Skyla menatap alvin dengan bingung lalu mengdengus kesal. "Aku kan cuma tanya! Kenapa kakak jadi marah sama aku?" Ucap skyla dengan kesal.
Alvin menghela nafasnya. Lagipula apa yang di ucapkan oleh skyla ada benarnya. Dia kan cuma bertanya? Kenapa dirinya yang marah? Tidak ada yang salah, dirinya yang salah.
"Maaf!" Satu kata keluar dari mulut alvin. Hanya kepada skyla dirinya tidak akan sungkan untuk meminta maaf ataupun memohon.
Skyla melipat kedua tangannya di dada sambil mengalihkan pandangannya kearah lain, ngambek mode on. Alvin yang melihat tingkah skyla hanya bisa tersenyum tipis, tangannya mengelus lembut rambut skyla.
"Sorry princess! Kakak janji tidak seperti itu lagi!" Ucap alvin lembut.
Skyla masih enggan menatap wajah alvin. "Apa salah skyla? Kan skyla hanya bertanya!" Ketus skyla.
"Princess tidak salah! Kakak yang salah! Jadi apa yang ingin princess ketahui tentang keluarga itu?"
Alvin tidak akan pernah sudi mengucapkan nama keluarga itu. Ingatkan dirinya untuk tidak membantai habis keluarga sialan itu.
"Dan apa saja yang sudah kamu dapat mengenai keluarga itu?" Lanjut alvin dengan tangannya yang terus mengusap lembut rambut skyla membuat gadis itu menjadi nyaman.
Skyla menghembuskan nafasnya, lalu mengalihkan pandangannya kembali menatap alvin.
"Hanya mengetahui jika keluarga Harder adalah keluarga yang harmonis... Memiliki Lima orang anak, dengan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan! Harder Group bergerak dalam bidang property, masuk dalam sepuluh besar perusahaan terbesar di dunia! Namun yang paling di sayangkan keluarga Harder kehilangan satu anak perempuannya yang berusia lima tahun---" Skyla menjeda ucapaannya, sedangkan alvin masih berusaha tenang dengan penjelasan skyla.
"Mereka kehilangan anak perempuan itu sepuluh tahun yang lalu!"
Alvin masih terdiam. Ia sudah mengetahui semua yang skyla ucapkan, dan saat ini dirinya tidak tau harus menjawab apa.
"Lalu?" Hanya satu kata itu yang keluar dari mulut alvin.
"Tiga anak laki-lakinya! Anak pertamanya bernama Alano Fransisco Harder berusia 25 Tahun sama seperti kakak yang sekarang melanjutkan bisnis keluarga Harder. Anak keduanya bernama Gabriello Julio Harder berusia 20 Tahun yang saat ini sedang berada di bangku Javanier Internasional Universitas. Anak ketiganya bernama Adriano Francisco Harder berusia 17 Tahun yang saat ini duduk di bangku JIHS---" Skyla menghela nafasnya sebelah tangannya menggenggam kertas putih.
Alvin masih setia mendengarkan, dengan satu tangannya yang masih terus mengelus rambut skyla. Kalian tau? Bahkan saat ini alvin masih setia berdiri di samping skyla.
"Anak keempatnya yang perempuan bernama Teresskya Fransisca Harder yang berusia 17 Tahun hanya beda selisih bulan dengan adriano--- Dan yang terakhir anak kelimanya yang hilang, bernama---" Lagi dan lagi skyla menjeda ucapaannya.
"Treeskyla Francisca Harder!"
•••••
Skyla menatap dalam manik mata biru gelap milik alvin yang begitu tenang. Sedangkan, Alvin berusaha keras untuk menekan amarahnya yang begitu membakar dalam dirinya.
Harder sialan!
Lihat saja Alvin tidak akan memberi ampun jika keluarga itu mengusik ketenangannya.
"Aku merasa jika nama anak kelimanya hampir sama seperti namaku" gumam skyla.
Alvin tersentak dengan gumaman skyla yang terdengar olehnya. Ia mengadahkan kepalanya lalu memejamkan matanya dengan erat seakan mengusir rasa amarahnya yang berada di puncak kepalanya. Tidak! Dirinya tidak boleh hilang kendali di hadapan skyla.
Hembusan nafas keluar dari mulut alvin, ia membuka matanya lalu menatap skyla dengan lembut.
"Jelas berbeda sayang kamu Ashskyla Duke Javanier bukan Treeskyla! Dan itu jelas berbeda mungkin saja nama 'skyla' nya yang sama namun kamu dan dia berbeda!"
"Sebaiknya kita tidur princess! Ini sudah larut malam! Besok kau kembali sekolah bukan?" Lanjut alvin.
Ucapan Alvin membuat skyla menatap kearah jam yang berada di komputernya. Matanya terbelalak seketika, ia langsung mengetik komputernya dengan cepat dan seketika komputer itu mati total.
Sykla merentangkan kedua tangannya di hadapan Alvin yang langsung di sambut oleh Alvin, pria itu menggendong skyla seperti bayi koala.
Skyla melilitkan kedua kakinya di pinggang Alvin dan kedua tangannya memeluk erat leher alvin dengan kepala ia sembunyikan di lekukkan leher pria itu.
Alvin keluar dari ruangan tangannya mengelus punggung skyla dengan lembut. Tak lama hembusan nafas skyla terdengar di telinganya.
Lemari berputar 180° kearah Walk In Closet milik skyla, Alvin melangkahkan kakinya keluar dari lemari dan pintu lemari itu tertutup dengan sendirinya.
Sesampai di kamar skyla, alvin langsung meletakkan tubuh mungil adik kesayangannya di tengah kasur besar itu.
"Nice dream my princess!"
Setelah mengucapkan kalimat itu Alvin langsung mendaratkan kecupan hangat di kening skyla, lalu melangkah keluar kamar skyla menuju kamarnya yang berada tepat di depan kamar adiknya.