Chereads / Zennavy / Chapter 14 - 13. Sisi lain Navy (2)

Chapter 14 - 13. Sisi lain Navy (2)

Esok harinya, disaat kelima saudara Navy berangkat sekolah. Navy dan kedua orang tuanya. Pergi menuju rumah sakit 'Citra Medika'. Tujuan utamanya tentu saja untuk mengecek kondisi tubuh Navy.

Dan sekarang ketiga orang itu tengah berdiri saling berhadapan dengan Dokter Vizan yang baru saja keluar dari ruangan nya.

Dokter Vizan tersenyum hangat menyambut Jiwoon, Mona dan Navy.

"Gue kira lo ga akan kesini Ji." Ujar Dokter Vizan sekedar basa-basi.

Jiwoon menghela nafasnya kasar, lantas membalas perkataan Sang sahabat. "mana mungkin gue ngebiarin istri sama anak gue datang kesini berdua. Yang ada entar lo goda istri gue lagi." Jiwoon menoyor pelan kening Dokter Vizan.

Dokter Vizan memamerkan cengirannya, dan mengusap belakang kepalanya. "Posesif banget sih lo Ji. Tenang aja, meskipun gue duda gue ga akan ngerebut istri lo elah."

"Serah lo dah. Ya udah cepet periksa anak gue sana. Dan gue mau hasilnya baik-baik aja."

Dokter Vizan mendengkus keras. "Pemaksaan dasar." Cibir Dokter Vizan yang setelahnya mengajak Navy pergi ke salah satu ruangan yang ada di lorong itu untuk melakukan pemeriksaan.

Sementara itu saat Navy masuk bersama Dokter Vizan ke salah satu ruangan. Jiwoon dan Mona setia menunggu di bangku panjang yang berada di sepanjang koridor rumah sakit dengan perasaan cemas tak karuan. Satu yang mereka harapkan, semoga putra mereka baik-baik saja.

Sebenarnya Jiwoon dan Mona ingin sekali mendampingi Navy di dalam. Namun, sejak mereka di perjalanan menuju rumah sakit Navy sudah mewanti-wanti agar jangan ikut masuk. Entah apa alasan nya yang jelas Jiwoon dan Mona tidak bisa membantah ucapan Navy, jika tak ingin anak itu ngambek.

Beberapa saat kemudian.. meskipun terkesan lama. Navy keluar bersama Dokter Vizan. Yang membuat Jiwoon dan Mona refleks Berdiri.

Rasa takut mulai menyerang keduanya tatkala melihat raut sendu Dokter Vizan. Sementara Navy, anak itu hari ini memang tidak se-hyper biasanya. Terkesan lebih banyak diam dan tidak banyak tingkah.

"Gimana Zan?." Mendengar todongan pertanyaan itu. Kini giliran Dokter Vizan yang menoyor kening Jiwoon.

"Hasilnya baru bisa keluar dua hari lagi Bambang. Hari kamis Gue tunggu lo, Mona sama Navy disini." Jelas Dokter Vizan.

"Kalau gitu gue pergi dulu. Sebentar lagi gue ada jadwal operasi."

Jiwoon dan Mona mengangguk dan mempersilahkan Dokter Vizan berlalu dari hadapan mereka. Meninggalkan keluarga kecil sang sahabat disana.

"Kita juga pulang. Ayo yank, dek." Ajak Jiwoon merangkul bahu sang anak bungsu. Dan menggenggam tangan sang istri.

****

"Bunda Appa. Navy ke kamar dulu ya, mau kencan sama member BTS dan EXO. Jangan kangen soalnya Navy ga akan keluar kamar. hehehe.." ucapa Navy di sertai cengiran nya.

Jiwoon dan Mona mengangguk pelan, sedangkan Navy langsung berlari menuju kamarnya dengan semangat.

"Dek, mau makan lagi ga?." Tanya Mona saat Navy sudah berada di tengah-tengah anak tangga.

Navy berhenti, ia menoleh ke belakang kemudian mengangguk cepat.

"Iya. Mau makan sama ikan asin, sambal goang, tempe, tahu, sama oseng kangkung Bun." Jawab Navy. Yang diangguki oleh Mona.

"Oke Bunda mau masak dulu kalo gitu."

"Jangan lama bun." Sahut Navy dengan nada tinggi sembari menaiki anak tangga.

Senyum yang selalu terukir di wajah tampan Navy tidak pernah pudar. Bahkan ketika pintu kamarnya tertutup dan dikunci senyuman itu masih bertahan.

Navy langsung menghampiri speaker kecilnya diatas nakas lalu menyetel lagu BTS yang tersambung dengan ponsel, berjudul 'Black Swan' dengan volume tinggi.

Sesaat memang tidak ada yang aneh Navy tetaplah Navy dengan segala ke-enerjikan nya. Tapi lambat laun, senyum lebar Navy itu memudar. Binar cerah yang senantiasa terlihat indah di mata onxy nya perlahan meredup. Dan setetes liquid langsung membasahi pipi anak itu tanpa sebab.

Navy berjongkok di depan Nakas, kemudian membuka laci paling bawah dan mengambil sebuah figura foto dimana di foto itu terdapat dua orang anak kecil tampak bahagia dengan eskrim yang ada di tangan mereka. Perlahan Navy mengusap figura itu. Isakan kecil mulai keluar dari mulut Navy.

"Lo jahat Gam. Gue tadi ke rumah sakit bokap lo, tapi lo ga ada di sana, gue kira kalo gue balik lagi ke Rumah sakit itu lo akan datang nyamperin gue terus kita main bareng kayak dulu, nongkrong di Taman sambil ngobrol tentang apa yang akan kita lakuin di masa depan nanti. Lo ingkar sama gue, lo bilang setelah gue pulang dari Berlin dalam keadaan sehat serta penyakit gue udah sembuh lo bakalan nyambut gue. Tapi apa yang gue dapetin hah? Lo malah pergi ninggalin gue selamanya, pergi ke tempat yang ga bisa gue jangkau kecuali gue nyusul lo. Lo jahat Gam. Gue benci sama lo hikss.."

"Gam lo tau penyakit itu datang lagi. Penyakit yang sama yang telah ngerenggut paksa lo dari gue. Meskipun bokap lo bilang kalau gue bakalan baik-baik aja. Tapi ini tubuh gue kan? Gue yang lebih tau mengenai apa yang terjadi sama gue. gue yang lebih ngerasain sakitnya waktu penyakit itu kambuh. Gam, gue rasa gue kembali lemah, gue kembali ga berdaya lagi dan Gue sekarang sendiri, ga ada lo. rasanya hidup gue sekarang monoton Gam, gue ngerasa sepi meskipun ada abang-abang gue serta sahabat-sahabat gue yang lain yang selalu ada di samping gue dan ngehibur gue tapi gue tetap ngerasa sendiri, mungkin gue udah terlalu nyaman sama circle pertemanan kita, sehingga saat gue menerima circle pertamanan baru gue ga bener-bener menerima itu semua. anggap gue egois, orangnya Sok atau semacamnya tapi yang jelas apa yang gue ceritain tadi berdasarkan kenyataan yang gue lagi rasain sekarang. "

Ada senyuman miris yang tersungging di bibir anak manis itu sebelum ia kembali melanjutkan ucapan nya. "Andai lo ada disini, andai lo masih tinggal di dunia yang sama kayak gue. Mungkin gue masih memiliki satu alasan kuat buat bertahan, memiliki satu alasan lagi buat gue berjuang ngelawan penyakit gue. Tapi... sayangnya lo udah ga ada, lo brengsek karena ninggalin gue. Dasar biadab lo tai ahh.."

Navy mengusap pipinya yang basah. Lalu mendengkus sekeras-kerasnya. "Asuu.. kenapa gue jadi melow gini. Astaga sejak kapan seorang Zennavy dongsaeng nya BTS sama EXO si Ganteng yang tidak tertandingi kembaran nya Jeon Sagang ini Galau cem ciwi-ciwi rawit. Duh bukan gaya gue banget sumpah. Gara-gara elo sih Gam, bikin gue patah hati. Jadi pengen mewek kan gue. Lo bobo dulu disini. Jangan kangen soalnya gue mau nonton MV 'Blackpink'."

Navy menaruh foto itu ke tempat semula. Dan beranjak dari posisinya kemudian menghempaskan tubuh ringkihnya ke atas kasur.

"Ga jadi nonton MV nya 'Blackpink' ah. Mending bobo sapa tau ketemu sama Rose di alam mimpi." Monolognya sembari memeluk 'si cinta' begitu erat. Dan tak lama kemudian suara dengkuran halus Navy saling bersahutan dengan lagu EXO yang berjudul 'kokobop'.

****