Chereads / Aegis The Twins Bloodless - Exitium / Chapter 27 - Orang yang terpilih

Chapter 27 - Orang yang terpilih

Yana Kuswara 443 tahun, sulit untuk dipercaya... tapi dia benar-benar meyakinkan. Dia adalah seorang pengantar, ya pengantar pedang legendaris... yang tak berguna. Kurang lebih 377 tahun yang lalu saat kakek itu berumur 66 tahun dia bertemu dengan kembaran ke 6, seorang pria asal negeri para samurai(Jepang) Oda Yamada.

Oda di kala itu datang ke Indonesia sebagai penjajah dan Kuswara adalah salah satu pejuang yang mempertahankan tanah kelahirannya, mereka bertemu di kondisi yang sangat rumit, Jepang sedang menjajah Indoneisa di kala itu.

Suatu malam Kuswara dan para pejuang lainnya menyerang ke salah satu markas penjajah, kebetulan sekali Oda berada di antara tentara-tentara jepang yang saat itu Kuswara sedang mencoba menyerang markas tersebut.

Satu persatu tentara Jepang menghilang, para pejuang menculik mereka satu persatu saat mereka sedang lengah. Mereka memanfaatkan kegelepan malam untuk melancarkan strategi gerilya, bersembunyi, dan membunuh di kegelapan seperti tak ada apapun yang terjadi.

Sampai satu waktu para tentara Jepang menyadarinya.

Para tentara jepang tersebut berbondong-bondong keluar dari markas, mengambil semua perlengkapan senjata dan menyerang balik para pejuang. Para pejuang dan penjajah pun akhirnya tak bisa menghindari bentrokan di malam hari. Meskipun di sebut peperangan, tapi bentrokan di malam itu terasa sedikit berat sebelah, hampir semua tentara jepang menggunakan senjata api, sedangkan para pejuang hanya memiliki tiga senjata api, sisanya menggunakan senjata tajam seperti bambu runcing, pisau dan kapak.

Tapi karena jumlah pasukan pejuang yang tak kalah banyak dari pada pasukan penjajah, membuat para pejuang berhasil menyudutkan para penjajah meskipun cukup banyak korban berjatuhan.

Taktik yang sebelumnya para pejuang pakai berhasil mengurangi hampir seluruh kekuatan para penjajah tersebut, hingga mereka berhasil memojokan seluruh penjajah yang berada di markas itu dan menyisakan satu orang yang masih melawan, Oda Yamada... dia bukanlah sersan, kapten, maupun komandan. Dia hanya seorang prajurit biasa yang teguh dengan pendiriannya, dengan menggunakan sebilah pedang "Katana." dia membuat para pejuang cukup kewalahan. Percaya atau tidak, dia bisa menangkis peluru dari tembakan senjata api oleh para pejuang hanya dengan katana miliknya.

Dari situlah awal mereka bertemu, Oda dan Kuswara berhadapan satu lawan satu. Karena menurut Pak Kuswara jika terus seperti ini, satu persatu pejuang bisa mati sia-sia. Karena itu Kuswara mengajukan diri untuk melawannya satu lawan satu, entah suatu kebetulan atau memang takdir yang mempertemukan mereka.

Saat itu Kuswara mengambil sebuah golok dari salah satu kawannya, dia mendekati Oda dengan kuda-kuda khas dari pencak silat, pertarunganpun di mulai.

Orang-orang yang melihat Oda dan Kuswara bertarung sangat tertegun, karena seberusaha apapun para pejuang mencoba menyerang Oda, mereka selalu gagal, Oda berhasil menangkis segala serangan yang di arahkan kepadanya, tapi tidak dengan Pak Kuswara. Dia berhasil melawan dan menyudutkan Oda.

Pertarungan itu sangat ketat dan benar-benar seimbang, pertarungan itu cukup memakan banyak waktu. Oda sangat terkejut sekali, karena awalnya dia sangat meremehkan orang-orang Indonesia, apalagi Kota yang sedang ia jajah. Dia terkejut ternyata masih ada orang yang sangat kuat, bahkan lebih kuat darinya. Bukan tanpa alasan, Kuswara merupakah ahli, jawara terbaik dari salah satu seni bela diri, pencak silat.

Oda yang waktu itu merupakan kembaran ke 6 dibuat tak berdaya oleh Kuswara, meskipun dia menyerang Oda hanya dengan sebuah golok yang ukurannya lebih kecil dari pada katana yang Oda gunakan. Lalu tiba-tiba Oda seperti sedang melakukan sesuatu dengan pedangnya, kuda-kudanya berubah... dia mulai menyerang Kuswara dengan gaya serang yang berbeda dari sebelumnya.

Kuswara sedikit kewalahan, dia terkena beberapa serangan. Tapi, serangan dari Kuswara sebelumnya membuat Oda kelelahan hingga tanpa dia sadari, dia telah memberi celah kepada lawannya. Kuswara tidak menyia-nyiakan peluang besar yang dia dapat dalam kondisi terdesak itu, Kuswara menyerang balik dan membuat Oda terkapar dan kehilangan tangan kanannya.

Setelah Oda mengaku kalah, Kuswara menyuruh temannya untuk mengobati lukanya dan membawanya ke kurungan.

Oda adalah satu-satunya tentara penjajah yang di tangkap hidup-hidup di kala itu.

Setelah itu para pejuang menunggu Oda sadar dan mencoba untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah kekuatan, lokasi, dan tujuan. Saat pengintrogasian dimulai, Oda dengan keteguhan hatinya yang sangat kuat... dia tak memberikan satupun informasi, mulutnya benar-benar tertutup rapat. Pada akhirnya Kuswara datang dan meminta orang-orang pergi untuk membiarkannya berbicara secara empat mata bersama Oda.

"Baru kali ini aku melihat pribumi merawat luka musuhnya."

"Baru kali ini juga aku melihat seseorang masih saja sombong, setelah apa yang menimpanya."

Sedikit demi sedikit Oda dan Kuswara saling mengenal satu sama lain dan Oda mulai berbicara cukup banyak, namun karena bahasa Indonesianya yang tidak bagus membuat Kuswara sedikit kesulitan untuk mengerti. Oda mengatakan jika dirinya tak ada niatan untuk menjajah negara ini, dia hanya mengikuti perintah untuk pergi ke negara ini dengan maksud lain, meskipun begitu kecintaan terhadap negara asalnya tidaklah bohong, dan dia sulit untuk mengkhianati semua kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Oda memiliki sebuah alasan kenapa dia menjadi penjajah, dia hanya ingin berkeliling dunia dengan mudah, tujuan utamanya adalah untuk mencari salah satu kerabatnya yang menghilang. Kuswara tidak percaya begitu saja, selama berjam-jam dia tak henti-hentinya mengintrogasi Oda, sampai satu waktu oda mulai mengatakan sesuatu yang aneh.

Oda memberitahu bahwa dia adalah orang terpilih yang suatu saat akan melindungi dunia dari marabahaya. Oda juga bercerita tentang pedang yang ia pegang adalah pedang legendaris yang diturun-temurunkan dari kembaran sebelumnya.

Kuswara berpikir bahwa dia sudah gila, dia tertawa kecil dan tak percaya dengan semua itu.

Seketika raut wajah Oda menjadi sangat serius lalu dia bersedih, dan menyesal. Kemudian Kuswara berhenti menertawainya, entah kenapa saat itu Oda sangat ingin sekali mendapatkan kepercayaan dari Kuswara.

Dan demi mendapatkan kepercayaan itu Oda membocorkan setiap detail dari pasukan jepang, dari lokasi sampai jumlah kekuatan mereka. Oda juga memperingati akan ada serangan dari sekutu apabila kalian berhasil mengalahkan para tentara jepang. Meskipun begitu Kuswara tetap melaporkan dan menyebarkan informasi ini ke rekan-rekannya.

Setelah informasi berhasil tersebar, dalam 1 minggu para pejuang berhasil mengalahkan dan melucuti para penjajah jepang tersebut.

Beberapa hari kemudian apa yang di ucapkan Oda benar terjadi, pasukan inggris bersama tentara belanda tiba di Kota Bandung. Dari situ di mulai lah sebuah peristiwa yang tak terlupakan oleh seluruh warga Kota Bandung, yaitu Bandung Lautan Api. Di mana seluruh pejuang membakar Kota Bandung menjadi lautan api dengan maksud agar para penjajah meninggalkan Kota yang mereka cintai.

Setelah pembakaran, perang pun terjadi dan dimenangkan oleh para Pejuang.

Sebenarnya hal ini sudah di peringatkan oleh Oda, dan dia sangat berperan penting, jika bukan karenanya... entah apa yang akan terjadi. Oda mungkin adalah satu-satunya dari tentara Jepang yang di bebaskan begitu saja, karena informasi darinya sangat membantu para pejuang untuk memenangkan peperangan ini.

Meskipun bebas Oda tak ingin kembali ke kampung halamanya, Kuswara memberi sebuah tempat tinggal sederhana kepada Oda. Oda pun tak begitu peduli dengan apa yang para pejuang lakukan kepada pasukan Jepang, karena dia tahu apa yang dia perbuat itu adalah kesalahan besar dan hal yang tidak manusiawi.

Setelah beberapa hari tinggal di Kota Bandung, Kuswara dan Oda semakin akrab. Walaupun sebelumnya mereka pernah berusaha untuk saling membunuh. Di satu waktu Kuswara bertanya kembali mengenai cerita-cerita yang Oda sampaikan sebelumnya.

Dan Oda pun kembali menceritakan ceritanya lebih dalam lagi, dan lebih detail lagi.

Dia mengawali ceritanya tentang asal usul katana miliknya, katana tersebut merupakan katana yang di turun temurunkan oleh kembaran pertama hingga kini sampai kepadanya, kembaran ke 6. Pemilik pertama sekaligus orang pertama dari ke 7 kembaran tersebut hidup di zaman peperangan, dan dia adalah seorang samurai legendaris.

Katana tersebut sudah merasakan berbagai macam darah dari ribuan musuhnya yang sangat kuat dan tangguh, tebasan pedangnya berhasil menumbangkan beberapa Kota di Jepang. Katana itu disebut-sebut sebagai maha karya yang terbaik di antara maha karya yang lainnya, katana itu juga disebut-sebut sebagai pedang terkutuk, karena sangking banyaknya musuh yang dia kalahkan, banyak juga musuh yang mengutuk pedang dan samurai tersebut.

Sampai suatu sang samruai itu meninggal bahkan sebelum dia menjalani takdirnya sebagai sang penyelamat, dia harus meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya. Sebelum kematiannya dia meninggalkan wasiat kepada kerabatnya untuk mencari seseorang yang mirip dengannya, dan saat itu kerabatnya merupakan pengantar pertama. Bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami, orang mana yang bisa mencari kembarannya yang bahkan tak sedarah di dunia ini, tapi mereka... sang pengantar... pasti bisa melakukannya.

Cerita ini berlanjut ke dalam cerita 7 orang kembar di dunia, tak ada yang tahu asal-usul tentang cerita ini. Tapi memang benar... mitosnya jika setiap orang memiliki 7 orang yang wajahnya mirip dengan kita, apa mungkin doppleganger? Entahlah. Namun ke 7 orang kembar yang satu ini sangat spesial karena mereka memiliki sebuah takdir yang sama, mereka adalah sang penyelamat.

Satu hal yang unik dari 7 kembar yang satu ini adalah rentan jarak kelahiran mereka berbeda-beda, rata-rata dari mereka lahir di zaman yang berbeda, bahkan... di dunia yang berbeda.

Kuswara sebelumnya tidak percaya dengan cerita itu, sampai sesuatu yang benar-benar tak dapat di percaya terjadi. Suatu saat di dalam hutan, Oda dan Kuswara sedang menebang pohon, selama dua jam mereka menebang suasananya masih terasa normal, tapi... saat masuk jam ke 3 entah kenapa Kuswara merasakan sesuatu yang aneh.

Dia melihat sesosok bayangan hitam dari atas pohon bergerak cepat mengarah kepadanya, tanpa rasa takut dia mengambil kampak miliknya, dia mengayunkannya kearah makhluk hitam yang mendekatinya tapi... makhluk itu tidak mengarah kepadanya, dia mengarah ke Oda yang berdiri tak jauh dari belakangnya.

Semua terjadi begitu cepat, dia menembus pohon-pohon yang di lewati. Kuswara mencoba berteriak untuk memperingati Oda namun tidak sempat, bayangan itu teralu cepat dan melewati tubuh Oda. Oda terdorong kebelakang hingga lima meter dan menabrak pohon di belakangnya.

Kuswara meneriaki nama Oda berulang kali, berharap dia menjawab panggilannya.

Bayangan itu menghilang seketika setelah menyerang Oda.

Kuswara berlari mendekati Oda, tapi... sebuah katana menancab tepat di dada Oda. Katana itu merupakan katana yang selalu Oda bawa, ya... katana yang legendaris. Darah terus mengalir dari tubuhnya, Kuswara menyadari jika Oda sudah tak terselamatkan. Sebelum meninggal Oda sempat mengatakan sesuatu, dia ingin... katana ini untuk tetap di wariskan kepada kembaran terakhir.

Kuswara hanya bisa mengangguk sambil bersedih, meskipun dulunya Oda adalah musuh... tapi tetap saja persahabatan yang mereka jalin bukanlah sebuah hubungan yang biasa. Setelah kematian Oda, Kuswara menyimpan katana tersebut di tempat yang sangat aman di rumahnya, saat itu dia belum ada niat untuk mencari orang yang benar-benar mirip dengan Oda.

Tahun terus berganti, Kuswara saat itu masih menikmati masa tuanya dan bahkan tak ingat dengan usianya. Tanpa dia sadari dia telah hidup dengan normal selama 200 tahun lebih dan tak ada perubahan apapun dari fisiknya. Dia menyadarinya setelah dia melihat banyak sekali rentetan peristiwa perubahaan zaman dari tahun ke tahunnya, dari sana Kuswara merasakan sesuatu yang sangat aneh, dia sudah berumur 200 lebih tapi dia tidak menua sama sekali, dia masih terlihat seperti orang tua berumur 66 tahun.

Seketika dia teringat dengan sahabat bekas musuhnya dulu, Oda. Pesan terakhir sebelum kematian Oda adalah untuk mencari kembarannya, Kuswara berpikir jika dia telah terkena kutukan dari pedang tersebut. Dia mencoba membuang jauh-jauh, menguburnya, tapi pedang itu terus kembali kerumahnya begitu saja. Kuswara masih mencari-cari apa yang sebenarnya terjadi. Sampai suatu saat dia tertabrak oleh mobil yang melaju kencang dan dia terlempar sangat jauh, tapi... dia masih sanggup berdiri dan masih hidup.

Kuswara menjadi makhluk yang benar-benar abadi, dia pun sadar jika katana itu adalah penyebab segalanya. Kuswara tak ingin menjadi makhluk yang abadi, dia merasa tersiksa karena telah menjadi makhluk yang abadi, bahkan ketika orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi makhluk yang abadi, Kuswara menjadi orang yang pertama menolak ketidak normalan tersebut secara mentah-mentah.

Pada akhirnya dia berkelana berkeliling ke seluruh Indonesia dan menjadi saksi hidup di setiap peristiwa-peristiwa besar yang terjadi disetiap tahunnya. Dari Bandung dia pergi kearah barat sampai kembali lagi ke Bandung... dari Bandung dia pergi lagi kearah timur sampai kembali lagi ke Bandung.

Tak terasa waktu terus berjalan, tapi dia masih belum menemukan orang yang mirip dengan temannya... Oda. Bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami, dan apa yang Kuswara lakukan mungkin ini lebih sulit dari itu.

Saat Kuswara kembali lagi ke Bandung, dia kembali dengan tangan kosong. Hanya sebuah tas, tongkat dan katana yang terus dia bawa. Sesampainya di terminal Kota Bandung, dia melihat seorang wanita yang sangat cantik terlihat kesulitan, dia tak tahu arah jalan, dia kesulitan untuk berbicara, seperti orang asing dan yang paling mengejutkannya adalah wajah yang pernah dia temui sebelumnya.

Dia adalah kembaran ke 7, nenek buyut Fay... Nevada Scarlett.

Pak Kuswara bersedih, wajahnya tersenyum, hatinya menangis sesak bahagia. Akhirnya perjuangannya tidak sia-sia, dia benar-benar tak menyangka telah menemukan orang yang benar-benar mirip dengan temanya, Oda Yamada.

Perjalanan yang menghabiskan 3 abad umur miliknya, sangat tidak bisa di percaya tapi... setelah melihat Pak Kuswara dengan wajahnya yang tak terlalu tua dan ceritanya yang menurutku sangat luar biasa ini. Semua orang terdiam seolah seperti telah mendengar sebuah dongeng sebelum tidur, benar-benar tak bisa di percaya.

"Apa itu alasan kau ingin bicara dengan dia? Karena dia mirip dengan temanmu?" tanya Levi.

"Hmmm… dia… tidak mirip sama sekali."

Mendengar hal itu, aku langsung melihat kearah Fay, dan dia memalingkan wajahnya! Apa dia benar-benar telah menipuku? Tapi... kekuatan itu... katana itu... bagaimana bisa?

"Tapi yang jelas, dia juga salah satu dari mereka."

Pagi berganti malam, waktu terasa sangat cepat saat Pak Kuswara berhenti bercerita. Setelah mendengar cerita yang luar biasa ini semua orang seperti terkagum-kagum kepada Pak Kuswara dan kami menjadi lebih menghormatinya karena dia adalah salah satu pahalwan negeri ini.