Chereads / Danu & Raisa / Chapter 4 - Part 3

Chapter 4 - Part 3

03.00

Hari mulai sore, menandakan siswa siswi SMA Bangsa pulang kerumah masing masing.

Raisa masih menunggu bunda nya untuk menjemputnya pulang.

"Ra, kita tungguin ya sampe bunda lo dateng" tawar wina

"Gak usah. Sebentar lagi bunda dateng kok. Kalian duluan aja" tolak raisa.

"Lo yakin? Ini udah sore loh" tanya santi

"Iya yakin, aku gapapa kok"

"Yaudah deh gue sama wina duluan ya. Kalau ada apa apa telpon aja"

"Iya"

"Lo hati hati, bye"

"Bye"

.

.

.

.

15 menit menunggu bunda nya tidak kunjung menjemput.

"Bunda mana ya? Kok belum jemput juga"

Klik pesan masuk

Bunda😍

Sayang maaf, bunda gak bisa jemput kamu. Bunda lagi ada masalah di butik. Kamu naik taksi aja ya. Hati hati di jalannya.

"Yah bunda gak jemput. Gimana nih, udah sore lagih, mana juga taksinya. Ah jalan kaki aja deh. Siapa tau nanti ada." Raisa mulai berjalan.

Raisa memasuki gang kecil nan gelap itu dengan perasaan takut.

Aduh gimana kalau ada orang jahat atau hantu, ih serem banget. Lindungi rais ya allah. Batin raisa.

Tiba tiba ada preman yang mencegat raisa.

"Hai neng, sendirian aja nih. Abang temenin ya" ujar preman itu menggoda raisa

"Apaan sih" jawab raisa acuh

"Sombong amat neng, yu ikut abang" preman itu memegang tangan raisa.

"Ih apaan sih pegang pegang. Lepas ih" mencoba melepas cekalan preman itu d tangannya.

"Ayo ikut."

"Ih apaan sih, TOLONG!!" raisa mencoba melepaskan cekalanya sambil berteriak.

"Gak bakalan ada yang nolong lo, di sini itu sepi"

"TOLONG!! TOLONG!!"

Bugh

Bugh

Salah satu preman itu jatuh tersungkur karena ada yang menedang punggung nya.

"Berani nya sama cewek lo"

"Danu" lirih raisa

"Jangan ikut campur lo, anak kecil sok soan nantangin gue lo?" Ujar preman garang.

Danu tersenyum kecut

Preman itu mulai menyerang danu. Dengan cepat danu menghindar dari serangan. Danu memukul bibir preman itu sampai mengeluarkan darah. Dan menedang kaki nya hingga tersungkur.

"Pergi lo" ujar danu membenarkan seragam nya.

Preman itu pergi dengan berlari.

Raisa menghampiri danu dengan gemetar.

" Ma..makasih ya dan, kamu udh nolongin aku"

Bukan menjawab, danu pergi tanpa melihat raisa.

Raisa tersenyum melihat punggung danu yang menjauh.

Kamu unik dan, sikap kamu yang dingin . Itu yg buat aku tertarik.