Raisa berlari untul membantu santi .. tiba tiba ada seseorang yg membawa kayu yg akan memukulkan itu kapda raisa..
"Raisa awass" teriak wina
"Ra minggir" teriak santi
Raisa pun menoleh ke belakang dan . . . . .
.
.
.
Raisa hanya memejamkan matanya setelah mendengar teriakan wina dan santi dia tidak merasakan apa apa. Yg dia rasakan hanya kehangatan.
"Akhirnya lo selamat" sebuah bisikan membuat raisa membuka matanya dan . . .
"Danu" lirihnya
Raisa menatap danu dengan mata yg berkaca kaca.
"Lo diem di sini gue gak papa" ucap danu meyakinkan raisa
Danu membalikkan badannya, menatap tajam pelaku yg hampir saja mencelakai raisa.
"Maju lo" tantang danu
Orang itu pun mulai melangkah maju mendekati danu dan memukul danu..
Bug
Tapi danu lebih cepat menangkis tangannya dan menendang kaki orang itu.. sehingga orang itu tumbang.
"Maju lo semua"
Semuanya maju menyerang danu, tpi mereka slah, seorang danu tidak akan kalah dengan mereka . . Dia ahli dalam hal ini.
Bug
Bug
Bug
Danu mencengkram kerah baju salah satu dari mereka.
"Siapa yg nyuruh lo?"
Laki laki itu tetap diam dengan lemah . .
Bug
"Jawab!!" Bentak danu
"Uhuk uhuk . . . A . . Lex"
Danu melepaskan cengkraman dari baju dia. Dan lelaki itu pergi mengendarai motornya.
"Dan lo ga papa" ucap bagas
"Aman"
"Jago banget lo dan, orang sebanyak itu lo lawan" heboh rama
"Biasa aja kali, lo kan tau danu kaya gimaa. Alay lo" sewot bagas.
"Ayang. . . " rengek wina
"Ayang winwin . . Kamu gak kenapa napakan? Ada yg sakit? Coba bilang sama aku?" Runtukan pertanyaan dari rama membuat wina pusing
"Ih ayang.. nanyanya satu satu dong. Aku kan jadi pusing"
"Iya iya maaf, ayo duduk sini" rama mengajak duduk wina di bangku dekat jalan itu.
"Lo ga papa" tanya bagas pada santi
"Gak" jawab santi
"Gak papa gimana? Muka lo bonyok gitu"
"Luka kecil" ucap santi berjalan dan sedikit meringis karena kaki nya terluka akibat kena tendang "stt.." ringis santi
"Apa gue bilang, lo kenapa napa tuh" ucap bagas cuek
Santi tetap berjalan dan hampir terjatuh kalau bagas tak memegangnya.
"Kalau gak bisa, minta bantuan. Sinu gue bantu" bagas membantu santi menuju mobil . .
Raisa masih terdiam memandang punggung danu yg masih membelakanginya . . Perlahan raisa melangkahkan kaki nya menuju danu.
"Kamu gak papa?" tanya raisa pelan
"Gue gak papa"
"pasti punggung kamu sakit ya. Sini biar aku liat" raisa mau menyentuh pundak danu tetapi danu menghindari
"Gak usah"
"Tapi . . "
"Gue ga papa, lo tenang aja"
Raisa menggangguk"makasih ya udh nolongin aku"
"Hm" dehem danu lalu meninggalkan raisa
"Gue cabut" ucap danh pada rama dan bagas
"Mau kemana lo?" Tanya bagas
"Urusan"
"Yaudah ti ati lo."
Danu menggagukkan kepalanya dan melajukan motornya.
"Noh. Luka lo udh gue obatin" ucap bagas
"Hm" balas santi
"Bilang makasih kek udh d obatin"
"Makasih" ketusnya
"Hm"
"San lo ga papa? Aduh muka lo yg datar plus jutek ini bonyok.. gima ini san, lo harus ke rumah sakit biar langsung d obatin muka lo" hebkh wina
"Berisik lo"
"Santi kamu gak papa kan?" Tanya raisa
"Santai ra"
"Syukur deh"
"Yaudah sekarang kalian pulang. Biar kita ikutin dari belakang" ucap rama
"Tpi kan kaki santi luka. Emng bisa bawa mobil?" Ucap bagas
"Ada aku kok. Biar aku yg bawa mobil"
"Oke. Sekarang masuk mobil"