Chereads / Danu & Raisa / Chapter 9 - Part 8

Chapter 9 - Part 8

Istirahat*

"Selese juga nih.. puyeng gue mikirin rumus gini" ucap rama

"Yaelah rumus gitu doang, lebay lo" ucap bagas

"Ye nyamber aje lo"

"Ayang, ke kantin yu.. aku laper" ucap wina mendekat ke bangku rama

"Yu yang, aku juga laper nih" rama dan wina keluar kelas menuju kantin dengan bergandengan tangan

"Dasar pasangan baru" ucap santi

"Sirik lo" timpal bagas

Tak berniat menanggapi bagas, santi pun keluar menuju kantin..

"Yeh dasar jutek" gerutu bagas mengikuti santi

Beberapa siswa d kelas tinggal sedikit hanya tersisa 5 orang termasuk danu dan raisa yg masih berada d kelas. Raisa tengah menulis catatan yg belum selesai dan danu tengah bermain game.

"Hufs.. selsai juga" ucap raisa membereskan buku dan perlatan menulisnya.

Danu yg mendengar itupun menengok ke arah raisa yg bangku mereka bersebelahan. Raisa yg akan berdiri tiba tiba melihat ke arah sebelah... dan pass di mata danu.

"Apa kamu liatin aku"

"Siapa yg ngeliatin lo"

"Itu buktinya kamu liatin aku kaya gitu"

"Geer lo" ucap danu yg lngsung keluar kelas

"Dasar cowok gak jelas"

.

.

.

.

Danu sampai d kantin dan duduk d meja kantin bergabung dengan sahabatnya.. disana sudah ada rama yg duduk bersebelahan dengan wina, maklum mereka pasngan baru jadian🤗 dan d sisi lain ada bagas yg duduk bersebelahn dengan santi. Danu pun duduk d kursi yg kosong d sebelah bagas. Raisa datang memasuki kantin .. tiba tiba ada yg menabrak raisa .. orang itu membawa mangkuk baso alhasil kuah baso itu tumpah ke tangan raisa..membuat seisi kantin melihat ke arahnya. Termasuk Danu dan yg lain.

"Aw.." pekik raisa

"Ups.. sorry, gue gak sengaja" ucap orang itu

"Ga papa kok"

"Ra.. lo ga papa kan?" Ucap santi

"Gak kok"

"Ih gak papa giman coba ra, ini merah.. tangan lo pasti melepuh ni, heh lo pasti sengaja kan" ucap wina

"Heh gue gak sengaja kali, gue juga udh minta maaf sama dia" ucap orang itu dengan tidak terima

"Gue tau lo sengaja" ucap danu datar

"Danu.. harusnya kamu percaya sama akuh" manja orang itu

"Heh arina.. kuta tau ya sifat lo kaya gimana. Lo pasti gak suka ya sama raisa karna dia lagi deket sama danu kan, ngaku lo. Cemburu ya lo?" Ucap rama

Ya orang yg menabrak raisa itu arina, dia anak 12 ips 1 yg dari kelas 10 mengejar cinta Danu.. dan sampai sekarang dia belum bisa mendapatkan danu.

"Jangan asal nuduh lo" ucap arina

"Biasanya juga gitu kok" cuek rama

"Udah udah.. gak papa kok. Ini juga gak parah parah amat" lerai raisa

"Yaudah kita ke uks aja yu ra" ajak santi

Raisa menggangguk dan pergi meninggalkan kantin menuju uks d temani santi dan wina.

Danu mendekati arina dan berkata

"Jangan macem macem lo" ucap danh dengan datar dan menunjukkan mata tajamnya. Setelah itu berjalan meninggalkan kantin di susul bagas dan rama.

"Basi lo" ucap rama melewati arina

"Ih ngeselin banget sih. Awas aja lo raisa, gue bakal jauhin lo sama danu" ucap arina.

.

.

.

Di uks*

"Pelan pelan ih ngobatinnya wina" ucap raisa pada wina.

"Ini juga pelan rais,"

"Sttt.. sakit ih"

"Katanya tdi gak papa tpi sekarang ngeluh sakit" ucap santi yg sedang duduk dengan memainkan hp nya.

"Ya kan tdi gak papa . Tpi sekarang kan sakit"

"Terserah lo aja"

"Nah selesai" ucap wina

"Makasih win"

"Oke sama sama"

"Aku mau tanya deh, perempuan tdi emngnya siapa? Kok kta rama dia ngelakuin ini karena cemburu sama danu sih" tanya raisa penasaran

"Oh.. namanya arina. Dia anak 12 ips 1, dia ituh cwek hits tau ra, cowok cowok tuh pada suka sama dia. Tapi aneh nya cuma danu yg gak suka sama dia. Sampe sampe tuh si arina ngejar ngejar danu, tapi ya danu nya ogah giti sama s arina. Padahalkan s arina cantik..ya gitu lah. Tpi s danu nya udh milih cewek lain buat pendamping hidupnya" jelas wina

"Siapa emng pendamping hidupnya?" Penasaran raisa

"Siapa lagi kalau bukan Raisa Putri"

"Ih apaan sih kamu, aku sama danu cuma temenan ya."

"Temenan masa udh jemput jemputan sih" goda wina dengan mencolek pipi kanan raisa

"Apaan sih" ketus raisa dengan pipi sudah memerah.

"Cie, pipinya merah"

"Enggak"

"Merah tuh ra" timpal santi

"Ih apaan sih kalian. Udh ah.. kekelas aja yu" ajak raisa

"Ayo"

.

.

.

Ditempat lain seorang pria tengah menelpon seseorang.

"Hallo"

"Ya" ucap orang d sebrang sana

"Hari ini lo harus jalanin rencana pertama"

"Oke."

Setelah itu, dia mematikan hp nya dan tersenyum licik.

"Gue harap rencana gue gak bakal gagal. Gue bakal buat lo gak aman.. lewat cewek yg lo sayang Danu Wijaya." Ucap pria itu

.

.

.

.

Bel pulang.. para siswa mulai berhamburan untuk pulang kerumah nya masing masing.

"Ra, lo pulang sama siapa" tanya santi

"Kayanya sendiri deh, soalnya ayah aku gak bisa jemput"

"Yaudah bareng sama gue aja" twar santi

"Kamu bawa mobil?"

"Iya"

"Yaudah aku barng kamu aja"

Raisa dan santi berjalan menuju parkiran. Suara teriakan mengalihkan mereka berdua..

"Raisa santi... tingguin gue" teriak wina yg masih berjalan d koridor bersama rama, bagas dan Danu. Santi berlari menghampiri mereka.

"Buset dah.. cewek lo berisik banget" ucap bagas

"Hehe.. itu yg bikin gue cinta sama dia gas" ucap rama dengan merangkul pundak bagas

"Sa ae lo"

Sedangkan danh hanya diam sambil berjalan menuju mereka.

"Heh kalian kok ninggalin gue sih"

"Kalem aja sih lo" ucap santi

"Tdi kan kamu lagi pacaran sama rama. Ya aku sama santi tinggalin lah" ucap raisa dengan wajah polosnya.

"Ya tapi kan jangan d tinggalin juga kali"

"Bucin banget lo" ucap santi

"Sirik ae lo santet" ucap wina kesal.. raisa yg meliat pun tertawa

"Bisa aja kamu ubah nama santi jadi santet"

"Udh yu kita pulang ra" ajak santi

"Eh tunggu.. lo bareng sama santi ra?" Tanya wina

" iya.. soalnya aku gak d jemput"

Wina menggangguk kan kepalanya mengerti.

"Lo gak bareng danu ra?" Tanya bagas yg baru datang

" eh.. enggak" jawab raisa

"Sama santi aja, tangan lo kan belum sembuh.. kalau bareng sama danu, nanti kena angin. Ya gak dan?" Ucap rama

"Hm"

"Singet amat lo jawabnya"

"Ayang, kamu mau ikut siapa?" Tanya rama

"Aku ikut santi aja deh" jawab wina

"Ya udah ati ati, san jangan ngebut lo bawanya.. jagain cewek gue" ucap rama

"Hm" dehem santi

"Kalian juga hati hati ya" ucap raisa dengan senyum manis nya.

"Yoi ra"

Mereka pun masuk kedalam mobil dan mobil itu pun mulai melaju dengan pelan.

"Kita kemana dulu nih" tanya rama

"Basecame" jawab danu

"Oke"

Mereka pun menaiki motor dan melajukan motornya menuju basecame klub motor Elang.

.

.

.

Dalam mobil santi

"Kita makan dulu yu, udh lama nih kita gak makan bareng" ajak wina

"Yu. Aku juga laper nih" jawab raisa setuju

"Mau dimana?" Tanya santi

"Di cafe pelangi aja gimana?" Saran raisa

"Oke... cusss santi"

Ditengah perjalanan, tiba tiba mobil mereka d hadang oleh segerombol geng motor.. dan reflek santi menginjak rem, raisa dan wina kaget.

Mereka di buat panik karena melihat banyak sekali geng motor yg menghadangnya..

"Siapa sih mereka" ucap santi

"Aduh gimana ini.. mereka banyak banget, ih pada serem lagi" ucap wina panik

"Tenang win, jangan panik. Mending kamu telpon rama sekarang deh.. biar kita selamet." Ucap raisa yg berusaha tenang.

Diluar sana slah satu diantara mereka mengampiri mobil dengan menggedor kaca mobil dan berteriak..

"Heh keluar lo pada" ucap orang itu

"Giman ni.. aduh rama.. kok gk d angkat lagi" ucap panik wina

"Keluar lo. Kalau gak, gue pecahin nih kaca" ancamnya.

Didalam wina tetap berusaha menelpon rama dengan tangan yg sudah gemetar.. santi berusaha tenang dan memikirkan bagaimana meraka bisa kabur, sedangkan raisa mencari hp nya dan ikut memberi tahu siapa yg bisa dia hubungi..

"Aduh siapa ya, Danu" raisa ingat dengan danu.. diakan menyimpan nmr danu d hp nya, raisa mulai mencari nama danu d hp nya, dan ketemu..

"Keluar lo"

"Kayanya gue harus keluar" ucap santi

"Jangan san, bahaya tau gak" jawab wina

"Lebih baik gue keluar biar kalian bisa cari bantuan" ucap santi

"Gak san, nanti kamu kenapa napa." Raisa khawatir

"Tenang aja. Gue bakal jaga diri" ucap santi keluar dari mobil

"Santi, ih nekat banget tuh anak.."

.

.

.

.

Danu menepikan motornya..karena hp nya sedari tadi bergetar terus di saku jaketnya.. membuat rama dan bagas pun ikut menepikan motornya.

Raisa

"Hm"

"Hallo dan, tolongin kita. Kita d hadang sama geng motor.. hiks" suara di sebrang dengan suara isak tangis

"Lo dimana sekarang" tanya danu

"Aku ada d jalan mawar 12"

"Lo tunggu gue" jawab danu mematikan ho nya

"Siapa dan?" Tanya bagas

"Raisa, dia bilang dia d hadang sama geng motor di jln mawar 12."

"Cewek gue ada d sana dong. Ya udah kita kesana sekarang" ucap rama

Mereka langsung melajukan motor dengan kecepatan diatas rata rata.. menuju lokasi yg raisa berikan.

.

.

.

"Mau lo apa?" Tanya santi

"Gue mau temen lo yg namanya raisa keluar" ucap orang itu

"Ada urusan apa lo cari dia"

"Banyak omong lo" ucap orang itu yg akan membuka pintu mobil.. tpi d tahan oleh tangan santi.

"Jangan buat gue marah lo"

"Gue gak takut sama lo, banci lo. Beraninya sama cewek" ucapan santi membuat orang itu marah dan memukul santi

Plak

"Berani ya lo" ucap santi memegang pipinya

Santi pun menendang kaki cowok itu dan mendorong nya hingga cowok itu terjatuh..

"Maju lo pada. Banci semua lo" tantang santi

Bug

Bug

Bug

Santi menonjok wajah cowok yg mencekal tangannya.. dan mendorongnya..di dalam mobil raisa dan wina semakin panik dan khawatir melihat santi diluar.

"Kita harus bantu santi win" ucap raisa

"Iya.. kita harus keluar. Gak ada cara lain"

Raisa dan wina pun keluar mobil, dua cowok yg meliaht raisa dan wina keluat mobil pun menghampiri mereka.. dengan mencekal tangan raisa dan wina.

"Lepasin" ucap wina

"Mau apa lo" ucap s cowok

Wina pun menginjak kaki cowok itu dan akhirnya cekalan di tangannya lepas dan wina pun berlari mengampiri santi untuk membantunya.. sedangkan raisa masih berusaha melepaskan tangannya dari orng itu..

"Ih lepasin gak" ucap raisa

"Diem lo, ikut gue" ucap nya dengan membawa raisa ke motor nya..

"Lepasss.. tolong,"

"Gak ada yg bakal nolongin lo"

Raisa mengambil helm yg ada d salah satu motor didepannya dan memukulkannya..

"Ahk.. sial" umpatnya

Raisa berlari untul membantu santi .. tiba tiba ada seseorang yg membawa kayu yg akan memukulkan itu kapda raisa..

"Raisa awass" teriak wina

"Ra minggir" teriak santi

Raisa pun menoleh ke belakang dan . . . . .