Malam berganti pagi, suara gemuruh pohon dan orang-orang di luar ruangan terdengar di telingaku. Ku lihat semua luka-luka di tubuhku sudah sembuh, sepertinya semalam mereka mengobati kami semua, mereka benar-benar baik.
Saat itu aku masih memikirkan siapa namaku, aku bahkan belum memperkenalkan diriku kepada teman-temanku dengan benar, tapi... bagaimana aku memperkenalkan diriku jika aku bahkan tak bisa mengingat namaku sendiri, benar-benar konyol.
Sialan! Dan juga kenapa tidak ada satupun orang yang mengetahui namaku, apa mungkin Alice tahu siapa namaku? Entahlah. Satu-satunya kartu identitas yang kupunya berada di dalam dompet, aku telah meninggalkan semua barang-barangku di tas yang ku tinggalkan saat melawan ogre, sialan.
Aneh sekali, kenapa aku tak ingat namaku, benar-benar konyol! Bahkan anak kecilpun tahu nama mereka sendiri.
Untuk sekarang aku tak harus memikirkan diriku terlebih dahulu, masih banyak hal yang lebih penting dari ini. Contoh besarnya desa ini, bagaimana desa yang cukup besar ini bisa terbangun? Bukankah seluruh kejadian ini baru terjadi sekitar kurang lebih 1 mingguan? Apa mungkin desa ini sudah ada sejak awal? Entahlah.
Aku masih tak percaya bahwa semua ini nyata, aku masih beranggapan bahwa semua yang kulihat hanyalah sebuah mimpi... tapi semua ini benar-benar nyata. Robby dan yang lainnya sudah bangun, kecuali Juan... dia benar-benar terluka parah.
Tok tok tok
Seseorang mengetuk ruangan tempat kami beristirahat, dan pintu itu terbuka.
Dia Elyssa, wanita yang membantuku kemarin malam.
"Para petinggi akan mengadakan pertemuan, mereka akan sangat senang jika kalian ada di pertemuan tersebut. Tapi jangan terlalu memaksakan jika kalian masih sakit."
"...Ya, kami akan kesana sekarang juga."
Saat kami keluar dari ruangan, aku melihat banyak sekali jenis-jenis makhluk yang belum pernah kulihat. Kami berjalan di tengah-tengah kerumbunan orang yang sedang melihat kami, lalu akhirnya kami sampai di sebuah ruangan.
Di dalam ruangan itu terlihat seperti sebuah meja bundar yang terbuat dari batu.
Ya... batu, batu yang cukup besar. Di sana terdapat 12 kursi yang terbuat dari batu pula, kursi itu tak memiliki senderan, hanya tempat untuk duduk. Empat kursi sudah terisi oleh mereka, para petinggi yang sebelumnya Elyssa katakan.
"Duduklah."
Venrie menyuruh kami untuk duduk, kami semua mengisi satu persatu kursi hingga tersisa dua kursi. Cukup banyak orang-orang yang melihat kami di sini, sepertinya kita sedang mengadakan sesuatu yang sangat penting sekali di sini.
Seorang Elf lelaki datang kedepan dan berdiri di belakang Venrie Moonford.
Lalu tiba-tiba suasana menjadi hening.
"Baiklah, konferensi meja bundar akan segera dimulai, harap tenang. Aku Buttler, aku adalah salah satu kapten dari pasukan elf, aku mewakili semua para saksi yang sedang menyaksikan konferensi, aku akan memperkenalkan satu persatu dewan Union Six."
Kemudian dia mengangkat tanganya dan menunjuk satu persatu para petinggi tersebut.
"Beliau adalah perwakilan dari bangsa Orc, Deehar Redwine. Selanjutnya perwakilan dari bangsa... (cih) Dwarf, Albus Thalion..."
"Woi!!! Apa-apaan maksudmu itu?!" –Teriak salah satu dwarf yang menyaksikan konferensi ini sambil berdiri.
"Tenanglah! Albus... maafkan aku dan orang-orangku ini, Buttler! Sudah ku bilang jaga kesopanan! Lanjutkanlah."
Ada apa ini? Tiba-tiba terjadi sebuah ketegangan antara bangsa Dwarf dan Elf!
Aku benar-benar terkejut!
"Maafkan aku atas kelancanganku... tuan Thalion, izinkan aku melanjutkannya lagi."
"Lanjutkanlah cepat, aku ingin semua ini segera berakhir. Jika bukan karena Venrie dan Immortal sialan itu, aku tak akan pernah berada di sini." –Albus Thalion.
"Baiklah kalau begitu, selanjutnya adalah perwakilan dari lizardman, pangeran Redhot Megildur. Dan terakhir, pemimpin dari Union Six, sekaligus pemimpin dari bangsa Elf, Venrie Moonford. Sebenarnya masih ada satu bangku kosong, mereka adalah ras manusia serigala... mereka berhalangan hadir."
Mereka benar-benar nyata, makhluk-makhluk yang sering di bicarakan dalam cerita-cerita fantasi beanr-benar ada! Eentah kenapa aku tidak takut meski kita bukanlah makhluk yang sama, mungkin rasa nyaman dan aman yang mereka coba tunjukan kepada kami membuat kami merasa tak merasa terancam sedikitpun.
Dan ada satu hal yang membuat kami terkejut, manusia serigala. Apa mungkin serigala putih yang membawa Tony kemarin adalah bagian dari mereka? Entahlah.
"Sekarang giliran kalian, manusia bumi."
"Namaku Robby Harris, aku pemimpin mereka."
"Namaku Shinjuu Haruka."
"Aku Juan Nasution."
"Levi."
"Namaku Gea Margaretha."
"Fay."
Semua orang memperkenalkan diri mereka, lalu tiba giliranku...
Aku berdiri, aku menatap teman-temanku lalu aku menatap orang-orang dari Union Six, sial... aku tak tahu apa yang harus aku katakan, aku tak tahu namaku... tapi aku tak bisa mengatakan di depan semua orang jika aku benar-benar tak tahu namaku, ini sangat memalukan. Sialan!
"Ohh iya, aku belum tahu namamu."
Robby bahkan baru menyadari bahwa selama ini dia belum mengetahui namaku, semua orang cukup terkejut karena mereka belum mengetahui namaku. Sial! Apa yang harus aku katakan, jika aku mengatakan bahwa aku lupa dengan namaku? Semua orang mungkin tak percaya dan bahkan menertawaiku.
"Namaku..."
Sial… aku harus cepat-cepat memikirkan nama sementara yang cocok!
"Aku juga belum tahu namamu."
Semua orang lebih terkejut lagi! bahkan orang terdekatku juga belum tahu namaku, sialan!!! Arghhhh…
"Namaku, A- ar-, Ya... namaku Ari-"
"Aria? Namamu Aria bukan? Kenapa kau terlihat kesulitan menyebutkan nama, apa jangan-jangan kau benci namamu sendiri?"
Kenapa tiba-tiba dia memotong pembicaraanku?! Dan juga siapa itu Aria?!! Tadinya aku mau menyebutkan Ariel! Tapi kenapa Aria? Tapi ya... sudahlah.
"Wooh, Aria rupanya."
"Kami benar-benar terkejut, apalagi Fay sampai belum tahu namamu."
"Aria... kau masih saja menggunakan seragam tokomu itu."
"O-ohh... ya."
Seragam?!! Ya seragam! Aku terselamatkan oleh seragam ini, di seragam yang kupakai terdapat bet nama yang bertuliskan Aria!! Apa namaku memang Aria?!! Tidak, aku ingat... ini bukan seragamku, waktu itu aku mengambilnya begitu saja di loker.
Fay melihat kearahku dengan wajah yang lurusnya itu.
"Ada apa?"
"Tidak ada."
Venrie tertawa kecil saat melihat reaksi Robby dan yang lainnya setelah baru mengetahui namaku.
"Kami adalah penghuni Aizza, Aizza adalah dunia kami... sama seperti kalian yang hidup di bumi sebagai dunia kalian... para manusia. Di Aizza juga terdapat beberapa manusia, namun beberapa dari mereka bisa menggunakan sihir, lebih tepatnya penyihir manusia. Aizza tak jauh berbeda dengan bumi, ada kebaikan ada pula keburukan. Dunia yang sangat indah dengan berbagai ras di dalamnya, dan tentunya perselisihan antar ras yang sering terjadi dari tahun ke tahun, tapi perlahan kami berubah dan bersatu, hidup berdampingan dengan damai. Sampai suatu saat di salah Kota yang bernama Westmoon, salah satu oknum mencoba sihir tingkat dunia yang terlarang, Exitium."
Semua orang terkejut, apalagi aku... aku sudah tak asing lagi dengan kata yang satu ini... Exitium.
"Exitium adalah sihir pembuatan lubang dimensi berskala besar yang hanya di peruntukan untuk menyatukan dua dunia menjadi satu, efek samping yang di timbulkannya sangatlah berbahaya, lingkungan akan tercemar dengan berbagai macam sihir, salah satunya... bahasa. Aku dan kalian bisa mengerti satu sama lain, Bahasa manusia bumi dan bahasa kami, bahkan salah satu efek samping bisa merubah bentuk kehidupan menjadi sesuatu yang tak jelas dan jahat, kalian mungkin pernah melihatnya... ghoul. Alasan mengapa sihir ini dilarang adalah cara pemanggilannya yang extrem dan efek samping yang merugikan seluruh kehidupan. Bagaikan senjata bermata dua, sihir ini pernah menghilangkan jutaan nyawa di Aizza, sampai beberapa hari yang lalu aku kecolongan, ini kesalahanku karena terlalu santai. Gara-gara kelalaianku lebih dari 1 juta nyawa dari berbagai ras mati begitu saja! Mereka menembakan sihir-sihir ke langit untuk memicu ledakan magnetik, mereka mencoba mengirim sonar link ke bumi sebagai sebuah tanda, dan setiap sihir itu menyebabkan sebuah ledakan, ledakan-ledakan itu menyambar rumah-rumah di seluruh Kota. Teman... saudara... kekasih tercinta... orang tua... kerabat... mereka mati mengenaskan. Sampai sebuah ledakan yang sangat besar terjadi dan terlihat sampai seluruh wilayah Westmoon, ledakan itu di ikuti oleh awan gelap yang disertai hujan petir yang menyambar kesana kemari! Kemudian munculah sebuah lubang yang besar di beberapa titik penjuru Kota, lubang besar itu menyedot apapun yang berada di dekatnya tanpa pandang bulu! Sihir pertahanan sekuat apapapun tembus dengan mudahnya, seluruh Kota Westmoon berserta isinya tersedot ke dalam lubang dimensi tersebut hingga tak ada yang tersisa! Semua ini ulah Nerrooo!!! Makhluk sialan itu akan ku hancurkan dengan kedua tanganku sendiri!"
"Tenanglah Venrie, lanjutkanlah." –Redhot, pangeran lizzardman.
"Salah satu mata-mata kami berhasil mengetahui siapa yang menggunakan sihir ini, mereka adalah organisasi yang paling berbahaya dan yang paling di cari di Aizza, Immortal. Pemimpin mereka adalah Nero, aku tak tahu dari ras mana dia, seolah-olah dia memakai topeng yang tak terlihat. Dia merupakan salah satu dari 7 Aegis, Aegis adalah orang-orang yang memiliki kekuatan yang luar biasa, kekuatan yang hampir setingkat dengan sihir tingkat dunia. Dia benar-benar tahu bagaimana cara memaksimalkan kekuatan tersebut, ketika mereka mencapai kekuatan maksimalnya, tidak ada seorangpun yang bisa menghentikannya kecuali para Aegis itu sendiri. Kekuatan sihirnya itu memungkinkannya untuk menggunakan sihir Exitium 100%, aku tak tahu bagaimana orang sepertinya terpilih menjadi seorang Aegis."
Mendengar hal itu membuat kami semua yang mendengarnya sedikit terkejut.
Exitium... Aegis... cerita itu bukanlah isapan jempol belaka.
Fay memang benar.
"Saat kami mengetahui siapa yang memakai sihir Exitium, kami mengerti dengan bahaya yang akan datang. Immortal... mereka sangat berbahaya, mereka memiliki petarung yang sangat kuat dari berbagai ras, dan mereka juga memiliki seorang penyihir kegelapan yang sangat hebat, tak ada satu orangpun yang bisa menandingi kekuatan sihirnya, kecuali mereka yang di akuinya. Dia adalah keberadaan yang tak boleh ada di dunia ini, sang penyihir kegelapan sekaligus satu-satunya half-elf, Morterd."
Tiba-tiba semua elf yang menghadiri pertemuan ini menunduk saat mendengar nama itu, sepertinya mereka memiliki kenangan buruk dengan pennyihir tersebut.
"Aku tak tahu kapan mereka berhasil membuat sebuah portal dimensi yang berdiameter besar tersebut, bahkan bukan hanya ukurannya yang besar, tapi... jumlahnya pun sangat banyak. Rencana pertama mereka berjalan dengan mulus, yaitu mengirim Kota Westmoon ke bumi, Aku pikir... mereka sengaja mengirim Kota Westmoon karena di dalamnya terdapat para petarung hebat dari seluruh penjuru Aizza, mereka mungkin berpikir jika para pterung hebat tersebut akan saling menghancurkan di bumi. Satu hal lagi, kami juga berhasil menemukan satu berkas yang berisi sebuah catatan dan gambar."
Buttler mengambil berkas tersebut dan menyerahkannya kepada kami.
"Mereka adalah manusia dari bumi yang berkerjasama dengan immortal, aku tak tahu apa yang manusia rencanakan, tapi yang jelas... karena mereka berkerjasama dengan immortal, mereka berbahaya."
"Aku masih tak mengerti dengan Exitium dan efek nya itu, dan juga... tanah yang kalian injak ini, Kota yang kalian tempati saat ini juga telah hancur lebur, 1 juta? 2 juta? 3 juta lebih lebih manusia yang tinggal di Kota ini dinyatakan meninggal. Kalian mungkin tak bisa melihatnya, karena kalian sedang berada di dalam hutan." Ucap Robby yang membuat seluruh peserta rapat terkejut.
"D...dua juta?...?... Maafkan aku, aku berbicara tentang korban seolah-olah kamilah yang paling menderita, maafkan aku. Seperti yang aku bilang sebelumnya... Exitium memiliki beberapa efek samping terhadap lingkungan, di antaranya radiasi sihir dari lubang dimensi ini menyebabkan beberapa makhluk berevolusi, namun kebanyakan yang kulihat hanyalah revolusi yang gagal, mereka berubah menjadi ghoul. Radiasi ini juga membuat kita bisa saling mengerti satu sama lain. Aku tak tahu ini sebuah keuntungan atau kerugian, hal yang baik atau buruk,yang jelas ini adalah efek samping dari proyek lubang dimensi. Dan satu hal lagi, mungkin beberapa bulan kedepan manusia di Kota ini akan bisa menggunakan sihir. Mungkin saja tujuan Immortal yang sebenarnya adalah membuat manusia di bumi ini berevolusi, entahlah. Dan mungkin soal kehancuran di Kota kalian ini disebabkan oleh para ilmuan itu, mereka pastinya melakukan hal yang sama seperti yang para Immortal itu lakukan, pastinya kerjsama mereka membuat ke dua Kota dari dua dunia menjadi hancur. Dan yang terakhir, bahaya yang sebenarnya jika sihir Exitium berhasil pada titik 100% maka dunia akan hancur seutuhnya. Kemudian setelah kedua dunia hancur, maka akan tercipta dunia yang baru, dunia ideal yang mereka damba-dambakan, dunia dimana hanya ada orang-orang kuat di dalamnya, seperti itulah pikiran mereka."
"Ini benar-benar tak masuk akal."
Robby tak percaya dengan semua ini, meskipun beberapa hal benar-benar terjadi. Aku lebih terkejut lagi dengan gambar yang kulihat saat ini, aku melihat seseorang yang tak asing lagi... Tony. Siapa dia sebenarnya? Apa yang mereka lakukan dengan penelitian tersebut? Mengapa dia bersama kami? Apakah dia mata-mata? Apakah dia pengkhianat? Entahlah.
"Tuan Venrie..."
"Venrie saja."
"Venrie... tentang manusia serigala yang tak hadir? Apakah dia serigala yang berwarna putih?"
"Bukan, dia serigala berwarna abu dengan garis putih dan hitam, ras manusia serigala... mereka mempunyai banyak kelompok, dan salah satunya adalah bagian dari Union Six. Aku tak tahu dengan serigala putih yang kalian maksud, masih banyak ras lainnya yang terlempar ke bumi tanpa memiliki kelompok apapun... bisa saja ada kelompok lainnya di bumi ini yang masih berkeliaran."
"Maksudmu... masih banyak di luar sana kelompok besar selain Immortal dan Union Six?"
"Tentu saja, sudah kubilang sebelumnya, jika Westmoon adalah Kota besar, Westmoon terkenal dengan pertarungan colosseum. Semua ras dari berbagai negara datang ke Westmoon untuk unjuk gigi kekuatan mereka dan menjadi yang terkuat. Jadi, sudah sewajarnya jika banyak sekali ras yang berbeda-beda dan kelompok-kelompok yang berkeliaran di sini, karena mereka semua juga ikut terlempar ke bumi. Banyak di antara mereka merupakan petarung-petarung kuat colosseum."
"Aku pernah melihat ogre yang sangat besar, dia bisa merubah ukuran tubuhnya menjadi ukuran manusia, apa dia salah satu dari immortal?"
Semua orang sedikit terkejut saat aku menanyakan hal itu.
"Dia Ogar sang pengkhianat ogre, dia pemenang dari turnamen colosal, dia adalah sang juara bertahan. Belum ada yang bisa mengalahkannya untuk saat ini... gaya bertarung yang dia miliki cukup gila. Yang dia pedulikan hanya pertarungan, aku tak tahu apa tujuannya... yang jelas dia sangat kuat sekali, bahkan kekuatannya hampir sama kuatnya dengan para aegis... atau mungkin lebih, dan juga... dia bukanlah anggota immortal. Kalian harus hati-hati jika kalian bertemu dengannya, pikirannya tak bisa di tebak, dia berbahaya."
Benar-benar mengejutkan... kami baru saja melawan makhluk terkuat Aizza, kami benar-benar tak menyangka.
"Kalian beruntung masih selamat, orang-orang yang bertarung bersamanya biasanya hanya tinggal nama saja." –Redhot
"Seperti itulah dia, jadi ada lagi yang ingin kalian tanyakan?"
"Kami sedang mencari serigala putih besar, mereka membawa teman kami."
"Sebaiknya kau tanya saja kepada manusia serigala yang lainnya, mereka tinggal tak jauh dari sini, dekat dengan gua. Dan satu hal... mereka bukan berasal dari Aizza, mereka asli dari bumi. Aku pikir... mereka adalah salah satu dari beberapa contoh yang terkena radiasi sihir Exitium."
"Bumi?"
"Ya..."
Kami benar-benar terkejut dengan perkataannya, apa seganas itukah efek samping dari lubang dimensi itu? Exitium? Apa mungkin, aku juga terkena radiasi tersebut? Entahlah.
"Satu hal lagi, aku ingin kalian membantu kami mengalahkan Immortal, salah satu mata-mataku berhasil menemukan tempat persembunyian mereka. Saat ini kami masih belum bisa menyerang mereka, kami masih mengumpulkan teman-teman kami yang terlempar ke dunia ini."
"Jika itu untuk Kota ini, kami akan membantu kalian, tapi untuk sekarang ada urusan yang harus kami lakukan terlebih dahulu."
"Jika urusan yang kalian maksud adalah mencari teman kalian itu... maka ijinkanlah salah satu dari kami menemani perjalanan kalian, aku ingin hubungan kita lebih erat lagi, setidaknya kita bisa saling percaya satu sama lain, demi lancaranya aliansi ini. Elyssa... kemarilah."
"Y-ya... baiklah."
Dia adalah gadis elf yang sebelumnya membantu kami, benar-benar cantik sekali. Tapi kenapa gadis-gadis cantik yang berada di kelompok ini semuanya mennyeramkan, mereka adalah monster yang bersembunyi di balik senyum manis yang mereka miliki.
"Ya... kami tak keberatan, terimakasih atas segalanya."