Hari semakin sore, mereka pun pulang dari danau mengantarkan para cewek ke rumah nya.
Seperti sekarang raisa yang akan d antarkan pulang oleh danu.
Tapi danu malah berhenti di depan cafe.
"Kok berenti disini" tanya raisa heran
"Gue laper"
"Tapi aku gak laper"
"Siapa yg nawarin lo"
"Ih ngeselin"
Raisa pun turun dari motor dan melepas helm nya. Dan mengikuti danu masuk ke dalam cafe.
Mereka duduk di bangku pojok dekat jendela yg tembus pada halaman parkiran. Setelah duduk, pelayan pun datang dengan membawa daftar menu.
"Silahkan di pilih kak" ucap pelayan itu dengan sopan
"Roti bakar extra keju , coffe late. Lo?" Tanya danu
"Aku samaain aja deh. Minumnya teh manis"
"Saya ulangi ya kak, roti bakar extra keju 2, coffe late dan teh manis. Ada lagi?"
"Udah" jawabnya berbarengan
Sambil menunggu pelayan datang, mereka hanya diam dengan pikiran masing masing. Raisa memainkan ponsel nya.. sedangkan danu sibuk dengan lamunan nya. Sesekali dia melirik raisa..
Cantik.. eh apaan sih gue batin danu
"Ini kak pesanannnya"
"Iya makasih" jawab ramah raisa
Pelayan itu pun pergi
"Selamat makan danu"
"Hm"
Mereka mulai memakan makannanya tanpa ada yg berbicara.
Disisi lain di rumah raisa . Bunda nya sangat khawatir, tidak biasanya raisa pulang larut seperti ini.
"Aduh rais mana sih, kok belum pulang juga. Mana hp nya gak aktif lagi"
"Bu, non rais belum pulang juga ya?" Tanya bi inah
"Iya ni bi, rais belum pulang juga, mana udh larut gini"
Brum brum
"Bu itu non rais"
"Ah iya rais, pulang sama siapa dia?"
Bunda pun keluar rumah saat mendengar suara motor.
"Aduh rais.. kenapa baru pulang kamu, bikin bunda khawatir aja sih. Mana hp kamu gk aktif lagih" omel bundanya
"Heheh bunda.. maaf bunda hp rais mati. Trus tdi abis jalan dulu sama temen"
"Iya udh gak papa, ouh iya kamu dianter siapa ini, ganteng banget" tanya bunda kpda raisa. Dan melihat ke arah danu yg daritadi diam.
"Temen bun"
"Makasih ya udh anter rais"
"Iya tan sama2. Maaf ya tan gara2 main nya terlalu lama. Raisa jdi pulang larut gini" jawab danu dengan sopan.
"Iya gak apa apa kok, lain kali jangan sampai larut gini ... tante jadi khawatir."
Danu hanya menggangguk dengan penuturan bunda raisa.
"Oh iya. Nama kamu siapa ganteng"
"Danu tante"
"Nama nya bagus sama kaya orangnya" kekeh bunda
"Bunda" tegur raisa
"Kalau gitu saya pulang dulu ya tante. Udh mau malam juga." Pamit danu
"Oh iya.. sekali lagi makasih ya danu, sering sering kesini ya"
"Iya tan. Saya pamit."
"Kamu hati hati dan" ujar raisa
Danu hanya menggangguk dan mulai memundurkan motor nya. Setelah itu pergi meinggalkan rumah raisa.
"Ehkhem. Bunda bilangin ah sama ayah. Kamu d anter cowok.." goda bunda
"Ih bunda apaan sih.. itu temen kali"
"Emang temen. Emng bunda bilang apa"
"Ih bunda.. udh ah.. rais mau masuk"
.
.
.
Perjalanan pulang.. danu tiba tiba di hadang oleh segerombolan geng motor. Danu pun berhenti dan di depan nya ada dua motor yg menghadangnya.
"Mau apa lo?" Tanya danu dengan raut datarnya.
"Wait wait.. gue cuma mau sesuatu dari lo" ujar alex
Sebelah Alis danu terangkat.
Alex bendekat ke arah danu dan membisikkan sesuatu.
"Gue mau raisa putri" bisik alex
Membuat danu mengepalkan kedua tangannya.
"Apa hubungannya sama raisa?" Tanya danu
"Ada. Mungkin dia akan jadi alat gue buat bales lo"
"Gak jelas"
"Liat aja nanti, gue bakal bikin permainan yg sangat bagus" ucap alex
Setelah mengatakan itu, alex pergi bersama semua anggota geng nya.. meninggalkan danu yg diam memikirkan perkataan alex.
.
.
.
.
Setelah membersihkan badannya. Raisa duduk di sisi ranjang dengan menyisir rambut yg masih basah.. hp nya tiba tiba bergetar di atas nakas. Menampilkan nama wina sahabat bawelnya itu
Wina
Raisa.. gimana tadi di anter sama danu??
Me
Biasa aja
Wina
Ih.. kok biasa ja sih
Me
Terus aku harus bilang apa?
Wina
Ceritain dong gimana aja gituh.. da adegan romantis romantisnya gak?? Aduh gue kepo nih
Me
Apaan sih win,
Tadi tuh cuma makan doang kok di cafe
Setelah makan ya udah pulang
Gak ada acara romantisnya
Wina
Serius makan bareng?
Ih cute banget sih si danu
Raisa hanya tersenyum. Cute dari mananya coba. Masa makan barenga aja cute.
Me
Ya ampun win, berlebihan bnget deh
Wina
Terserah lo deh yg penting menurut gue itu tuh cute.
Gue bakal doain lo jadian sama dia
Raisa tidak berniat membalas celotehan wina yg semakin halu menurutnya. Dia meletakkan hp nya kembali ke atas nakas.. dan bersiap untuk tidur.
.
.
.
.
Malam ini danu tidak berniat pulang ke rumah. Karena dia malas untuk bertemu dengan papah nya yg selalu memarahi dirinya. Malam ini danu datang ke basecame elang... dengan raut wajah dingin dan datarnya.
"Wow lo kesini?" Tanya rama
"Menurut lo" jawab danu sinis
"Yaelah biasa aja kali"
Danu pun duduk di dekat bagas.. karena hanya bagas yg menurutnya tidak berisik tidak seperti rama yg selalu mengoceh..
"Lo darimana aja" tanya bagas
"Anter raisa"
"Oh"
"Lo kenapa dan?" Tanya bagas. Karena dia tau kalau danu sedang memikirkan sesuatu.
"Gue tdi dihadang geng nya alex." Jawab danu
"Wah wah.. si alex berani ya dia hadang lo, tpi lo ga ppa kan dan. Ada yg luka?" Cerocos rama
"Gak"
"Ngapain dia hadang lo?" Tanya bagas serius
"Dia ngancem mau berbuat sesuatu sama raisa"
"Loh kok jdi bawa bawa raisa sih dan?" Tanya rama bingung
"Karena dia lagi deket sama danu oon" jawab bagas
"Emng lo deket sama raisa dan?" Tanya rama kepo
"Gak. Dia ngancem gitu karena liat gue sama raisa. Dia nyangka raisa itu cewek gue". Jelas danu.
"Ancaman alex gak pernah main main dan, dia pasti nekat."
"Gue tau"
"Menurut gue. Kayanya lo harus lebih deket sama raisa deh. Supaya raisa aman dan mungkin lo bisa lebih deket sama dia dan. Gue tau, lo pasti suka kan sama dia.?" Ujar bagas
"Apaan si lo, gue gak suka sama dia"
"Dan dan. Udh berapa lama sih kita bareng bareng. Gue tau apa yg lo rasain dan"
"Iya dan pikirin baik baik" timpal rama
Danu merenungkan ucapan bagas yg harus menjaga raisa. Karena mungkin setelah ini raisa tidak akan aman.
Danu pusing memikirkan semua ini..
Menjadikan raisa pacarnya
Ancaman alex
Alex orang yang nekat
Suka raisa
itu yg sekarang danu pikirkan
.
.
Hari ini adalah hari senin, dimana para siswa siswi SMA Bangsa akan melaksanakan upacara bendera setiap hari senin. Dan ini membuat cemas Raisa, karena dia tidak membawa topi.
"Aduh aku lupa bawa topi nih" cemas raisa
"Gimana dong, gue cuma bawa satu nih" ucap wina
"Beli aja d koperasi" timpal santi
"Aduh gak keburu kalau harus beli dulu mah san" jawab raisa
"Nanti lo d hukum loh ra" kata santi
Keributan itu pun di dengar oleh danu yg berbaris di sebelah raisa.
Danu melepas topi nya dan memakaikannya kepada raisa.
"Pake" ucap danu sambil memakaikan topi pada raisa
"Eh , trus kamu?" Tanya raisa sedikit terkejut
"Gue udh biasa d hukum"
"Tapi.."
"Danu, kamu tidak memakai topi. Maju kedepan" omongan raisa terpotong oleh bu wida.. guru pengawas yg terkenal killer itu.
Danu pun maju kedepan dengan santai dan tidak lupa wajad datar dan dinginnya.
Kasian danu, dia di hukum gara2 aku batin raisa merasa bersalah.
.
.
.
Skip*
Setelah selesai upacara murid muris pun masuk ke kelas masing masing.. untuk memulai jam pelajaran.
"Jadi anak anak . Di pelajaran bahasa indonesia ini.. ibu akan memberikan tugas bernyanyi. Dan ibu sudah menyiapkan nama siswa untuk dijadika contohnya. Yaitu raisa dan danu." Jelas bu yani
Penjelasan bu yani pun membuat raisa dan semua kelasnya terkejut. Berbeda dengan danu, dia hanya menunjukkan wajah dinginnya itu.
"Ra. Ini bakalan seru" bisik wina
"Apaan sih"
"Akan ada pendekatan nih" timpal santi
Raisa hanya diam dengan godaan sahabat nya itu.
"Cielah dan, lo duet tuh sama princess lo" goda rama
"Ini awal lo deket sama dia dan" timpal bagas
"Hm"
Apa gue harus ya batin danu.
Kring kring kring
"Ya sudah. Bel sudah berbunyi. Silahkan kalian istrirahat. Dan untuk danu dan raisa. Kalian persiapkan ya untuk minggu depan" ucap bu yani
"Iya bu" jawab raisa
"Kalau gitu ibu permisi"
Bu yani pun keluar kelas. Dan semua murid pun ikut keluar menuju kantin untuk makan..
"Kalian duluan aja. Aku mau ke perpus dulu." Ucap raisa
"Yaudah kita duluan ya ra" jawab santi
Raisa menggangguk
Raisa berjalan menuju perpustakaan..di tengah perjalanan menuju perpustakaan, tiba tiba bahu raisa tersenggol, dan itu membuat raisa hampir terjatuh.
"Aduh"
"Eh sorry sorry.. gue gak sengaja" ucap cowok itu
"Iya gak papa kok"
"Bener lo ga papa?"
"Iya"
"Nama lo siapa? Nama gue angga gue kelas 12 IPS 1" cowok itu menjulurkan tangan nya.
"Raisa kelas 12 IPA 2" menyambut uluran tangannya.
"Lo mau ke perpus ya?"
Raisa hanya mengangguk
"Oh.. ya udah gue duluan. Bye" pamit angga
Setelah angga pergi, raisa melanjutkan tujuannya ke perpustakaan.
Dibalik tembok ada seorang laki laki yg menyaksikan itu semua dengan tangan mengepal menahan emosinya.
.
.
.
.
"Si danu mana. Lama amat ke toilet juga" cari rama
"Gak bakalan nyasar juga kali" timpal bagas
"Eh wina.. duduk sini yu sama gue" ucap rama pada wina yg sedang mencari tempat duduk.
"Emng boleh?" Tanya wina
"Boleh dong. Apapun untuk wina" gode rama dengan mengkerlingkan sebelah mata nya.
"Ya uda deh.. yu san duduk" wina pun duduk d sebelah rama. Dan santi di sebelah bagas.
"Ngapain lo duduk d sebelah gue?" Sinis bagas
"Suka suka gue" cuek santi
"Pindah sana"
"Lo aja"
"Ngeselin lo jadi cewek"
"Bodo"
"Lo..."
"Udah udah.. pada berantem ni orang.. cepet pesen" lerai rama
.
.
.
Bel pulang sekolah berbunyi para siswa dan siswi mulai pulang.
Berbeda dengan raisa yg masih belum pulang, dia sedang menunggu angkutan umum..
Tin tin
Suara klakson motor membuat raisa menengok ke arah suara itu. Raisa mengerutkan keningnya.. siapa pikir raisa
"Hai raisa. Lo masih inget gue?" Sapa pria itu
"Ah iya angga kan"
"Iya. Lo mau pulang ya?" Tanya angga
"Iya. Aku lagi nunggu angkot, tpi belum ada" jawab raisa
"Bareng gue aja, kayanya rumah kita searah deh" tawarnya
"Gak usah. Aku nunggu angkot aja" dengan senyum canggungnya
"Udh ga papa.. ayo bareng gue"
"Eumm.."
"Raisa bareng gue" ucap laki laki d belakang raisa. Raisa pun menengok ke belakang. Danu . Iya itu danu.
"Loh gak bisa dong. Gue yg ngajak raisa pulang duluan" cegah angga
"Tpi dia ada tugas kelompok bareng gue" ucap danu "yaudah ayo balik" lanjutnya menarik tangan raisa dan meninggalkan angga yg masih terdiam disana dengan menahan amarahnya.
"Awas aja lo"
.
.
.
.
Raisa pun hanya pasrah d tarik oleh danu menuju parkiran..
"Pake" danu menyerahkan helm berwarna hitam itu ke raisa
"Kita mau kerja kelompok dimana dan?" Tanya raisa
"Rumah gue"
"Hah rumah kamu?" Kaget raisa
"Kenapa?"
"Hah enggak kok"
"Yaudah cepet naik"
Danu pun memakai helm nya dan menyalakan mesin motor. Raisa naik ke dengan memegang pundak danu.
Setelah merasa raisa sudah duduk dengan benar. Danu mulai melajukan motornya dengan kecepatan rata rata.. dan membuat raisa kaget dan tidak sengaja memeluk pinggang danu.
"Ih danu pelan pelan" teriak raisa
Danu tidak menjawab.. dia tetap saja melajukan motornya tanpa mendengar teriakan raisa, dan tanpa disadari danu tersenyum sangat tipis. Saking tipisnya, senyum itu tidak terlihat.
20 menit perjalanan dari sekolah menuju rumah. Danu dan raisa sampai dengan raisa menekuk wajahnya kesal, gara gara danu mengendarai motornya sangat kencang. Raisa pun turun dari motor sambil melepaskan helm nya
"Ngeselin banget sih, mau ngajak mati ya? Bawa motor ngebut gitu.. bahaya tau" omel raisa
"Lebay lo" cibir danu sambil memasuki rumah
"Ih tungguin" raisa mengejar danu memasuki rumah yg sangat mewah itu. Bahkan bisa di sebut dengan istana.

Danu membuka pintu, saat danu membuka pintu dia di sambut oleh 2 adik kembar tidak identiknya itu dengan heboh
"Abang" suara cempreng seni adik perempuan nya itu sambil berlari memeluk danu.
"Hati hati de"
"Bang danu" panggil adik laki laki seno yg ikut memeluk danu
"Aduh seni kangen banget sama abang"
"Kaya gak ketemu berapa hari aja udh kangen abang" jawab danu
"Iya seno juga kangen tau bang"
"Lebay banget sih kalian"
Raisa hanya memperhatikan interaksi ketiga kakak beradik itu dengan senyuman yg sulit diartikan. Raisa takjub melihat kasih sayang antara mereka.
Ternyata danu hangat juga kalau sama kedua adik nya batin raisa
"Kamu udh pulang bang" saut rita mamah danu datang dari dapur . Danu menyalami tangan rita.
"Eh bawa siapa nih abang, cantik banget" goda mamahnya
"Temen" jawab danu
"Hai sayang.. nama kamu siapa" sapa rita
"Raisa tante" jawab raisa sambil menyalami tangan rita dengan ramah di tambah dengan senyum manis raisa
"Nama nya bagus.. sama kaya orangnya. Kamu pacarnya danu?"
"Mah" tegur danu
"Eum saya temen sekelasna danu tan, kebetulan kita mau kerja kelompok" jawab raisa sopan
"Oh kirain pacar danu, soalnya danu gak pernah bawa bawa cewek ke rumah. Kamu itu orang pertama yg di bawa danu loh kesini" kekeh rita
Raisa hanya tersenyum canggung. Dia bingung harus menjawab apa.
"Yaudah tante buatin minum dulu kalau gitu" rita pamit ke dapur untuk membuatkan raisa minum
Tiba tiba seni menghampiri raisa dan mengajak berkenalan.
"Hai kakak cantik. Kenalin nama aku seni."
"Hai juga seni, nama kaka raisa."
"Aku seneng bisa kenal sama kaka, berarti aku bakal punya temen cantik dong. Disini kan aku sendiri cantiknya, karena bang danu sama bang seno mereka ganteng. Sekarang aku punya temen cantik." Celoteh seni dengan antusias membuat raisa gemas dan mencubit pipi gembul seni.
"Kamu lucu banget sih"
"Aku emang lucu dan cantik ka" mereka berdua tertawa. Tanpa sadar danu tersenyum melihat pemandangan yg sangat membuat hatinya menghangat.
"Ehem. Cie abang liatin kak raisa sambil senyum senyum lagi" goda seno yg sedari tadi memperhatikan danu.
"Apaan, udah kamu masuk sana.. abang mau mulai belajar nya nih" usir halus danu
"Bilang aja mau pacaran"
"Anak kecil dasar"
"De, ayo kekamar.. abang udh ngusir kita nih" ucap seno menarik seni.
"Yaudh yu, kakak cantik. Seni ke kamar dulu ya. Kapan kapan kita main lagi"
"Iya kapan kapan kita main" balas raisa tersenyum
"Dadah kakak"
Seni dan seno sudah masuk ke dalam kamar mereka. Di ruang tamu hanya ada raisa dan danu dengan suasana canggung.
"Kita mulai dari mana dan?" Tanya raisa
"Pilih lagu"
"Mau lagu apa?"
"Apa aja yg lo bisa, gue yg main gitar"
"Oke"
Raisa mulai mencari lagu yg akan dia nyanyikan nanti, dan danu dia sibuk dengan game d hp nya.. dan itu membuat raisa kesal. Bisa bisanya dia bersantai seperti itu.
Raisa pun mengambil hp danu dan itu membuat danu melihat ke arah raisa.
"Ih danu jangan main game, bantuin cari lagu kek. Eh malah main game lagih"
"Balikin hp gue"
"Gak mau"
"Balikin"
Raisa menggelengkan kepala tanda tak mau. Dan menyembunyikan hp nya di belakang punggungnya. Danu pun beranjak dari duduk nya dan menghampiri raisa untuk merebut kembali hp nya.. dan saat akan mengambil hp nya.. tidak sengaja danu memeluk raisa karna posisi hp danu ada d belakang raisa.. mata mereka saling bertemu..dan itu membuat raisa jantungan.