Chereads / Aegis The Twins Bloodless - Exitium / Chapter 41 - Bocah Naga

Chapter 41 - Bocah Naga

Setelah sejauh ini aku baru terpikirkan sesuatu, apa yang harus aku lakukan di sana? Pertama-tama bagaimana keadaan di sana sekarang? Apakah orang yang akan menyerang tersebut sudah sampai? Entahlah. Dan juga... apa yang harus aku katakan ketika mereka melihat kami kembali, aku benar-benar tak tahu harus bagaimana?! Sialan! Di antara kami bertiga... tidak ada satupun dari kami yang bisa berbicara benar kecuali Elyssa. Tapi sepertinya Elyssa tak akan berbicara banyak, dan juga mereka tak akan percaya dengan Elyssa.

Selagi aku memikirkan semua itu, tak terasa kami telah sampai di depan gerbang tempat pengungsian. Aku hanya pasrah, berharap tak bertemu dengan salah satu oknum pemerintah yang korup dan bejad. Tapi entah kenapa tempat pengungsian ini terasa aneh, aku tak melihat satupun penjaga yang berada di atas gerbang.

Tak ada penjagaan yang ketat seperti sebelumnya, dan juga... pintu gerbang terbuka begitu saja. Apa jangan-jangan mereka telah mati?! Yang benar saja? Hanya karena satu orang? Satu makhluk... tidak mungkin, tidak-tidak... aku tak boleh berpikiran negatif, tapi... keadaan di sini terlalu sepi!

"Apa kau yakin tetap akan masuk?"

"Ya."

Kami pun masuk ke tempat pengungsian, saat kami membuka gerbang... kami tak melihat satupun manusia yang berada di sekitar area depan. Salah satu pintu gedung terbuka lebar, perasaanku semakin tak enak. Orang-orang benar menghilang, aku tak melihat mereka di mana pun. Bahkan jika mereka mati, seharusnya ada 1 sampai 2 mayat yang kami temukan, kejadian ini sama seperti tempat pengungsian yang pertama kali kujumpai.

Kami berkeliling dan memasuki setiap gedung, namun tak ada satu orang pun di dalam sana, mereka semua benar-benar telah menghilang. Bahkan kuda-kuda yang sebelumnya kami bawa pun menghilang, apa mereka telah pergi? Entahlah, jika mereka pergi apa yang membuat mereka pergi? Bukankah tempat ini adalah tempat teraman?

Ketika kami kembali ke titik awal kami memasuki tempat ini, kami melihat seorang anak kecil yang berdiri di depan gerbang.

Anak kecil??

Dia terlihat seperti anak SD atau mungkin SMP kelas satu, entahlah.

"Oii!! Woyy!!"

Aneh sekali, dia hanya diam, dan dia bahkan tak melihatku... tatapanya kosong sekali mengarah kedepan, jangan-jangan... dia hantu??!!!!!

Tunggu kenapa aku harus terkejut?!

Aku sudah sering melihat makhluk-makhluk yang lebih menyeramkan dari hantu, sialan!

"Hey... bocah, ada apa? Kau dari mana? Kemana yang lainnya? Apa kau tahu sesuatu?"

Dia masih diam dan tak menjawab pertanyaanku, tatapannya kosong sekali. Dan juga... pakaian yang dia pakai sangat aneh, dia seperti sedang bercosplay baju-baju di game rpg, kain yang di lapisi beberapa bahan kulit... hmm aneh sekali. Apa dia benar benar hantu?! Tatapan kosongnya benar-benar menakutkan, dan kenapa dia hanya diam??! Apa dia sedang syok?

Tunggu... jika di pikir-pikir lagi, tadi aku datang melewati gerbang ini, aku tak melihat ada seorang anak yang berdiri di sini, kami bahkan sudah mengelilingi tempat ini, tapi tak ada satupun manusia di sini. Lalu kenapa anak ini bisa berada di sini begitu saja?

"ARIAAA! AWAS! DIA MUSUH!"

Hah?? Mus—

…SLEBBBBB

Ha…h? Ada... apa ini? Argh…

Tiba-tiba mataku terasa berat—

Perutku... anak ini... tangan... kenapa bisa menembus perutku—

Arghh… darah terus keluar dari mulut dan perutku.

"Kakak!!!!"

"Aria!!"

Fay... Elys...sa...

Anak itu pun melepas tangannya dari tubuhku, dan aku kehilangan kesadaranku.

Di saat itu juga aku terbangun, saat ku buka kedua mataku Elyssa sedang duduk di sampingku, dia sedang mencoba mengobati lukaku dengan sihir penyembuhannya. Sihirnya membuat rasa sakit di perutku sedikit berkurang, dia benar-benar hebat. Saat aku melihat keadaan di sekitar, ternyata aku masih berada di depan pintu salah satu gedung tempat pengungsian di balai kota.

"Elyssa, di mana Fay?"

"Dia di luar sana, sedang bertarung melawan anak kecil itu, dia sangat berbahaya. Aku tak tahu siapa dia sebenarnya, auranya begitu besar dan kuat sekali, kita harus cepat membantunya. Kau sudah bisa beridiri?"

"Ya."

Dia benar-benar hebat, luka di perutku bersatu kembali meski masih terdapat bekas robekan.

Tanpa basa-basi kami langsung pergi keluar gerbang dan membantu Fay.

BURGGGHHGHHHHH!!

Tiba-tiba seseorang terpental mengenai tembok gerbang hingga hancur!

Saat debu menghilang aku dapat melihat jelas siapa yang menabrak tembok tersebut, Fay! Dia yang terpental! Ada apa?! Kenapa dia bisa terpental seperti itu?

"Fay!!"

Fay keluar dari puing-puing tersebut sambil memegang katana miliknya, banyak sekali luka di tubuhnya. Aku tak percaya... apakah anak kecil itu sangat kuat??! Sial! Fay terlihat sangat kelelahan, luka-lukanya cukup parah, meskipun begitu Elyssa langsung menyembuhkan Fay dengan sihirnya dari jarak jauh. Cahaya hijau bercampur putih menyelubungi tubuh Fay, lalu menghilang.

Anak kecil itu dengan tatapan kosongnya masih berdiri cukup jauh di depan kami, dia tak bergerak satu langkahpun. Lalu tiba-tiba dia berada di dekatku! Tanganya bersiap menusuk perutku untuk kedua kalinya! Tapi kali ini aku bisa menghindarinya!

SLASHHH

Reflek tubuhku bergerak lebih cepat dari serangannya, meskipun begitu serangannya berhasil merobek pakaianku!

Dia benar-benar berbahaya! Aku harus menjauh darinya! Aku dan Elyssa menjaga jarak dari anak kecil itu, kami harus lebih berkonsentrasi dan terus waspada!

Anak itu kembali diam... dan tak melakukan apapun, tingkah anehnya membuat suasana semakin terasa mencekam, sialan! Apa dia manusia?!! Jelas tidak! Mana ada manusia seaneh itu! Apa kami bertiga bisa mengalahkannya? Entahlah, dia terlalu kuat.

Kali ini Fay bergerak cepat berinisiatif menyerangnya terlebih dahulu!

Saat serangan Fay hampir mengenainya, di saat yang bersamaan anak itu dengan cepat menggerakan tangannya untuk menghalau tebasan tersebut!

CRANGG!!!

Hah?!! Apa-apaan itu?! Aku yakin sekali jika anak itu tak menggunakan senjata apapaun, tapi suara yang kudengar seperti benturan diantara 2 pedang, sekeras apa tanganya itu?! Dia menahan katana Fay hanya dengan menggunakan tangannya! Dia benar-benar kuat sekali.

Dengan segera Fay meloncat mundur kebelakang dan menjaga jarak, kali ini dia mengambil ancan-ancang bersiap untuk menyerangnyta lagi, tapi—

Anak itu tiba-tiba berada di depan Fay dan menendangnya!

BUGGGGGSHHHHHHH

???

Tendangannya tak mengenai tubuh Fay!

Tiba-tiba terlihat seperti sebuah pelindung berwarna hijau yang bentuknya seperti sarang lebah! Elyssa? Ya! Dia melindungi Fay! Anak itu terlihat cukup terkejut!

Dengan cepat Fay menyerang anak itu dengan katana miliknya!

Namun anak itu tiba-tiba sudah kembali ke tempat awal dia berdiri!

Sial, aku harus berbuat sesuatu... katana... katana! Aku harus mengeluarkan katana itu, tapi bagaimana?! Sepertinya aku harus menggunakan tongkat baseballku sebagai pemicu.

Fokus, fokus, fokus! Ayolah!!

Katana... katana... katana... katana... ayo!! Katana... munculah sialan!!!!

Tiba-tiba seolah anging besar keluar dari tanganku dan menerjang semua yang berada di dekatku! Kemudian terlihat balok-balok pixel kecil yang bercahaya putih berkumpul di tanganku, perlahan tongkat baseballku berubah menjadi sebuah katana berwarna hitam!