"Tidak, justru aku ingin sekali menjadikan Suyeon sebagai istriku kelak, namun ibu tahu sendiri bukan jika aku harus ekstra berjuang untuk mendapatkan hatinya Suyeon"
Sena mengangguk lalu menepuk bahu anaknya "Ibu sangat tahu bagaimana perasaanmu pada Suyeon Baek dan ibu yakin pasti kau akan bisa meluluhkan hati Suyeon" ucapnya memberi semangat pada anak lelakinya.
"Lalu jika Suyeon berada diluar kenapa kau mencari Mina? Jangan bilang bahwa kau akan menjadi playboy Baekyeon-a"
"Ibu mendengar kata playboy darimana?" sahut Baekyeon.
Wanita itu mengedikkan bahunya "Yasudah sana kau antar Suyeon pulang supaya kau tidak kemalaman ketika pulang nanti"
Baekyeon mengangguk "Nanti aku akan kembali kesini-"
Sena melambaikan tangannya "Tidak usah, kau langsung pulang ke rumah saja karena ibu juga akan langsung pulang setelah ini" ucapnya sambil kembali ke meja kasir dan melanjutkan menata uangnya yang tadi sempat tertunda karena Baekyeon.
"Yasudah kalau begitu aku menemui Suyeon dulu dan mengantarnya pulang Bu"
Tidak menunggu jawaban sang ibu, lelaki itu sudah berlari keluar kios untuk menemui gadis cantik pujaan hatinya.
Sena yang melihat tingkah anaknya itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya sambil sesekali terkekeh, apa anaknya itu baru saja diperebutkan oleh dua gadis haha entahlah.
'Ternyata pesonamu menurun pada Baekyeon sayang kkk' ucap Sena dalam hati yang ditujukan pada sang suami.
Baekyeon berjalan mendekat pada gadis cantik bersurai panjang berwana hitam yang sedang berdiri membelakanginya itu.
"Maaf Suyeon-a ternyata Mina sudah pulang lebih dulu, dia bilang ingin segera berangkat bekerja" ucap Baekyeon ketika langkahnya sudah sampai didepan gadis cantik itu.
Gadis cantik yang sedari tadi tengah mengamati hiruk pikuk ramainya jalanan didepannya itu lantas menoleh ketika ada yang berbicara dengannya.
"Bekerja?"
Baekyeon mengangguk "Mina bekerja di kedai mie dekat gang rumahmu"
"Kenapa dia bekerja?" tanya Suyeon lagi.
Baekyeon menggeleng "Aku juga tidak mengetahuinya namun yang pasti dia sedang kesulitan ekonomi maka dari itu dia harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya" jelas Baekyeon.
"Apa ini alasan kenapa dia mau menerima ajakan Sejung untuk menjebakku karena mungkin saja waktu Sejung mengiming-imingi Mina dengan imbalan uang dan dengan begitu Mina mau menerima ajakan Sejung untuk menjebakku" ucapan Suyeon memang sesuai dengan alasan yang sebenarnya kenapa Mina melakukan hal itu pada Suyeon.
Baekyeon mengangguk mantap "Benar sekali, dia pernah berkata seperti itu padaku. Saat Sejung menawarinya untuk ikut menjebakmu memang pada saat itu keadaan Mina sedang terdesak dan sangat membutuhkan uang maka dari itu Mina mau menerima ajakan Sejung karena ia akan mendapat imbalan uang"
Suyeon berdecak sambil menggelengkan kepalanya setelah mendengar ucapan Baekyeon.
Ternyata hanya karena uang Mina dengan mudah bersedia terlibat dengan rencana busuk Sejung, memang sebanyak apa imbalan yang didapat dari Sejung sehingga Mina mau menerima tawaran Sejung untuk ikut menjebaknya.
"Hhhh yasudahlah" putus Suyeon.
Suyeon berjalan menuju kios ibunya Baekyeon dan meninggalkan lelaki itu begitu saja.
Baekyeon yang sebenarnya sedang kebingungan melihat gadis cantik pujaan hatinya itu berjalan masuk kedalam kios milik ibunya memilih untuk segera mengikuti Suyeon dari belakang.
Kenapa gadis cantik itu masuk lagi ke kios ibunya, apa Suyeon tidak mau pulang?
Suyeon masuk kedalam kios milik ibu Baekyeon untuk mengambil tas miliknya yang sengaja Suyeon tinggal disana ketika ingin berbicara dengan Baekyeon tadi dan tujuan lain ia masuk kedalam kios milik ibu Baekyeon adalah untuk berpamitan pada ibunya Baekyeon.
"Suyeon-a apa ada yang tertinggal?"tanya Sena ketika melihat Suyeon masuk kedalam kiosnya, tadi Baekyeon mengatakan jika gadis ini akan pulang tapi kenapa kembali lagi.
Apa anak lelakinya itu baru saja berbohong padanya dengan menggunakan Suyeon agar dia bisa pergi mencari Mina yang sudah pulang lebih dulu?
Suyeon tersenyum "Suyeon ingin mengambil tas sekolah yang tadi sengaja Suyeon tinggal disini tante dan sekaligus Suyeon ingin berpamitan dengan tante" ucap gadis itu sambil berjalan menuju kearah Sena setelah dirinya memakai tas sekolahnya.
Sena mengangguk lalu berdiri dari tempat duduknya "Ah begitu"
"Suyeon pamit ya tante karena hari sudah menjelang sore Suyeon harus segera pulang sebelum ayah dan ibu mencari Suyeon" ucap Suyeon sambil mencium punggung tangan ibu Baekyeon itu.
Entah sejak kapan Suyeon menjadi bocah santun seperti ini.
Sebenarnya Suyeon mengatakan jika ia pulang terlambat pulang akan dicari oleh ayah dan ibunya itu hanya untuk alasan semata, mana mungkin ayah dan ibunya akan mencari dirinya ketika ia telat pulang sekolah.
Ayahnya itu tidak memiliki waktu hanya untuk sekedar mengkhawatirkannya, lalu ibunya? Ia tidak yakin wanita tua itu juga akan mengkhawatirkannya.
"Oh kalau begitu kau bawa stoberi ini ya, ini gratis untukmu Suyeon-a karena kau mau berkunjung ke kios milik tante yang kecil seperti ini" ucap Sena sambil membungkus buah stoberi kedalam wadah untuk dibawa pulang oleh gadis cantik itu.
"Nah ini kau bawa pulang ya" Sena menyerahkan bungkusan tadi pada Suyeon.
Suyeon tersenyum lalu menerimanya tanpa ragu "Terimakasih tante"
Suyeon lagi-lagi memberikan senyuman cantiknya pada Sena, entah wanita itu harus dibilang orang yang beruntung atau tidak.
Pasalnya Kim Taehi saja yang notabenenya adalah ibu dari gadis cantik itu jarang sekali melihat Suyeon tersenyum seperti tadi bahkan bisa dikatakan tidak pernah.
"Aigoo kau cantik sekali" saking gemasnya Sena mencubit pipi tembam Suyeon.
Suyeon tertegun karena mendapat cubitan gemas dipipinya oleh ibu Baekyeon itu "Apa sehangat ini tangan seorang ibu?" tanya Suyeon pada hatinya.
"Baek tadi kau bila-" ucapan Sena terhenti karena anaknya itu menempelkan jari telunjuk miliknya dibibirnya sendiri dan itu mengisyaratkan Sena untuk diam dan Baekyeon juga mengisyaratkan ibunya untuk tidak melanjutkan perkataannya.
Seakan tahu maksud gestur tubuh anak lelakinya itu Sena tidak melanjutkan perkataannya namun ia berpura-pura tidak mengetahui apa-apa, ia sangat tahu jika sebenarnya tadi Baekyeon berbohong padanya mengenai dia yang ingin mengantar Suyeon pulang.
Namun kenyataannya tidak, mana mungkin anak lelakinya itu memiliki keberanian menawarkan diri untuk mengantar gadis pujaan hatinya itu pulang.
"Baekyeon-a bisa kau antar Suyeon pulang, ibu yakin kau pasti sangat bersedia tanpa paksaan dari ibu bukan" Sena menaik turunkan alisnya ketika berbicara dengan anaknya itu.
Suyeon merasa aneh dengan ekspresi yang ibu Baekyeon berikan itu, apa maksud dari pergerakan alis yang naik turun itu?
"Kau mau pulang sekarang?"tanya Baekyeon pada Suyeon.
Gadis cantik itu mengangguk "Iya. Tapi sebaiknya Suyeon pulang sendiri saja tante, lagipula Baekyeon baru saja pulang sekolah pasti dia juga lelah" ucap Suyeon sambil melirik kearah Baekyeon.
DEG
'Apa ia baru saja diperhatikan oleh gadis pujaan hatinya itu? Kenapa hatinya merasa menghangat setelah mendengar perkataan Suyeon yang seperti mengkhawatirkannya tadi' begitulah sekiranya pemikiran yang sekarang ini sedang berkecamuk didalam kepala Baekyeon.
"Tidak apa-apa Suyeon-a, Baekyeon itu lelaki pasti masih bisa menahan lelahnya hanya untuk mengantarmu pulang. Bagaimana Baekyeon-a?"
Baekyeon mengangguk "Ah iya, aku bisa mengantarmu pulang Suyeon-a"
Suyeon menggeleng "Tidak usah tante. Suyeon bisa pulang sendiri" lagi-lagi gadis cantik itu menolak.
Apa gadis cantik itu ingin menghindari Baekyeon setelah mengetahui yang sebenarnya terjadi dan apa Suyeon marah ketika lelaki itu tetap kekeh membela Mina"Yasudah kalau begitu, lain kali mampir lagi kesini ya Suyeon-a"
Suyeon dengan cepat mengangguk "Iya tante" ucapnya setelah itu berjalan keluar dari dalam kios milik Sena.
"Yak Baekyeon-a apa yang terjadi pada Suyeon, kalian tidak sedang bertengkar bukan?" tanya Sena ketika melihat Suyeon sudah berjalan lumayan jauh dari area kios miliknya.
Lelaki itu menggeleng "Tentu saja tidak Bu"
Wanita itu mengangguk lalu menepuk pundak anaknya itu sebelum ia kembali ke meja kasir "Baekyeon-a bisa kau bantu ibu mencatat ulang nota ini, nampaknya nota-nota ini sedikit terbengkalai karena ibu sangat sibuk mengurus kios sampai lupa merekap ulang nota-nota ini"
Tanpa menjawab apapun Baekyeon dengan cepat berjalan menuju kearah ibunya yang sedang berkutat dengan kertas-kertas kecil yang baru saja dikeluarkannya dari dalam laci meja itu.