Chereads / Aegis The Twins Bloodless - Exitium / Chapter 22 - Apakah ini yang dinamakan latihan?

Chapter 22 - Apakah ini yang dinamakan latihan?

Aku terlanjur sudah bangun dan sepertinya tak bisa tidur lagi, aku harus mengisi kekosongan ini dengan melakukan seusatu seperti berjalan-jalan mungkin? Ya... jalan-jalan, mencari angin dan melihat keadaan sekitar. Aku benar-benar tak ada kerjaan, biasanya jam segini aku berdiri di depan kasir dan menunggu pelanggan, haa...h sialan.

Saat aku berjalan dan membuka pintu ruangan, aku bertemu dengan Haruka.

"Ha-hai."

"Hai."

Situasi macam apa ini! Wajahnya benar-benar mengingatkanku kepadanya, seolah aku melihat Fay tapi sedikit lebih dewasa.

"…."

Dan kenapa harus kimono?

Aku mengkhiraukannya dan pergi mencari pintu keluar.

"Kalau ingin keluar ke arah sana."

"A...ahh… terimakasih."

Tempat ini besar, sampai aku benar-benar lupa jalan keluar.

Dup dup dup

Hmm? Sepertinya ada yang mengikutiku

"...."

Saat aku menoleh kebelakang, aku tak melihat siapapun! Jalanan di belakangku gelap dan kosong, dan yang pasti sepi... karena orang-orang masih tertidur. Tahu begini lebih baik aku kembali dari pada harus merasa takut seperti ini.

Aku tak percaya hantu, aku tak percaya hantu!!!

Tidak-tidak, mana mungkin ada hantu!

Lalu saat aku melihat kembali kedepan—

"Hai."

"WOAAAA!!"

Aku benar-benar terkejut!

Haruka!

Dia Haruka, sialan!

Dulu Fay sekarang Haruka, keduanya sama saja!

"Apa kau mau menemaniku latihan?"

Latihan? Haruka mengajakku sparing dengan pedang kayu, aku memang ada niat untuk berlatih tapi... dia terlalu kuat untuk menjadi teman latihanku! Bisa-bisa aku mati! Tubuhku bahkan masih belum sembuh total. Tapi jika aku melewati kesempatan ini, aku akan terus tertinggal dan menjadi beban.

Arghhh, sialan! Pada akhirnya aku tetap menerima ajakannya.

"Ikuti aku..."

"...Ya."

Haruka membawaku ke suatu tempat di luar tempat penampungan, tapi masih berada di dalam benteng pertahanan.

"Jangan pakai pedang kayu, pakai katana milikmu itu."

Hah? Apa dia bercanda? Tapi... baiklah.

��Bersiaplah, jangan sungkan-sungkan untuk menyerangku, aku akan bersungguh-sungguh menyerang."

"Ya."

Aku mengeluarkan katanaku menggunakan tangan kananku dan memegangnya erat-erat. Tiba-tiba Haruka tersenyum saat dia melihat caraku memegang katana ini, ada apa dengannya? Apa dia sedang menghinaku? Aku masih pemula, jadi wajar bagiku jika aku tak tahu bagaimana cara memegang dengan benar.

"Bisa kita mulai ?"

"Y-ya..."

WUISSHHHHHHHHHHH!!!!

TRING TING TING

Katanaku—

—Katanaku tiba-tiba terbelah!

Ada apa ini?!

Apa yang terjadi!!

Aku bahkan tidak berkedip!

Aku melihat dia mengubah kuda-kudanya dan—

Pedangku terbelah begitu saja!?? Semua itu tejadi begitu cepat!

Aku ingat! Ini merupakan teknik yang waktu itu Fay perlihatkan kepadaku! Tapi Haruka melakukanya hanya dengan pedang kayu! Gadis-gadis yang kutemui semuanya benar-benar menakutkan, mereka monster!

Aku tak tahu apa yang ia lakukan tapi—

Katana yang belum lama aku miliki terbelah begitu saja.

"Oi..."

"Maaf maaf, aku tak tahu kau selemah ini."

"Oi....!"

"Maaf-maaf, aku terbawa suasana."

Aku penasaran jika dia bertarung dengan Fay, siapa yang paling kuat di antara mereka.

"Kalau begini, bagaimana kita bisa latihan?"

"Kau masih memiliki pedang kayu itu, ambilah."

"A-ahh.... ok."

Jika tahu akan seperti ini aku tak akan pernah menggunakan katana, kalau kakek itu tahu pasti dia akan sangat marah besar kepadaku. Aku sangat sial jika sudah berurusan dengan sebuah katana, pada akhirnya tongkat baseballku lah yang paling berguna.

"Sebelum kita mulai kau harus tahu ini, setiap orang memiliki sebuah aura, masing-masing dari mereka memiliki berbagai ragam jenis aura. Dengan aura kau bisa memperkeras sesuatu, mungkin di sini... orang-orang menyebutnya tenaga dalam, tak jauh berbeda dengan itu. Jika auramu kuat kau bisa memotong besi hanya dengan kertas, dan perlu kau tahu, aku tak mengajarimu, aku hanya memperingatimu untuk lebih bersiap lagi. Jika kau tidak beruntung mungkin bukan hanya pedangmu yang terbelah tapi badanmu ikut terbelah. Tapi tenang saja, aku dapat mengontrol kekuatanku, tenanglah."

"…?"

"Majulah, aku akan sedikit mengalah kali ini."

Dia bilang dengan begitu tenangnya, dan juga... mengontrol apanya??

Aku yakin sekali jika tadi dia lepas kendali saat memotong katanaku!

Yang benar saja! Sialan, berlatih saja bisa membuatku kehilangan nyawa... apalagi jika aku benar-benar bertarung melawannya, apalagi yang akan hilang dariku?!!

Kenapa baru sekarang dia mengalah?! Sialan, dia benar-benar menyebalkan, aku menyesal pernah menyebutnya lebih dewasa dari Fay.

Tanpa basa-basi aku berlari ke arahnya dan menyerangnya, dengan cepat dia menggunakan teknik yang sama dengan pedang kayunya. Aku merasakan sesuatu membentur pedang kayuku dan membuat pedang kayuku sedikit terpental, sangat cepat sekali!

Tapi anehnya ekspresi Haruka tiba-tiba menjadi serius, dia terlihat kesal saat serangannya berhasil ku tangkis.

Setelah itu aku mengambil pedang kayuku dan tanpa basa-basi Haruka sudah berlari dan mulai menyerangku! Tapi serangan dadakanya berhasil kutangkis dengan pedang milikku. Setelah itu dia memegang pedangnya dengan kedua tangan, kemudian dia menyerangku dengan mengayunkannya dari atas.

Dan lagi aku berhasil menangkisnya tapi... seranganya terasa berat! Aku tak bisa menahannya dan itu membuatku jatuh! Sial, sakit sekali. Apa dia benar-benar menahan kekuatannya??

Aku kembali berdiri lagi dan memposisikan diriku dengan benar, dia sangat kuat sekali. Belum sampai lima menit aku sudah kelelahan, tapi dia terlihat baik-baik saja, dan tenang-tenang saja seperti tak ada yang terjadi.

Sekilas aku terpikirkan cara menyerang seseorang yang ada dalam mimpiku, aku mencoba mengikuti serangannya. Dan saat aku mencoba menyerangnya dengan serangan baruku, setidaknya aku berhasil membuat Haruka bertahan untuk sesaat!

Saat aku terlalu fokus menyerang, tiba-tiba Haruka menghilang di hadapanku!

Dia menghilang dengan cepat! Aku bahkan tak sempat melihatnya bergerak, tapi—

Tidak! Dia tidak menghilang! Dia berada di bawahku!

Haruka menyerangku dengan sebuah tendangan dan membuatku terjatuh lagi!

Sial!

Dia menginjak tubuhku dan mengarahkan pedang kayunya ke wajahku, dengan napas yang sedikit terengah-engah.

"Checkmate."

Aku kalah, aku sangat lelah.

"Ngomong-ngomong.... dari mana kau belajar gerakan tadi?"

"Hah?"

"Tidak, lupakan."

Apa yang dia maksud serangan dadakanku tadi?

"Bisakah kita mulai lagi?"

Sepertinya Haruka sedikit kecewa, aku benar-benar tak bisa menandinginya walaupun hanya sekali dan aku sudah kelelahan, tapi apa boleh buat... aku harus berjuang lebih keras lagi.

Entah berapa lama kita berdua berlatih dan sudah seberapa banyak aku menelan kekalahan, dan itu semua kulakukan dengan bertahan, aku pikir aku bisa memenangkan 1 dari sekian banyak latihan, tapi tak semudah dari yang ku bayangkan. 20 menit aku sudah kewalahan dan tak bisa melanjutkannya lagi, selama itu aku harus terus jatuh bangun dan menelan kekalahan dengan mudahnya.

"Aku baru saja selesai pemanasan, berdirilah."

Pemanasan?? Yang benar saja! Aku sudah lelah!

"Aku akan melawanmu."

Heh???

Fay?!

Fay tiba-tiba datang lalu menantang Haruka untuk berlatih tanding, Fay megambil pedang kayuku begitu saja dan memegangnya dengan tangan kanan, dia mengsiapkan kuda-kudanya dengan perlahan.

Seketika tatapan Haruka lebih serius dari biasanya.

"Baiklah, kalau begitu jangan menahannya."

BLAKKKKK!!!!!!!!!!!

Pedang kayu terlepas dan berputar di udara!

Apa yang terjadi?!! Pedang siapa itu?!

Semua terjadi sangat cepat!!!

DUK DUK DUGG...

Haruka...

Itu pedang kayu miliknya, dia terlihat sangat terkejut!

Serangan Fay benar-benar cepat! Dia bahkan tak sempat menahanya!

"Ambil."

Entah kenapa aku merasa jika Fay sangat marah, apa ini hanya perasaanku? Lalu Haruka mengambil kembali pedang miliknya dan bersiap.

Kali ini kulihat dari tatapan mata kedua gadis tersebut lebih serius lagi.

Tiba-tiba... mereka berdua berlari ke samping kearah yang berlawanan! Mereka saling menghindari! Untuk beberapa waktu yang cukup lama mereka terus berlari dan saling menghindari, namun tiba-tiba mereka berlari ke tengah!

WUSSSSHHHH...!!! BAAAKKKKKK !! BAKKKK BAKKK!!

Pedang mereka saling beradu!

Aku bahkan bisa merasakan angin melewati tubuhku saat pedang mereka saling bertemu, mereka ada di level yang sangat jauh denganku, mereka bukan manusia! Mereka monster!

Setelah beradu pedang, kali ini mereka berdua kembali menjauh dan mendekat lagi.

Kali ini Fay mencoba menyerang Haruka dengan gerakan yang berbeda, dia bergerak cukup cepat! Tapi Haruka bisa menghindari serangan Fay! Namun di saat Haruka mencoba untuk menyerang balik, Fay menghindarinya dengan mudah.

Fay kembali mencoba menyerang Haruka dari depan lalu tiba-tiba Fay sudah berada di belakang Haruka, Fay mengayunkan pedang kayunya! Namun dengan cepat Haruka membalikan badanya dan kembali menangkis serangan dari Fay!

Tapi serangan Fay kali ini benar-benar kuat, serangannya membuat Haruka kehilangan keseimbangan! Tak ingin menyia-nyiakannya Fay langsung menyerangnya dari depan!

BAKKKKK!!!!!

Serangan itu membuat pedang kayu Haruka terlempar ke atas untuk kedua kalinya dan membuatnya terjatuh!

Fay mengarahkan pedang kayunya ke leher Haruka.

"Kau....... lemah."

Setelah memenangkan pertandingan tersebut, Fay langsung pergi begitu saja.

Saat dia berjalan, dia sempat melihat kearahku... tatapanya itu sangat berarti sekali, tapi aku tak tahu apa yang dia maksud, sepertinya dia marah kepadaku. Aku tak tahu apa yang membuatnya marah, dia benar-benar merepotkan.

"Di atas langit masih ada langit.... begitu rupanya, dia sangat kuat. Padahal aku sudah mengeluarkan seluruh kemampuanku dan sepertinya… dia belum mengeluarkan semua kemampuan miliknya, cih."

Haruka sedikit kesal setelah dikalahkan Fay dengan mudah, tapi ya... Fay memang mengejutkan, dari awal kami bertemu juga dia memang begitu. Aku tak menyangka seberapa kuat dia? Bahkan Fay yang menurutku sudah sangat kuat bisa di kalahkan dengan mudah olehnya.