Matahari mulai menunjukkan sinarnya, gadis cantik menggeliat dalam tidurnya saat sinar matahari mengenai wajahnya.
Skyla menghalangi sinar matahari dengan punggung tangan kanannya. Lalu menerjapkan matanya perlahan, setelah sepenuhnya sadar. Ia mendudukkan diri sambil bersandar di kepala ranjang.
Pintu kamar terbuka, skyla menatap kearah pintu yang terbuka. Disana pria tampan dengan setelan kantor yang pas di tubuh kokohnya dan Jas kebesaran ala CEO membuat kharismatik pria itu terpancar.
Alvin melangkahkan kakinya menuju kearah skyla. Kecupan di pucuk kepala skyla membuat skyla tersadar dari kekagumannya terhadap sang kakak.
"Morning princess" sapa alvin dengan senyum menawan.
Percayalah senyum itu hanya ia tunjukan pada skyla seorang. Tidak ada yang lain!
"Morning my prince!" Jawab skyla dengan ceria.
"Cepat mandi! Setelah itu kita sarapan bersama" ucap alvin lembut sambil mengelus pucuk kepala skyla.
"Siap boss!"
Skyla bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Sedangkan, alvin langsung keluar kamar skyla menuju ruang makan.
Tak lama skyla keluar dari kamar mandi dan langsung menuju Walk In Closed. Tatapannya jatuh pada dress tanpa lengan dengan panjang selutut berwarna biru laut. Setelah selesai ia berjalan menuju meja rias, hanya menyisir rambutnya yang sepinggang dan memoleskan bibirnya dengan Lip Balm rasa Strawberry.
Skyla keluar dari Walk In Closed menuju kamarnya. Ia segera keluar dari kamar menuju ruang makan, dimana sang kakak sudah menunggunya untuk sarapan bersama.
"Cobain lift ah!" Gumamnya.
"Dasar aku norak!" Gumamnya lagi sambil terkekeh.
"Lagian biarin aja norak! Orang akh juga baru umur 17 tahun kan masih kecil" ucapnya pada diri sendiri.
Satu kata buat skyla. Gila! Untung aja engga ada orang yang melihatnya sedang berbicara sendiri. Dan yups! Kalian sudah tahu jika skyla masih berumur 17 tahun dengan sikap sedikit kekanakan hanya di hadapannya alvin. Perlu digaris bawahi! Hanya dihadapan alvin, kakaknya.
Setelah asik berbicara sendiri skyla langsung menuju meja makan yang panjang. Meja makan yang bisa terisi 16 orang. Alvin berada di ujung meja dan skyla duduk di sebelah kanan alvin.
Sarapan dimulai dengan tenang. Tidak ada yang berbicara hanya denting sendok dan garpu.
"Kakak pergi dulu ya, sky!" Pamit alvin.
Skyla menganggukkan kepalanya. Lalu mencium pipi alvin. "Hati-hati kakak!" Ucap skyla dengan senyum lembut.
Alvin mengeluarkan dompetnya lalu memberikan Black Card Limited kepada skyla.
"Gunain sesuka kamu! Jangan keluar sendiri! Pak burhan sekarang menjadi supir pribadi kamu! Jika ingin pergi kabari kakak! Pilih mobil di garasi yang membuat kamu nyaman!" Ucap alvin panjang lebar.
Skyla tersenyum hangat sambil mengangguk kepalanya mendengarkan petuah-petuah alvin sebelum kerja.
"Siap boss laksanakan!" Ucap skyla dengan hormat ala jendral di depan alvin.
Alvin tersenyum gemas lalu mencium kening skyla. "Besok kamu mulai sekolah!" Ucap alvin.
Skyla menatap alvin dengan binar bahagia. "Serius kak?!" Pekik skyla.
Alvin menganggukkan kepalanya. Skyla menerjang tubuh alvin dengan erat. Alvin membalas pelukan skyla tak kalah erat. Pria itu akan lakukan apapun hanya untuk kebahagiaan skyla. Cinta dan kasih sayangnya terhadap skyla tak pernah pudar. Senyum skyla adalah penyemangat hidupnya, dia skyla! Adik tersayang yang tidak akan ia biarkan terluka.
~~~
Hari semakin sore, skyla hanya bisa menghela nafasnya dengan lelah. Dirinya benar-benar tidak bisa berbuat apapun, seperti seorang ratu kerajaan. Saat ini dirinya sedang duduk di sofa ruang keluarga dengan TV besar yang menyala.
"Baiklah baiklah! Apa yang sekarang harus aku lakukan?" Tanyanya pada diri sendiri.
Skyla menjentikkan jarinya, senyum lebar berkembang di bibirnya. Ia segera berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Hidup dirumah besar bak istana kerajaan, dengan puluhan pelayan dan puluhan pengawal membuat dirinya benar-benar seperti berada di mimpi.
Sesampainya di kamar skyla langsung menuju ruang rahasia yang kemarin alvin tunjukkan padanya. Sebelum menuju lemari rahasia itu, dirinya berjalan kearah lemari bajunya mengambil flashdisk dan berkas-berkas penting untuk ia pindahkan kedalam ruangan rahasia itu.
Skyla membuka pintu lemari lalu masuk kedalam dan menutup kembali pintu lemari. Di dalam lemari yang gelap itu, ia segera mencari tombol untuk dimasukkannya angka kelahirannya.
Lemari berputar 180° pintu lemari terbuka dengan sendirinya, skyla melangkahkan kakinya memasuki ruangan. Ia segera menaruh berkas-berkas penting di laci meja besar. Tiga komputer berjejer dengan satu keyboard di meja besar itu. Kanan dan kiri ruangan di penuhi oleh lemari besar berisi puluhan ribu buku tebal. Persis seperti perpustakaan.
Skyla berjalan menuju komputer, lalu duduk di kursi yang tersedia. Ia mulai menyalakan komputer lalu memasukkan Flashdisk ke PC. Komputer menyala, skyla memasuki pin untuk membuka halaman utama komputer.
Skyla membuka salah satu file, dan langsung muncul dengan angka-angka rumit setelah file itu dibuka.
Mata skyla mulai fokus pada angka rumit di komputer. Jari jemarinya mulai menari di atas tombol keyboard dengan gerakan cepat.
Oh tidak!
Fuck!
Matanya membulat saat melihat keganjalan di layar komputer. Ia segera mengetik sesuatu dengan cepat di tombol keyboard sangat cepat hingga nyaring bunyinya di dalam ruangan kedap suara itu.
Setelah ia meneliti angka di layar komputer. Skyla langsung memencet tombol Enter pada keyboard.
Loading...
Skyla terus menatap layar komputer dengan serius, sangat serius.
Processing...
Sambil menunggu, skyla mengambil ponselnya yang ia letakkan tak jauh dari jangkauannya. Mencari kontak panggilan alvin, ia langsung menelpon pria itu.
My Prince Alvin🤴
"Halo princess" sapa alvin di sebrang sana.
"Awasi setiap gerak-gerik investor kak! Ada salah satu perusahaan yang ingin bermain curang! Data perusahaan hampir di bobol untuk mereka jual terhadap lawan kita! Untung saja aku tepat waktu dan suka mengambil sebagian data perusahaan tersebut!" Ucap skyla panjang lebar.
Mata skyla membulat saat melihat layar komputernya.
Rejected...
"Oh shit! Aku akan menelepon nanti kakak!"
"Ada apa princess?"
"Sesuatu mengancam perusahaan kakak!"
"Aku tutup dulu untuk membersihkan tikus nakal!"
Skyla langsung memutuskan sambungan panggilannya. Ia meletakkan ponselnya dengan kasar. Peduli setan! Ada yang lebih penting dari ponsel yang tidak berharga itu.
Tangan skyla kembali mengetik cepat pada tombol keyboard. Matanya menajam dan meneliti setiap angka yang ia ketika. Dibalik kesuksesan alvin ada kerja kerasnya skyla. Itulah mengapa alvin sangat memanjakan skyla bak putri kerajaan.
"Sialan!"
Jemarinya terus bergerak, matanya hanya fokus pada layar komputer. Tak lama ia kembali memencet tombol Enter pada keyboard.
Loading...
1%
Angka persentase terus berjalan dengan lambat. Skyla terus memperhatikan layar biru itu.
100%
Processing...
"Cmo'n!" Gumamnya sambil terus menatap layar komputer dengan cemas.
Success!
"Yesss! Akhirnya! Waktunya kejutan sayang!"