Di dalam kamar raisa telah selesai membersihkan diri. Dia sudah memakai setelan baju tidur hello kitty dengan rambut yg di gerai karena masih basah. Raisa berjalan menuju meja belajar untuk mengerjakan tugas . . Tiba tiba dia ingat dengan sesuatu.
"Bukan nya besok itu jadwal bu yani ya?. Berarti besok aku tampil nyanyi dong sama danu, kok bisa lupa ya. Aku harus kasih tau danu dulu mungkin dia lupa juga."
Raisa pun mengambil hp nya dan mencari nama danu di kontaknya. Setelah menemukan nama danu raisa menekan tombol hubungi.
.
.
.
Disisi lain danu sedang menonton film horor bersama keluarganya.
"Ih itu serem" ucap seni sambil menutup mata dengan kedua tangannya
"Serem mah jangan ikutan" ucap seno
"Kan aku juga mau ikut nonton"
"Udah udah. Itu gak kedengeran suara film nya kalau kalian berdua berantem terus" lerai rita mamahnya
Sedangkan danu dan irfan hanya diam menikmati film nya. Tiba tiba hp danu bergetar di atas meja, mengalihkan fokus mereka yg sedang menonton.
Drt drt
"Siapa tuh" ucap seno kepo yg akan mengambil hp danu.
"Apaan sih kepo" ucap danu mengambil cepat hp nya dan melihat siapa yg menelponnya,
Raisa.
"Aku angkat telpon dulu" ucap danu dengan berjalan menuju halaman depan.
"Hallo" sapa raisa disebrang sana
"Hm"
"Danu aku mau ngasih tau kamu, kalau besok ituh jadwal prlajaran bu yani"
"Trus"
"Ih kok terus" ucap nya kesal
"Ya trus apa? Gue gak tau"
"Hah!! Kok gak tau. Besok kan kita harus tampil nyanyi buat contoh pelajaran bu yani"
"Oh"
"Oh doang? Ngeselin" ucap raisa dengan sangat sangt kesal
Danu hanya terkekeh dengan ucapan raisa. Mungkin sekarang dia sedang kesal padanya.
"Iya gue inget. Tenang aja."
"Tuh kan ngeselin. Yaudah kalau inget. Aku cuma ngasih tau taku kamu lupa"
"Hm"
"Yaudah aku tutup telponnya. Bye" ucap raisa mematikan sambungan telponnya
Danu hanya memandang hp nya dengan tersenyum lalu masuk kedalam rumah untuk melanjutkan menonton.
"Siapa bang?" Tanya seno penasaran
"Anak kecil gak boleh tau" jawab danu mengacak rambut seno
"Jangan jangan kak raisa lagih" timpal seni
"Siapa raisa?" Tanya papah
"Pacarnya abang" jawab seni
"Sok tau" ucap danu datar
"Apa bner danu?" Tanya papah serius
"Bukan pah. Seni ngaco"
"Kenalin sama ppah dong" goda papah
"Iya nih pah, waktu itu juga pernah ke sini" tambah mamah
"Wah masa? Papah gak tau loh"
"Kalian apaan sih"
"Cie abang" goda seno.
"Besok d bawa bang raisa nya kesini. Kita makan malam bareng" ucap mmah
"Mmh apaan sih, dia itu bukan siapa siapa aku. Dia cuma temen"
"Nanti juga demen ya pah" tanya mamah pada papah
"Iya. Kaya mamah kamu dulu. Ceritanya gak suka sama papah, tapi sekarang malah cinta banget sama papah"
"Ih papah ya yang suka sama mamah. Bukan mamah duluan"
"Ya mamh lah yg suka sama papah duluan"
"Kok jdi debat sih. Danu masuk aja. Udah malem" ucap danu meninggalkan mereka
"Seno sama seni juga mau ke kamar" si kembar pun berlari menuju kamar mereka.
"Kok kita d tinggal ya pah"
"Gak papa mah mending kita lanjut nonton aja. Biar romantis."
"Ih papah genit"
.
.
.
06.15
Raisa sudah rapi dengan seragam sekolah, rambut yg digerai dengan bandu kupu kupu yg menambahkan keimutannya. Raisa tersenyum melihat cermin yg menampakkan dirinya. Senyumnya memudar ketika mengingat nama Danu. Semalam dia terus memikirkan perasaannya kepada danu, dia merasa aneh dengan sikap danu padanya, yg akhir akhir ini sering mengantar jemput dirinya. Apa danu menyimpan perasaan sama dengannya. Raisa sudah memantapkan hatinya pada danu. Tpi dia belum tau apa perasaan danu padanya sama?. Suara ketukan memudarkan semua pikirannya.
Tok tok tok
Raisa pun membuka pintu dan menampakkan bi inah
"Iya bi"
"Non rais sarapan dulu, abis itu berangkat. Soalnya non rais selalu lupa sarapan"
"Hehe iya bibi tau aja kalau rais selalu lupa sarapan"
"Yaudah bibi kebawah duluan"
"Eh tunggu bi, bunda sama ayah udh berngkat ya?"
"Iya non udah dari tadi subuh"
"Oh ya udah bi"
Bi inah pun pergi. Memang bunda dan ayah nya sudah memberi tahunya bahwa mereka akan pergi ke surabaya untuk menjenguk nenek nya yang sedang sakit. Raisa pun mengambil tasnya dan turun menuju meja makan.
"Bi, rais sarapan roti aja"
"Gak sama nasi aja non?"
"Gak ah."
Setelah selesai sarapan raisa berpamitan pada bi inah untuk berangkat sekolah.
Tiba tiba di gerbang sudah ada seseorang yang menunggunya . . Di adalah
"Angga?"
"Eh ra"
"Kamu ngapain disini?" Tanya raisa pada angga
"Gue sengaja jemput lo"
"Hah. Tpi . ."
Sebelum raisa selesai menjawab angga sudah menarik tangan raisa untuk masuk ke dalam mobilnya
"Ayo. Nanti telat"
"Eh tapi kan"
"Udah gak ada tapi tapian"
Raisa sudah masuk ke dalam mobil dan angga pun masuk ke dalam mobil lalu melaju menuju sekolah.
Sesampainya disekolah para siswi rempong berbisik. Melihat raisa keluar dari mobil angga.
"Liat deh. Kemarin aja sama danu eh sekarang sama angg"
"Cabe banget yah"
"Kak raisa kok sama ka angga?"
"Ih gak cocok banget sih sama angga. Lebih cocok itu sama danu"
Begitulah bisik bisik para siswi ada yg berkomentar positif dan banyak pula yg berkomentar negatif. Beberapa menit kemudian danu datang dan memarkirkan motornya di sebelah mobil angga. Raisa mun melihat danu yg melepas helm nya. Tatapan mereka bertemu.. dan setelah itu raisa melihat ke arah suara yg memanggilnya
"Raisa" panggil santi
"Kok lo bareng sama angga" tanya wina
"Iya tdi gue jemput dia" bukan raisa yg menjawab tapi angga sendiri yg menjawab
Raisa hanya diam memandangi danu yg berjalan menuju kelas seorang diri .
"Eh danu tunggu woy" teriak rama
"Ngapa tuh danu" ucap bagas heran
"Cemburu kali gebetannya di star duluan sama orang"
"Mungkin"
"Eh kamu tdi bilang apa? Danu cemburu sama raisa?" Tanya wina penasaran
"Iya. Si danu kan suka sama raisa" jawab rama
"Ih kiyuttt"
Raisa yg mendengar itu pun hanya mengulum senyum. Apa bener danu cemburu padanya.. ah raisa ingin terbang rasanya.
"Ra gue duluan ya" pamit angga
"Eh iya. Makasih ya"
"Iya sama sama" ucap angga mengacak rambut raisa lalu pergi dan Raisa yg diperlakukan seperti itu kaget.
"Cie raisa.. mau pilih mana nih? Si dingin Danu apa si manis Angga" goda wina
"Eum.. apaan sih" raisa salah tingkah
"Salting lo" timpal santi
"Ekhem" dehem bagas
"Ih kalian apaan sih. Udah ah ayo masuk kelas" raisa meninggal kan mereka yg terus saja meledekinya. Wina dan rama pun bergandengan menuju kelas. Ketika santi berjalan tangannya di tahan oleh bagas.
"Gue mau ngomong dulu sama lo"