Chereads / Destiny a Love / Chapter 34 - BAB 34 : Kebohongan Baekyeon

Chapter 34 - BAB 34 : Kebohongan Baekyeon

"Sudahlah Bu, intinya aku bertemu dengan Mina di kedai makan tempat dia bekerja" sahut Baekyeon karena ia sangat tahu jika ibunya itu akan bertanya lebih banyak lagi jika dirinya tidak segera menyudahinya.

Mau tidak mau ibu satu anak itu mengangguk "Oh begitu" sebenarnya Sena belum sepenuhnya percaya dengan perkataan yang baru saja dilontarkan oleh Mina itu, karena Baekyeon bukan tipe orang yang mudah bergaul apalagi berkenalan dengan orang yang baru saja ditemuinya.

Namun Sena berusaha mempercayai ucapan anaknya itu.

"Kalian bertiga satu sekolah bukan?" tunjuk Sena pada ketiga siswa SMA itu secara bergantian.

Lalu ketiganya mengangguk, meskipun Suyeon tidak pernah melihat Mina disekolahnya namun melihat seragam mereka yang sama seakan sudah menjawab pertanyaan ibu Baekyeon bahwa mereka bertiga bersekolah di sekolah yang sama.

"Hai Suyeon-a" untuk mencairkan suasana yang dirasa sangat itu Mina memilih untuk menyapa Suyeon lebih dulu karena gadis cantik itu sedari tadi hanya diam saja.

Yang disapa menoleh "Kau mengenalku?" tunjuk Suyeon pada dirinya sendiri.

Karena selama ia bersekolah di satu sekolah yang sama dengan gadis bernama Mina itu, Suyeon tidak pernah sekalipun bertemu ataupun berpas-pasan dengan Mina.

Lalu bagaimana gadis itu bisa mengetahui namanya dan berani menyapanya lebih dulu.

Kedua bola Mina sontak sedikit melebar "Ah... I-itu"

"Aigo Suyeon-a bagaimana Mina tidak mengenalmu jika kau memiliki paras yang cantik seperti ini, pasti kau menjadi bahan pembicaraan teman-temanmu di sekolah dan pasti Mina juga salah satu orang yang membicarakan kecantikan wajahmu itu Suyeon-a, lagipula kalian bertiga satu sekolah pasti Mina juga termasuk orang yang mengenalmu tanpa harus berkenalan terlebih dahulu bukan" Sena menepuk pundak Suyeon yang masih kebingungan karena Mina mengetahui namanya dan menyapanya lebih dulu.

"Benar begitu bukan Mina?"

Mina mengangguk, ia memang mengenal Suyeon semenjak ia masuk ke sekolah itu karena gadis cantik itu selalu menjadi bahan pembicaraan oleh teman-teman sekelasnya karena kecantikan yang dimilikinya, bukan hanya karena parasnya yang cantik namun karena Suyeon memiliki sikap yang dingin dan itu membuat teman-temannya ingin mengetahui lebih banyak tentang Suyeon.

Melihat Baekyeon dan Mina membuat Suyeon kembali berpikir apakah benar perkataan Sean tempo hari jika Baekyeon dan Mina bersekongkol untuk menjebaknya bersama Sejung?

"Ehm tante, Suyeon ingin berbicara  dengan Baekyeon sebentar, apakah boleh?" ucap Suyeon membuat tiga orang di depannya itu menatap kearahnya.

Mina bertanya di dalam hatinya sejak kapan Suyeon dekat dengan Baekyeon?

Setahunya Suyeon adalah gadis yang tidak mudah untuk bergaul selain dengan teman-teman yang biasa dekat dengannya.

"Oh silahkan saja Suyeon-a" ucap Sena mengijinkan.

Netra Suyeon teralih pada Baekyeon yang juga sedang menatap bingung kearahnya "Baekyeon aku ingin berbicara sebentar denganmu, bisa kita berbicara diluar saja?"

Melihat Baekyeon menganggukkan kepalanya lalu gadis cantik itu langsung berjalan mendahului Baekyeon.

"Mina-ya aku berbicara sebentar dengan Suyeon ya" mendapat anggukan dari Mina, Baekyeon langsung melangkahkan kakinya menyusul langkah gadis pujaan hatinya itu.

"Ehm Mina-ya"

Mina yang masih melihat kearah dimana Baekyeon dan Suyeon pergi menoleh "I-iya tante"

Sena terkekeh lalu mengarahkan tangannya untuk merangkul pundak gadis itu "Kau sedang gugup rupanya, tidak perlu gugup seperti itu Mina-ya, anggap saja kita sudah dekat sekarang. Tante senang Baekyeon memiliki banyak teman"

Mina tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "I-iya tante"

"Akhir-akhir ini Baekyeon terlihat dekat dengan beberapa teman perempuannya, yang pertama kali Baekyeon kenalkan pada tante yaitu Suyeon dan kali ini ia mengenalkanmu. Sebelum kalian berkenalan di tempat kerjamu apakah kau sudah tahu jika Baekyeon bersekolah di sekolah yang sama denganmu?"

Mina mengangguk mantap "Tentu saja saya mengetahui Baekyeon tante, sepertinya seluruh penghuni disekolah itu juga mengenal Baekyeon karena Baekyeon adalah murid terpintar di sekolah itu"

Sena tersenyum lalu mengangguk "Ah begitu, bukankah karena dia tampan?" ibu satu anak itu menaik turunkan alisnya berniat menggoda gadis yang sedang dirangkulnya ini.

Bukan sok tahu namun Sena juga pernah merasakan indahnya masa muda dan ia sudah sangat hafal bagaimana tatapan seseorang yang sedang jatuh cinta.

Wanita itu sangat yakin jika Mina memiliki ketertarikan pada anak lelakinya.

Mina terkejut dengan pertanyaan ibu Baekyeon itu, alih-alih menjawab justru gadis itu tersenyum canggung sambil menggaruk lagi tengkuknya yang tidak gatal.

Kita meninggalkan Sena dan Mina yang sedang asik mengobrol itu lalu mari kita lihat kemana perginya dua sejoli yang tadi  ingin berbicara sebentar.

Suyeon menghentikan langkah kakinya ketika dirasa cukup jauh dari kios milik ibu Baekyeon, gadis cantik itu membalikkan badannya untuk menghadap seseorang yang sedari tadi berjalan di belakangnya.

Keduanya masih bungkam belum ada satu diantara mereka yang memulai pembicaraan lebih dahulu, Baekyeon hanya menunduk ketika Suyeon terus saja melihat kearahnya.

"Sebelumnya aku ingin minta maaf karena aku berada di kios ibumu tanpa sepengetahuanmu, pasti kau terkejut tadi"

Baekyeon mengangkat wajahnya untuk melihat wajah gadis cantik di depannya itu "Oh tidak apa-apa, kau tidak perlu meminta maaf Suyeon...a"

Ternyata Baekyeon masih saja gugup ketika berbicara dengan Suyeon.

Suyeon melipat tangannya di depan dada "Aku ingin bertanya suatu hal padamu Baek, langsung pada intinya saja karena aku tidak mau bertele-tele karena itu akan membuang-buang waktuku"

Baekyeon memberanikan diri untuk melihat netra milik Suyeon.

Gadis cantik itu menghela napasnya sebelum mengajukan pertanyaannya pada Baekyeon "Apa benar jika Mina adalah orang suruhan Sejung untuk menjebakku?"

DEG

Detak jantung Baekyeon seketika berhenti untuk beberapa saat ketika Suyeon melontarkan pertanyaan padanya.

'Apa Sean sudah memberi tahu Suyeon yang sebenarnya?' pikir Baekyeon.

"Dan pertanyaanku yang kedua, apa benar jika kau menolongku karena ingin melindungi Mina agar dia tidak dikeluarkan dari sekolah sekaligus kau bisa mendapat maaf dariku karena kesalahan yang kau lakukan padaku beberapa hari yang lalu itu?"

DEG

Lagi-lagi Baekyeon terdiam tidak tahu harus menjawab seperti apa, lidahnya mendadak kelu dan tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun.

Baekyeon memang tidak mau Mina dikeluarkan dari sekolah karena kejadian itu tidak semuanya salah Mina, namun untuk mendapat maaf dari Suyeon? Baekyeon sama sekali tidak berniat seperti itu, memang dirinya berniat ingin meminta maaf pada gadis cantik itu setelah masalah kesalahpahaman itu selesai.

Dan untuk membantu Suyeon itu Baekyeon memang benar-benar tulus membantu gadis cantik itu dan juga ini sudah menjadi tugas Baekyeon jika dirinya harus mengungkap kebenaran.

"Ti-"

"Sudah jujur saja aku tidak apa-apa, tapi kau seharusnya tidak membela Mina meskipun kalian sudah berteman dekat. Tetap saja gadis itu bersalah dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya" sahut Suyeon dengan tegas.

Dada Baekyeon seperti dijatuhi benda berat yang Baekyeon sendiri saja tidak tahu apa benda apa itu, namun yang pasti dadanya merasa sesak setelah mendengar perkataan tegas yang baru saja dilontarkan oleh gadis cantik di depannya ini.

"Aku hanya tidak ingin Mina dikeluarkan dari sekolah, bukankah kesalahpahaman itu tidak sepenuhnya salah Mina?" entah keberanian darimana Baekyeon berani menanyakan pendapat pada Suyeon.

"Meskipun permasalahan ini tidak sepenuhnya salah Mina bukan berarti kau bisa melindunginya seperti ini, jika saja saat itu Mina yang datang dan mengakui kesalahannya padaku maka aku akan memaafkannya"

Baekyeon sungguh semakin mengagumi gadis cantik di depannya ini, Baekyeon mengira jika Suyeon akan langsung menyuruh pihak sekolah untuk mengeluarkan Mina jika saat itu Mina yang datang.

Ternyata dugaannya salah, Suyeon tidak seperti dugaannya.

"Kau akan memaafkannya?"

Baekyeon tersenyum ketika Suyeon mengangguk "Tapi sungguh untuk mendapatkan maafmu dengan cara yang kau bilang tadi itu sama sekali tidak benar Suyeon-a, aku sungguh ingin mengatakan yang sebenarnya terjadi jika bukan kau yang bersalah karena pada saat itu aku mengetahui bahwa kau memang tidak bersalah, aku benar-benar tulus membantumu" Baekyeon kembali menundukkan kepalanya.

Suyeon menghela napasnya setelah mendengar penjelasan dari Baekyeon, memang dari awal ia tidak mempercayai perkataan Sean yang mengatakan bahwa Baekyeon bersekongkol dengan Sejung untuk menjebaknya.

Baekyeon kembali menundukkan kepalanya ketika Suyeon menghela napas di depannya "Maafkan aku Suyeon-a "

"Lalu kenapa kau memukuli Sean? Apa kau takut dia mengatakan semua kebohonganmu padaku maka dari itu kau memukulinya agar dia tidak mengatakannya padaku"

Gadis cantik itu melipat tangannya lagi didepan dadanya lalu menatap Baekyeon dengan tatapan mengintimidasi, karena lelaki di depannya ini sudah memukuli sahabat kecilnya hingga babak belur.