Ness makannya, jangan balapan. Kita nggak minta kok." kekeh Angel.

"Bulan itu!! Aku nantul pengen tidul!!" ucap Vanessa dengan mulut yang penuh.

Chrissy mengusap punggung wanita itu pelan. "Telan dulu baru ngomong. Udah kayak ngomong bahasa bayi tau nggak!!"

Vanessa mengangguk dia pun menelan makanan yang ada di dalam mulutnya. Lalu meneguk minumnya terlebih dahulu, ketika merasakan tenggorokannya yang sudah untuk menelan makanan.

"Bukan itu!! Aku ngantuk pengen tidur." jelas Vanessa dan membuat mereka semua mengangguk kecuali Regan.

Pria itu menatap sinis ke arah Vanessa. Dan mengatakan, jika dia datang kesini untuk menjemput Vanessa. Veronica mengundang wanita itu untuk ke kantornya. Untuk mengajari Vanessa urusan bisnis, dan juga beberapa dokumen kantor. Selain kantor ini memiliki cabang, Veronica juga menginginkan Vanessa memegang salah satu cabang kantor yang akan dia jalani nantinya.

"Nggak minat!! Aku memang punya impian jadi wanita karir. Tapi bukan berarti aku harus mengambil alih perusahaan punya orang yang sudah … " Vanessa menghentikan ucapannya menatap Regan yang menatapnya penuh tanda tanya. Sedangkan Chrissy dan juga Angel, mereka berdua hanya mampu menggelengkan kepalanya kecil. "Maksud aku … aku belum siap. Usiaku masih berapa, dan aku juga masih kuliah semester akhir." jelas Vanessa.

"Masalah gampang. Masih bisa kok kerja sambil kuliah. Kalau nggak, setidaknya kamu tahu apa itu file perusahaan." ucap Regan.

Sekali lagi Vanessa menolak. Dia tidak ingin apapun dari perusahaan itu. Jika dia mau, dia akan memilih perusahaan milik oma. Yang dimana sudah menjadi atas nama Vanessa. Sedangkan di Ibukota tentu saja perusahaan itu masih atas nama Veronica, jika bukan Arya dan juga Mira. Ah rasanya malas sekali, jika harus berhubungan dengan mereka. Tapi mau bagaimana lagi, bujukan Chrissy dan juga Angel. Membuat wanita itu mau tidak aku ikut bersama dengan Regan, untuk melihat kondisi kantor dan juga dokumen perusahaan.

-BadXBad:MyDearVanessa-

Dengan mengenakan plaid splice jacket dan juga irregular plaid skirt, Vanessa pun sampai di kantor milik Veronica. Regan bahkan meminta Vanessa untuk mengancingkan jaketnya dengan benar. Tapi yang ada, Vanessa hanya mengancingkan dua kancing itu, dan yang bawah dibiarkan terbuka. Ingin rasanya Regan membenarkan kancing jaket Vanessa. Tapi dia takut jika Veronica akan salah paham padanya.

Bisa dilihat disini semua orang menatap Vanessa dengan geleng kepala. Mungkin mereka mengangguk jika Regan berselingkuh dengan wanita lain. Dan dengan beraninya membawa selingkuhan itu ke kantor kekasihnya. Mempertemukan mereka dan akan menjadi peperangan antara bos mereka Veronica dan juga wanita itu. Pikir mereka.

Tapi sayangnya mereka tidak tahu, jika wanita yang saat ini bersama dengan Regan adalah adik dari bos disini. Dia juga memiliki wewenang kan untuk memecat atau menghentikan siapapun yang dia inginkan. Apalagi menghancurkan perusahan ini!!

"Masih lama? Ruangannya mana?" tanya Vanessa tak sabaran.

"Lantai tiga lima."

Regan berjalan tepat di depan Vanessa. Dia pun memasuki pintu lift yang baru saja terbuka lebih dulu, dan disusul oleh Vanessa. Karena pintu lift ini cukup jelas untuk bercermin, Vanessa mengambil tempat di selan Regan dengan sengaja pula sesekali membenarkan letak rambutnya. Sesungguhnya dia juga bingung dengan rambut panjangnya, rasa ingin memotongnya pendek. Tapi Vanessa tidak suka rambut pendek. Karena selama ini Vanessa suka dengan rambut panjang.

Melihat hal itu Regan pun mendengus sempurna, dia pun berjalan lebih dulu ketika pintu lift ini terbuka, dan meninggalkan Vanessa yang sibuk membenarkan rambutnya. Bahkan Regan juga tidak memperdulikan teriakan Vanessa yang terus saja memanggil namanya.

Sesampainya di depan ruangan Veronica, pria itu tak kunjung masuk. Apalagi meja sekretaris Veronica kosong, itu tandanya dua orang itu tidak ada di ruangannya. Atau mungkin ada tapi di ruangan Veronica dan sedang rapat penting.

"Kita ngapain berdiri disini? Kenapa nggak masuk?' tanya Vanessa dengan wajah polosnya.

"Masih ada meeting." jawab Regan cuek.

Wanita itu tentu saja tidak percaya, dia pun langsung membuka pintu ruangan ini dan terkejut. Ketika semua orang langsung menatap dirinya penuh dengan tanda tanya. Ditambah lagi Veronica yang langsung melongo, tapi detik berikutnya wanita itu pun tersenyum kecil dan juga bangkit dari duduknya. Hanya bangkit … tidak untuk menghampiri Vanessa.

"Perkenalkan dia adalah Vanessa Summer. Dia adalah adik saya dan dia akan menggantikan posisi saya di kantor cabang." seketika itu juga mata Vanessa membulat seketika. Apa-apaan ini!!!

-BadXBad:MyDearVanessa-