Brak!
Gebrakkan meja membuat skyla terlonjak kaget.
"Astaga!" Pekik skyla kaget.
Ponsel yang masih berada di berada di telinganya, segera ia jauhkan karna terkejut. Lalu menempelkan ponselnya kembali.
"Princess are you okay?" Tanya alvin diseberang sana dengan nada khawatir.
"Yeah! I'm fine babe!" Jawab skyla lembut menenangkan alvin.
Skyla menatap enam orang di hadapannya dengan sebelah alis yang terangkat.
"Aku tutup sambungannya!" Ucap skyla lalu menutup sambungan panggilannya.
"Maaf siapa ya?" Tanya skyla bingung.
Dua laki-laki menatapnya dengan datar, sedangkan dua laki-laki lainnya menatap skyla dengan genit. Dan dua gadis cantik menatap skyla dengan angkuh.
"Ngapain lo duduk di meja kita?!" Ucap salah satu gadis yang sedang bersedekap dada dengan angkuh.
Skyla menatap gadis itu, baju yang kekecilan, rok yang setengah paha, dan sepatu putih yang mahal. Wajahnya cantik dengan bola mata hitam yang bulat, rambutnya yang panjang sebahu dengan ujungnya berwarna hijau toska.
Satu yang ada dipikirannya saat ini. Apakah boleh rambut diwarnai? Jika boleh skyla akan pergi kesalon dan mewarnai rambutnya yang berwarna gold ini menjadi blonde dengan ujungnya berwarna pink. Ah membayangkannya saja skyla ingin langsung pulang dan merengek kepada alvin.
"Emang disini rambut boleh di warnain?" Tanya skyla yang tidak nyambung dan begitu polos.
Semua murid di kantin yang hening melihat segerombolan orang berkuasa itu langsung menatap skyla dengan tatapan tak percaya, bahkan gemas melihat skyla yang begitu polos.
'Ih itu anak lucu banget!'
'Anjai gemes banget gue!'
'Bawa pulang karungin boleh ga sih?'
'Anaknya siapa sih anjai polos banget!'
'Dia engga tau ya kalo di depannya ini Genk Swaq Friends?'
'Sok polos banget najezzz!'
'Iri bilang bos!'
Bisik-bisik murid yang mulai terdengar. Seketika hening saat suara, ah ralat! lebih tepatnya teriakkan itu menggema.
"Diam!"
Gadis rambut sehabu itu menatap skyla dengan sinis. "Heh! Anak pembantu kaya lo itu engga pantes duduk di kantin! Makanannya aja mahal gimana mau bayar? Ngemis dulu sana!" Ucap gadis itu dengan tatapan menghina.
Skyla menatap gadis itu dengan bingung. 'Memangnya siapa yang anak pembantu? Bukannya dirinya anaknya ayah?' Batinnya.
"Siapa yang anak pembantu? Perasaan aku anak ayah deh!" Ucap skyla dengan polosnya.
Seketika tawa menggema di kantin, semua mata menatap skyla dengan tatapan berbeda-beda. Tapi tidak dengan kedua laki-laki yang sedari tadi hanya diam menatap skyla.
Gadis di samping rambut sebahu itu terkekeh sinis. "Lo udah anak pembantu masih aja ngelak! Iya lo anak ayah lo yang supir itu kan!"
"Emangnya kalo ayah aku supir kamu yang ngasih makan? Engga kan?!" Ketus skyla kesal.
"Ada apa ini?" Tanya seseorang yang baru saja datang dengan nampan berisi makanan.
Skyla mengangkat bahunya acuh. "Aku engga tau tiba-tiba ada orang dateng gebrak meja marah-marah. Padahalkan aku engga salah apa apa dinda!" Adu skyla dengan wajah cemberut yang begitu imut.
Semua mata masih manatap perdebatan. Lagi dan lagi kantin kembali rusuh dengan tingkah skyla yang begitu imut.
'Astaga anak ini kapan sih engga ngegemesin!'
'Walah anjai! Pengen gue karungin bawa pulang sumpah!'
'W culik juga nih anak!'
'Iuhh! Ternyata dia anak pembantu najis!'
'Sok imut anak pembantu!'
'Apaan sih lebay banget anak pembantu!'
Yah! Begitulah bisikkan para murid dikantin. Skyla menatap satu persatu orang yang berada di hadapannya. Tatapannya jatuh pada mika yang sedang bersedekap dada dengan wajah yang di angkat tinggi-tinggi.
'Angkuh sekali! Drama yang bagus! Kita lihat sampai mana dia bertindak!'
"Mika!" Panggil gadis rambut sebahu yang tidak skyla ketahui namanya. Lagi pula untuk apa mengetahui namanya? Tidak penting sama sekali.
Mika yang di panggil langsung melangkah mendekat kearah gadis rambut sebahu itu. Kini berhadapan dengan skyla yang menatapnya santai seakan tidak terjadi apa-apa.
"Urus tuh asisten lo! Gue muak liatnya! Lakuin apa yang musti lo lakuin sebelum lo masuk kedalam Genk kita!" Perintahnya.
Mika menganggukkan kepalanya. Lalu berjalan kearah meja skyla. Merampas air putih lalu menyiramkan kearah wajah skyla.
Byur!
Skyla menganga tak percaya. Ia menatap mika dengan kesal. Semua murid di kantin diam dan tak berkutik. Memang siapa yang berani dengan Swaq Friends? Mereka segerombolan most wanted sekolah yang berkuasa dengan kekuasaan orang tuanya. Bukan hanya wajahnya yang cantik dan tampan, genk ini juga kerap membully anak-anak yang berada di bawah mereka.
Plak!
Satu tamparan mendarat di pipi mika. Bisa tebak siapa yang melakukan? Yang pasti bukan skyla tapi dinda.
"Cukup! Lo anak baru disini! Jaga sikap lo sama skyla! Lo siapa emangnya bisa berbuat semena-mena?!" Bentak dinda dengan wajah merah karna amarah.
Skyla hanya diam, menatap keributan ini dengan kepala yang berdenyut pusing.
"Heh! Maksud lo apa! Anak beasiswa kaya lo engga berhak nampar temen gue! Gue bisa aja cabut beasiswa lo!" Bentak gadis yang berambut sebahu itu.
Skyla yang sudah jengah dan kepalanya semakin berdenyut itu mulai mengeluarkan suara.
"Cukup!" Teriak skyla sebelum akhirnya terjatuh kemudian gelap seketika.
••••••
Brak!
Gebrakan meja membuat beberapa orang dengan berpakaian serba hitam itu terlonjak kaget dan membuat beberapa pria berbadan besar seketika pucat saat melihat wajah tuan nya yang begitu merah karna amarah yang sudah di ujung tanduk.
"Bagaimana bisa?!" Teriaknya menggema di ruangan mewah itu.
"Maafkan kami yang lalai menjaga nona, tuan!"
"Bodoh! Kalian Bodoh! Bagaimana bisa kalian kecolongan?!" Bentak pria itu.
"Ma--af tuan" cicit salah satu pria berbadan besar yang memiliki tato di sekitar lehernya.
"Sialan! Awasi terus gadis sialan itu! Jangan gegabah! Biarkan dia memainkan permainan ini sampai waktunya tiba!" Seringai iblis mulai muncul di wajah tampannya.
Alvin, pria itu menatap berang anak buahnya. Bagaimana tidak? Ia mendapatkan kabar jika adik kesayangannya pingsan saat dikantin. Apalagi saat tau siapa penyebabnya, membuat darahnya mendidih seketika.
Lihat saja dirinya akan menghancurkan siapa pun yang telah menyakiti adik kesayangannya. Iblis yang tertanam dalam kegelapan akan muncul kedalam dirinya saat seorang kucing mengusik seekor singa yang tertidur.
Murka? Tentu saja! Sial! Rasanya saat ini dirinya ingin menghabisi mereka semua yang telah menyakiti adik kesayangannya.
"Kita lihat saja siapa pemenangnya? Setan atau iblis?!"