Chereads / Monochrome Rose / Chapter 8 - AFTER A LONG TIME

Chapter 8 - AFTER A LONG TIME

Hari berganti menjadi bulan, bulan berjanti menjadi tahun. Jaeyong, panggilan spesial untuk couple manis dari eomma jung. Taeyong dan jaehyun sudah mempertahankan hubungan mereka kurang lebih selama 7 tahun lamanya. Keduanya telah memasuki dunia kerja yang berbeda, membuat waktu mereka untuk berkumpul dan makan malam bersama seperti masa SMA dan kuliah dulu sedikit menipis. Taeyong bekerja menjadi baker di toko roti miliknya karena si cantik dilarang keras oleh eomma dan appa jung untuk menjadi pekerja di toko orang lain, sementara jaehyun bekerja di perusahaan appanya sebagai seorang karyawan biasa yang masih perlu banyak latihan dan pengalaman untuk naik tingkat dan dapat menggantikan ayandanya yang hendak pensiun dalam kehidupan kerja.

/duttt..dutt..

Panggilan suara dari: Bubu♡

(TY) Jeje lagi istirahat siang kah?

(JH) ...Iya.

(TY) Udah makan?

(JH) Ini lagi ke kantin...

(TY) Suara jeje kok lemes banget kayak kurang istirahat gitu? Jeje tidur cukup kan selama ini di apartemen appa?

(JH) Iya sayang..

(TY) Awas aja kalau jeje sampai sakit pas nanti dateng ke rumah ٩(๑`ȏ´๑)۶.

(JH) Ya udah sekarang aku makan ya, bye.

(TY) Nanti bubu buat-

/tutt..

"Ishh kan bubu belum selesai ngomong:(."

*SKIP MALAM*

Taeyong yang sadar bahwa jaehyun sudah datang ke rumah dengan calon mertuanya, langsung berlari ke arah dapur, membawa nampan berisi 6 buah muffin brownies kesukaan jaehyun, lebih tepatnya jaehyun suka kalau choco chipnya yang banyak. Saat pintu terbuka, taeyong menyodorkan itu di hadapan jaehyun. Bukannya mencium dan turut bangga dengan hasil karya kekasihnya, ia hanya tersenyum lelah menahan kantuk lalu berjalan menuju meja makan tanpa mengecup pipi si cantik yang sedang haus akan pujian itu.

"Jeje ga ma-"

"Aku sedang tidak mood bu, letakkan saja nanti pasti akanku makan nanti." Taeyong mengerucutkan bibirnya kecewa, meletakkan muffin buatannya ke dalam wadah plastik untuk di makan nanti

"Jaehyun-ah, kenapa mukamu pucat gini hm?" Eomma jung yang baru selesai dari kamar mandi langsung menghampiri dan merapikan surai anak semata wayangnya sambil memasang wajah khawatir

"Aku hanya butuh istirahat saja eomma.." Jaehyun menyingkirkan tangan sang ibu dari wajahnya dan berjalan ke kamarnya meninggalkan taeyong yang masih mengukir wajah tidak senangnya

"Aishh pa, jangan terlalu memaksa dia untuk bekerja terlalu keras, dia kan baru saja lulus. Kasian juga taeyong ga ada waktu buat seneng² bareng jaehyun."

"Aku ga maksa ma, entahlah dia tidak mau berhenti untuk mempelajari lebih banyak hal. Aku sudah memperingatinya beberapa kali untuk istirahat tapi dia tidak mau mendengarkan dan selalu pulang larut. Ketika mau ku bantu, dia terus menolaknya." Ucap appa jung berusaha memberitahu yang sebenarnya terjadi kepada kekasih taeyong itu

"Hahh.., semakin bertambah usianya, dia semakin keras kepala seperti appanya dulu." Appa jung hanya tertawa canggung sambil menyeruput kopi hitamnya

"Sayang, setelah makan kamu antarkan makanan ini ke jaehyun ya, bisa juga kamu ngomong sama dia tentang ini dengan baik². Mungkin dia akan mendengarkannya jika itu dari mulutmu." Taeyong mengangguk mengiyakan permintaan itu, ia juga tidak mau kekasih tampannya itu terus menerapkan hidup tidak sehat seperti itu

*KAMAR JAEHYUN*

/tok tok tok

"Jeje, aku boleh masuk?"

"Masuk saja." Setelah mendapat dari pemilik kamar, taeyong membuka ganggang pintu dengan pelan melihat kekasih jangkungnya itu tengah berbaring tanpa tenaga di kasur double bednya

"Ayo makan, kata appa kamu juga sering skip makan ya?"

"Ya begitulah.., aku sedang tidak lapar bu." Jaehyun menutupi matanya dengan lengannya, ia benar² lelah sekarang, membalas pertanyaan taeyong saja sebenarnya dia juga malas

"Tetap saja kau harus makan, perutmu kan kosong."

"Besok saja.."

"Kau juga harus mencicipi muffin buatanku, rencananya aku juga akan beneran menjualnya di toko nanti jika kau menyukainya."

"...bu dengarkan aku, aku sedang tidak ada mood untuk melakukan apapun itu."

"Hahh baiklah aku mengerti.." taeyong tersenyum ke arah kekasihnya itu, lebih tepatnya tersenyum kecut-tidak terlihat sebuah senyum bahagia sedikit pun di wajahnya yang semakin cantik, siapa lagi kalau bukan ulah eomma jung yang tidak pernah bolos untuk melakukan perawatan dari ujung kepala sampai kakinya setiap sebulan sekali

Taeyong pergi meninggalkan jaehyun dengan tangan yang masih memegang semangkuk udon dan tempura, sama sekali belum di sentuh oleh jaehyun bahkan pembawanya.

*KEESOKAN PAGI*

Jaehyun bangun dengan keadaan tubuhnya yang terasa sangat pegal dan sakit, ngilu dan penat di tubuhnya belum sepenuhnya meninggalkan tubuh yang kini terlihat kekar dan lebih tinggi. Ia ingin memanggil kekasih mungilnya itu agar dapat memberinya sebuah pijatan ringan di daerah punggungnya. Orang yang barusan saja melintas di pikirannya tiba² mengetuk lalu membuka pintu sambil mengukir senyum manis di wajah cantiknya. Tangannya tengah membawa sepiring kimbap dan segelas susu cokelat favorit jaehyun di tangan satunya.

"Selamat pagi jeje ^0^."

"Pagi sayang, kemarilah." Jaehyun membentangkan tangannya memberi ruang unutuk orang yang sangat ia cintai agar memeluknya

Taeyong tersenyum senang, meletakkan sarapan jaehyun di nakas dekat tempat tidur pria jangkung itu dan memeluknya seerat mungkin, ia sangat merindukan wangi badan jaehyun dan pelukan hangat sang dominan yang menjadi candunya selama ini.

"Sudah mendingan sekarang?" Tanya taeyong sambil tersenyum ke arah sang kekasih, seperti tidak terjadi apa² kemarin malam

"Badanku sedikit sakit dan pegal bu, entahlah aku masih belum sepenuhnya bugar." Jaehyun mengecup kedua pipi taeyong gemas, ia juga sudah lama tidak mencium muka yang telah menjadi miliknya itu

"Jeje makan dulu ya habis itu nanti bubu pijetin." Jaehyun mengangguk, memakan kimbap dan segelas susu buatan kekasih mungilnya dengan rakus dan cepat, "Jeje ga boleh capek², bubu sedih lihat jeje terlalu memaksakan diri sampai sakit gini." Air mata taeyong mulai mengalir tanpa seijinnya, tanpa sadar jaehyun telah melukai hati setulus malaikat itu

"Jeje juga ga suka lihat bubu nangis gara² jeje, maafin jeje ya.." Jempol besar jaehyun mengusap air mata sang kekasih yang terus mengalir deras dari ekor mata bulatnya

"Tentu saja aku memaafkanmu hihi~."

Jaehyun memutuskan bersama taeyong untuk hari ini hingga besok lusa, pasti appa jung akan mengijinkannya. Selama seminggu pun pasti masih diperbolehkan. Taeyong memijat punggung, kaki, dan pundak jaehyun dengan sepenuh hatinya, ia berusaha membuang rasa lelahnya karena sekarang masih pagi.

"Mandilah, aku akan mengajakmu ke toko kue ku hari ini." Jaehyun tersenyum tipis sambil mengelus pipi si cantik dan mengecup singkat bibir tebal itu

...

Taeyong telah memanaskan muffin brownies yang ia buat kemarin, 3 muffin ludes dalam 2 menit membuat si cantik sedikit terkejut karena kekasih tampannya itu ternyata sangat amat menyukainya walaupun itu di buat kemarin. Mereka berdua menaiki sepeda menuju toko roti milik taeyong karena tidak memakan waktu banyak untuk kesana. Setiap harinya taeyong juga selalu memancal sepedanya jika ia pergi ke toko roti.

Tapi kali ini berbeda, taeyong jadi menaiki jok belakang sepedanya yang biasanya ia gunakan untuk tempatnya menempatkan roti yang tidak laku untuk diberikan kepada para homeless yang ada di daerah rumah dan tokonya. Walaupun sedang berbinis, ia sama sekali tidak segan untuk berbagi kepada sekitarnya yang membutuhkan. Bisa membayangkan kan betapa sabar dan baiknya lelaki mungil bermarga lee itu?

"Jeje jangan ngebut ihhh~." Protes si cantik yang memeluk erat jaehyun karena takut jatuh

"Hahaha, biar kamu lebih erat meluknya." The real mencari kesempatan dalam kesempitan

Taeyong lega karena akhirnya ia mendapatkan jaehyunnya yang dulu setelah hampir 3 bulan tidak bertemu karena terhalang jadwal sibuk jaehyun.