Malam pun berganti pagi.
"Oi bangun... Puun memanggil kalian."
Tony? Ohh... Joni, akhir-akhir ini aku selalu memikirkan Tony, apa dia baik-baik saja? Semoga begitu.
Setelah bangun, kami bersiap dan berangkat menuju suatu tempat. Seluruh orang-orang kanekes pergi mengantar kami menuju tempat serigala putih itu berada, bahkan sampai seorang Puun pun ikut mengantar kami. Sepertinya ada sesuatu yang harus dia selesaikan dengan serigala putih tersebut.
Semua ini terasa menegangkan, kebenaran apa lagi yang akan kami ketahui? Apakah kami siap mendengarkan dan mengetahui kebenaran tersebut? Entahlah. Jika dipikir-pikir lagi, sudah 3 hari kami tak bertemu dengan Tony, aku semakin penasaran dengannya.
Siapa Tony sebenarnya? Dan apakah dia musuh? Apa benar dia adalah salah satu dari ilmuan yang berkerja sama dengan immortal? Atau... entahlah. Semua akan lebih jelas saat kita mendengar penjelasan langsung darinya, itu juga kalau Tony masih hidup.
Tak lama kami berjalan, kami sampai di sebuah tebing yang cukup tinggi dan terdapat jurang yang curam di bawahnya. Di sana kami benar-benar harus berhati-hati, pasalnya jika kita sampai salah mengambil langkah, maka tamatlah sudah. Saat kami semakin dekat dengan bukit tersebut, satu persatu serigala kecil bermunculan.
Satu persatu dari mereka melolong, tak lama kemudian persatu dari mereka pergi, sampai menyisakan satu serigala yang masih memandangi kami. Diapun pergi seolah memberi kode kepada kami untuk mengikutinya. Mereka membawa kami ke sebuah gua yang berada di bukit tersebut, lalu salah satu serigala keluar dari dalam gua tersebut dan mendatangi kami. Dia berjalan mendekati kami secara perlahan, dan dari setiap langkahnya... serigala tersebut menjadi sedikit aneh.
Aku... aku... melihatnya berubah, dia berubah!
Awalnya serigala itu berjalan merangkak kemudian dia berdiri, semua bulunya perlahan menghilang, dan menjadi seorang manusia seutuhnya tanpa memakai sehelai kainpun atau ya... telanjang. Dia... seorang wanita tanpa busana! Apa dia tak malu?!
Dia baru saja menunjukan sesuatu yang membuat Joni berdiri!
Maksudku Joni... Joni orang kanekes... hehe.
Wanita itu pun mengambil jubah dan memakainya, jubah yang dia pakai merupakan jubah putih khas para Doktor, tidak mungkin. Aku sempat berpikir jika dia adalah salah satu ilmuan tersebut, tapi... entahlah.
"Kau mencari lelaki itu bukan?"
"Y-ya."
"Dia di sana."
Wanita itu menunjukan seorang laki-laki yang sedang duduk... dan benar saja... Tony! Laki-laki itu adalah Tony! Dia masih hidup meski banyak sekali perban di tubuhnya, tapi ada yang aneh dengannya, dia terlihat sangat murung sekali.
"Tony!"
Joni mendekat dan bertanya kepada wanita itu.
"Di mana ratu mu?"
Seketika wanita itu dan serigala lainnya terlihat menunduk, mereka bersedih.
"Dia meninggal."
"Meninggal?"
Semua orang terdiam.
"Ya... dia bertarung habis-habisan dengan si colosal... ogre, dan dengan kekuatan terakhir yang dia punya... dia menyelamatkan laki-laki itu."
"Ogre..."
"Sebenarnya Puun ingin berbicara dengan ratu kalian."
Joni menatap kepada Puun memberi sebuah kode, dan Puun mengerti. Setelah itu mereka memutuskan untuk kembali ke dalam hutan.
"Aria, Robby... kami kembali." .
"Terimakasih atas bantuannya."
"Ya." .
Kami semua segera mendekati Tony yang sedang duduk, dia terus menunduk, aku tak tahu apa yang sedang dia rasakan. Bahkan saat kami memanggil namanya berulang kali dia masih saja diam dan tak menjawab.
"Tony... hey Tony, Tony!"
"O-oh,... hai."
Dia sangat murung sekali, ada apa dengannya? Sebenarnya kami ingin segera menanyakan tentang siapa dia sebenarnya, tapi kondisinya saat ini terlihat sangat buruk sekali. Bukan waktu yang tepat untuk menanyakannya.
Tiba-tiba... Fay datang mendekatinya.
"Oi Tony, apa ini milikmu? Apa itu kau?"
"...."
Gadis itu—
Benar-benar lebih parah dari yang kuduga.
Dia langsung menanyakan titik permasalahan tanpa ragu sedikitpun.
"Kalian mendapatkan ini dari mana? Begitu... sepertinya kalian sudah mengetahui banyak hal."
"Maksudmu... di dalam foto ini, benar-benar kau?"
Tanya Juan sambil menunjukan wajah yang seakan tak percaya.
"Ya..."
BURRRRRGGHHHHHHHHHHH
Tiba-tiba kami mendengar suara benturan yang cukup besar!
Ledakan?!
Entahlah, yang jelas suara itu terdengar keras sekali... suara itu berasal dari luar, dekat sekali! Kami bergegas berlari keluar setelah mendengar ledakan tersebut, dari dalam terlihat banyak sekali asap yang menutupi pandangan.
"Apa yang terjadi?"
Aku tak bisa melihat apa-apa, terlalu gelap!
Di luar sini terlalu banyak asap yang menghalangi pandangan, apa yang sedang terjadi saat ini? Tiba-tiba saja aku mendengar seseorang yang sedang bertarung, apa yang terjadi?! Ada apa?! Sialan! Aku benar-benar tak bisa melihat.
Ahhhh Arghhh Buggg <
Secara perlahan hujan mulai turun dari langit dan menghilangkan asap yang menghalangi kami. Sedikit demi sedikit aku bisa melihat dengan jelas, hujan turun semakin deras, keributan yang terdengar tiba-tiba menjadi hening.
"Puun!!!!"
Joni dan beberapa orang kanekes berteriak.
Apa yang terjadi?! Ada apa?! Aku tak bisa mengontrol napasku, jantungku berdetup kencang, ada apa?? Aku mencari tahu apa yang terjadi, tak jauh dari tempat aku keluar dari gua tersebut aku melihat seseorang sedang menginjak orang yang tergeletak di bawahnya.
Orang yang tergeletak itu... Puun! Pemimpin dari ras serigala. Joni dan beberapa orang dari desa kanekes berlari bergegas menuju arah Puun, satu persatu dari mereka berubah menjadi serigala dan menyerang seseorang yang menginjak tubuh Puun. Aku tidak terlalu mengerti dengan keadaan saat ini, tapi sepertinya mereka telah diserang oleh orang tersebut.
Saat kami mencoba membantu, anjing-anjing besar bermunculan dan menyerang kami secara tiba-tiba! Fay dengan cepat mengeluarkan katana miliknya dan menebas satu persatu anjing besar itu. Salah satu anjing meloncat kearahku secara mendadak! Posisiku yang tak terlalu bagus dan belum siap... terkena serangan dan membuatku terseungkur setelah anjing itu menabrakan tubuhnya kepadaku!
BRUGGGGHHH!!!! BRAG BUGG...
Saat anjing itu mencoba menyerangku untuk kedua kalinya, tiba-tiba seseorang datang menyelamatkanku dan memukul anjing itu hingga terlempar cukup jauh!
Tony! Dia menyelamatkanku!
"Kau baik-baik saja? Cepat ambil senjatamu."
Aku segera mengambil tongkat baseballku, dan seperti biasa di saat seperti ini aku tak bisa mengeluarkan katanaku, benar-benar kemampuan yang merepotkan.
Seperti biasanya Fay dan Haruka membantai semua musuh yang ada di depan mereka, Robby dan yang lainnya pun bergegas membantu. Anjing-anjing besar itu terus bermunculan satu persatu!
Meskipun Fay dan Haruka bisa mengalahkan satu persatu dari mereka, tetap saja kami masih kewalahan. Air hujan ini membuat mereka semakin kuat! Tapi sepertinya tak hanya mereka saja yang menjadi lebih kuat! Para serigala yang bersama kami juga menjadi lebih kuat! Air hujan ini masih menjadi misteri.
BRUUUUGGGHHHHHH!!!!
Suara gaduh terdengar keras sekali! Suara ini berasal dari orang-orang suku kanekes yang sedang bertarung dengan seseorang yang mengalahkan Puun, sepertinya dia sangat kuat! Kuat sekali! Siapa dia? Apa jangan-jangan dia anggota Immortal?! Entahlah, yang jelas dia bukan orang biasa!
Joni dan beberapa serigala dari kanekes terlempar jauh oleh kekuatan orang itu! Dia benar-benar kuat, aku takut jika dia sama kuatnya dengan ogre atau bahkan lebih kuat lagi! Aku ingin membantu mereka, tapi tak ada yang bisa kulakukan. Bahkan untuk mengalahkan anjing-anjing besar ini aku butuh waktu yang cukup lama! Sial, seandainya aku bisa mengeluarkan katana terkutuk sialan tersebut! Aku bisa berbuat banyak.
"Levi! Bantu mereka! Cepat!"
Teriak Robby kepada Levi sembari menusuk anjing-anjing yang menyerangnya.
Tiba-tiba... kami semua merasakan sebuah getaran, perlahan-lahan getaran itu semakin membesar, bukan! Tapi... medekat?? Seperti suara langkah kaki raksasa sedang menuju kemari. Semua orang tiba-tiba terdiam, para anjing besar itu tiba-tiba berlari ke dalam hutan seakan takut dengan sesuatu yang sedang menuju kemari.
Orang yang mengalahkan Puun pun tiba-tiba berada di dekatku!
WUSHHHH…
Sial! Apa yang akan dia lakukan?!
Dia terlalu cepat!
Di saat itu juga aku merasa seolah waktuku sedikit berhenti, tapi waktunya seolah terus berjalan! Ada apa ini?! Dan juga ternyata yang memporak porandakan serigala kanekes adalah seorang wanita yang memiliki kulit putih pucat, sama seperti seseorang yang kutemui pada malam sebelumnya, rambutnya panjang dan bergelombang, memakai jaket dengan bulu tebal, bercelana pendek, dan memakai sandal jepit.
"Ohh... jadi kau...? Aegis tipe baru itu? Aku pikir kau berada di sisi yang salah... Scarlett."
"Siapa kau? Apa maksudmu? Dan kenapa kau menyerang kami?"
Fay dengan cepat mendekatiku dan menyerang wanita di depanku!
Namun wanita itu dengan mudah menghindari serangan Fay.
"Kita akan bertemu lagi, pan...nge...ran."
Wanita itu pergi dengan senyuman jahat di wajahnya.