Taeyong duduk di atas matras lipat yang sudah doyoung sediakan tadi pagi sebelum berangkat kerja. Ia beranjak dari duduknya saat berniat untuk menelepon eomma jung, duduk di sofa ruang tamu doyoung dan menelepon via vidcall. Ia sedikit bingung karena appa jung yang mengangkat telponnya, ia juga sedikit kaget dengan mata appa jung yang sedikit merah.
"Appa, apa di sana semuanya baik² saja?"
"Ya, semuanya baik² saja nak."
"Mata appa sakit? Kelihatannya merah banget."
"Ahhh iya, kelilipan sesuatu barusan."
"Sudah di kasih obat?" Appa jung mengangguk lalu menyeruput kopi hitamnya dari cangkir porselen favoritnya, "Eomma di mana pa? Apa dia sudah tidur?"
"Iya, eomma sedang tidur di kamar." Appa jung tidak bisa berbohong terlalu jauh, bagaimana bisa tidur kalau terus menangis karena 2 manusia yang sangat ia sayangi pergi dan tidak tinggal satu atap dengannya lagi untuk beberapa saat, sibuk dengan urusan masing² lebih tepatnya
"Appa, jaehyun belum pulang?" Air mata appa jung yang ia tahan daritadi mengalir begitu saja tanpa seijinnya, bisa²nya taeyong masih sangat peduli dan khawatir terhadap jaehyun yang telah berstatus mantan kekasihnya itu
"Di-dia belum pulang nak, biasa anak itu masih saja menggilai kerja." Taeyong menghela nafas paham lalu kembali tersenyum tipis ke arah appa jung
"Appa yakin semuanya baik² saja di sana?"
"Iya, tentu saja nak."
Taeyong tidak sengaja mendengar suara tangisan histeris, membuat taeyong spontan menaikkan salah satu alisnya sangking kagetnya. Taeyong kenal suara itu, itu seperti suara isakan eomma jung.
"Appa, itu eomma kah?!" Appa jung seperti berlari menuju kamarnya lalu menutup telponnya cepat
Taeyong semakin khawatir, sudah ia duga bahwa mereka sedang tidak baik² saja.
Chat: Eomma✿
(TY) Appa, eomma kenapa nangis?
(TY) Kalian benar² baik² saja kan?
(E) Appa akan memberitahunya suatu saat nanti jika sudah waktunya.
(E) Appa harus menenangkannya dulu.
Taeyong semakin dibuat takut dan khawatir, ia sedikit menyesal melakukan rehabilitasi di negara hitam ini. Taeyong hanya bisa berdoa dan memohon kepada yang di atas, semoga semuanya tidak seperti yang ia pikirkan.
...
Jaehyun dan chaeyeon sudah berada di rumah sakit ibu dan anak sekarang, ingin melihat perkembangan sang buah hati yang telah berusia menuju 3 bulan itu. Chaeyeon dengan lembut mengelus perutnya yang sedikit timbul, sementara jaehyun terus menghembuskan nafasnya pasrah dengan keadaan sekarang. Ia ingin sekali membatalkan pertunangan itu demi orang tuanya tapi teringat lagi bahwa ia masih mencintai wanita jalang itu, terlebih lagi ada janin yang sedang di kandung wanita di sampingnya.
"Daddy, aku senang dengan keputusanmu." Ucap chaeyeon sambil memeluk lengan jaehyun
Walaupun ia sudah tidak ada rasa dengan taeyong, tapi ia masih menyayangi kedua orang tuanya yang telah membesarkannya dengan penuh kasih sayang dan kecukupan.
"Nyonya jung chaeyeon silahkan masuk." Ucap salah satu perawat yang tiba² keluar dari ruangan sambil memeluk papan dada di tangannya
"Ahh baiklah." Chaeyeon pergi menuju ruangan itu, di susul jaehyun yang sedang mengechat kedua orang tuanya untuk meminta maaf atas kejadian tadi
*RUANG DOKTER KANDUNGAN*
"Anak ibu terlihat dalam kondisi yang sehat dan baik." Ucap sang dokter sambil melihat layar alat USG di samping kanannya
"Syukurlah.."
"Sayang.."
"Hm?"
"Kita aborsi saja bayinya."
...
Taeyong berada di salah satu tempat rehabilitasi yang terkenal di kota London, ia berangkat sendirian walapun doyoung telah bersikeras untuk mengantarnya hari ini tapi si cantik tak kunjung setuju dan temannya terpaksa untuk mengalah dan tidak jadi cuti. Taeyong menghela nafasnya gugup lalu masuk ke gedung rumah sakit itu dengan jantung yang berdebar sangat kencang.
Sekarang jam 9 pagi, tapi ia masih di suruh menunggu karena dokternya ada praktek di rumah sakit lain, diperkirakan dokternya datang 1 jam lagi. Taeyong beranjak untuk membeli sekotak susu dari vending machine, meneguknya dengan rakus ketika sudah membukanya.
/katalk-!
Mendengar notifikasi khusus untuk eomma dan appa jung itu, ia langsung mengambil ponselnya.
Chat: Appa
(A) Jaehyun tiba² pulang nak.
(TY) Apa dia baik² saja?
(A) Tentu saja.
(TY) Suruh dia untuk makan teratur ya pa^^.
(A) Hmm..aku pastikan dia makan dan istirahat dengan baik.
"Hahhh syukurlah semuanya baik² saja..lalu bag—" kalimatnya terpotong saat ponselnya bergetar, menunjukkan nama seseorang yang tiba² meneleponnya
/dutt..dutt..
Panggilan masuk: Jaehyun
"Jae-jaehyun?!" Taeyong langsung mengangkat telpon itu, siapa tau pria bongsor itu memberitahu keadaan kedua orang tuanya sekarang
(TY) Ada apa jae?
(JH) KAU DIMANA HAH? KENAPA KAU MEMBIARKAN EOMMA MENANGIS SAMPAI TIDAK BISA TIDUR?!
(TY) A-aku ada di London sekarang.
(JH) BUKANNYA NENANGIN MALAH DITINGGAL LIBURAN! UDAH BENERAN GILA YA KAMU?!
(TY) Ma-maaf, aku akan kembali nanti ma-
(JH) Jaehyun-ah, hikkss maafin eomma nde..jangan pergi lagi..
Taeyong diam sejenak, ia benar² mendengar suara eomma jung yang menangis sampai terisak.
(JH) Eomma ga mau jae, EOMMA GA MAU PUNYA MENANTU KOTOR KAYAK DIA JAE!!!
(JH) SADARLAH DAN KEMBALI KE TAEYONG, DIA MENUNGGUMU UNTUK KEMBALI MEMELUKNYA SAYANG!
(JH) BISA²NYA KAMU KECEWAIN EOMMA DENGAN MENGHAMILI ANAK ORANG, EOMMA MALU SAYANG EOMMA MALU!!!
(JH) KAMU JADI COWO HARUS PUNYA PEMIKIRAN YANG LUAS JAE! KALAU UDAH GINI KAMU GA BISA APA². KAMU HARUS TANGGUNG JAWAB UNTUK MEMBESARKAN ANAK ITU! ADA DARAH KITA YANG MENGALIR DI DALAMNYA!
(JH) SEKARANG LIHATLAH DIRIMU, NYESEL GA PUTUSIN TAEYONG DAN BUAT DIA PERGI MEMBAWA LUKA BATIN YANG SELALU IA PENDAM SENDIRI?!!
Taeyong menangis detik itu juga, lebih tepatnya menangis diam² berusaha agar isakannya tidak terdengar di telpon yang masih tersambung itu.
(JH) DAN SEKARANG KAMU MAU ABORSI ANAK ITU DEMI APPA DAN EOMMA?! ITU KEPUTUSAN YANG AMAT KEJAM DAN EOMMA SANGAT TIDAK MENYUKAINYA JAE!
Jaehyun lupa mematikan sambungan telponnya dengan taeyong, karena itu taeyong bisa mendengar suara histeis eomma jung dari ponselnya. Pria jangkung itu terisak, menyesal atas kelakuannya. Ia kira taeyonglah yang membuat sosok wanita yang sangat ia cintai itu menangis sampai malam, ternyata itu karenanya.
(JH) Kenapa kamu tega jae, kenapa?!
(TY) Eomma..hikks jangan nangis hikkss.
(TY) Taeyong bakal pulang hari ini hikks, taeyong ga mau eomma nangis. Taeyong aja yang nangis sobb, eomma ga perlu hikks nangis..
(JH) Suara taeyong?
Jaehyun melihat layar ponselnya, ia baru sadar bahwa ia belum mematikan telponnya bersama taeyong. (sekarang aku ganti (EJ) ya buat eomma jung, dan (AJ) untuk appa jung^^)
(JH) Iya, itu suaranya..
(JH) Dan dia mendengarkan semuanya...
(EJ) Sayang, maafin eomma ya...karena nyembunyiin ini darimu.
(EJ) Eomma juga baru tau baru² ini sayang.
(TY) Jadi sejak kapan jaehyun selingkuh di belakang aku...?
(JH) Sejak aku sibuk.
(TY) E-empat bu-bulan lalu sobb?
(JH) Hm.
(JH) Waww, ku kira kau akan menangis mendengar ini..
(TY) Percuma aku nangis hanya gara² kamu selingkuh, to kita juga udah ga ada hubungan lagi...mending aku nangis buat eomma dan appa.
(TY) Kuras tenaga buat nangis dan marah juga percuma, ga akan bisa mengubah apapun.
Jaehyun mulai menangis mendengar ucapan dari sang mantan kekasih, rasanya ia sedang di tampar keras oleh penyesalan. Sangat menyesal dan hatinya serasa di tusuk, benar² sakit.
(JH) Bu, maafin aku.
(TY) Bukannya pas itu kamu udah ngelarang panggilan jeje-bubu?
(JH) Hikkss, aku benar² menyesal bu!
(JH) Please kasih aku satu kesempatan, lagi
(TY) Aku sudah maafin kamu jae, tapi aku ga bisa ngasih kamu kesempatan kedua. Hatiku benar² hancur dan trauma dengan kejadian sebulan lalu.
(TY) Aku pikir..aku juga bisa cari yang lebih baik dari kamu. Bukan berarti aku anggap kamu jahat dan ga baik..
(JH) I know what you mean bu, thanks.
(TY) Jangan aborsi bayi itu, lupakan aku dan besarkan anak itu dengan penuh kasih sayang seperti orang tuamu saat membesarkanmu.
(TY) Ingat jae, anak itu layak untuk hidup walaupun itu hasil perbuatanmu yang salah.
(TY) Jae, aku tidak akan pernah membencimu. Aku hanya sedikit menenangkan pikiranmu, untuk merelakanmu, melupakanmu..karena aku sayang kamu.
(JH) Hikkss mian bu, MIAN!
(TY) Semuanya sudah terlambat jung jaehyun, maaf.
(TY) Aku berjanji akan mendatangi pernikahanmu dengan wani—
(JH) ANIYA! AKU INGIN MERAWAT ANAK ITU BERSAMAMU, AKU TIDAK MAU MERAWATNYA BERSAMA CHAEYEON!
(TY) Jae, itu anakmu dan chaeyeon. Anak itu pasti memerlukan kasih sayang seorang ibu, kasian jae.
(JH) Sekarang pilihannya ada 2, aku aborsi anak itu atau aku akan pertahankan tapi dengan syarat merawat dan membesarkannya denganmu.